Renungan Harian Kita Penulis : Pdt. Saul Rudi Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini : ROMA 8:5-10
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi Ketika Roh Allah tinggal di dalam diri kita?
Bagaimana caranya mematikan keinginan daging?
Bagaimana cara memiliki pikiran dari Roh?
Saudara, kita hidup dalam peperangan setiap hari.
Ya, seumur hidup kita akan mengalaminya.
Tidak ada hari tanpa peperangan rohani.
Setiap orang : tua muda, lama baru, senior junior, diaken, pendeta, penatua semua terlibat peperangan rohani.
Area peperangan rohani yang utama adalah dalam pikiran.
Oleh karena itu, Paulus menasihatkan supaya kita mengalami pembaharuan pikiran secara terus menerus.
Setelah bertobat, kita dilahirkan baru secara roh, tetapi pikiran kita masih mengandung pikiran-pikiran yang berasal dari dunia ini, pikiran-pikiran yang bertentangan dengan firman Allah.
Bukan hanya itu saja, sepanjang hidup kita akan berhadapan dengan pikiran-pikiran dunia, baik melalui pergaulan, media sosial, dan semua informasi yang masuk ke dalam kehidupan kita.
Semua informasi itu harus difilter oleh firman Tuhan.
Perbuatan dimulai dari pikiran.
Perbuatan-perbuatan daging masih kita lakukan karena pikiran-pikiran kita berasal dari manusia lama kita.
Oleh karena itu, kita harus mulai memberi diri dipimpin oleh Roh dan menerima pikiran-pikiran dari Roh.
Bagaimana kita menerima pikiran-pikiran dari Roh?
Melalui persekutuan dengan Roh Kudus.
Ingat, pergaulan adalah sarana untuk mempengaruhi.
“pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik” sebaliknya pergaulan yang baik akan membangun kebiasaan yang baik atau memperkuat kebiasaan baik.
Tentu saja, Pergaulan dengan Roh Kudus akan menyebabkan pikiran-pikiran dari Roh Kudus mempengaruhi pikiran kita.
Selain pergaulan dengan Roh Kudus, kita perlu membarui pikiran kita dengan membaca dan merenungkan firman Tuhan secara teratur.
Firman Tuhan dibaca untuk mengetahui kehendak Allah (pikiran Allah) atas hidup kita.
Pikiran-pikiran lama kita yang dibentuk sejak kecil harus digantikan dengan pola pikir baru dari Alkitab.
Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya iblis menggoda manusia?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa sajakah perbuatan daging?
Apa sajakah buah Roh?
Apa yang terjadi ketika seseorang menjadi milik Kristus?
Galatia 5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Karya Kristus di kayu salib bukan hanya untuk menebus dosa manusia, tetapi juga untuk banyak hal lain yang berguna bagi kehidupan kita selanjutnya.
Ayat di atas dengan jelas menyatakan bahwa salib Kristus juga sudah menyalibkan keinginan daging dan dengan segala hawa nafsunya.
Manusia Perjanjian Lama gagal untuk hidup dalam kebenaran karena Kristus belum disalib.
Manusia Perjanjian Baru memiliki potensi untuk sangat berhasil untuk hidup dalam kebenaran jika kita menjadikan Firman Tuhan yang tertulis dalam Galatia 5:24 itu sebagai Rhema, atau Firman Allah yang hidup, Firman Allah yang kita yakini dan percayai akan terwujud dalam kehidupan kita.
Dan jika kita hidup dipimpin oleh Roh, maka hasilnya adalah hidup yang berbuah.
Buah apakah?
Benih mangga menghasilkan buah mangga.
Hidup dipimpin Roh pasti hasilnya juga adalah buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
1 Petrus 1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
Firman Tuhan ini sangatlah jelas, kita telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, atau yang sementara.
Tetapi dari benih yang tidak fana atau yang kekal, yaitu Firman Allah. Benih inilah yang akan bertumbuh dan berbuahkan hal-hal yang kekal.
Saudara, dalam kelompok pemuridan, ceritakan pengalamanmu Ketika engkau gagal dan Ketika engkau berhasil untuk hidup dipimpin Roh Kudus.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang menjadi syarat agar orang tidak hidup menuruti keinginan daging?
Jika kita hidup dalam Roh, apa yang terjadi dengan hukum Taurat?
Galatia 5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Setelah seseorang dilahirkan baru, tentu ia masih memiliki berbagai keinginan untuk dilakukan.
Dan tidak semua keinginan itu baik adanya, Alkitab menyatakan bahwa keinginan yang tidak baik itu adalah keinginan daging seperti percabulan, perselisihan, kedengkian, dll.
Orang yang tidak memiliki hubungan pribadi yang erat dengan Tuhan, yang diwujudkan dalam kegemaran untuk berdoa, membaca Firman, memuji dan menyembah Tuhan.
Maka segala keinginan daging itu akan terus menerus merongrong dia.
Dan solusi atas hal ini sangat jelas, hiduplah oleh Roh, yaitu dengan memahami:
Pertama, kita harus menyadari bahwa peranan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya sangatlah penting sehingga kita harus menerima Roh Kudus bekerja dalam hidup kita.
Kedua, kita hidup oleh Roh dengan cara menggantikan perbuatan daging kita dengan perbuatan yang menghasilkan buah Roh. Baru kemudian kita bisa sampai pada tahapan hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus .
Kesimpulannya, hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus adalah suatu keharusan bagi setiap orang percaya dan supaya kita bisa hidup dipimpin oleh Roh Kudus maka kita perlu menyadari bahwa peranan Roh Kudus sangat penting sehingga kita harus menerima-Nya.
Yang dibuktikan dengan keinginan dan Tindakan kita untuk hidup oleh Roh, itu semuanya perlu kita lakukan agar hidup kita bisa dipimpin oleh Roh Kudus.
Saudara, dalam kelompok pemuridan, ceritakan pengalamanmu ketika engkau gagal dan ketika engkau berhasil untuk hidup dipimpin Roh Kudus.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Karunia apakah yang lebih utama dibandingkan karunia yang lain?
Apa yang membedakan karunia bahasa roh dan karunia bernubuat?
1 Korintus 14:4 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.
Bernubuat adalah karunia yang lebih utama dibandingkan karunia bahasa roh, karena karunia bernubuat itu membangun, menasehati dan menghibur jemaat.
Sedangkan karunia bahasa roh lebih berfungsi untuk membangun diri sendiri.
Dengan demikan jelas bahwa karunia bahasa roh seharusnya lebih sering digunakan ketika kita sedang sendiri, dibandingkan ketika sedang bersama banyak orang.
Tentang karunia sebagian sinode gereja menganggap bahwa karunia-karunia Roh Kudus itu hanya ada pada masa gereja yang mula-mula.
Tetapi Firman Tuhan justru menegaskan bahwa karunia Roh Kudus justru akan terjadi di masa-masa akhir jaman.
Kisah 2:16,17 tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel: Akan terjadi pada hari-hari terakhir–demikianlah firman Allah–bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
Bagi kita yang meyakini bahwa jaman ini adalah yang dimaksud dengan “hari-hari terakhir”, maka kita tidak perlu ragu bahwa Tuhan memang sedang bekerja membangkitkan gereja-Nya dari “tidur panjang”.
Dengan demikian mari kita gunakan segenap karunia Roh Kudus yang Tuhan beri, bagi kemuliaan Tuhan.
Karunia bahasa roh, gunakan sesering mungkin, karena karunia ini secara khusus memang untuk membangun diri kita agar semakin kuat dan teguh di dalam Tuhan.
Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan bagaimana menerapkan karunia berbahasa roh ini dalam situasi bekerja atau bersekolah dan di tempat-tempat umum lainnya.
Renungan Harian Kita Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini : 1 KORINTUS 2:9-16
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah tujuan Allah memberikan Roh-Nya di dalam hati kita?
Bagaimana caranya kita memiliki pikiran Kristus?
Bagaimana caranya berdoa sesuai kehendak Roh?
Saudara, Jemaat di Korintus pada saat Paulus menulis suratnya sedang mengalami banyak masalah; ada perpecahan, masalah moral dalam jemaat, permasalahan hukum antar jemaat, kemerdekaan orang Kristen, dan berbagai masalah lainnya.
Termasuk tantangan berkembangnya filsafat-filsafat / hikmat dunia yang mempengaruhi jemaat.
Rupanya banyak jemaat di Korintus yang tertarik dengan filsafat yang berkembang saat itu.
Paulus menegaskan bahwa berita yang dibawanya bukanlah berasal dari hikmat dunia ini, tetapi berasal dari hikmat Allah.
Sekalipun sepertinya kelihatan baik, filsafat dunia atau hikmat dari dunia adalah kebodohan bagi Allah.
Hikmat dunia menjauhkan orang dari pengenalan akan Allah.
Kita perlu hikmat Allah.
Orang-orang yang mengasihi Tuhan akan menerima hikmat Tuhan; melihat apa yang tidak pernah dilihat mata, mendengar apa yang tidak pernah di dengar telinga, bahkan yang tidak pernah timbul dalam hati manusia.
Hikmat itu mengalir melalui Roh Allah yang diam di dalam kita.
Saudara, saat kita berdoa, sepatutnya berdoa dipimpin Roh yang di dalam kita.
Roh itu tahu apa yang tersembunyi di dalam Allah, tahu kehendak Allah sehingga kita dapat berdoa sesuai dengan kehendak Allah.
Jadi, ketika kita berdoa, sepatutnya berdoa untuk kehendak Allah yang ditaruhkan di dalam hati kita, bukan kehendak kita.
Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya berdoa sesuai kehendak Allah
Renungan Harian Kita Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini : YOHANES 6:67-71
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang dimaksud perkataan hidup yang kekal itu?
Apakah hidup yang kekal menurut Yohanes 17:3?
Apakah murid-murid memilih Yesus atau Yesus memilih mereka?
Saudara, hidup yang kekal bukanlah nanti di langit baru bumi baru, tetapi saat seseorang bertobat dan percaya pada kematian dan kebangkitan Yesus.
Saat orang dilahirbarukan, saat itulah seseorang memiliki hidup kekal.
Hidup kekal adalah persekutuan dengan Allah dipulihkan.
Dahulu sebelum bertobat, kita terpisah dari Allah oleh karena dosa, sekarang dosa sudah dibayar lunas, dan kita dipersatukan dengan Allah.
Hidup kekal adalah pulihnya persekutuan dengan Allah : “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3).
Di lahirkan baru adalah awal hidup kekal, kemudian kita akan menyongsong Yesus di awan-awan, memerintah bersama Yesus selama 1000 tahun, dan pada akhirnya kita akan tinggal di langit baru – bumi baru selamanya.
Saudara, tujuan kitab Yohanes di tulis adalah supaya para pembacanya percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah dan supaya melalui iman kepada Dia, memperoleh hidup yang kekal oleh nama-Nya.
Selain itu Kitab Yohanes ditulis bertujuan supaya orang-orang yang sudah percaya dikuatkan imannya bahkan kuat dalam menghadapi ajaran-ajaran palsu.
Perkataan Yesus adalah firman yang berasal dari Bapa.
Tidak ada perkataan-Nya yang tidak berasal dari Bapa.
Oleh karena itu, perkataan Yesus adalah perkataan hidup yang kekal.
Semua diciptakan pada mulanya oleh Firman.
Dan Yesus adalah Firman yang menjadi manusia.
Perkataan-Nya menghidupkan dan menciptakan kembali.
Melahirbarukan kita berarti menjadi ciptaan baru.
Mari kita bertekun dalam persekutuan dengan Dia, baik secara langsung melalui doa dan penyembahan, maupun melalui pembacaan dan perenungan Alkitab secara konsisten.
Diskusikan dalam keluargamu tentang hidup yang kekal
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah komentar dari murid-murid Yesus setelah mendengar perkataan Yesus?
Apakah Roh atau daging yang memberi hidup?
Apa yang Yesus sampaikan mengenai perkataan-perkataannya?
Apa yang menyebabkan sejak saat itu murid-muridNya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia?
Salah satu hal penting yang Yesus sampaikan kepada murid-muridNya adalah mengenai kuasa dari setiap perkataan-perkataan yang diucapkannya.
“Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.”
Yesus tidak pernah mengucapkan perkataan yang sia-sia, ucapannya selalu benar dan terjadi.
Ketika ada orang sakit, Yesus katakan sembuh maka sembuhlah orang tersebut, ketika ada orang mati, Yesus katakan bangkit seketika orang tersebut bangkit dari kematian dan hidup kembali.
Sebagai murid-muridNya kita tentu ingin meneladani apa yang Yesus perbuat, kita diberikan penolong yaitu Roh Kudus untuk dapat mendengar dan menangkap apa yang di firmankanNya kemudian mengucapkan tepat seperti apa yang dikatakanNya, inilah yang membuat perkataan kita memiliki kuasa.
Yesus menginginkan bahwa kita sebagai murid-muridNya seharusnya memanifestasikan kuasa perkataan yang memberikan hidup kepada orang-orang yang kita layani.
Apakah saudara tidak merindukan ketika mendoakan orang sakit maka orang tersebut sembuh, ketika mendoakan orang yang terikat kuasa gelap maka orang tersebut terlepas dan terbebas dari kuasa gelap dalam seketika?
Tidak hanya itu saja, setiap perkataan-perkataan yang keluar dari mulut kita sangat menginspirasi dan memberkati banyak orang.
Bagaimana kita dapat bertumbuh dalam kuasa perkataan hingga mencapai seperti yang Yesus inginkan?
Marilah kita belajar dengan mulai mendengar apa yang Dia minta dan memperkatakan firman dan janjiNya tepat seperti apa yang diakatakanNya kepada kita.
Mari kita jaga perkataan mulut kita dari hal-hal yang tidak berkenan kepadaNya, ingatlah bahwa perkataan yang keluar dari mulut kita sudah seharusnya adalah roh dan hidup bukan perkataan yang menyakitkan dan membuat masalah bagi orang di sekitar kita.
Perkataan kita seharusnya dapat dipercaya dan membuat orang lain dapat mempercayai setiap perkataan kita karena mulut kita sedang dipakai Tuhan untuk mewakili Dia berkata-kata kepada orang yang kita layani.
Perkataan mulut kita dalam doa-doa seharusnya memiliki kuasa untuk mengubahkan orang-orang yang kita layani karena kita mendapatkan arahan dari Roh Kudus.
Perkataan-perkataan yang memberi hidup bukan berarti juga bisa menyenangkan telinga yang mendengar, bila memang itu suatu kebenaran maka kita harus mengatakannya sekalipun ada risiko untuk ditolak.
Pada perikop ini kita membaca bahwa banyak muridNya yang mengundurkan diri ketika mendengar perkataan pengajaranNya, jadi yang utama adalah selain menjaga lidah kita maka kita harus memperkatakan kebenaran sesuai pimpinanNya, sekalipun itu menyakitkan bagi yang mendengarkannya.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang Paulus minta doakan kepada jemaat di Efesus pada perikop ini?
Apa maksudnya bahwa Paulus melayani sebagai utusan yang dipenjarakan?
Mengapa Paulus membutuhkan doa untuk suatu keberanian?
Apa maksud Paulus mengutus Tikhikus kepada jemaat di Efesus?
Paulus adalah salah satu Rasul yang sangat produktif tidak hanya dalam membangun jemaat-jemaat baru di kota-kota yang dikunjunginya tetapi juga dalam menulis surat-surat yang meneguhkan jemaat di berbagai tempat yang dilayaninya.
Latar belakang hidupnya sebagai ahli Taurat membuat Paulus memahami dengan baik kitab Taurat dan hubungannya dengan Injil yang diberitakannya, hal ini membuat pemberitaannya menarik banyak orang dari berbagai kalangan bahkan sampai kepada kaisar.
Sebagai seorang rasul Paulus banyak mengalami hambatan, tekanan dan intimidasi dari golongan-golongan yang tidak menyukai injil Keselamatan yang diberitakannya.
Permintaannya kepada jemaat Efesus untuk mendoakannya agar memiliki keberanian menyatakan Injil keselamatan membuktikan bahwa ada intimidasi yang menakutkan terjadi atas hidupnya, Paulus mungkin tidak takut mati tetapi dia menyadari akan kelemahannya dan perlu dukungan dari jemaat yang dilayaninya.
Setiap kita dipanggil untuk memberitakan Injil KerajaanNya, namun kita percaya ada orang-orang seperti Paulus mendapat panggilan khusus untuk tidak hanya memberitakan injil tetapi juga diutus untuk membangun jemaat di daerah yang Tuhan kehendaki.
Mari kita terus mendukung mereka dalam doa dan juga dana, mereka dipanggil Tuhan secara khusus untuk pergi sementara kita yang tetap tinggal dipanggil untuk mendukung mereka melalui doa.
Sebagai pemberita injil saudara-saudara kita ini mengalami berbagai hambatan dan tekanan tidak hanya secara mental tetapi juga secara rohani oleh karena bekerjanya roh-roh jahat yang tidak menyukai kehadiran mereka.
Mereka membutuhkan dukungan doa agar ketika memberitakan injil dikaruniakan perkataan yang benar dan dengan penuh keberanian menyatakan injil serta memanifestasikan Kristus dalam seluruh aktivitas mereka.
Tidak sedikit utusan-utusan injil yang harus mati sebagai martir, masih menjadi misteri apakah karena mereka tidak kita dukung dalam doa dengan baik atau karena memang darah mereka harus dicurahkan sebagai martir.
Terlepas dari semuanya itu tugas kita adalah membantu mereka berperang secara rohani melalui doa-doa kita karena kita adalah satu tim pasukan Kristus dengan tugas yang berbeda.
Sudahkah saudara mendukung pelayanan para pemberita injil di daerah-daerah ini?
Mari kita semua ambil bagian dalam pelayanan ini, karena tidak ada yang sia-sia dengan pelayanan kita kepada mereka.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang harus kita gunakan dalam segala keadaan untuk memadamkan panah api dari si jahat?
Kapan kita diminta untuk beroda di dalam roh?
Siapa yang kita doakan dengan permohonan yang tak putus-putusnya?
Siapakah orang-orang kudus yang disebut dalam perikop ini?
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita tentang perlengkapan senjata rohani yang dimiliki prajurit-prajurit Kristus dalam peperangan melawan roh-roh jahat.
Dalam pertempuran secara jasmani perlengkapan senjata lengkap memang hanya dibawa pada saat perang atau latihan, namun kita tahu bahwa peperangan rohani kita berlangsung setiap waktu.
Iblis seperti singa yang mengaum di sekeliling kita untuk siap menelan kita bila tidak berjaga-jaga, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”
Oleh karena itulah kita diingatkan agar berdoa setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus.
Permohonan yang tak putus-putusnya dalam perikop ini berbicara mengenai doa peperangan rohani yang terus menerus.
Permohonan yang tak putus-putus adalah doa pasukan Kristus yang penuh kuasa menggunakan Firman Tuhan sebagai pedang roh untuk sigap mematahkan siasat dan tipu daya iblis yang tengah dilancarkan bagi orang-orang kudus yaitu kita semua orang-orang yang telah dikuduskan oleh darah Kristus.
Para pemimpin perlu didukung dengan doa yang tak putus-putus karena mereka adalah sasaran utama iblis, kejatuhan para pemimpin akan berdampak pada banyak orang percaya yang dipimpinnya.
Kita semua perlu saling mendoakan dalam doa yang tak putus-putus agar bisa saling menjagai dari intimidasi dan tipu daya iblis.
Sebagai gembala kita perlu berdoa tak putus-putus untuk jemaat yang Tuhan percayakan, untuk jemaat di persekutuan yang Tuhan percayakan, sebagai pemimpin PA kita juga perlu untuk berdoa tak putus-putus untuk seluruh kelompok PA yang Tuhan percayakan kepada kita, itulah bentuk pelayanan yang bisa kita lakukan dalam suatu jemaat lokal.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.