Renungan Harian Kita
Penulis : Pdt. Saul Rudi Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini : LUKAS 18:1-8
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
- Mengapa hakim lalim itu akhirnya bersedia membela seorang janda?
- Mengapa Tuhan Yesus membandingkan hakim lalim dengan Allah dalam hal menjawab doa?
- Mengapa kita harus berdoa tak jemu-jemu?
Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas dan ditujukan kepada seorang bernama Teofilus (nama itu berarti seorang yang mengasihi Allah).
Lukas adalah satu-satunya penulis Alkitab yang bukan orang Yahudi, dia adalah orang Yunani.
Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul sendiri ditujukan kepada jemaat yang terdiri dari orang-orang bukan Yahudi.
Lukas menceritakan perumpamaan yang diberikan Tuhan Yesus untuk menegaskan supaya murid-murid tekun berdoa.
Pada abad pertama, di sekitar Palestina memang ada hakim tunggal yang ditugaskan untuk menangani perselisihan keuangan.
Perumpamaan tentang hakim lalim yang membela seorang janda dikontraskan dengan Allah yang menjawab orang-orang pilihan-Nya.
Kontras ini untuk menegaskan kepastian yang kuat bahwa Allah pasti membela orang-orang pilihan-Nya.
Saudara, berdoa dengan tidak jemu-jemu adalah kehendak Allah.
Tuhan Yesus memberikan perumpamaan ini dengan tujuan supaya murid-murid tekun berdoa.
Ingat, semakin banyak kita berdoa, semakin banyak kita campur tangan.
Tekun dan tidak jemu berdoa, bukanlah doa yang bertele-tele, tetapi dari hati yang bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.
Hati yang berserah kepada Tuhan.
Apakah Allah menjawab semua doa?
Iya Allah menjawab semua doa, tetapi tidak semua jawaban itu sesuai kehendak kita, tetapi sesuai dengan kehendak-Nya.
Karena mungkin saja kita berdoa meminta sesuatu yang tidak sesuai kehendak Allah.
Oleh karena itu, selalu tekun berdoa, kita harus tekun mencari kehendak Allah, supaya doa-doa kita sesuai kehendak-Nya.
Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana kita dengan cepat mengetahui doa kita sesuai kehendak Allah.
