Penulis : Anang Kristianto Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
2 KORINTUS 3:14-18
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa pikiran mereka telah menjadi tumpul hingga saat ini?
Apa yang dapat membuat selubung itu dapat terambil dari seseorang?
Mencerminkan siapa muka yang telah diangkat selubungnya?
Kita diubah menjadi serupa dengan gambar siapa?
Perikop yang kita baca hari ini memberikan kita pemahaman bahwa pikiran menjadi bagian penting yang Tuhan ingin ubahkan dalam kehidupan seseorang yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat.
Pikiran yang tertutup oleh “selubung” tidak dapat menyingkapkan kebenaran-kebenarn yang dibaca dari kitab suci baik dalam kitab perjanjian lama dan juga kitab perjanjian baru.
Bagaimana “selubung” dalam pikiran ini dapat diangkat?
Sesuai dengan kebenaran yang kita baca bahwa “apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil daripadanya”.
Pertobatan atau “metanoia” (perubahan pola pikir) adalah jalan agar selubung pikiran yang membelenggu orang berdosa diangkat sehingga kebenaran dapat tersingkap.
Jadi bila kita mengatakan bahwa kita sudah “bertobat” itu artinya bahwa kita bersedia mengalami perubahan pola pikir, kita bersedia untuk diajar oleh Roh Kudus dan juga orang-orang yang Tuhan percayakan sebagai pemurid agar hidup kita diubahkan mulai dari pola pikir.
Hal ini yang menjadi dasar mengapa Amanat Agung Yesus mengatakan “ jadikan semua bangsa muridKu”, karena seorang murid harus senantiasa bersedia untuk diubahkan pola pikirnya hari demi hari, diproses sedemikian rupa sehingga pada akhirnya memiliki pikiran Kristus dan tentunya bertindak seperti yang Yesus kehendaki.
Bagaimana dengan kondisi saudara saat ini?
Bila saudara pernah berdoa untuk bertobat mengakui kesalahan dan kejahatan serta menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat maka seharusnyalah kita bersedia untuk dimuridkan.
Bagaimana bila saat ini sudah dimuridkan?
Ya tentunya kita terus bersedia untuk diproses menjadi pemurid-pemurid seperti Yesus yang memuridkan banyak orang.
Bukankah tujuan akhirnya adalah menjadi serupa dengan gambarNya seperti dinyatakan dalam bacaan kita hari ini : “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung.
Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?
Penulis : Pramadya Wisnu Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
EFESUS 1:11-14
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Hal apa yang Paulus dan kita yang percaya akan peroleh “di dalam Kristus”?
Apa yang menjadi jaminan bahwa orang percaya akan memperoleh penebusan yang penuh?
Efesus 1:11 Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan–kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya—
Kata “ditentukan” dalam Bahasa Inggris adalah predestined atau sekarang sering digaungkan sebagai “predestinasi”.
Predestinasi sendiri adalah doktrin bahwa semua peristiwa telah dikehendaki oleh Tuhan, biasanya dengan mengacu pada bagaimana nasib akhir jiwa tiap-tiap individu.
Tetapi sekali lagi, kita harus memahaminya dari kacamata Allah, Kemahatahuan Allah telah menyebabkan Allah bahkan tahu akhir hidup tiap-tiap individu.
Paulus oleh karena iman, dia tahu bahwa dia termasuk orang-orang yang akan menerima janji-janji Allah, sehingga dengan tegas dia dapat mengatakan: “Aku katakan ‘di dalam Kristus’, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan”
Tetapi janji itu tidak hanya berlaku bagi Paulus, tetapi juga bagi kita yang mau percaya dan selanjutnya mau hidup dipimpin oleh Roh Allah.
Efesus 1:13 Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Di dalam Dia kamu juga… ya hal itu berarti kitajuga akan memperoleh janji yang sama.
Tetapi….kita sebagai orang yang telah diciptakan baru, tetap memiliki kehendak bebas, untuk memilih percaya atau tidak percaya pada janji-janji Tuhan selanjutnya.
Jadi penggenapan janji Allah tidaklah digenapi secara otomatis.
Tetapi jika kita seperti Paulus, menerima janji ini sebagai Rhema, maka iman kita akan membuat kita sebagai individu yang telah di-predestinasi untuk menerima janji Tuhan.
Efesus 1:14 Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Saudara….Roh Kudus adalah jaminan bahwa kita akan menerima apa yang telah dijanjikan Allah kepada umat-Nya.
Saudara, materi bahan renungan hari ini dan kemarin, mungkin cukup sulit dipahami.
Semoga akhirnya bisa dipahami dan memberikan insight atau pencerahan bagimu.
Penulis : Pramadya Wisnu Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
EFESUS 1:5-10
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Hal apa saja yang Allah telah dan ingin wujudkan dalam diri umat tebusanNya?
Di mana saja Kristus akan menjadi Kepala?
Kitab Efesus adalah Kitab yang istimewa.
Mungkin lebih dari buku-buku lain dalam Alkitab, Kitab Efesus menekankan hubungan antara doktrin yang sehat dan praktik yang benar dalam kehidupan Kristen.
Banyak orang mengabaikan “teologi” dan malah ingin hanya membahas hal-hal yang “praktis”.
Dalam Efesus, Paulus berpendapat bahwa teologi itu praktis.
Untuk memahami kehendak Allah bagi kita dalam kehidupan kita secara praktis, pertama-tama kita harus mengerti siapa kita di dalam Kristus.
Dan di Kitab Efesus pasal 1 sampai dengan 3, kita bisa membaca apa saja yang Allah telah lakukan bagi kita.
Seperti apa posisi kita secara rohani, baik di masa kini maupun di masa yang akan datang.
Efesus 1:4,5 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
Allah adalah Allah yang Maha Kuasa, Maha Tahu.
Tidak ada yang tersembunyi di hadapan Allah.
Allah mengetahui kapan dunia dijadikan dan kapan dunia ini berakhir.
Allah tahu kapan kita dilahirkan dan kapan kita akan meninggalkan dunia yang fana ini.
Dengan demikian Allah juga tahu siapa yang akan percaya kepada Injil, ketika berita keselamatan itu disampaikan kepada mereka.
Dengan pemahaman ini kita bisa mengerti bahwa bagi kita yang percaya, kita telah dipilih oleh Allah.
Ya, kita dipilih oleh karena kita percaya akan karya keselamatan Kristus di kayu salib.
Dan sekali lagi Allah tahu, siapa yang akan menjadi percaya dan siapa yang akan menolak Injil.
Tugas kita yang telah menjadi percaya adalah kita terus hidup bertumbuh menjadi dewasa di dalam Kristus.
Menjadi kudus dan tak bercacat.
Ini adalah proses menjadi dewasa dan juga adalah tujuan dari kehidupan Kristen yang berkemenangan.
Akan tiba saatnya bahwa Kristus kelak akan mempersatukan di dalam Dia, baik yang di surga maupun yang di bumi.
Bersatu, menjadi satu dalam kumpulan orang-orang kudus yang memuji Allah siang dan malam.
Rahasia ini besar, agung dan mulia.
Wahyu 20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
Saudara, Alkitab bukan hanya tentang masa kini, tetapi juga masa yang akan datang.
Banyak orang yang enggan untuk mengetahui tentang masa-masa yang akan datang, karena menganggapnya masih terlampau jauh.
Tetapi gadis yang bijaksana mereka menyiapkan minyak mereka selalu untuk masa-masa yang mereka tidak pernah tahu, kapan itu akan datang.
Penulis : Pramadya Wisnu Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
KISAH PARA RASUL 5:1-4
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah tujuan Ananias menjual tanah miliknya?
Lalu apa yang menyebabkan Allah murka sehingga Ananias mati?
Ananias langsung terjatuh dan mati begitu Petrus selesai mengucapkan perkataannya kepada Ananias.
Demikian juga Safira isterinya pun jatuh dan mati seketika, begitu Petrus selesai berkata-kata, “Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.” Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. (Kisah Para Rasul 5:9-10)
Kita bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika hal ini terjadi di masa kini.
Suami isteri meninggal di gereja setelah mendengar perkataan seorang pendeta.
Yang pasti berita ini akan menjadi viral dan sangat mungkin aparat hukum akan segera melakukan penyelidikan dan penyidikan!
Jika kita membaca Kitab Kisah Para Rasul dimulai pasal pertama dan selanjutnya, maka kita bisa merasakan betapa dalamnya hadirat Allah di jemaat yang mula-mula.
Di mulai dari hari pentakosta di mana Roh Kudus dicurahkan, selanjutnya terjadi begitu banyak tanda dan mujizat yang Roh lakukan melalui para rasul.
Almarhum Bapak Ferry Sihombing, salah seorang pendiri GKKD-BP, memakai istilah “kepekatan” Roh, untuk melukiskan suasana hadirat Roh yang begitu “mencekam” tetapi dalam konteks positif.
Hadirat Roh Kudus yang membuat orang cepat menyadari dosa dan kesalahannya, hadirat Roh Kudus yang membuat orang jatuh atau rebah di malam Kebaktian Kebangunan Rohani.
Hadirat Roh Kudus yang menyebabkan orang berdosa segera menyingkir atau rebah dalam kuasa Roh.
Fenomena semacam ini sungguh-sungguh pernah terjadi di Bandung pada awal tahun 1980-an.
Dalam situasi seperti ini, ketika seseorang dengan sengaja berdusta di hadapan hamba Tuhan yang diurapi, akibatnya akan fatal!
Karena seorang hamba Tuhan yang diurapi oleh Roh Kudus, dia sedang mewakili Tuhan di hadapan jemaat.
Itu yang terjadi pada peristiwa Ananias dan Safira.
Dan hal yang sama bisa terjadi dalam intensitas yang berbeda di masa kini.
Kemunafikan, dosa yang disembunyikan adalah kekejian bagi Tuhan.
Dan dusta kepada Roh Kudus hasilnya bisa sangat fatal!
Saudara, Allah membenci dosa karena Dia adalah Allah yang kudus.
Hanya Yosua dan Kaleb yang masuk ke tanah perjanjian, sedangkan yang lain gagal karena dosa dan kesalahan mereka.
Untuk itu, mari jauhkan hati dan panca indera kita dari hal-hal yang cemar.
Penulis : Pramadya Wisnu Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
1 TESALONIKA 4:3-8
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah hal yang harus dijauhi agar kita tetap kudus?
Apakah yang dimaksud dengan kecemaran?
1 Petrus 1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Allah adalah kudus, suci. Di Alkitab sangat banyak tertulis bahwa Allah itu kudus, dan Allah ingin agar umat-Nya juga kudus.
Imamat 20:26 “Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku.”
Berulang-ulang Tuhan meminta agar umat Israel menjauhkan diri dari kecemaran agar mereka dapat hidup kudus.
1 Tesalonika 4:3,7 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan. Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
Kehidupan modern saat ini menawarkan banyak kemudahan bagi umat manusia.
Teknologi, internet, gadget, komputer saat ini sangat mudah dimiliki dan diakses.
Berbeda dengan tiga puluh tahun yang lalu, ketika komputer adalah barang mewah yang hanya dimiliki oleh segelintir orang.
Tetapi teknologi adalah pedang bermata dua, ia akan menjadi penolong yang baik jika kita menggunakannya dengan benar.
Tetapi sebaliknya, ia akan menjadi sumber kecemaran jika kita menggunakannya dengan salah, misalnya kita menggunakan komputer atau hape untuk mengakses materi pornografi.
Tuhan ingin agar kita bertumbuh menjadi semakin pintar, bijaksana, tetapi yang paling penting adalah agar kita bertumbuh untuk menjadi semakin dewasa di dalam Tuhan.
IQ atau kecerdasan intelektual itu penting; EQ atau kecerdasan emosional itu penting, karena ini akan membantu kita untuk dapat memiliki hubungan yang hangat dengan sesama.
Tetapi yang terpenting adalah SQ atau kecerdasan spiritual, di mana kita bertumbuh dalam kekudusan, menjadi semakin dewasa di dalam Tuhan, menjadi semakin serupa dengan Kristus dalam perilaku dan gaya hidup.
1 Tesalonika 4:8 Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu. Menolak untuk hidup kudus, itu bukan menolak nasehat manusia, tetapi itu berarti menolak Allah!
Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan tentang sumber-sumber penyebab kecemaran dan bagaimana engkau dapat menjauhinya.
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong Editor : Ervinna Graceful
Firman Tuhan berkata bahwa jemaat Tuhan akan dibawa dan mengalami kepenuhan Kristus.
“Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.”(Efesus 1:23).
“Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.”(Efesus 4:13).
“Dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.”(Efesus 3:19).
Allah berjanji bahwa Roh Kudus akan menolong dan membawa kita untuk mengalaminya.
“Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” (II Korintus 3:17-18).
“Di dalam Dia kamu juga — karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu — di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.” (Efesus 1:13-14).
Ketika Roh Kudus membawa kita untuk mengalami kepenuhan Kristus maka Dia akan menolong kita agar pribadi Yesus semakin tergambar atau tercetak di dalam roh, jiwa dan tubuh kita.
Hal itu akan terlihat lewat perkataan, perbuatan serta pikiran, perasaaan dan kehendak kita.
Beberapa hal yang Roh Kudus kerjakan dalam hidup kita diantaranya:
1. Kita akan dibawa untuk memahami bahwa hidup kita tidak sendiri tetapi Yesus hidup di dalam kita dan kita telah disalibkan dengan Kristus.
“Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” (Galatia 2:19-20)
Dengan hidup kita sudah disalibkan bersama Yesus maka manusia lama, kedagingan kita sudah mati, dengan demikian kehidupan Kristus nyata dalam hidup kita.
Dosa tidak dapat berkuasa lagi dalam hidup kita, iri hati, kebencian, fitnah, kegeraman, kata-kata kotor, segala kejahatan, percabulan, hawa nafsu, nafsu jahat, kenajisan serta keserakahan.
“Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.” (Roma 6:11-12), sehingga kehidupan Kristus nyata dalam hidup kita.
2. Kita akan dibawa oleh Roh Kudus untuk mengosongkan diri seperti Yesus sehingga tidak mencintai diri sendiri tetapi mencintai kepentingan Tuhan dan orang lain sehingga kita tidak egois dan tidak mencari kepentingan sendiri
“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Filipi 2:5-8).
Dengan mengosongkan diri kita tidak menjadi sombong tetapi rendah hati dan tidak sedikit pun mencari kepentingan sendiri maka kehidupan Kristus yang mengalir dalam hidup kita.
3. Kita akan dibawa oleh Roh Kudus menyangkal diri dan pikul salib agar kita mampu menyerahkan hak kita untuk kepentingan Tuhan
“Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Matius 16:24).
Dengan hidup menyangkal diri maka Yesus yang nampak di dalam hidup kita dan Dia senantiasa yang dimuliakan dan ditinggikan.
4. Kita akan dibawa oleh Roh Kudus untuk tidak mencintai dunia ini dengan segala yang di dalamnya termasuk tidak mencintai uang
“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” (I Yohanes 2:15-17)
“Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6:24)
Dengan kita tidak mencintai dunia dan uang maka kita mengutamakan Kristus, akibatnya Yesus dan Bapa akan dinyatakan di dalam hidup kita.
Hal yang perlu kita perhatikan adalah bahwa kita harus membuat komitmen dan ketaatan untuk mengejar dan mewujudkannya yaitu mewujudkan kepenuhan Kristus sehingga apa yang menjadi ekspektasi Tuhan akan digenapi dalam hidup kita yaitu kepenuhan Kristus.
“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.” (Filipi 3:10-12).
Marilah jemaat Tuhan di mana pun saudara berada beserta seluruh pemimpin untuk kita antusias menuju kepenuhan Kristus dan mengalami kepenuhan Kristus sehingga pribadi Yesus nyata di muka bumi dan secara khusus di setiap kota di mana saudara berada sehingga Kerajaan Allah dinyatakan dan kerajaan si jahat dihancurkan dan kemenangan Yesus dinyatakan di mana setiap lutut menyembah Yesus dan mengakui Yesus adalah Tuhan.
Penulis : Pramadya Wisnu Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
MALEAKHI 3:13-18
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang diucapkan umat Allah, sehingga Tuhan menegur mereka karena berkata kurang ajar tentang Allah?
Apakah yang sepatutnya diucapkan oleh orang yang takut akan Allah?
Bagian Kitab Maleakhi yang kita baca adalah peringatan Tuhan bagi umat Allah agar kita tidak berbicara kurang ajar kepada Tuhan.
Berkata-kata yang buruk tentang Tuhan, berkeluh kesah atau bersungut-sungut dan berbagai sikap negatif terhadap Tuhan, ternyata berakibat fatal!
Kitab Bilangan pasal 14 menceritakan bagaimana umat Israel bersungut-sungut, mereka memprotes keputusan Tuhan dengan menyampaikannya melalui Musa dan Harun,
“Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?” (Bilangan 14:2,3)
Dan akibatnya fatal! TUHAN berfirman kepada Musa:
“Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka! Aku akan memukul mereka dengan penyakit sampar dan melenyapkan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari pada mereka.” (Bilangan 14:11-12)
Sesungguhnya tidak ada situasi di dunia ini yang di luar pengetahuan Tuhan, bahkan keadaan yang buruk yang menimpa kita, semuanya memiliki tujuan.
Tidak ada yang terjadi secara kebetulan.
Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Ya, sebelum kita berniat untuk memprotes Tuhan sebaiknya kita datang merendahkan diri kepada Tuhan, mohon arahan dan tuntunanNya.
Karena Firman Tuhan dengan jelas menyatakan: bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia, yaitu bagi kita yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Saudara, tidak selalu kita mengalami situasi yang manis dan menyenangkan.
Tetapi Allah yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
Renungan Harian Kita Penulis : Aris Handoko dan tim
Pembacaan Alkitab Hari ini : IBRANI 12:25-29
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi ketika kita menolak Allah yang berfirman?
Menurut saudara apa yang tidak tergoncangkan di dunia ini?
Bagaimana kita perlu beribadah kepada Allah?
Setiap orang punya otoritas di atasnya.
Sebagai anak, karyawan, murid, warga negara, juga sebagai jemaat.
Apa yang kita harapkan dalam hubungan dengan otoritas kita?
Tentunya kita berharap hubungan tersebut didasari oleh rasa hormat dan bukan sekedar ketakutan.
Namun demikian, beberapa anak taat kepada orang tuanya hanya karena takut dihukum.
Beberapa karyawan menjalankan pekerjaan yang diberikan atasan hanya karena takut dipecat dan kadang-kadang sebagai warga negara, kita menaati peraturan hanya supaya tidak ditangkap polisi.
Memang rasa takut bisa mendorong kita untuk menjadi taat, tetapi tanpa adanya perubahan dari takut kepada hormat, akhirnya ketaatan kita seringkali tidak bertahan lama.
Dan yang lebih menyedihkan, kita tidak dapat menikmati buah dari ketaatan karena kita melakukannya dengan terpaksa.
Allah rindu untuk kita beribadah kepadaNya dengan hormat dan takut.
Takut disini bukanlah ketakutan tapi dengan rasa kagum dan pemujaan.
Ketika kita mengagumi sesuatu atau seseorang, kita tentunya tidak akan sembarangan dalam memperlakukan hal atau orang tersebut.
Bagaimana kita dapat menunjukkan rasa hormat dan takut kita kepada Allah?
Dengan cara senantiasa menyelaraskan hati kita dengan firmanNya, belajar menaati setiap perintahNya dan setia dalam perkara-perkara kecil.
Jika kita tidak berani terlambat ketika janjian dengan bos atau dosen kita, mengapa kita sering terlambat datang ke gereja?
Jika kita tidak berani mengatakan hal yang buruk tentang presiden, mengapa kita berani bergosip tentang saudara-saudara kita?
Saudara, marilah kita mengingat bahwa kita sudah menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan.
Allah yang kita sembah layak untuk menerima seluruh penghormatan kita.
Diskusikanlah dengan rekan persekutuan saudara bagaimana praktek sehari-hari dalam menyembah Allah dalam hormat dan takut.
Renungan Harian Kita Penulis : Aris Handoko dan tim
Pembacaan Alkitab Hari ini : EFESUS 4:25-30
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang harus kita buang dan lakukan sebagai anggota kerajaan Allah?
Perubahan apa yang terjadi ketika seseorang menjadi manusia baru?
Peringatan apa yang Paulus berikan dalam ayat 30?
Dalam perikop ini Paulus sedang menggambarkan tentang perbedaan antara manusia lama dan manusia baru.
Ada perbedaan yang jelas antara orang yang sudah mengenal Kristus dan yang tidak.
Perbedaan itu ada di SIKAP HATI dan CARA HIDUP.
Orang yang dulu mencuri sekarang tidak mencuri lagi.
Orang yang dulu berkata kotor sekarang perkataannya membangun.
Lalu Paulus memberi peringatan agar kita “Jangan mendukakan Roh Kudus, yang telah memeteraikan kita menjelang hari penyelamatan.”
DUKA adalah sebuah kata yang lebih kuat dari sedih.
Kata duka biasanya dipakai untuk menggambarkan kehilangan orang yang dikasihi, juga menggambarkan perasaan pedih karena ditinggalkan dan dikecewakan sedemikian dalam.
Kita jarang berduka untuk orang-orang yang tidak dekat dengan kita.
Jika kita dikecewakan, mungkin kita akan sedih dan marah tapi tidak sampai berduka.
Lain ceritanya, jika yang mengecewakan adalah orang-orang terdekat kita.
Demikianlah Roh Kudus yang begitu mengasihi kita berduka apabila kita yang sudah ditebus oleh darah Kristus terus memilih tinggal dalam kesia-siaan manusia lama kita.
Orang pada umumnya begitu berhati-hati dan memastikan surat-surat berharganya seperti akta rumah, jaminan asuransi ditaruh di tempat yang aman.
Namun sayangnya seringkali tidak berhati-hati dengan pribadi Roh Kudus yang adalah jaminan dan meterai keselamatannya.
Saudara, marilah kita membuang segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah dan segala kejahatan.
Jangan dukakan Roh Kudus yang begitu mengasihi kita dan berkuasa untuk menolong kita berubah menjadi semakin serupa dengan Kristus.
Adakah hal-hal yang hari ini saudara kompromikan sehingga mendukakan Roh Kudus?
Renungan Harian Kita Penulis : Aris Handoko dan tim
Pembacaan Alkitab Hari ini : MATIUS 12:30-33
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa artinya ketika kita tidak bersama Yesus?
Dosa apakah yang tidak dapat diampuni?
Bagaimana hubungan antara pohon dan buah dan kaitannya dengan hidup kita?
Anugrah terbesar yang diterima oleh orang-orang yang percaya kepada Yesus sebagai Juruslamat adalah pengampunan atas dosa-dosanya.
Begitu besarnya karya Salib, sehingga dosa apapun termasuk membunuh, mencuri, dan melawan semua hukum Taurat dapat diampuni.
Namun, ada satu dosa yang Yesus katakan tidak dapat diampuni, yaitu dosa menentang Roh Kudus.
Mengapa dosa ini tidak dapat diampuni?
Kita perlu kembali kepada sifat dan fungsi Roh Kudus.
Roh Kudus adalah pribadi yang menginsafkan orang akan dosa.
Yohanes 16:8 berkata ,”Dan kalau Ia (Roh Kudus) datang. Ia akan menginsafkan orang akan dosa, kebenaran, dan penghakiman.”
Ketika seseorang menentang Roh Kudus, ia sedang mengusir pribadi yang bisa membuatnya untuk kembali bertobat.
Tanpa pertobatan, tidak akan ada pengampunan.
Ada anak-anak Tuhan yang terintimidasi dan ketakutan, apakah ia sudah melakukan dosa yang tidak terampuni melalui ketidaktaatan dan perbuatannya yang dilakukannya di masa kebodohan.
Sebenarnya kalau saudara masih bisa merasa takut ditinggalkan Roh Kudus, berarti Roh Kudus belum meninggalkan saudara!
Segera saja bertobat dan melangkahlah maju.
Pertanyaan yang lebih mendasar bukanlah “Apakah saya sudah menentang Roh Kudus dan tidak bisa diampuni lagi?” tetapi “Mengapa saya menentang Roh Kudus dan sampai kapan saya mau terus menentang Dia?”
Daripada mengukur-ukur dosa mana yang masih bisa diampuni, bukankah lebih baik jika kita memutuskan untuk mendengar dan meresponi Roh Kudus?
Setiap ketidaktaatan berpotensi untuk membawa kita kepada titik dimana hati kita menjadi begitu bebal dan tidak lagi bisa menerima kebenaran.
Kita tidak tahu dimana titik itu, tapi mengapa kita harus menuju kepada titik itu sedangkan Roh Kudus rindu untuk menuntun kita kepada seluruh kebenaran?
Diskusikanlah dengan rekan-rekan persekutuan saudara pengalaman di mana Roh Kudus menginsafkan saudara akan dosa.