Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi bila garam menjadi tawar?
Selain menjadi garam seperti apa kita diumpamakan?
Di mana seharusnya diletakkan pelita?
Mengapa terang umat Tuhan harus bercahaya didepan semua orang?
Menjadi garam dan terang adalah ilustrasi yang diberikan oleh Yesus kepada kita sebagai murid-muridNya.
Kedua benda ini memiliki karakter yang berbeda namun memiliki dampak yang sangat penting bagi kehidupan, bila garam adalah benda yang tidak terlihat namun terasa sebaliknya terang adalah benda terlihat.
Sesuai dengan fungsinya suatu sumber cahaya seperti lampu berfungsi untuk menerangi suatu area sehingga orang dapat melihat benda-benda yang ada di area yang terang tersebut.
Area yang dapat diterangi tergantung dua hal, pertama kekuatan cahaya lampu tersebut dan kedua posisi lampunya, kedua hal adalah penting.
Bila suatu lampu hanya terang tetapi diletakkan dibawah maka tidak akan pernah dapat menerangi banyak area, begitu juga sebaliknya bila lampu diletakkan diatas dan tinggi tetapi tidak memiliki cahaya yang terang maka area dibawahnya tetap terasa kegelapannya.
Sebagai murid Kristus yang diberi amanat untuk menajdi terang maka kita perlu memperhatikan 2 hal yang disebutkan dalam perikop hari ini, terang yang bercahaya dan diletakkan di atas bukan dibawah gantang.
Terang yang bercahaya mengingatkan akan karakter Kristus atau buah Roh yang berbuah lebat dalam kehidupan kita yang memberkati orang disekitar, sementara diletakkan diatas mengingatkan akan posisi dan tanggung jawab yang Tuhan percayakan.
Bila Tuhan mempercayakan kita pada posisi sebagai kepala maka kita memiliki kesempatan untuk memberkati banyak orang, namun pastikan terang kita tidak redup.
Tuhan mempersiapkan jemaatNya untuk semakin menjadi berkat dan semakin besar area tanggung jawab yang diberikan, hal ini dilakukan agar hidup kita terus bertumbuh dan semakin menjadi serupa dengan Kristus untuk memuliakan Bapa.
Jadi baiklah kita merenungkan kembali bagaimana perjalanan kehidupan kita di dalam Tuhan, apakah terang itu semakin bercahaya?
Apakah semakin besar tanggung jawab yang Tuhan percayakan?
Bersyukurlah bila demikian, bila tidak maka kita perlu merenungkan kembali panggilanNya dalam hidup kita untuk menjadi terang.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan ?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terdengar dari kerongkongan umatNya dan apa yang ada ditangannya?
Apa tujuan peperangan dalam perikop ini?
Siapa saja yang akan dibelenggu dengan rantai-rantia dan tali-tali besi?
Apa yang harus dilaksanakan terhadap mereka-mereka ini?
Pujian pengagungan kepada Tuhan adalah bentuk deklarasi yang memiliki kekuatan tidak hanya membangun iman kita tetapi juga memiliki kuasa untuk menghancurkan pengaruh kuasa jahat, intimidasi iblis serta melepaskan belenggu-belenggu yang mengikat orang.
“Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka, untuk melakukan pembalasan terhadap bangsa-bangsa, penyiksaan-penyiksaan terhadap suku-suku bangsa, untuk membelenggu raja-raja mereka dengan rantai, dan orang-orang mereka yang mulia dengan tali-tali besi, untuk melaksanakan terhadap mereka hukuman seperti yang tertulis “.
Pujian pengagungan dan pedang bermata dua menggambarkan Firman Tuhan yang memiliki otoritas untuk melaksanakan hukum dan kebenaran Tuhan yang harus digenapi di muka bumi.
Dunia yang saat ini penuh dengan ketidakadilan, kejahatan, ketidakkudusan dan banyak hal jahat lainnya yang menekan orang-orang percaya membutuhkan pujian dari mulut umatNya untuk menyatakan dan memanifestasikan kebenaran serrta terangNya.
Bagaimana gereja Tuhan berfungsi seperti yang Tuhan inginkan untuk menyatakan pujian pengagungan melalui mulut mereka dan pedang bermata dua di tangannya?
Mulailah dari menjaga perkataan kita dan terus belajar dan merenungkan Firman Tuhan.
Firman Tuhan adalah senjata pedang bermata dua yang digunakan untuk peperangan rohani dan menegakkan hukum-hukum Tuhan.
Kita belajar untuk memperkatakan Firman Tuhan dan sekaligus menepatinya melalui tindakan kita yang konsisten dengan Firman Tuhan.
Kesatuan antara perkataan dan perbuatan (integritas) akan memanifestasikan kuasa dan kasih Tuhan kepada dunia.
Pujian pengagungan tidak hanya menggunakan mulut kita, tetapi seluruh perbuatan kita adalah bentuk pujian dan pengagungan kepada Tuhan ketika kita persembahkan untuk Dia.
Tuhan tidak hanya menghendaki mulut kita saja untuk menyatakan pujian dan pengagungan tetapi seluruh tubuh kita seharusnya memanifestasikan pujian dan pengagungan melalui tindakan kita.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa Yesus mengatakan bahwa masih banyak hal yang belum bisa Dia sampaikan?
Apa yang terjadi ketika Roh Kebenaran itu datang?
Apakah Roh Kebenaran berkata-kata dari diriNya sendiri?
Apakah Roh Kebenaran akan senantiasa memuliakan Yesus?
“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”
Salah satu fungsi kehadiran Roh Kudus atau Roh Kebenaran dalam hidup kita adalah memimpin kita dalam seluruh kebenaran.
Ada banyak “kebenaran” palsu yang diberikan oleh dunia ini, tetapi Roh Kebenaran akan mengarahkan kita kepada kebenaranNYa, kebenaran yang sejati.
Kebenaran yang diterima oleh orang percaya tidak dapat langsung diterima seluruhnya, Yesus sendiri mengatakan bahwa kita tidak dapat menanggung seluruhnya saat ini, Roh Kebenaran akan memimpin kita dari hari ke hari kepada kebenaran demi kebenaran.
Seperti makanan jasmani demikian juga kebenaranNya harus kita terima hari demi hari sehingga kita bertumbuh dalam kebenaran dibawah pimpinan Roh Kudus.
Itulah sebabnya mengapa kita harus selalu mengalami persekutuan pribadi dengan Roh Kebenaran setiap hari bukan setiap minggu.
Pada dasarnya kebenaran yang disampaikan oleh Roh Kudus berasal dari Bapa dan Yesus seperti yang dikatakan dalam Firman hari ini : “Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.”
Jadi kebenaran demi kebenaran yang kita terima akan selalu memuliakan Bapa dan tidak pernah memuliakan manusia.
Hal inilah yang selalu harus kita ingat agar kita tidak disesatkan.
Seluruh kebenaran sejati selalu akan konsisten dengan kebenaran Firman Tuhan yang tertulis, kebenaran-kebenaran itu selalu mengarah kepada kemuliaanNya dan penggenapan rencanaNya.
Bagaimana dengan kondisi saudara saat ini?
Mari kita renungkan bersama, apakah Roh Kebenaran yang didatangkan Bapa secara khusus untuk kita telah kita ijinkan untuk memimpin kita setiap hari?
Ataukah kita dipimpin oleh kebenaran-kebenaran dari pikiran kita sendiri yang berasal dari berbagai informasi dunia yang kita dengar dan baca setiap hari?
Roh Kebenaran rindu memimpin kita untuk membawa kita kepada kebenaranNya dan pastikan bahwa semuanya itu senantiasa memuliakan Yesus sehingga membawa banyak orang datang kepadaNya.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dimaksud dengan buah Roh dalam perikop yang kita baca hari ini?
Apakah hukum menentang hal-hal yang disebutkan sebagai buah Roh tersebut? Mengapa?
Apa yang seharusnya terjadi dengan milik Kristus?
Apabila kita hidup oleh Roh maka bagaimana seharusnya hidup kita?
Pimpinan Roh Kudus dalam hidup orang percaya tidak hanya menghasilkan kuasa, otoritas ilahi dan manifestasi karunia roh tetapi juga seharusnya buah Roh yang dapat dinikmati oleh orang-orang di sekitar kita.
Kisah para rasul tidak hanya berbicara mengenai bagaimana kuasa Tuhan dimanifestasikan ketika murid-murid memberitakan injil Kerajaan Allah, namun juga menceritakan bagaimana murid-murid Kristus dibentuk dalam penderitaan dan aniaya pada masa itu.
Kita lihat kesaksian Paulus berikut: “ Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,” (2 Korintus 11:24-27).
Kisah ini memperlihatkan sekalipun mereka memiliki kuasa, senantiasa berdoa dan berjerih lelah untuk Kerajaan Allah namun Tuhan mengijinkan segala penderitaan dialami oleh Paulus.
Paulus menyadari bahwa segala peristiwa yang dialaminya membentuk hidupnya dan memanifestasikan buah Roh dalam kehidupan pelayanannya.
Tidak sedikit orang-orang percaya mundur dan bahkan menghindar dari pelayanan karena gesekan dan perasaan teraniaya yang dirasakannya.
Kekecewaan dan sakit hati karena tidak dapat menerima kenyataan yang ada.
Bila Paulus kecewa dengan Tuhan karena disesah, dipukul, kelaparan dan sebagainya serta meninggalkan imannya maka sudah pasti kita tidak pernah melihat tulisan Paulus, pagi ini kita bisa membaca surat Paulus karena Paulus memutuskan untuk terus melayani dipimpin Roh.
Buah Roh dalam hidup Paulus bertumbuh ketika mengalami berbagai penderitaan, kondisi yang tidak menyenangkan membuat kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri berbuah dalam hidupnya.
Bagaimana dengan kehidupan kita?
Kita harus menyadari bahwa karunia yang hebat dan luar biasa, namun tanpa buah Roh dimanifestasikan dalam hidup kita sesungguhnya kita tidak pernah menghasilkan apa-apa dalam pelayanan.
Saudara, banyak orang-orang yang mungkin tidak terkenal dalam pelayanan namun mereka memanifestasikan buah Roh sehingga banyak orang datang dalam Kerajaan Allah karena kesaksian hidupnya, orang-orang ini adalah murid-murid Kristus sejati.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Berapa lama orang Israel dalam masa pembuangan di Babel?
Apa yang Allah janjikan setelah orang Israel kembali ke Yerusalem?
Oleh karena dosa dan pelanggaran yang dilakukan oleh raja-raja Yehuda, akhirnya Allah menyerahkan raja Israel Yoyakim dan penduduk Yerusalem ke tangan raja Nebukadnezar.
Mereka tinggal dalam pembuangan di Babel selama tujuh puluh tahun, sebelum akhirnya Allah membawa mereka kembali ke Yerusalem, yaitu pada jaman raja Kores, raja Persia.
Janji Tuhan bagi umat Israel: Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11).
Dan kemudian terbukti bahwa janji Tuhan tersebut tergenapi pada masa pemerintahan raja Kores, seorang raja Persia yang Tuhan pakai untuk memberkati orang-orang Israel.
Jika Allah berkehendak, Dia bisa memakai siapa saja untuk memberkati Israel.
Dan ini juga berlaku bagi kita “Israel-Israel rohani”, umat Tuhan yang sudah ditebus oleh darah Kristus.
Rancangan damai sejahtera yang sama, juga bisa berlaku bagi kita, jika kita mau percaya dan memohon agar janji yang sama terjadi dalam hidup kita.
Tuhan mampu misalnya memakai “Kores-Kores di market place saat ini” untuk menjadi saluran berkat bagi umat Tuhan.
Kores masa kini bisa saja itu adalah bos di kantor, untuk menjadi saluran berkat, misalnya dengan mempromosikan umat Tuhan menjadi manajer, menjadi direktur atau bentuk-bentuk promosi lainnya.
Jadi, janji Firman Tuhan itu bukan berlaku otomatis, janji Firman Tuhan itu bisa kita renungkan hingga itu menjadi Rhema, menjadi janji pribadi dari Tuhan bagi kita.
Dengan demikian janji Tuhan bagi Israel yang ada dalam pembuangan, itu juga bisa menjadi janji Tuhan bagi kehidupan kita di masa kini: … yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan apakah ada di antara kalian yang membutuhkan intervensi Tuhan yang luar biasa untuk situasi sulit yang sedang dialami saat ini.
Kalau ada, doakan agar janji Tuhan di Yeremia 29:11 ini bisa terjadi dalam kehidupan.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi jika Roh Kudus dicurahkan?
Apa yang terjadi ketika kebenaran ditegakkan?
Bumi yang kita tinggali adalah tempat sementara sebelum kita dipanggil oleh Tuhan dan hidup dalam kekekalan bersama dengan Tuhan.
Alkitab mengibaratkan bumi ini sebagai padang gurun.
Ya, di mana pun kita tinggal, mungkin justru kita tinggal di wilayah yang subur, makmur dan tampak menyenangkan.
Tetapi tanpa kehadiran Allah, maka itu semua adalah bersifat semu, tampak baik-baik saja tetapi sesungguhnya keadaan yang demikian justru memerlukan kehadiran Allah.
Yesaya 32:15-17 Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas: Maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan. Di padang gurun selalu akan berlaku keadilan dan di kebun buah-buahan akan tetap ada kebenaran. Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
Tempat di mana kita tinggal, memerlukan kehadiran Allah yang dimanifestasikan melalui kehadiran umat-Nya, yang Allah pergunakan untuk memuliakan namaNya dengan menegakkan kebenaran-Nya.
Ketika umat Tuhan hidup dalam kebenaran, menerapkan nilai-nilai Firman Tuhan sebagai panduan dalam kehidupan.
Baik mereka yang masih bersekolah, bekerja sebagai pegawai atau sebagai pengusaha, atau mereka yang ada di ladang-ladang Misi melayani Tuhan.
Ya, ketika kita dengan segenap hati, hidup bagi Tuhan dengan mata yang tertuju bagi kemuliaan Tuhan.
Maka Allah akan mengubahkan lingkungan dimana kita hidup.
Tanah yang gersang secara rohani, akan menjadi kebun buah-buahan.
Akan ada manifestasi buah Roh yang akan menyemarakkan lingkungan di mana kita tinggal.
Akan ada damai sejahtera dan sukacita, akan ada keadilan dan ketenteraman.
Saudara, seperti apakah lingkungan sekolah atau tempat kerjamu saat ini.
Terasa seperti padang gurun ataukah kebun buah-buahan?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Bagi orang yang tidak percaya, maka batu seperti apa yang Tuhan sediakan di Sion?
Seperti apakah kita orang percaya, dalam pandangan Allah?
Yesus telah datang ke dunia ini sebagai Juru Selamat bagi mereka yang percaya.
Yang menjadi penebus dosa kita umat yang percaya, sehingga kita yang selayaknya dihukum menjadi dibebaskan dari hukuman, karena Dia yang telah memikul dosa dan pelanggaran kita.
Bagi mereka yang menolak untuk percaya, Yesus menjadi sandungan, menjadi penyebab mereka tersandung, jatuh dan memperoleh upah dari ketidak percayaan mereka.
Apakah upah bagi mereka yang tidak percaya: maut atau kematian kekal.
Seperti ada tertulis: “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23)
Tetapi bagi kita yang percaya, maka Allah memandang kita sebagai: bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. (1 Petrus 2:9,10)
Untuk itu, marilah kita melihat diri kita sebagaimana Allah melihat kita, dan dalam kehidupan kita sehari-hari, kita hidup dengan melakukan hal-hal yang kita yakini itu berasal dari nilai-nilai Firman Tuhan.
Pertama, sebagai imamat yang rajani: kita hidup tidak rendah diri atau minder, tapi juga tidak sombong dan tinggi hati.
Kita bisa bergaul dengan siapa saja, dengan orang kaya atau para bangsawan dan tidak menjadi minder tetapi juga tetap rendah hati.
Kedua, sebagai bangsa yang kudus: kita sadar bahwa kita hidup di lingkungan yang tidak ideal bahkan mungkin di lingkungan yang banyak dicemari oleh nilai-nilai yang tidak suci.
Tetapi kita sadar untuk bersedia menjadi orang yang berbeda, yang memegang nilai-nilai kesucian Tuhan.
Ketika misalnya, teman kita mulai berbicara yang kotor, kita dengan sopan bisa meminta ijin untuk melakukan tugas yang lain di tempat yang jauh dari mereka.
Ketiga, kita juga hidup sebagai orang yang memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar.
Artinya, Allah ingin agar melalui hidup kita, nama Tuhan dipermuliakan.
Orang menjadi tertarik untuk mengenal Tuhan, setelah melihat kesaksian hidup kita.
Saudara, secara umum bagaimanakah pandangan orang-orang di sekitarmu, melihat kesaksianmu sehari-hari?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Hal apa saja yang terbilang sebagai hal “Kerajaan Allah”?
Bagaimana seseorang bisa berkenan kepada Allah dan dihormati oleh manusia?
Salah satu tolok ukur keberhasilan hidup di dunia, yaitu jika hidup kita berkenan kepada Allah dan setelah itu kita juga dihormati oleh sesama.
Dan urutan ini tidak bisa dibalik: pertama kita memiliki hidup yang diperkenan Allah, artinya Allah suka dengan hidup kita, kedua rekan se kantor, tetangga, teman kuliah, rekan di gereja, mereka juga hormat kepada kita, setidaknya mereka tidak mencela kehidupan kita.
Apakah Allah berkenan kepada kita, hanya Allah dan kita yang tahu.
Kita bisa memakai topeng, sehingga seolah-olah kita baik, tetapi Allah melihat hati dan Allah juga melihat yang tersembunyi.
Dan memiliki kehidupan yang terhormat, itu juga penting, agar melalui hidup kita, nama Tuhan dipermuliakan, ketika kita bersaksi, memberitakan Injil, orang tidak mencemooh karena mereka melihat kehidupan kita yang buruk.
Jadi Allah ingin agar kita hidup di dunia ini dengan menerapkan nilai-nilai Kerajaan Allah agar dengan demikian hidup kita berkenan kepada-Nya.
Lalu apa saja nilai-nilai Kerajaan Allah:
Kebenaran
Damai sejahtara
Sukacita oleh Roh Kudus
Kebenaran: Kita adalah orang yang telah dibenarkan oleh Allah, kita telah ditebus dari hukum dosa dan Allah ingin agar kita hidup sebagai orang yang telah dibenarkan dengan melakukan apa yang benar dan bukan yang salah.
Darimana kita tahu apa yang benar: dari Firman Tuhan dan juga suara Roh Allah dalam batin kita.
Damai sejahtera: ini sering dipakai oleh Roh Kudus untuk mengkonfirmasi apa yang kita lakukan. Kadangkala kita bimbang apakah kita sudah melakukan hal yang benar atau hal yang salah.
Jika kita belajar untuk terbuka mendengar arahan Roh, maka Roh Kudus akan memberikan damai sejahtera untuk mengkonfirmasi jika apa yang kita lakukan adalah benar.
Sebaliknya jika apa yang kita lakukan salah, kita akan merasakan tidak damai sejahtera, sulit untuk tersenyum dan ada kegelisahan dalam batin kita.
Sukacita oleh Roh: ini adalah bentuk karunia Roh yang membuat kita bersukacita di dalam Tuhan.
Setelah seseorang memperoleh damai sejahtera yang membuat hatinya teduh dalam hadirat-Nya.
Maka Roh bisa menganugerahkan sukacita yang membuat dia bisa tersenyum lebar atau tertawa oleh karena kasih-Nya.
Saudara, apakah engkau kerap merasakan damai sejahtera Allah dan sukacita oleh Roh?
Roh Kudus adalah pribadi Allah sebagai Penolong seperti Yesus, karena Ia berasal dan diutus oleh Bapa.
Dan pribadi Allah itu tinggal di dalam kita dan menyertai kita selama-lamanya dan kita dapat mengenal pribadi itu.
“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”(Yohanes 14:16-17)
Kehadiran Roh Kudus di dalam hati kita membuat Allah memampukan setiap kita melakukan kehendak Allah dan hidup dalam kehendak Allah, di mana kita harus hidup memuliakan Allah dan bersaksi tentang Yesus Kristus dengan cara dengar-dengaran akan suara-Nya sehingga seluruh hal yang kita lakukan menyenangkan hati-Nya karena sesuai dengan arahan dan keinginan hati Tuhan.
Segala hal yang menjadi peranan Roh Kudus dapat kita lakukan juga karena Dia yang tinggal di dalam kita memampukan dan menolong kita untuk melakukannya sehingga tidak tentang kemampuan kita tetapi tentang peranan Roh Kudus dengan porsi yang besar di dalam seluruh kehidupan kita.
“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.” (Efesus 3:20)
Beberapa hal yang menjadi pekerjaan Roh Kudus yang membuat kita dapat melakukannya adalah:
1. Roh Kudus adalah pribadi yang memuliakan Yesus.
“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.” (Yohanes 16:13-14)
Roh Kudus memuliakan Yesus. Dan Dialah yang dapat menolong dan memampukan hidup kita untuk memuliakan Allah dalam segala aspek hidup kita baik perkataan dan perbuatan kita.
Perkataan kita memuliakan Tuhan lewat ucapan syukur, perkataan yang benar termasuk hidup dalam pujian dan penyembahan.
Perbuatan kita merepresentasikan terang Tuhan dan Tuhan dipermuliakan.
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16)
2. Roh Kudus adalah pribadi yang selalu bersaksi tentang Yesus.
“Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.” (Yohanes 15:26-27)
Roh Kudus selalu bersaksi tentang Yesus, maka kitapun dimampukan dan memiliki hidup yang selalu bersaksi tentang Yesus serta meninggikan nama Yesus.
Hal ini menyebabkan kita dapat menjadi saksi yang efektif dan berhasil di manapun kita berada.
“Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” (Yohanes 12:32)
Kesaksian hidup kita, perkataan dan perbuatan dapat membuat orang-orang bertemu dan mengalami realita Tuhan yang hidup.
3. Roh Kudus akan menginsafkan dunia.
“Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.” (Yohanes 16:8-11)
Kehidupan kita yang dipakai oleh Tuhan untuk bersaksi maka bukan karena kemampuan kita untuk mempertobatkan orang melainkan karena pekerjaan Roh Kudus yang menginsafkan mereka sehingga akhirnya mereka percaya kepada Tuhan.
Kita perlu bekerjasama dengan Roh Kudus untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah.
Karena Roh Kudus adalah pribadi Allah maka kita harus hormat dan takut akan Dia.
Sebab itu kita tidak boleh mendukakan Roh Kudus lewat perkataan dan perbuatan kita.
“Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.” (Efesus 4:30)
Oleh sebab itu marilah kita berhati-hati terhadap perkatan dan perbuatan kita sehingga tidak sedikitpun kita mendukakan Dia, sehingga kita senantiasa mengalami pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari.
“Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis. Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” (Efesus 4:25-29)
Kita tidak lagi hidup sembarangan lewat perkataan dan perbuatan kita, namun kita selaras dengan hati Tuhan dan kekudusan-Nya sehingga tidak menyimpan dosa.
“Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Efesus 4:31-32)
Dengan demikian kita berjalan selaras dan bersama dengan pribadi Roh Kudus dan senantiasa mengalami realita kehadiran Tuhan dalam segala hal.
Oleh sebab itu marilah kita bergaul dengan Roh Kudus dan taatlah melakukan setiap hal yang Dia instruksikan kepada kita.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Terhadap apa kita tidak perlu khawatir?
Jika seseorang mencari Kerajaan Allah terlebih dahulu, hal apa yang akan Allah sediakan?
Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang akan memilih apa yang paling penting untuk dikerjakan atau apa yang harus dikerjakan lebih dulu dibandingkan yang lain.
Dan itulah apa yang disebut dengan “prioritas”.
Yaitu kehendak untuk memilih satu dari yang pilihan yang lain.
Matius 6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Dan manusia cenderung untuk memilih apa yang dia suka, yaitu dimana keinginan hatinya berada.
Alkitab menyatakan bahwa keinginan hati itu tidak jauh dari dimana harta kita berada.
Jika “harta” yang dimaksud adalah harta duniawi yang bersifat fisik: rumah, kendaraan, gadget, peralatan elektronik, baju, dsb.
Maka keinginan hati kita juga tidak akan jauh dari hal-hal tersebut.
Kita akan menjadi kawatir jika kita belum memiliki, dan kita juga bisa menjadi cemas berlebihan untuk menjaga agar harta tersebut tidak hilang atau berkurang.
Puji syukur bahwa Allah tidak menghendaki umat-Nya untuk menjadi khawatir tentang hal-hal yang duniawi.
Allah tahu bahwa selama umat-nya hidup di dunia, tentu mereka juga membutuhkan prasarana yang memadai untuk hidup.
Allah bahkan berjanji untuk menyediakan atau menambahkan apa yang kita kurang untuk hidup kita sehari-hari.
Dan itu bisa kita peroleh melalui iman. Ya, dengan percaya pada anugerah Allah dan kemurahan-Nya.
Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Allah ingin agar kita hidup dalam kebenarannya, memprioritaskan Allah, di atas kebutuhan dan keinginan kita.
Misalnya, kita menyediakan waktu terbaik kita untuk Allah, pagi hari kita berdoa, menyembah Allah, membaca Firman, dan dengan sepenuh hati kita merindukan untuk mendengar suara Allah, arahan Allah dalam kehidupan kita.
Dan jika Roh Kudus mengingatkan kita akan hal-hal yang Allah tidak berkenan, maka segera kita menjauhkan segala hal yang menjadi perintang untuk kita mengasihi Allah.
Dengan berbuat demikian, kita sedang memberi jalan kepada Tuhan untuk mencurahkan berkat dan anugerahNya pada kita.
Saudara, berapa lama engkau setiap hari menyediakan waktu untuk bersekutu secara pribadi dengan Allah.
Sepuluh menit, tiga puluh menit, satu jam, dua jam?