Penulis : Pramadya Wisnu Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
WAHYU 21:3-5
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi ketika Kemah Allah ada di tengah-tengah manusia?
Apa saja yang Allah ciptakan menjadi baru?
Jika kita membaca Alkitab dari Kitab Kejadian pasal 3 hingga peristiwa di Kitab Wahyu pasal 20, kita melihat bumi mengalami silih berganti kehadiran dosa dan kematian.
Tetapi di akhir pasal 20, Yohanes melihat Tuhan memberikan penghakiman terakhir atas Setan, membuang semua kejahatan ke dalam lautan api.
Pada saat itu, seluruh ciptaan akhirnya akan bebas dari segala kejahatan, dan selanjutnya adalah gambaran tentang bumi yang dibuat ulang dan dipulihkan.
Yohanes melihat langit baru dan bumi baru.
Para ahli teologia masih memperdebatkan apakah ini berarti bahwa semua ciptaan akan dihancurkan dan dibuat kembali, atau bahwa Tuhan akan mengkondisikan kembali ciptaan.
Apa pun penjelasan dari para ahli, namun Alkitab mencatat bahwa Yohanes melihat kota Yerusalem Baru turun ke bumi, “Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.”
Secara khusus, Yohanes mendengar suara dari takhta yang menyatakan bahwa “tidak ada lagi air mata, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (Wahyu 21:4).
Pada saat yang sama, Yohanes juga mendengar peringatan tentang dosa: “tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua. (Wahyu 21:8).
Ini semua adalah nubuatan akhir zaman. Akan datang era yang sama sekali baru.
Era bumi yang baru, langit yang baru.
Era Yerusalem Baru.
Era dimana umat percaya dari berbagai bangsa akan menjadi umat-Nya. Era dimana: “Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.” (Wahyu 21:27)
Lalu apa yang harus dilakukan umat Allah di masa kini: berjaga-jaga, karena tidak seorang pun yang tahu kapan Yesus akan datang untuk yang kedua kali.
Tetapi seperti ilustrasi tentang gadis yang bijaksana dan gadis yang bodoh, hendaklah kita menjadi seperti gadis yang bijaksana: yang membawa pelita dan minyak dalam buli-buli mereka.
Maknanya: kita senantiasa hidup dalam terang dan hidup dipimpin oleh Roh Allah.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan bagaimana memahami apa yang akan terjadi di masa akhir zaman, akan membuat kita kuat dan semakin mengasihi Tuhan.
Penulis : Pramadya Wisnu Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
YESAYA 25:6-9
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah makna gunung Sion tempat perjamuan diadakan?
Apakah makna bahwa Tuhan akan mengoyakkan kain perkabungan?
Kitab Yesaya pasal 24 adalah nubuatan tentang penghukuman di akhir zaman.
Dan Yesaya pasal 25 adalah nubuatan tentang kemuliaan Sion, Gereja Tuhan setelah masa penghukuman berakhir.
Yesaya 25:6 TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya.
Kesulitan tidak akan berlangsung terus menerus.
Setelah masa sukar ketika penghukuman itu berlangsung, maka bagi mereka umat pemenang, Tuhan memberkati mereka dengan masakan yang bergemuk, masakan yang bergizi.
Ini juga bermakna tentang kelimpahan yang Tuhan anugerahkan.
Bagi kita yang percaya, maka hal ini juga bisa berlaku tanpa harus menunggu di akhir zaman.
Baik secara pribadi maupun dalam komunitas yang lebih luas.
Pandemi yang telah mengakibatkan kematian banyak orang di seluruh dunia, juga mengakibatkan kemunduran ekonomi, ditambah lagi dengan perang yang terjadi di Ukraina.
Itu semua telah mengakibatkan kesengsaraan bagi banyak orang di seluruh dunia.
Tetapi, Allah adalah Allah yang setia, Dialah tempat pengharapan bagi kita yang percaya.
Allah mampu membuat perbedaan bagi orang percaya dan yang belum percaya.
Allah juga mampu untuk memakai para pemimpin, sekali pun mereka belum percaya, untuk dipakai menjadi saluran berkat bagi umat Tuhan.
Ezra 5:13 Akan tetapi pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Babel, dikeluarkanlah perintah oleh raja Koresh untuk membangun rumah Allah ini.
Ya, Allah sanggup memakai raja negeri Babel, yaitu Koresh untuk menjadi berkat bagi rumah Allah.
Allah yang sama juga sanggup untuk memakai pemimpin bangsa, sekalipun mereka bukan orang percaya, untuk menjadi berkat bagi bangsa dan negara dan kita umat percaya.
Saudara, dalam kelompok pemuridan doakan para pemimpin di negeri kita, agar mereka pada akhirnya akan mengenal Tuhan secara pribadi.
Penulis : Pramadya Wisnu Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
MIKHA 4:1-4
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang dimaksud dengan gunung rumah Tuhan?
Apakah yang dimaksud dengan pengajaran keluar dari Sion?
Kitab Mikha ditulis oleh nabi Mikha, salah seorang “nabi-nabi kecil” yang menulis kitab dalam Perjanjian Lama.
Ada 12 nabi kecil yang menulis Kitab, yang dalam Alkitab LAI dimulai dari Kitab Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, …. dan diakhiri oleh Kitab Maleakhi.
Tiga pasal pertama dalam Kitab Mikha berisi nubuatan tentang penghukuman, sedang pasal 4 dan 5 berisi tentang nubutan pengharapan: nubuat tentang janji pemulihan atas Israel, nubuat tentang kemuliaan Gereja yang akan datang.
Bagaimana Gunung Rumah Tuhan akan berdiri tegak, menjulang sehingga bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana.
Ya nubuatan ini akan terjadi di masa yang akan datang, penafsir Alkitab ada yang mengatakan bahwa nubuat ini akan tergenapi pada pemerintahan Kristus untuk masa seribu tahun kelak.
Lalu bagaimana dengan relevansinya dengan kehidupan saat ini.
Di masa dimana perang masih berkecamuk, sakit penyakit yang dipicu oleh virus telah mengakibatkan pandemi selama hampir tiga tahun terakhir ini.
Maka nubuatan Mikha tentang masa depan kemuliaan dan kedamaian bumi di bawah pemerintahan Kristus adalah hal yang menguatkan kita.
Pemenang akhir dari peperangan akhir zaman ini adalah Kristus.
Kristus sebagai Kepala dan Gereja sebagai Tubuh-Nya.
Gereja yang dimaksud adalah Tubuh Kristus atau kumpulan umat percaya, yaitu keluarga Allah yang dibangun di atas landasan batu yang hidup yaitu Yesus Kristus.
Mikha menubuatkan bagaimana bangsa-bangsa akan datang ke rumah Tuhan.
Artinya akan banyak orang, yang tadinya belum percaya, menjadi orang percaya, yang kemudian datang ke rumah Tuhan.
Ya akan ada kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, yang akan datang ke Rumah Tuhan.
Jadi hal relevan yang dapat kita lakukan di masa kini adalah memberitakan kabar baik bagi orang-orang yang saat ini belum percaya.
Karena nubuat itu pasti terjadi, bagaimana orang-orang yang saat ini belum percaya, sebagian dari mereka akan menjadi percaya.
Roma 10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang apa yang dapat kita kontribusikan dalam penggenapan nubuat Nabi Mikha ini.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah kumpulan besar orang yang berdiri di hadapan tahta Anak Domba?
Apa yang diserukan oleh kumpulan besar ini?
Apa yang layak untuk diterima oleh Allah selama-lamanya?
Rencana dan kerinduan Allah adalah segala suku bangsa diselamatkan, dan suatu saat berdiri di hadapan tahta dan di hadapan Anak Domba untuk memberikan puji-pujian, kemuliaan, dan hikmat, dan syukur, dan hormat, dan kekuasaan, dan kekuatan bagi Allah sampai selama-lamanya.
Hari ini mungkin kita tidak terlalu terbayang bagaimana caranya segala suku bangsa menyembah Allah?
Bukankah masih banyak suku bangsa yang beraliran kepercayaan, animis, bahkan ateis.
Bukankah pada zaman akhir dinubuatkan bahwa kasih kebanyakan orang semakin dingin, makin banyak orang yang tidak lagi peduli agama.
Tetapi sesungguhnya Allah terus bekerja.
Di suatu tempat, ada orang-orang yang haus untuk mengenal Allah yang sejati, dan mereka mencari kebenaran.
Di tempat lain, ada orang-orang yang rela memberikan segala-galanya untuk Injil bisa sampai dan melihat sebanyak mungkin suku bangsa dimenangkan bagiNya.
Pertanyaannya, apakah kita menjadi bagian dari rencana besar Allah ini?
Terkadang kehidupan yang kita jalani membuat kita begitu terbiasa dengan segala yang ada.
Kita tidak lagi memikirkan hati Tuhan karena sibuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dan menjalani rutinitas.
Injil adalah BERITA BAIK.
Kuasanya begitu dahsyat sehingga suku-suku bangsa yang tadinya kanibal dan berperang satu sama lain mengenal damai dan berubah gaya hidupnya.
Orang-orang yang tadinya tidak punya harapan menjadi berpengharapan.
Orang-orang yang tadinya punya karakter buruk jadi punya kerinduan untuk menjadi seperti Yesus.
Membayangkan bahwa suatu saat segala suku bangsa dipersatukan untuk memuliakan Tuhan adalah luar biasa.
Mulailah dengan membayangkan diri saudara sendiri ada di kumpulan tersebut.
Miliki kerinduan agar saudara berada di sana.
Kemudian renungkan, apa yang saudara ingin lakukan untuk menjadi bagian dari rencana Allah digenapi atas dunia ini?
Pernahkah saudara berpikir siapa yang bisa berdiri di hadapan tahta Anak Domba?
Cobalah membagikan mengapa saudara bisa berdiri di sana dan bagaimana supaya saudara mengalami janjiNya digenapi?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa Yesus layak menerima gulungan kitab dan membukanya?
Siapakah yang telah dibeli bagi Allah dan diberi kuasa untuk menjadi imam dan raja?
Apa yang diserukan dengan nyaring oleh para malaikat, mahluk dan tua-tua?
Yesus dikenal juga sebagai “Anak Domba Allah”.
Yohanes pembaptis menyerukan dalam Yohanes 1:29 “Lihatlah, Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia.”
Anak domba merujuk kepada “Korban”.
Pada saat bangsa Israel keluar dari Mesir, darah anak domba yang dioleskan di pintu meluputkan mereka dari kematian.
Domba juga menjadi korban penghapus dosa yang dipersembahkan setiap tahun di zaman dahulu.
Yesus adalah korban yang sempurna karena darahNya yang tertumpah menghapus dosa dunia.
Dengan darahNya Ia membayar lunas setiap suku bangsa untuk menjadi umatNya yang dikuduskan dan dilayakkan menghadap tahta Allah.
Akan terjadi pada waktunya di mana kemuliaan dinyatakan, maka seluruh penghuni Surga berseru, ”Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!”
Hari itu akan menjadi hari yang luar biasa agung dan penuh kemenangan.
Namun, sampai hari itu datang, mari kita bertekun untuk mengenal Dia dan menaatiNya karena Dia layak untuk menerima kemuliaan bukan hanya nanti tapi juga sekarang.
Lalu bagaimanakah kita bisa memberikan kemuliaan bagiNya dalam hidup sehari-hari kita?
Itu bisa terjadi ketika kita tidak lagi mencari pujian bagi diri sendiri, tapi menjadikan Dia sumber motivasi melakukan segala sesuatu.
Kita bekerja untuk Tuhan, belajar untuk Tuhan, mengurus anak untuk Tuhan, melayani untuk Tuhan, mengampuni karena Tuhan, berbuat baik karena Tuhan, dan segala aktivitas lainnya.
Menjadikan Yesus sebagai pusat hidup kita adalah suatu proses.
Kita perlu memastikan bahwa kita memulai langkah ini, yaitu proses memberikan segala kemuliaan bagiNya.
Mari berdoa agar selalu berada dalam anugerah untuk mengenal Dia lebih lagi setiap hari, hingga kemuliaan Tuhan dinyatakan dengan sempurna.
Diskusikanlah dengan pembimbing saudara bagaimana saudara bisa mempraktikkan hidup yang memuliakan Anak Domba Allah dalam sehari-hari?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi pada hari-hari terakhir?
Mengapa segala bangsa datang berduyun-duyun ke rumah Tuhan?
Siapa yang menjadi hakim antara bangsa-bangsa?
Banyak orang tidak suka ketika mendengar kata “Penghakiman”.
Kita meragukan bahwa di dunia ini sungguh-sungguh ada penghakiman yang adil karena begitu banyak penyelewengan dan kepentingan diri sendiri.
Tetapi sekalipun penghakiman di dunia tidak selalu benar, ada satu HAKIM yang selalu benar dan penilaiannya dapat dipercaya.
KeadilanNya tidaklah relatif seperti keadilan menurut manusia.
Ada ajaran keliru yang menyatakan bahwa karena Allah adalah kasih, maka Ia tidak menghukum atau menghakimi.
Bayangkan, bagaimana jika seorang ibu yang mengasihi anaknya, tidak pernah menghukum mereka saat mereka berbuat salah karena “kasih”?
Bagaimana jika seorang guru melihat bullying yang dilakukan oleh murid-muridnya, tidak melakukan apapun karena “kasih”?
Kita perlu melihat penghakiman sebagai bentuk kasih Allah.
Ya, Yesus mati di kayu salib adalah untuk menggenapi hukum dan mengajar kita jalan-jalanNya supaya kita berjalan menempuhnya.
Yesaya menyatakan bahwa Allah menjadi hakim dan wasit di antara bangsa-bangsa.
Ia akan menyatakan siapa yang salah dan siapa yang benar. Ia akan mengungkapkan apa yang tersembunyi dalam hati manusia.
Jika kita mau belajar akan jalan-jalanNya dan hidup dalam anugrahNya, kita justru akan mencintai penghakimanNya bukan hanya nanti saat hari penghakiman akhir, tapi juga di saat sekarang kita menjalani hidup sehari-hari karena sesungguhnya penghakimanNya terus berlangsung.
Apakah saudara seringkali merasa kecewa ketika melihat atau mengalami ketidakadilan?
Mari kita mengingat bahwa Allah, Hakim yang adil itu bertahta.
Ia akan menyatakan keadilanNya pada waktunya.
Jangan biarkan kekecewaan merusak kita dan membuat kita penuh penghakiman terhadap orang lain.
Mari kita terus berjalan dalam kebenaran apapun yang terjadi.
Segala sesuatu akan dinyatakanNya pada waktunya.
Apakah ada ketidakadilan yang saudara rasakan hari ini?
Ceritakanlah dan diskusikan dengan rekan persekutuan saudara, lalu ingatlah janji dan perintah Tuhan yang berhubungan dengan hal tersebut!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dilakukan oleh Yesus sebagai manusia?
Mengapa Allah sangat meninggikan Yesus?
Apa yang terjadi ketika nama Yesus ditinggikan?
Saudara, ketika kita berusaha menerangkan suatu hal kepada seseorang yang belum mengerti akan hal tersebut, kita seringkali melakukannya dengan cara “menurunkan” tingkat pemahaman atau pemikiran kita terlebih dahulu agar sama dengan orang tersebut, barulah kemudian dari sana kita bisa menjelaskannya dengan cara yang lebih mudah sesuai dengan tingkat pemahaman orang tersebut.
Hal ini sering terjadi saat kita mengajar anak-anak.
Kita berusaha memahami tingkat pemahaman mereka terlebih dahulu, barulah kemudian dari sana kita menjelaskan dengan bahasa yang lebih sederhana sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.
Intinya, kita harus “merendahkan diri” kita terlebih dahulu agar orang lain boleh mengerti.
Kira-kira seperti itulah yang Kristus lakukan bagi kita.
Tuhan semesta alam itu merendahkan diriNya serendah-rendahnya bagi kita, yaitu menjadi manusia.
Tuhan sampai menurunkan levelNya begitu jauh dengan mengosongkan diri, menjadi manusia bahkan menjadi hamba, dan mati, bahkan mati terhina di kayu salib.
Ia menanggalkan statusNya sebagai Tuhan untuk turun dan menjadi sama dengan kita.
Semuanya Ia lakukan semata-mata untuk menyelamatkan kita.
Saudara, saat kita memberitakan kabar baik itu kepada banyak orang, dimulai dari orang-orang terdekat kita dan berdoa agar Roh Kudus bekerja atas mereka, maka kemuliaanNya dinyatakan dan pada akhirnya, Filipi 2:11 itu tergenapi : “dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” Amin.
Maukah saudara mulai berdoa bagi orang-orang yang berdekatan dengan hidupmu?
Berikan dirimu untuk dipakai untuk memberitakan kasih dan pengampunanNya kepada mereka, dan menuntun mereka kepada Kristus.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengalami urapan Tuhan dalam menyampaikan kabar baik!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang disebut sebagai imam Tuhan dan pelayan Allah?
Apa yang dinikmati oleh imam Tuhan dan pelayan Allah?
Mengapa Tuhan mengikat perjanjian abadi dengan umatNya?
Saudara, saat perkataan Yesaya disampaikan, keadaan bangsa Israel sedang dibuang dan dijajah oleh bangsa Babel.
Bait Allah yang mereka banggakan hancur, mereka menjadi budak dalam kondisi yang menyedihkan dan memalukan.
Namun, Allah tidak melupakan umatNya.
Sekalipun bangsa Israel tegar tengkuk, Tuhan tetap mau memakai bangsa Israel untuk mengalirkan berkat dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain yang belum mengenal Alah.
Untuk menjadi berkat, maka bangsa Israel perlu menjadi imam Tuhan dan pelayan Allah.
Sekalipun pemulihan seperti itu terasa mustahil bagi bangsa Israel, tetapi itulah Allah kita yang sanggup melintasi kemustahilan.
Ia sanggup mengerjakan hal-hal yang mustahil.
Adakah hal kemustahilan yang sedang saudara hadapi saat ini?
Maukah saudara membawa hal itu ke hadapan Allah dan bertanya kepada dirimu sendiri, apakah itu mustahil bagiNya?
Entah itu adalah persoalan keuangan, hubungan, maupun masa depan, dan harapan-harapan lainnya, ingatlah selalu Allah terlebih besar dari semua itu.
Saudara, mari kita mempercayai janji firman Allah dan memberikan hidup kita kepada Allah untuk menjadi imam dan pelayanNya bagi semua bangsa.
Supaya melalui hidup kita mengalir berkat Ilahi bagi bangsa-bangsa – bukan karena kebaikan dan kehebatan kita melainkan karena maksudNya yang dinyatakan dalam hidup kita.
Diskusikanlah dengan rekan persekutuan saudara bagaimana praktik menjadi imam dan pelayan Allah dilakukan.
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
YESAYA 61:1-4
Bacalah Firman Tuhan diatas dan ulangi beberapa kali sampai Saudara dapat memahaminya dan secara khusus hafalkanlah Yesaya 61:1!
Siapakah yang mengurapi kita?
Untuk tujuan apakah Tuhan mengurapi kita dengan kuasa Roh Kudus-Nya?
Selain menyampaikan kabar baik, hal-hal apa sajakah yang lainnya harus kita kerjakan?
Siapakah yang akan membangun reruntuhan yang berabad-abad?
Sama seperti Yesus diurapi oleh Bapa, demikian juga Bapa mengurapi kita untuk menyampaikan kabar baik, kabar sukacita, kabar damai sejahtera karena hanya kabar baiklah yang dapat mengubah dunia ini.
Kabar baik itu adalah Injil Kerajaan Allah yang isinya adalah Allah telah mengasihi dunia ini dengan mengutus anak-Nya, mati dan dibangkitkan untuk menebus manusia dari dosa dan kuasa maut sehingga setiap orang yang percaya diselamatkan, orang-orang dilepaskan dari penjara dosa, dibebaskan dari ikatan dan belenggu iblis serta mengalami belas kasihan dan kasih karunia dari Tuhan.
Orang-orang yang berduka diberikan sukacita sehingga setiap orang yang percaya dipindahkan dari orang yang berdosa menjadi orang yang dibenarkan.
Itulah sebabnya Tuhan mau agar kabar baik itu diberitakan bagi bangsa-bangsa.
Pengurapan itu merupakan kuasa dari Roh Kudus sehingga kabar baik yang kita sampaikan disertai dengan tanda-tanda dan mukjizat di mana orang sakit disembuhkan, orang mati dibangkitkan dan belenggu si jahat dihancurkan.
Selain itu, pengurapan Roh Kudus dan mengalirnya hikmat Tuhan membuat kita berani untuk memberitakan Injil dan juga tidak adanya ketakutan yang berasal dari intimidasi si jahat yang membuat kita tidak takut menderita karena Injil.
Pada akhirnya, Tuhan menginginkan dalam penyampaian kabar baik bahwa setiap orang yang mendengar dan percaya kepada Injil mengalami perubahan hidup karena Injil tersebut sehingga mereka juga bersama-sama bergandengan tangan dengan kita untuk memberitakan kabar baik sehingga kota, pulau, bangsa di mana kita berada dipulihkan oleh Tuhan.
Mereka akan membangun reruntuhan berabad-abad, mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dulu menjadi sunyi dan membarui kota-kota yang runtuh dan sunyi sepi.
Puji Tuhan, inilah yang akan kita kerjakan bersama.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengalami urapan Tuhan dalam menyampaikan kabar baik!
KELEGAAN BAGI MEREKA YANG LELAH DAN BERBEBAN BERAT
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
MATIUS 11:28-30
Bacalah Firman Tuhan diatas dan ulangi beberapa kali sampai Saudara dapat memahaminya dan secara khusus hafalkanlah Matius 11:28!
Siapakah yang diajak oleh Tuhan untuk datang kepada-Nya?
Apakah yang akan dialami mereka?
Apakah yang harus kita lakukan agar jiwa kita mengalami ketenangan?
Firman Tuhan dalam Yesaya 40:30-31 berkata bahwa: “Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” adalah hal yang bertolak belakang.
Jika orang-orang muda lelah dan lesu sementara orang muda pastilah memiliki tubuh yang kuat untuk beraktivitas.
Namun hal ini dinyatakan oleh Tuhan supaya kita mengerti kekuatan dan semangat yang kita miliki itu tidak berdasarkan usia dan keberadaan manusia tetapi bergantung kepada hubungan setiap orang kepada Tuhan.
Itulah sebabnya dikatakan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru sehingga mereka berlari, berjalan tidak letih lesu.
Tuhan Yesus menghendaki kita memiliki kehidupan yang menanti-nantikan Tuhan yaitu kehidupan yang selalu datang kepada Tuhan.
Bentuknya adalah senantiasa membangun keintiman dengan Tuhan dalam doa, pujian dan penyembahan disertai dengan perenungan Firman Tuhan maka kita pasti mendapat kelegaan.
Selain itu, segala beban-beban dunia ini harus ditinggalkan sehingga kita dapat memikul kuk yang dari Tuhan karena beban dari Tuhan itu enak yaitu melakukan dan menyelesaikan pekerjaan Tuhan.
Kemudian, kita harus senantiasa belajar kepada Tuhan dengan cara mengikut Dia, sangkal diri dan pikul salib sehingga jiwa kita mendapat ketenangan.
Tujuannya adalah agar kita dapat berjalan bersama Tuhan serta bergerak bersama Dia agar rencana-Nya digenapi dalam hidup kita.
Justru di tengah masa sulit dan sukar saat ini, kita harus datang pada Yesus, memikul kuk dari Yesus dan belajar kepada Yesus dengan pertolongan dari Roh Kudus sehingga kita selalu berkemenangan.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara senantiasa beroleh kelegaan karena senantiasa datang kepada Yesus!