Rabu, 18 Oktober 2023

BICARA KURANG AJAR TENTANG TUHAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MALEAKHI 3:13-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mungkinkah seorang anak Tuhan menghina Tuhan?
  2. Adakah contoh bentuk penghinaan kepada Tuhan?
  3. Siapakah yang dirugikan karena penghinaan itu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

 TUHAN berkata, “Kata-katamu sungguh menghina Aku.” “Tetapi kamu bertanya, ‘Apa yang kami katakan tentang Engkau?’ Kamu berkata, ‘Percuma saja berbakti kepada Allah. Apa gunanya melakukan kewajiban kita terhadap TUHAN Yang Mahakuasa, atau menunjukkan kepada-Nya bahwa kita menyesali kesalahan kita? Kita lihat sendiri bahwa orang-orang sombong bahagia. Orang jahat tidak hanya bertambah makmur, tetapi kalau mereka menguji kesabaran Allah dengan berbuat jahat, mereka luput juga.” (Maleakhi 3:13-15 BIS).

Ayat-ayat di atas sering terjadi kepada anak-anak Tuhan.

Ketika sedang mengalami penderitaan, apakah itu sakit penyakit atau kekurangan, kadang kita membandingkan kehidupan dengan mereka yang bukan anak Tuhan.

Kita merasa bahwa hidup kita lebih sulit dari mereka yang tidak mengenal Tuhan. Mazmur 73 juga mencatat hal yang sama:

Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik. Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka; mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain. Sebab itu mereka berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan. Karena kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap-luap dengan sangkaan. Mereka menyindir dan mengata-ngatai dengan jahatnya, hal pemerasan dibicarakan mereka dengan tinggi hati.(Mazmur 73:3-8).

Sekalipun kita sedang mengalami kesulitan, jangan pernah bandingkan hidupmu dengan kondisi mereka yang tidak mengenal Tuhan.

Ingatlah, akhir hidup mereka berbeda dengan kita.

Sekalipun mereka memiliki kekayaan berlimpah dan sepertinya mereka sukses, tetapi akhir hidup mereka di tempat kegelapan yang kekal.

Sedangkan kita, sekalipun selama di bumi ini mungkin mengalami banyak persoalan, tetapi akhir hidupnya jelas, hidup dalam surga yang mulia.

Ketika kita membandingkan kondisi kita dengan mereka yang di luar Tuhan, dan merasa Tuhan tidak adil, kita sedang menghina Tuhan.

Saudara, Ketika  kita dalam persekutuan dengan Tuhan, kita akan menyadari kenyataan, bahwa mereka yang kita anggap mujur, akhir hidupnya sungguh menyakitkan, seperti dicatat dalam Mazmur 73:

“Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku, sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka. Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur. Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!” (Mazmur 73:16-19).

Saudara, dalam kesulitan tetaplah berdoa dan terus mengucapkan syukur.

Melalui doa, kita menyerahkan hidup kepada Tuhan dan melalui pengucapan syukur kita sedang mengakui bahwa Dia adalah Allah yang berdaulat.

Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana menghindari sikap hidup yang menghinakan Tuhan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Markus 8-9

Selasa, 17 Oktober 2023

KABAR BERITA YANG MELEMAHKAN IMAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

BILANGAN 13:28-33

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kabar apa yang diberitakan oleh 10 orang pengintai?
  2. Apakah akibat kabar negatif yang dibawa 10 pengintai?
  3. Apakah kabar yang dibawa oleh Kaleb dan Yosua?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: “Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita.” (Bilangan 13:31).

Terkadang suara mayoritas belum tentu benar.

Kisah 12 pengintai yang kita baca dan renungkan adalah salah satunya.

10 orang pengintai itu lebih percaya kepada penglihatan mereka daripada  percaya kepada janji Allah.

Sebaliknya Kaleb dan Yosua lebih percaya kepada janji Allah daripada kepada penglihatan mereka.

Mereka menceritakan kondisi yang dialami selama pengintaian dan menyimpulkan sendiri tanpa peduli kepada janji Tuhan.

Sebagai akibatnya, 10 orang ini mencemari seluruh bangsa Israel. Bangsa Israel memberontak kepada Allah.

Saudara, akibat pemberitaan 10 orang ini fatal.

Allah menghukum bangsa Israel selama 40 tahun berkeliling di padang gurun, dan mereka tidak pernah masuk ke tanah perjanjian, kecuali keturunan mereka dan 2 orang pengintai yang benar, Kaleb dan Yosua.

Sungguh menyedihkan, bangsa Israel memilih suara mayoritas dari pada mendengar penjelasan Kaleb dan Yosua.

Janji Tuhan mereka abaikan karena mendengar berita dari 10 orang ini.

Saudara, dalam era pasca modern saat ini dunia mengalami juga era post-truth, dimana kebenaran dipelintir sedemikian rupa, sehingga orang tidak menyadarinya sudah disesatkan.

Kebohongan terus menerus diviralkan, sampai masyarakat percaya kepada bahwa itulah kebenaran.

Orang-orang jahat berupaya membangun opini menggunakan media sosial, untuk mengambil keuntungan dari masyarakat.

Saudara, kalau ada kabar-kabar yang melemahkan iman, berhati-hatilah.

Iblis adalah bapa segala pendusta saat ini gencar menyerang iman Kristen.

Iblis ingin mencuri damai sejahtera dan membuat kita tidak hidup dalam panggilan Allah.

Jangan mudah ikut mengirimkan kabar-kabar yang tidak jelas sumbernya.

Janganlah hidup seperti 10 pengintai, tetapi teladanilah Kaleb dan Yosua.

Mereka menempatkan firman Tuhan di atas fakta yang mereka lihat secara fisik.  

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya kabar buruk yang dibawa 10 pengintai itu melemahkan iman bangsa Israel.

Pembacaan Alkitab Setahun

Markus 6-7

Senin, 16 Oktober 2023

SAKSI YANG SETIA TIDAK BERDUSTA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

AMSAL 14:5-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang disaksikan oleh seorang saksi yang setia?
  2. Siapakah yang disebut saksi dusta?
  3. Mengapa si pencemooh disebut sia-sia ketika dia mencari hikmat?
  4. Apa yang mudah diperoleh orang yang berpengertian?
  5. Mengapa harus menjauhi orang bebal?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika Roh Kudus turun atas hidup kita, maka kita diberi kuasa untuk menjadi saksi Kristus.

Dan kita memiliki tugas dan panggilan sebagai saksi Kristus.

Saksi Kristus adalah orang-orang yang telah mengalami Tuhan dalam hidupnya.

1 Yohanes 1:1-4 ”Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup–itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.”

Saudara, sebagai saksi yang setia, maka hendaklah kesaksian kita merupakan pengalaman ketika kita bersama Dia, Yesus Kristus yang telah ada di dalam hidup kita, Dia hidup dalam hati kita dan karena itu kita menjadi bahagian tubuh Kristus.

Sebagai tubuh Kristus maka kita mengalami kehidupan bersama dengan Yesus Kristus.

Pengalaman inilah yang patut kita ceritakan dan beritakan kepada orang yang belum ikut bersekutu dengan Bapa, Anak-Nya dan Roh Kudus-Nya.

Sudah sepatutnya kita menyaksikan atau bersaksi tentang Dia kepada orang-orang yang di luar persekutuan dengan Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus.

Apa yang seharusnya kita saksikan tentang Kristus kepada orang-orang yang belum bersekutu dengan Bapa dan Yesus?

Yang perlu kita saksikan adalah tentang kasih Bapa yang telah kita rasakan, kita alami dan beberapa hal yang kita dengar atau baca dari Kitab Suci.

Bersaksi tidak perlu membesar-besarkan fakta yang telah kita alami, rasakan dan nikmati.

Membesarkan atau mengecilkan fakta-fakta yang kita alami merupakan kebohongan, sesuatu yang tidak boleh dilakukan oleh seorang saksi Kristus.

Jika itu terjadi, maka hal itu bisa disebut kesaksian palsu, saksi dusta dan bisa disebut saksi yang tidak setia, sehingga sepatutnya itu tidak kita lakukan.

Hal itu terjadi ketika kita tidak dipimpin oleh Roh Kudus. Itu bisa terjadi ketika kita ingin membesarkan diri karena kesombongan, ingin dianggap besar oleh orang lain yaitu sikap duniawi yang sepetutnya sudah tidak ada lagi dalam hidup orang percaya yang telah lahir kembali.

Roh Kudus tidak mengajar kita untuk berdusta karena iblislah bapak dusta.

Jika ada anak Tuhan yang berdusta, hal itu mungkin terjadi karena kebodohannya terpengaruh oleh roh dusta iblis dan setan-setan pengikutnya.

Oleh karena itu, rendahkanlah dirimu dan jangan congkak supaya jangan di pengaruhi roh-roh jahat pendusta dan roh kesombongan, sehingga kita berdusta dalam kesaksian-kesaksian kita.

Roh Kudus ingin memimpin orang percaya bersaksi dan Roh Kudus akan mengajarkan bagaimana kita memuliakan Bapa, Yesus Kristus, dengan tidak menambahkan sesuatu yang tidak ada, sesuatu yang tidak terjadi, sesuatu yang imajiner dan wacana serta keinginan sebagai sesuatu yang nyata.

Itu adalah kebohongan, sesuatu yang tidak pantas lagi kita lakukan.

Marilah kita menyaksikan apa yang kita lihat dengan mata kepala kita, dengarkan dan rasakan apa yang kita alami dalam hidup kita, supaya apa yang kita alami setelah kita lahir kembali yaitu pengalaman dalam pelayanan kita sehingga tidak perlu atau membesar-besarkan keadaan yang sebenarnya.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen.

Apa penyebab ada anak Tuhan bahkan para pengkhotbah yang bercerita melebih-lebihkan fakta yang sebenarnya? Adakah itu, mengapa itu terjadi?

Pembacaan Alkitab Setahun

Markus 4-5

Minggu, 15 Oktober 2023

MEMBUANG KATA-KATA KOTOR DARI MULUT KITA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KOLOSE 3:7-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dahulu sering dilakukan oleh orang-orang percaya di Kolose?
  2. Apa yang harus di buang dari kehidupan jemaat Kolose?
  3. Apa yang jangan lagi dilakukan oleh karena kita sudah menjadi manusia baru?
  4. Apa yang terjadi dengan manusia baru kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, karena kita sudah mengalami kelahiran kembali, maka kita sekarang menjadi manusia baru di dalam Kristus.

Karenanya, maka kita oleh pekerjaan Roh Kristus kita akan mengalami pembaharuan dan pemulihan dari hari ke hari, rasul Paulus mengatakan dalam tulisannya:

Efesus 3:17 ”sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.”

Galatia 2:19b-20 ”Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”

Saudara, oleh Roh Kudus atau Roh Kristus itu, maka kita mengalami pembaharuan dari ke hari.

Rasul Paulus juga menuliskan apa yang pernah dituliskan oleh Nabi Yehezkiel pada Perjanjian Lama yaitu apa yang Tuhan Allah Yahwe akan lakukan dalam hidup orang percaya.

Roma 8:26-30 ”Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.”

Oleh Roh Kristus itu, maka kita mengalami pemulihan, penyucian dan pembenaran dan kita mengalami kemerdekaan oleh kebenaran yang menjadikan kita kudus.

Oleh karena itu, marilah kita membuang kata-kata kotor yang sudah tidak patut lagi keluar dari mulut kita.

Yakobus 3:9-12 ”Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.”

Oleh karena Roh Kristus itu ada di dalam kita, sudah tidak patut lagi kita berbicara dengan kata-kata kotor yang  keluar dari mulut kita dan sudah sepatutnya kata-kata yang baik dan benar yang keluar dari mulut kita.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen.

Apakah mungkin anak-anak Tuhan berbicara kotor? Apa sebabnya?

Pembacaan Alkitab Setahun

Markus 1-3

Sabtu, 14 Oktober 2023

SIAP SEDIA MEMBERITAKAN FIRMAN

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 4:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapa yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati?
  2. Apa yang harus diberitakan dan nyatakan? Bagaimana cara menegor dan menasihati orang-orang atau jemaat pada masa yang akan datang?
  3. Karena akan datang waktunya dimana orang tidak lagi bisa menerima ajaran sehat, maka apa yang mereka akan lakukan?
  4.  Apa yang harus Timotius lakukan dan tunaikan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, pada masa ini kita sering sekali dipengaruhi oleh keadaan disekitar kita sehingga kita bergerak oleh mood, perasaan atau logika kita yang dipengaruhi oleh keadaan itu.

Kalau keadaan di sekitar kita baik, maka perasaan dan logika kita akan baik, namun kalau keadaan di sekitar kita tidak baik, maka kita pun akan menjadi tidak baik sehingga hidup kita kadang kala terombang-ambing dalam keraguan.

Itulah sebab makanya rasul Paulus menasihati kita supaya kita tidak dipengaruhi dunia dan keadaan disekitar kita.

Galatia 5:25 ”Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,”

Hal ini dinasihatkan supaya kita tidak dikendalikan oleh daging kita atau keadaan di sekitar kita.

Karena ada banyak anak-anak Tuhan, saat ini jiwanya dikendalikan oleh suasana atau keadaan di sekitarnya.

Keadaan dunia saat ini sedang mengalami krisis keuangan, hal ini juga mempengaruhi keuangan orang percaya.

Akan tetapi orang-orang yang bergantung kepada Tuhan dan menjadikan Tuhan Yesus sebagai gembala-Nya:

Yohanes 10:11 ”Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;”

Mazmur 23:1-4 ”TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”

Dari ayat firman di atas, maka patutlah kita tidak terombang-ambing, karena Tuhan Yesus adalah gembala kita.

Dia berjanji bahwa Yesus memberikan nyawa-Nya dan hal ini telah Dia buktikan dengan karya salib-Nya.

Dia adalah gembala yang sangat memperhatikan domba-domba-Nya.

Roma 8:32 ”Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”

Saudara, oleh karena itu, marilah kita mengarahkan pikiran, perasaan kita sehingga kemauan kita bisa dikuasai oleh Roh yang telah hadir dalam hidup kita.

Biarkanlah Roh itu memimpin kita, supaya baik atau tidak baik keadaan di sekitar kita, maka kita senantiasa siap sedia selalu menjadi saksi Kristus dimanapun kita berada.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen.

Apa sebab banyak anak-anak Tuhan tidak berani bersaksi atau mengabarkan firman Tuhan atau Injil keselamatan itu?

Pembacaan Alkitab Setahun

Matius 27-28

Jumat, 13 Oktober 2023

MEMBERITAKAN FIRMAN ALLAH DENGAN BERANI

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 4:29-31

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapa yang mengancam para Rasul?
  2. Mengapa mereka mengancam para Rasul?
  3. Apa yang diminta oleh para Rasul kepada Tuhan, mengapa?
  4. Apa yang terjadi ketika mereka berdoa?
  5. Apa yang menyebabkan mereka berani memberitakan firman Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika para Rasul, Simon Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang lumpuh dan mereka mengajarkan kepada orang banyak bahwa Yesus Kristus yang mereka salibkan telah kembali ke Sorga dan kembali ke takhta-Nya sebagai Tuhan dan Allah, maka orang-orang Israel terutama orang-orang Farisi dan imam-imam Yahudi marah besar dan manangkap Petrus dan Yohanes serta melarang mereka mengajar dalam nama Yesus Kristus.

Kisah Para Rasul 4:18-20 ”Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: “Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.”

Pada akhirnya orang-orang Farisi mengancam para Rasul dengan sangat keras agar mereka tidak lagi membesarkan nama Yesus Kristus karena menurut mereka, Yesus adalah penyesat, karena mereka menuduh Yesus sebagai anti hukum Taurat.

Padahal Tuhan Yesus tidak mengajarkan anti hukum Taurat, namun Yesus meluruskan kebengkokan hukum Taurat karena ahli-ahli agama Yahudi dan orang-orang Farisi telah menggunakan dan membelokkan hukum Taurat untuk kepentingan mereka.

Mereka menuduh Yesus sebagai penyesat karena Yesus meluruskan kebengkokan-kebengkokan itu.

Misalnya, Yesus meluruskan hukum hari Sabat, Yesus menentang orang-orang Farisi.

Matius 5:17-18 ”Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.”

Dan Yesus telah melakukan semua hukum Taurat dalam hidup-Nya dengan sempurna.

Yesus telah menggenapi hukum Taurat itu dengan meluruskan, menjelaskan dan melakukannya dengan sempurna dalam hidup-Nya.

Yesus meluruskan dan menjelaskan dengan mengajarkan hukum Taurat yang lebih akurat dari yang diajarkan para ahli Taurat dan orang Farisi.

Matius 6:6 ”Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Sementara orang-orang Farisi berdoa di pinggir jalan dengan jubah dan tali-tali sembahyang di pinggang.

Mereka menadahkan tangan dengan wajah yang terangkat ke atas.

Ajaran Yesus ini menyebabkan orang-orang Farisi sangat benci kepada Yesus Kristus. Ketika Yesus dicobai maka Yesus memperlihatkan ketaatan-Nya daripada Dia memperlihatkan kuasa ilahi-Nya.

Yesus memperagakan hukum Taurat dalam hidup-Nya.

Dia memperlihatkan bahwa Dia adalah hamba Allah Yahwe di hadapan setan si pencoba itu.

Matius 5:31-32 ”Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.”

Matius 6:16-18 ”Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Matius 12:1-8 ”Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi jawab Yesus kepada mereka: “Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”

Melalui pengajaran Yesus inilah, orang-orang Farisi, imam-imam dan para ahli Taurat sangat benci kepada Yesus Kristus.

Dan Yesus mencela para pemimpin itu.

Matius 23:23 ”Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.”

Pernyataan Yesus Kristus menyebabkan orang Farisi dan ahli-ahli Taurat semakin benci kepada Yesus.

Mereka menginginkan agar Yesus dibunuh karena mereka sangat takut kedudukan mereka di bangsa itu bisa hilang sehingga mereka tidak berharga dan tidak dihormati bangsa Israel lagi.

Jadi, pengajaran Yesus Kristus ini menjadi ajaran yang dikenal oleh para pendengar-Nya sebagai ajaran yang menentang ajaran para ahli Taurat dan orang-orang Farisi.

Hal inilah yang menyebabkan Yesus dibunuh dengan disalibkan.

Namun pada hari ketiga, Yesus bangkit dari antara orang mati dan ahli Taurat semakin jelas tahu bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan. Orang Farisi, ahli Taurat dan imam-imam juga imam besar bangsa itu telah mendengar bagaimana Yesus yang mereka salibkan telah mati tetapi pada hari ketiga, Yesus bangkit dari antara orang mati.

Namun karena kedudukan terhormat mereka bisa amblas kalau di proklamirkan bahwa Yesus adalah mesias, Kristus yang di tunggu-tunggu oleh bangsa Israel, maka mereka pura-pura tidak tahu.

Mereka menyuap tentara Romawi supaya tidak melaporkan kebangkitan Yesus Kristus dan berbohong karena kedudukan mereka sebagai petinggi bangsa Israel dapat terancam.

Saudara, ancaman petinggi Israel kepada para rasul-rasul itu begitu rupa, maka diperlukan keberanian untuk mengabarkan Firman Allah.

Itulah sebabnya maka para rasul berdoa meminta di beri keberanian dan pengurapan khusus yang dipenuhi oleh Roh Kudus agar pemberitaan Injil mereka disertai oleh tanda-tanda heran dan mujizat-mujizat supaya orang banyak bisa mempercayai kesaksian atau pemberitaan Injil para Rasul dan Tuhan mendengarkan doa mereka.

Tuhan menggoncang tempat mereka berdoa, Tuhan memenuhi mereka dengan Roh Kudus dan Tuhan memberi keberanian kepada mereka untuk pergi memberitakan Injil Keselamatan yang disertai dengan tanda-tanda dan mujizat.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen.

Mengapa banyak anak-anak Tuhan tidak berani memberitakan firman Tuhan atau memberitakan Injil Yesus Kristus atau Injil keselamatan atau Injil Kerajaan Allah?

Pembacaan Alkitab Setahun

Matius 26

Kamis, 12 Oktober 2023

MENGABARKAN BERITA DAMAI

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 52:6-9

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapa yang akan mengenal nama Allah dan mengetahui bahwa Allah berfirman?
  2. Siapa yang terlihat indah dari puncak bukit?
  3. Siapa yang bersorak-sorai ketika Allah kembali ke Sion?
  4. Apa yang Tuhan lakukan ketika Dia menghibur umatNya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika bangsa Israel terbuang ke Asyur, orang Yahudi terbuang ke Babylonia, dan rumah Tuhan di Israel dirobohkan, bangsa itu sangat menderita karena perbuatan mereka yang sangat menyakiti Tuhan.

Berulangkali Tuhan mengutus hamba-Nya, para nabi, untuk menyampaikan pesan Tuhan yang menyatakan diri-Nya murka atas bangsa itu.

Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan, tidak menghargai Tuhan yang telah menyatakan kasih-Nya kepada bangsa Israel.

Sejak bangsa itu keluar dari Mesir, Tuhan terus menyatakan kasih-Nya yang sangat besar karena janji-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, nenek moyang bangsa itu.

Israel memperlihatkan kepada Tuhan bagaimana mereka sebagai suatu bangsa yang tegar tengkuk, bandel, tidak menghormati Tuhan dan tidak memperlihatkan rasa takut-Nya kepada Tuhan.

Mereka cenderung menganggap Tuhan sebagai teman yang kurang berharga.

Mereka sangat tidak menghormati-Nya. Setelah mereka berdiam di tanah Kanaan, mereka menikmati indahnya tanah itu.

Mereka menikmati kesuburan tanahnya dan menikmati kebaikan Tuhan yang memberikan kepada mereka tanah Kanaan yang penuh dengan susu dan madu.

Keindahan tanah Kanaan, kesuburan dan hasil tanah yang melimpah, tidak membuat bangsa itu menjadi kagum dan menghormati Tuhan Allah yang sangat mengasihi mereka.

Bangsa Israel memperlihatkan sikap mereka yang seperti pemberontak.

Mereka kenal Tuhan itu, namun mereka tidak menghargai-Nya sebagai Tuhan yang sangat memperhatikan dan mengasihi mereka.

Seolah-olah bahwa Tuhan Allah Yahwe, sangat butuh bangsa itu sehingga mereka bersikap tidak menghargai dan tidak menghormati Tuhan.

Namun Tuhan sangat memperhatikan dan sangat mengasihi mereka karena Tuhan menghormati dirinya yang telah bersumpah dengan Abraham, Ishak dan Yakub.

Berabad-abad lamanya Israel memperlihatkan sikap mereka yang menaati Tuhan yang menjadi kewajiban karena ketakutan mereka kehilangan berkat Allah, bukan karena mereka segan dan menghormati Tuhan, sembari banyak orang Israel tetap saja tidak menghormati Tuhan Allah mereka, tetapi mereka tetap menyembah juga berhala-berhala yang membuat Tuhan itu murka.

Kedegilan hati bangsa itu menyebabkan Allah murka dan mengerahkan Kerajaan-kerajaan di sekitar mereka memperbudak dan menjajah mereka.

Ketika mereka sengsara, mereka berteriak minta tolong pada Tuhan dan Tuhan kembali mendatangkan berkat-Nya bagi bangsa itu.

Berulang-ulang hal itu terjadi karena memang Tuhan sangat mengasihi bangsa itu.

Tuhan murka ketika Raja Salomo menyembah berhala, oleh karena dia memperisteri perempuan-perempuan penyembah berhala.

Maka pada waktu anaknya menggantikan Salomo sebagai raja, maka Tuhan membagi dua bangsa itu.

Israel utara terdiri dari sepuluh suku bangsa Israel dengan ibu kotanya Samaria, dengan suku yang menjadi pemimpinnya adalah suku Efraim, anak Yusuf.

Israel selatan dikenal dengan daerah Yehuda dengan dua suku yaitu Benyamin dan Yehuda, dengan ibukotanya adalah Yerusalem.

Suku-suku Israel utara adalah suku-suku yang sangat tegar tengkuk yaitu mengerti di tolong Tuhan tetapi tidak pernah menghormati Tuhan Allah Israel.

Di Israel Selatan, masih ada beberapa rajanya yang menghormati Tuhan dengan membuang berhala-berhala dan merubuhkan tiang-tiang penyembahan berhala.

Mereka memerintahkan supaya rakyatnya menyembah Tuhan Allah Yahwe.

Israel utara sering juga disebut orang Samaria yang kemudian hari dikenal sebagai bangsa campuran antara bangsa Yahudi dengan orang-orang Asyur yang terdiri dari campuran banyak bangsa.

Setelah mereka dibuang ke Asyur dengan cara sebahagian suku-suku bangsa Yahudi tetap tinggal di Israel utara, dan orang-orang Asyur dipindahkan ke daerah Israel sehingga terjadi perkawinan antara bangsa Israel utara dengan orang asing dari Asyur.

Israel selatan karena pemberontakan bangsa itu, raja-raja yang juga ikut menyembah berhala dan ikut sujud menyembah dewa-dewi bangsa disekitar mereka, maka Tuhan murka dan mendatangkan raja Babel yang mengalahkan mereka dan kemudian membawa bangsa itu ke Babylonia sebagai tawanan selama tujuh puluh tahun.

Ketika pembuangan inilah, Yesaya bernubuat kepada bangsa itu. Yesaya menyampaikan kabar damai yaitu suatu kabar yang memberitahukan bahwa Tuhan Allah Yehuwa, sangat mengasihi bangsa itu dan Tuhan Allah Yahwe atau Yehuwa akan membawa pulang bangsa itu kembali ke Israel, dan akan terjadi bahwa Bait Allah itu akan dibangunkan kembali di Yerusalem.

Kabar baik ini dinubuatkan oleh nabi-nabi yang diutus Tuhan Allah Israel seperti Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel dan lain-lain.

Ketika Bait Allah berdiri kembali dan Allah hadir di bait-Nya maka seluruh bangsa Israel yang hadir di Yerusalem setelah mereka kembali dari Babylonia, mereka bersorak-sorak memuji dan menyembah Tuhan Allah Israel yaitu Yahwe, yang oleh beberapa raja orang asing pernah diumumkan bahwa Tuhan Allah Israel adalah Tuhan yang harus dihormati dan tidak boleh di rendahkan kepada seluruh bangsa-bangsa di dunia.

Hal ini pernah dinyatakan oleh Nebukadnezar.

Daniel 4:37 ”Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak.”

Daniel 6:26-28 ”Kemudian raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya: “Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa.”

Raja asing telah melihat kebesaran Tuhan Allah Israel melalui kesaksian dari Daniel, Sadrakh, Mesak dan Abednego.

Daniel juga telah menyampaikan kabar damai bagi bangsa Israel dan kepada kita juga pada zaman akhir ini.

Ketika kita membaca kitab Daniel, maka kita akan melihat dan bertambah pengenalan kita kepada Tuhan Allah Israel Yahwe itu dan kepada kita dibukakan lagi bagaimana kabar atau berita damai itu oleh para Rasul.

Kita mengenal Kasih Karunia-Nya yang besar melalui Yesus Kristus.

Kita melihat kasih karunia-Nya yang sangat besar melalui pengorbanan Yesus Kristus di Kayu Salib.

Lewat kematian-Nya, kebangkitan-Nya, kenaikan-Nya ke Sorga dan turun-Nya Roh Kudus, kita memperoleh bahwa kabar damai itu telah sampai pada kita.

Kita melihat lagi kabar baik yaitu Injil Keselamatan dan Injil Kerajaan Allah itu diwujudkan dalam kehidupan Gereja saat ini.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen.

Apa penyebab begitu banyak kabar damai dan kabar baik tidak diketahui oleh orang banyak saat ini?

Pembacaan Alkitab Setahun

Matius 24-25

Rabu, 11 Oktober 2023

DI PIMPIN OLEH ROH MENYAMPAIKAN PERKATAAN BAIK

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

GALATIA 5:16-25

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang terjadi ketika seseorang hidup dalam Roh?
  2. Apa yang disebut oleh rasul Paulus yang berlawanan?
  3. Apa yang menyebabkan seseorang tidak lagi hidup dibawah hukum Taurat?
  4. Apa yang menyebabkan seseorang tidak hidup dalam Kerajaan Allah?
  5. Mengapa kita tidak boleh gila hormat?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, seseorang dikatakan hidup dalam Roh, ketika dia percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.

Rasul Paulus menuliskan dalam:

Efesus 1:13-14 ”Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”

Efesus 3:17 ”sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.”

Ketika Roh Kudus berada di dalam hidup seseorang maka orang itu dikatakan sudah hidup di dalam Roh Kudus.

Kita di dalam Roh dan Roh di dalam kita menjadi satu kesatuan.

Kehidupan orang yang hidup di dalam Roh dianjurkan oleh rasul Paulus agar hidup di pimpin oleh Roh Kudus.

Galatia 5:25 ”Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,”

Apakah orang yang hidup oleh Roh masih bisa berbuat dosa?

Kejatuhan ke dalam dosa masih mungkin terjadi kepada mereka yang sudah hidup oleh Roh, karena hidupnya tidak dipimpin oleh Roh Kudus tetapi oleh kedagingannya.

Hal ini terjadi karena orang yang hidup oleh Roh memasuki arena pencobaan karena dia masih hidup dan bergaul dengan dunia.

Kehidupan duniawi yang dialami oleh anak-anak Tuhan membawa dia ke dalam berbagai pencobaan.

Yakobus 1:13-14 ”Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.”

Jadi, seseorang yang bergaul dengan dunia akan menginginkan keinginan duniawi, dan itulah sumber pencobaan bagi dirinya.

Itulah penyebab seorang yang percaya jatuh ke dalam dosa.

Sebaliknya, bagi mereka yang sudah hidup di dalam Roh dan hidup dengan tidak lagi menginginkan segala hal duniawi yang bisa membuat dia berdosa, maka orang benar itu terhindar dari berbagai pencobaan karena dia sudah tidak lagi menginginkan perkara-perkara duniawi.

Ketika seseorang yang sudah percaya mengerti tugasnya sebagai pelaksana amanat agung, maka orang itu akan menyiapkan dirinya agar dia dengan mudah bisa menjadi saksi Kristus.

Dia sudah memiliki Roh Kudus, maka dengan berdoa berpuasa dengan segenap hatinya, maka orang benar itu akan di bawa untuk melaksanakan tugasnya menjadi saksi Kristus oleh kuasa Roh Kudus.

Saksi Kristus yang benar akan menggunakan perkataan yang baik untuk menyaksikan Kristus, supaya nama Yesus yang berkuasa itu dikenal orang yang belum percaya.

Bersaksi tentang Kristus dianjurkan supaya tidak berdebat, karena perdebatan sering melukai perasaan dan sering sekali menimbulkan kebencian.

Itulah sumber permusuhan di antara orang-orang yang berdebat tentang agama.

Oleh karena itu, marilah kita mempersiapkan diri kita dan memperlengkapi diri kita agar orang benar dan orang yang sudah hidup di dalam Roh tidak terjebak ke dalam debat kusir agama yang menyebabkan hati orang yang tidak percaya tertutup dan alergi mendengar pemberitaan Injil Keselamatan.

Namun dengan perlengkapan diri untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah, kita mampu menggunakan kata-kata yang baik sebagai saksi Kristus agar orang yang belum percaya tertarik untuk mendengarkan berita kabar baik di dalam Injil Keselamatan.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen.

Apakah penyebab mengapa perdebatan agama tidak begitu bermanfaat bagi Pekabaran Injil?

Pembacaan Alkitab Setahun

Matius 22-23

Selasa, 10 Oktober 2023

BENCI SEGALA JALAN DUSTA

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MAZMUR 119:99-105

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang membuat pemazmur lebih berakal budi daripada semua pengajarnya?
  2. Apa yang membuat pemazmur lebih mengerti daripada orang-orang tua?
  3. Siapa yang mengajar pemazmur sehingga dia tidak menyimpang dari hukum-hukum Tuhan?
  4. Apa yang membuat pemazmur benci segala jalan dusta?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Pemahaman akan firman Tuhan setidaknya membuat  pemazmur mengalami 4 hal, pertama dia lebih berakal budi dari pengajarnya, kedua menjadikan dia lebih mengerti daripada orang-orang yang usianya lebih tua daripadanya, ketiga pemazmur mengalami manisnya janji Tuhan melampaui madu bagi mulutnya dan keempat titah-titahNya membuatnya menjadi benci jalan dusta.

Bila kita baca seluruh perikop terlihat bahwa hubungan pemazmur dengan Tuhan bukanlah suatu relasi yang dangkal, ucapan pemazmur kepada Tuhan menggambarkan suatu relasi yang dalam, penuh dengan kesetiaan dan komitmen yang tinggi.

Hubungan ini lahir tidak hanya dari suatu perenungan akan titah-titah dan hukum-hukumNya tetapi juga melibatkan suatu konsistensi untuk melakukan perintah-perintahNya dalam kehidupan sehari-hari pemazmur dalam melaksanakan tugasnya.

Pemazmur memberikan suatu kesaksian bagaimana kehidupannya dipenuhi dengan kebijaksanaan, akal budi yang luar biasa, pengertian dengan hikmat Tuhan, kemampuan untuk menahan kakinya dari segala jalan kejahatan.

Kehidupan seperti ini membuat pemazmur memahami dengan baik mana jalan yang benar dan mana jalan yang penuh dusta yang dapat membawanya kepada kejahatan dan kejatuhan.

Saudara, sejatinya kita diciptakan segambar dan serupa dengan Tuhan dengan segala kemuliaan dan keagunganNya.

Seharusnya kita tidak tertipu atau tersesat ke Jalan-jalan kejahatan atau jalan dusta, tetapi mengapa banyak anak-anak Tuhan bisa mengambil jalan-jalan yang salah?

Tertipu dalam bisnis, terjebak dengan masalah keuangan, terseret dalam kasus kejahatan, mengikuti ajaran sesat yang membuatnya jauh dari persekutuan dengan saudara yang lain.

Tidak hanya pada saat mengalami tekanan, pada saat mengalami kelimpahan kita bisa terseret kepada jalan-jalan gelap, kehidupan Salomo memberikan pelajaran kepada kita, bagaimana dia mengambil jalan sesat dengan mendirikan patung-patung dewa  karena istri-istrinya.

Salomo dengan segala hikmatnya pun dapat tersesat ke jalan-jalan dusta, karena tidak sepenuh hati berpaut kepada Tuhan.

Saudara, untuk tersesat ke jalan-jalan dusta bukanlah suatu proses yang mendadak, tetapi dimulai dari hal-hal kecil yang salah kita lakukan dengan konsisten dalam perkataan maupun perbuatan, tanpa terasa kita tersesat karena menolak untuk dipimpin Roh Kudus atau diingatkan oleh saudara yang lain.

Ingatlah bahwa kita pembawa kabar baik yang membawa orang kepada jalan terang bukan jalan-jalan dusta.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Matius 20-21

Senin, 9 Oktober 2023

DAMAI SEJAHTERA ALLAH YANG MEMELIHARA PIKIRAN KITA

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 4:6-9

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa kita tidak perlu kuatir tentang apapun juga?
  2. Apa yang bisa memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus?
  3. Apa yang seharusnya kita pikirkan?
  4. Apa yang harus kita lakukan agar Allah sumber damai sejahtera menyertai kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Damai sejahtera dari Tuhan adalah pemelihara hati dan pikiran kita untuk tetap percaya akan janjiNya sebaliknya kekuatiran dan intimidasi adalah bentuk tekanan yang membuat kita kuatir dan bahkan depresi sehingga melupakan janjiNya.

Perkataan baik dan memberkati datang dari pikiran yang dipenuhi oleh damai sejahtera Tuhan.

Persoalan apapun baik besar dan kecil dapat membuat kita menjadi kuatir sehingga tidak jarang membuat perkataan dan tindakan kita penuh dengan emosi kekuatiran dan ketakutan pada akhirnya mempengaruhi orang lain dan tentu hal tersebut tidak menjadi berkat bagi orang yang mendengarkannya.

Bangsa Israel pernah mengalami ketakutan dan kekuatiran ketika pembawa berita menyampaikan kata-kata yang menakutkan saat akan masuk ke tanah Kanaan.

Ketakutan dan kekuatiran yang disampaikan menular kepada banyak orang dan membuat mereka lupa akan janji Tuhan dan segala perbuatan ajaib yang Tuhan pernah lakukan dalam perjalanan mereka.

“Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?” (Bilangan 14:3).

Ayat ini memperlihatkan bahwa ketakutan membuat mereka berpikiran terlalu jauh dengan mengatakan bahwa Allah membawa mereka beserta istri dan anak-anak tewas oleh pedang, mereka telah kehilangan damai sejahtera Allah sehingga pikirannya dipenuhi oleh hal-hal menakutkan yang belum terjadi.

Tahun ini gereja diberikan thema oleh Tuhan untuk menjadi Rumah Kabar Baik, itu berarti  seharusnya seluruh jemaat dapat menjadi pembawa kabar baik bagi orang-orang di sekitar kita.

Ada 2 hal yang dapat kita kerjakan: pertama, sadari bahwa kabar baik dimulai dari pikiran kita yang selalu memikirkan hal-hal yang baik: Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Kedua kita mempelajari dan melakukan kebenaranNya: Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Kedua hal ini membuat kabar baik yang kita sampaikan memiliki kekuatan untuk membawa mereka datang kepada Allah sumber damai sejahtera itu.

Bagaimana dengan saudara saat ini?

Kita semua mungkin punya pergumulan mulai dari yang ringan hingga berat, namun jangan sampai kita kehilangan damai sejahteraNya, sebab orang dunia menantikan kabar baik dari kita. 

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Matius 18-19