MEMPEROLEH PENGERTIAN TENTANG TAKUT AKAN TUHAN
Penulis : Aris Handoko
Pembacaan Alkitab Hari ini :
AMSAL 2:1-5
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
- Apa yang perlu kita lakukan agar telinga kita dapat memperhatikan hikmat?
- Bagaimanakah seharusnya kita mengejar hikmat?
- Apa itu pengertian hikmat?
Setiap kita mungkin pernah merasakan moment “pencarian”, entah itu mencari benda, atau mencari orang, atau mencari kesempatan, dan lain-lain.
Apa yang mendorong kita mencari? Karena ada satu kebutuhan dan tujuan.
Dan karena kebutuhan dan tujuan itu, kita rela berkorban waktu, tenaga, bahkan harta benda dan emosi.
Penulis Amsal berkata bahwa jika kita mencari hikmat seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka kita akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah.
Pernahkah ada orang yang mengejar harta terpendam dengan bersantai-santai?
Mungkinkah ketika kita benar-benar merasa butuh akan sesuatu, lalu kita membiarkan rasa mager (malas gerak) menguasai kita?
Hanya ketika kita benar-benar merasa bahwa kita butuh hikmat Tuhan, maka kita akan mencarinya dengan sungguh-sungguh.
Sadarilah, selama kita masih mengandalkan hikmat kita sendiri, kita tidak akan sungguh-sungguh mencari Tuhan.
Mungkin Saudara berkata, tapi saya butuhnya pekerjaan atau penghasilan untuk mencukupkan kebutuhan keluarga saya… lalu apa hubungannya dengan takut akan Tuhan dan pengenalan akan Dia?
Kalau kita renungkan, sesungguhnya seluruh aspek hidup kita berhubungan dengan kedua hal ini.
Di dalam takut akan Tuhan, kita dibawa untuk membuat keputusan dan pilihan yang benar, dijauhkan dari keputusan sembrono yang pada akhirnya bisa membawa kepada kesulitan lebih banyak.
Di dalam pengenalan akan Tuhan, kita dibawa untuk semakin mengenal diri sendiri dan orang lain.
Memandang setiap situasi dan kondisi dengan cara pandangNya.
Memiliki karakter dan sikap yang berkualitas sehingga berkat itu tercurah tanpa halangan.
Mari Saudara, kita berdoa dengan segenap hati meminta pengertian ini.
Biar Roh Kudus yang membuat kita mengerti betapa berharganya hikmat Tuhan itu.
Diskusikanlah dengan pembimbing Saudara, hal apa yang seringkali menghalangi Saudara untuk mau mengejar hikmat dan menghidupinya?
Pembacaan Alkitab Setahun
Yehezkiel 5-8