DITENTUKAN UNTUK KUDUS DAN TAK BERCACAT

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 1:3-6

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Sejak kapan Allah telah memilih umat tebusan-Nya?
  2. Apakah tujuan Allah setelah memilih umat-Nya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Efesus 1:4  ”Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.”

Banyak orang yang menganggap Allah tidak adil, karena Allah dianggap pilih kasih, dengan memilih sebagian orang untuk diselamatkan dan dijadikan kudus, sedangkan sisanya Allah memilih untuk tidak diselamatkan dan dijadikan kudus.

Untuk memahami ini kita harus mengerti tentang sifat-sifat dan tentang Allah itu sendiri.

Pertama, kita harus mengerti bahwa Allah adalah Allah yang adil.

Dia tidak seperti manusia yang bisa bersikap suka atau tidak suka dalam memilih seseorang.

Kedua, Allah adalah Maha Tahu, pengetahuan-Nya sempurna dan lengkap.

Sehingga Allah tahu siapa saja di dunia ini, yang akan memperoleh selamat.

Ketiga, Allah memberikan kehendak bebas bagi manusia untuk memilih, manusia bisa memilih yang benar atau yang salah, yang baik atau yang buruk.

Contohnya adalah Yudas.

Yesus mengajar ke dua belas orang murid, ada yang kemudian menjadi dekat dengan Yesus, ada yang tidak terlalu dekat, dan ada satu yang kemudian mengkhianati Dia, yaitu Yudas.

Para murid bukanlah robot yang dapat diprogram hanya untuk memilih yang benar.

Mereka punya kehendak bebas, termasuk Yudas.

Matius 26:24  ”Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.”

Yesus memang akan disalib dan mati. Yudas bukan dipilih untuk menjadi aktor yang menyerahkan Yesus kepada Imam Besar dan Ahli Taurat.

Yudas dengan kehendak bebasnya memilih untuk mengkhianati Yesus, sekali pun kemudian dia sesali. Tetapi sudah terlambat!

Kita pun diberikan kehendak bebas hingga saat ini, kita masih bisa untuk memilih yang salah dan tidak baik.

Tetapi oleh anugerah-Nya, kita memiliki janji Firman Tuhan, dan ada Roh Kudus yang akan membantu kita untuk hidup dalam kebenaran.

Respon yang dituntut dari kita adalah: taat dan setia pada petunjuk Firman dan arahan Roh.

Jika demikian maka kita akan menapaki jalan menuju kedewasaan rohani, jalan menjadi kudus dan tak bercacat.

Apakah jalan itu mudah? Tidak, seringkali kita akan menemui jalan yang terjal.

Itulah sebabnya kita perlu senantiasa hidup bergaul erat dengan Roh Allah, yang akan menolong kita menjalani kehidupan yang kadang tidak mudah! 

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang “jalan yang tidak mudah menuju kedewasaan rohani”

Pembacaan Alkitab Setahun

Yehezkiel 18-20