Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dimaksud dengan bejana tanah liat?
Apa yang dimaksud dengan “maut yang bekerja dalam diri kami”?
2 Korintus 4:10 ”Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.”
Terdapat dua hal dalam pernyataan Firman di atas: Kematian dan Kehidupan.
Paulus menyatakan bahwa dia selalu membawa kematian Yesus.
Kematian Yesus di kayu salib adalah lambang kasih-Nya yang sempurna.
Kasih yang menyebabkan Yesus rela hidup sementara di dunia, hingga mati dan terpisah sejenak dengan Bapa.
Oleh karena kematian-Nya, maka kita beroleh penebusan kekal atas dosa kita.
Dengan selalu mengingat kematian Yesus, maka kita diingatkan untuk hidup dalam kasih kepada Tuhan dan kepada sesama.
Kita juga diingatkan atas janji penebusan, janji keselamatan kekal bagi kita yang percaya.
Yesus mati di kayu salib, dan bukankah Firman Tuhan juga menyatakan agar kita juga turut memikul salib-Nya.
Matius 16:24 “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”
Memikul salib adalah wujud kerelaan untuk ikut menderita sebagai pengikut Kristus.
Kita bukan menderita karena kita melakukan kejahatan sehingga kemudian dihukum, kita juga bukan menderita karena kecerobohan yang kita lakukan di tempat kerja misalnya, sehingga atasan kita menegur kita dengan keras.
Tetapi kita menderita ketika kita hidup benar, misalnya kita sebagai seorang tenaga pemasaran, menolak melakukan suap kepada calon pelanggan, sehingga sebagai akibatnya kita dimutasi ke luar kota atau ke tempat kerja yang fasilitasnya lebih buruk.
Bagian kedua dari ayat 2 Korintus 4:10 ”…supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.”
Kehidupan Yesus menjadi nyata adalah akibat dari bagian pertama yang kita lakukan, yaitu “membawa kematian Yesus”.
Dengan demikian ada janji yang mulia bagi orang yang bersedia untuk “membawa kematian Yesus”, yaitu buah-buah kehidupannya akan menjadi semakin nyata dan itu adalah buah kehidupan Yesus.
Artinya kita akan diubah menjadi semakin serupa dengan Kristus.
Sekali lagi, jalan menjadi semakin serupa dengan Kristus adalah hasil atau buah kehidupan dari perilaku yang senantiasa “membawa kematian Yesus”.
Saudara, kapan engkau terakhir menderita bagi Yesus sebagai konsekuensi ketika engkau melakukan kebenaran.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang perlu disiapkan agar kita bisa hidup kudus?
Dalam bidang kehidupan yang mana, Tuhan ingin agar kita kudus?
Ada dua sifat yang menggambarkan tentang Allah, pertama Allah adalah kasih dan yang kedua Allah adalah kudus.
Allah yang Kudus karena Ia adalah Allah Pencipta, Allah yang kekal, Allah yang terpisah khususnya dari dosa, Allah yang Agung dan Mulia, Allah yang tidak diketemukan sedikit pun hal yang tercela dalam diri-Nya.
Yesaya 6:3 ”Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!”
Yesaya menegaskan bahwa Allah itu kudus, dengan menyerukan tiga kali kata kudus: Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam.
1 Petrus 1:15,16 ”tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.”
Allah yang kudus menghendaki umat tebusan-Nya juga menjadi kudus, dengan hidup dalam kekudusan.
Hidup dengan meninggalkan manusia lama, tidak hidup menuruti keinginan daging, dengan kata lain: hidup jauh dari dosa.
Dosa adalah lawan dari kekudusan.
Jika seseorang dengan sengaja memilih untuk berbuat dosa, sesungguhnya dia dengan sengaja sedang melakukan tindakan yang melawan Allah.
Karena dia sedang melakukan hal yang tidak ada dalam diri Allah.
1 Petrus 1:15 “tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu…” Allah ingin agar dalam seluruh bidang kehidupan, kita kudus. Di rumah, di sekolah, di kampus dimana pun kita hidup kudus dengan tidak melakukan hal yang berdosa. Dilihat atau tidak dilihat oleh orang lain, kita tetap hidup kudus.
Mulut kita kudus dengan tidak mengucapkan dusta dan perkataan kotor atau kemarahan yang tidak terkendali.
Mata kita kudus dengan tidak melihat hal yang najis, cabul.
1 Petrus 1:14 “Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu.” Hidup kudus itu dimulai dengan hidup sebagai orang yang taat kepada Tuhan dan tidak menuruti hawa nafsu!
Saudara, kalau engkau menilai kekudusanmu dari 1 hingga 10, engkau ada di angka berapa. Lalu apa upayamu agar nilai kekudusanmu meningkat?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang Paulus dapati di Troas?
Mengapa hati Paulus tidak tenang ? Lalu apa yang dilakukan Paulus?
Apa yang terjadi dengan perantaraan Paulus dan Titus?
Siapakah Paulus dan Titus bagi Allah?
Saudara-saudari,
Beberapa tahun terakhir ini ada berita yang menyebutkan bahwa ada beberapa gereja ditutup di Inggris dikarenakan banyak orang terlebih anak-anak muda yang tidak lagi tertarik dengan hal-hal yang balutannya hal rohani atau berbau kekristenan.
Bahkan di tengah-tengah gereja sendiri ada orang-orang tertentu yang hanya sibuk dengan aktivitas pelayanan gereja tanpa menyadari panggilan hidupnya adalah hidup bagiNya sebagai surat Kristus yang terbuka yang bisa dibaca oleh banyak orang.
Paulus mempunyai kesempatan melayani dengan memberitakan Injil di Troas, karena Paulus merasa pintu terbuka untuk pelayanan ini.
Tetapi, meskipun memiliki kesempatan yang baik untuk melayani di Troas, Paulus merasa gelisah karena tidak menemukan Titus, rekan sepelayanannya, sehingga Paulus berangkat ke Makedonia.
Paulus melanjutkan dengan menyatakan bahwa Paulus dan Titus dibawa ke dalam jalan kemenanganNya dalam pemberitaan Injil mereka, sehingga keharuman pengenalan akan Kristus ada dimana-mana.
Mereka adalah bau yang harum diantara mereka yang diselamatkan maupun mereka yang binasa.
Mereka juga adalah bau yang harum bagi kematian dan bagi kehidupan.
Saudara, panggilan kita sebagai orang yang percaya adalah menyebarkan keharuman pengenalan akan Allah di tengah dunia ini.
Kehidupan kita sebagai surat Kristus yang terbuka yang memancarkan aroma Kristus: kasihNya, kematian dan kebangkitanNya, kehidupan yang baru di dalamNya yang menghasilkan karakter Kristus sehingga orang-orang boleh menikmati aroma keharuman pengenalan akan Allah.
Kemenangan-kemenangan yang dianugerahkanNya dalam hidup kita dan tubuh Kristus lainnya akan menjadi kesaksian yang hidup.
Sehingga dalam setiap aspek hidup kita, kita sebagai alat di tanganNya yang membawa orang-orang mengalami kelaparan dan kehausan untuk mengenal pribadi-Nya lebih dalam lagi.
Keharuman pengenalan akan Allah akan ada dimana-mana: baik bagi yang tua maupun bagi yang muda, baik bagi yang ada di kota maupun bagi yang ada di desa, dan baik di tempat yang jauh maupun di tempat yang dekat.
Tuhan Yesus memberkati.
Apa yang menjadi sukacita terbesar dalam pelayanan penginjilan kita dan tubuh Kristus lainnya? Aroma harum apa yang kita bawa ketika kita melayaniNya dalam setiap aspek hidup kita?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya makin bertambah kasih karuniaNya dalam kita?
Ketika kita dibaptis di dalam Kristus, kita dibaptis juga dalam hal apa?
Ketika kita dikuburkan bersama dengan Kristus, kita akan mengalami apa?
KematianNya adalah kematian terhadap apa?
KehidupanNya adalah kehidupan untuk siapa?
Bagaimana cara kita memandang kematian dan kehidupan?
Saudara saudari..
Pada setiap prosesi pemakaman yang seringkali kita hadiri, kita selalu diperhadapkan dengan pemandangan yang nyata bahwa ada tubuh jasmani yang telah mati dan kembali ke tanah serta tubuh rohani yang hidup dan kembali kepada Allah.
Kematian dan kehidupan yang menjadi misteri bagi manusia yang tinggal di bumi ini, tetapi menjadi keharuman bagi nama Allah sebagai pemilik satu-satunya bumi ini.
Paulus menegaskan bahwa ketika kita sebagai anak Tuhan dibaptis di dalam Kristus, kita turut mati bersama denganNya terhadap dosa, dan akan dibangkitkan bersama denganNya dalam hidup yang baru.
Lewat hal inilah kita semakin menyadari bahwa dosa tidak lagi berkuasa dalam hidup kita sebagai anak Tuhan.
Sebaliknya, kita hidup dalam kuasa kebangkitan Kristus yang menganugerahkan kepada kita kehidupan yang baru.
Kematian terhadap dosa yang kita sadari adalah dengan meninggalkan kehidupan lama kita yang dikuasai oleh dosa.
Baik itu pikiran yang berdosa, hati yang berdosa, tindakan yang berdosa yang tidak sesuai dengan kebenaran FirmanNya.
Kita tidak lagi terpikat oleh keinginan dosa dan dikuasai olehnya.
Melainkan setiap harinya mengambil keputusan untuk hidup dalam kebenaran dan kekudusanNya.
Kehidupan yang lama telah berlalu dan kehidupan yang baru telah datang.
Kehidupan bagi Yesus adalah hasil dari keputusan kematian terhadap dosa.
Memberikan hidup ini sepenuhnya untuk hidup terus terhubung dengan Yesus.
Terhubung dan terkoneksi dengan pribadi Yesus melalui FirmanNya.
Hidup dalam kekudusan dan ketaatan penuh terhadap pimpinan Roh KudusNya yang menghasilkan karakter Kristus.
Sehingga hidup yang anak Tuhan jalani sekarang di dalam daging adalah hidup di dalam iman dalam Kristus Yesus.
Hidup kita didalamNya yang selalu memuliakan-Nya, akan membawa keharuman nama-Nya dimanapun kita berada.
Dan melalui kehidupan kita, banyak orang juga boleh mengalami panggilan untuk mempersembahkan hidup kepada Allah, bertumbuh dalam hal yang sama seperti kita; mati bagi dosa dan hidup bagi Allah.
Tuhan Yesus memberkati.
Apakah saat ini saudara masih bergumul untuk mati bagi dosa? Apa tindakan saudara untuk meninggalkannya? Dan bagaimana untuk tetap hidup bagi Allah?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa Paulus menegur jemaat Galatia?
Mengapa dengan mengatakan kebenaran, Paulus menjadi musuh jemaat di Galatia?
Sampai kapan Paulus menderita sakit bersalin lagi?
Apa kerinduan Paulus kepada jemaat di Galatia?
Saudara saudari,
Renungan Firman hari ini kita akan belajar dari Rasul Paulus yang menulis kepada jemaat Galatia, menegur mereka karena apa yang terjadi dengan hati mereka, sehingga Paulus mengingatkan untuk membuka hati kepada pengajaran yang benar dan tidak menjadikan Paulus musuh mereka.
Rasul Paulus juga mengingatkan jemaat Galatia bahwa mereka yang mendekat kepada jemaat Galatia punya tujuan menarik jemaat Galatia menjauh dari ajaran yang benar.
Rasul Paulus mengingatkan jemaat Galatia untuk kembali kepada kebenaran, dan Rasul Paulus akan mengusahakan hal ini sekalipun sampai merasakan sakit bersalin, supaya keserupaan dengan Kristus ada di dalam jemaat Galatia.
Demikianlah halnya dengan kita sebagai anak Tuhan di dalam tubuh Kristus.
Ada pemimpin yang Tuhan tempatkan kepada kita untuk mengajar kita dalam kebenaran.
Didalam kelompok terkecil ada pembimbing PA. Di dalam kelompok yang lebih besar ada ketua persekutuan.
Di dalam kelompok yang lebih besar lagi ada ketua departemen sampai Penatua.
Mereka mengambil peran seperti Paulus yang mengusahakan dengan sepenuh hati, jiwa, dan tenaga, bahkan sampai mengalami sakit bersalin (sakit yang seperti dirasakan oleh seorang ibu ketika akan melahirkan anaknya ke dunia) untuk kita dapat hidup dalam kebenaran melalui Firman Kristus.
Kebenaran itulah yang menjadi bagian depan kita, dan kemuliaan Tuhan menjadi bagian belakang kita.
Supaya nyata bahwa kita semakin serupa dalam Kristus.
Respon kita terhadap pengajaran akan kebenaran yang disampaikan oleh pemimpin kita adalah memiliki hati yang mau terbuka untuk terus diajar.
Hati yang mau terus lapar dan haus untuk mengalami perjumpaan pribadi denganNya melalui firmanNya sehingga kita mengalami pertumbuhan dan melahirkan karakter Kristus.
Karakter Kristus yang ada dalam hidup kita inilah yang akan dilihat dan dibaca oleh banyak orang, sehingga ada banyak orang juga yang akan datang mengenal Tuhan, datang untuk belajar tentang Tuhan, dan memuliakan nama Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.
Sebagai umat Tuhan, apakah saudara pernah berbeda pendapat mengenai pengajaran akan kebenaran yang disampaikan oleh pemimpinmu? Apa tindakan saudara terhadap hal itu? Bagaimana respon hati saudara terhadap hal ini?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapa yang memberikan jabatan Rasul, Nabi, Pemberita Injil, Gembala, dan Pengajar kepada sebagian orang?
Apa tujuan diberikannya jabatan itu untuk pelayanan dan tubuh Kristus?
Sampai kapan kita diperlengkapi dalam pelayanan?
Dapatkah kita diombang ambingkan oleh berbagai angin pengajaran dan tipu daya manusia dan kecerdikan yang mengarah pada kelicikan yang menyesatkan?
Bagaimana peran seluruh anggota tubuh dalam jemaat?
Saudara saudari,
Surat Paulus kepada jemaat di Efesus ini mengajarkan bahwa kesatuan Roh dan kesatuan Iman di dalam jemaat dapat dipelihara dan disempurnakan dengan:
Menerima dalam iman pelayanan para rasul, nabi, penginjil, gembala, dan pengajar.
Bertumbuh dalam kasih karunia dan maju ke arah kedewasaan rohani, bertumbuh dalam segala hal ke arah Kristus dan diperlengkapi dengan segenap kepenuhan Kristus.
Tidak lagi menjadi anak-anak yang menerima “rupa-rupa angin pengajaran”, tetapi yang sebaliknya memiliki pengetahuan akan kebenaran.
Memberitakan kebenaran yang dinyatakan dalam alkitab dengan kasih.
Dan hidup dalam kebenaran dan kekudusan.
Semua kita dalam jemaat memiliki peran dan tanggungjawab yang tidak sama, tetapi setiap kita punya peran dan tanggungjawab yang penting bagi pertumbuhan bersama.
Semua kita sebagai bagian dari Tubuh Kristus ini dipanggil untuk menyadari peran dan tanggungjawab kita masing-masing.
Yesus Kristus memberikan beragam karunia di dalam jemaat, termasuk peran yang unik sebagai rasul, sebagai nabi, sebagai penginjil, sebagai gembala, dan sebagai pengajar untuk memperlengkapi umat Tuhan dan membangun umat Tuhan agar membawa umat Tuhan bertumbuh secara rohani kearah kedewasaan penuh dalam Tuhan.
Perlengkapan yang membawa umat Tuhan tidak terus menjadi anak-anak yang diombang ambingkan oleh angin pengajaran dan tipu daya manusia dan kecerdikan yang mengarah pada kelicikan yang menyesatkan seperti yang hari-hari ini ditawarkan dunia ini, tapi bertumbuh menjadi dewasa dalam Tuhan.
Pertumbuhan yang sehat adalah yang membuat semua kita ke arah keserupaan dengan Kristus.
Kita dipanggil untuk berakar dalam kasih dan kebenaran, bertumbuh dalam kebenaran yang melahirkan karakter Kristus, sehingga hidup kita memuliakan Kristus.
Seperti Kristus memperlengkapi kita dengan segala hal yang kita butuhkan, demikian jugalah kita terus memiliki kelaparan dan kehausan untuk diperlengkapi dalam kasih dan kebenaran di dalam tubuh Kristus.
Tuhan Yesus memberkati.
Saudara, coba diskusikan dengan rekan PA atau rekan persekutuanmu. Apa peran dan tanggung jawab penting yang Tuhan taruh dalam hidupmu? Bagaimana peran tersebut berguna dalam memperlengkapi tubuh Kristus lainnya untuk bertumbuh bersama dalam Kristus?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah pokok anggur yang benar? Dan siapa pengusaha dari pokok anggur yang benar tersebut?
Apa yang dilakukan oleh Bapa terhadap ranting yang tidak berbuah dan terhadap ranting yang berbuah?
Apa yang membuat kita menjadi bersih?
Apa yang membuat ranting bisa berbuah?
Siapa pokok anggur dan siapa ranting-rantingnya? Apa yang dapat membuat kita berbuah dan apa yang membuat kita tidak dapat berbuah?
Dalam hal apa Bapa dimuliakan?
Saudara saudari,
Setiap saat ketika kita mengunjungi pasar buah, atau supermarket untuk membeli buah, pada umumnya kita akan mencari buah yang kualitasnya bagus, tidak cacat atau busuk, dan rasanya yang manis bukan yang asem dan kecut apalagi hambar.
Semakin bagus kualitas buah juga akan menentukan harga dari buah tersebut.
Firman Tuhan hari ini mengajar kita untuk kita sebagai anak Tuhan berbuah terus di dalam Kristus.
Buah yang dihasilkan dari kita sebagai anak Tuhan diharapkan adalah buah yang punya kualitas bagus.
Tidak ada cara yang lain untuk buah bisa menghasilkan buah yang bagus selain punya pengusaha dengan kualitas yang terbaik, yang memelihara dan memastikan pohon yang ditanam, bertumbuh terus dengan baik, memiliki ranting-ranting yang kuat dan terhubung dengan pokok anggur, membersihkan ranting-rantingnya sehingga dihasilkan kualitas terbaik dari sebuah pohon yaitu buah yang bagus.
Demikianlah hal nya dengan dengan kehidupan kita.
Pengusaha dan pemelihara kehidupan kita adalah Bapa di surga. Bapa minta kita tinggal tetap di dalam anakNya Yesus Kristus dan selalu terhubung dengan Yesus.
Dan ketika kita tinggal didalam anakNya, kita akan berbuah.
Bagaimana tinggal tetap didalam anakNya Yesus Kristus? Ya, tinggal didalamNya dengan menghidupi FirmanNya di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Firman yang menjadi pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita.
Firman inilah yang mengajar kita, menyatakan kebenaran kepada kita, yang memperbaiki kelakuan kita, yang mendidik kita dalam kebenaran.
Dan hasil dari kita tinggal dalam Yesus Kristus adalah kehidupan kita yang berbuah di dalam banyak hal, di dalam karakter Kristus.
Sehingga kita siap menjadi terang dan garam di manapun kita berada, dan melalui kesaksian hidup kita yang terus menerus berbuah, nama Bapa dimuliakan.
Tuhan Yesus memberkati.
Menurut saudara, buah apa saja yang bisa dihasilkan dari kita tinggal tetap di dalam Kristus? dan dampak apa yang dihasilkan ketika kita tidak terhubung dengan pokok anggur?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kolose 3:12!
Hal apakah yang Allah kerjakan bagi kita yang ditetapkan-Nya menjadi orang-orang pilihan-Nya?
Oleh sebab itu hal-hal apakah yang harus kita kenakan di dalam hidup kita agar menjadi bukti bahwa kita telah dikuduskan dan dikasihi Tuhan?
Agar kita konsisten mengenakan karakter Kristus maka perkataan siapakah yang harus ada dalam kita?
Kita adalah umat pilihan Allah dan kita dikuduskan oleh-Nya sehingga kita dapat mengalirkan karakter Kristus.
“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:”(I Petrus 2:9).
Oleh sebab itu kita harus memiliki cara hidup yang benar, mengenakan kebenaran Firman Tuhan sebagai jati diri kita serta terus menerus mengalami pembaharuan pikiran kita agar perbuatan dan karakter Kristus menjadi nyata melalui kehidupan kita.
“Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.”(I Petrus 2:12).
Agar kita berhasil membawa karakter Kristus bagi dunia ini sehingga Tuhan dipermuliakan, maka ada beberapa hal yang harus kita pahami, diantaranya:
Kita harus fokus melakukan dan menjalankan kehidupan kita hanya untuk Kristus, tidak ada motif yang lain kecuali kepada tujuan Kristus sehingga kita selalu mengandalkan Dia.“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” (Kolose 3:17);
Kita selalu bersekutu dengan Firman Tuhan sehingga selalu memiliki perkataan Kristus di dalam mulut kita. “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.” (Kolose 3:16);
Dengan fokus kepada Kristus dan memiliki perkataan Kristus maka hidup kita selalu mengenakan Kristus dan seluruh hidup kita yang akan membuktikan karakter Kristus, diantaranya adalah kasih, damai sejahtera, belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran serta damai sejahtera, sehingga hidup kita selalu saling mengampuni, saling menerima satu dengan yang lain, saling membangun dan saling memperhatikan.“Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.”(Roma 13:14).”Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran.”(Efesus 5:8-9).
Dengan memiliki pemahaman dan pengertian kebenaran Firman Tuhan akan membuat kita semakin memancarkan karakter Kristus dalam kehidupan sehari-hari dan kita memiliki hati yang berkobar-kobar.
”Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.” (II Petrus 1:8).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara memancarkan karakter Kristus setelah saudara memahami bahwa saudara adalah orang pilihan Tuhan!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Efesus 4:23!
Coba sebutkan beberapa hal yang dimiliki dan dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah?
Karena kita telah mendengar dan menerima kebenaran dalam Yesus maka hal apakah yang harus kita tanggalkan dan mengapa?
Hal apakah dalam diri kita yang harus diperbaharui agar kita dapat senantiasa hidup dalam kebenaran dan kekudusan?
Orang-orang yang tidak mengenal Allah memiliki pikiran yang sia-sia, pengertiannya gelap, hidup jauh dari persekutuan dengan Allah, pengertiannya bodoh dengan hati yang degil, perasaan mereka tumpul sehingga selalu menyerahkan diri mereka kepada hawa nafsu dan kecemaran.
Dulu sebelum kita mengalami kelahiran kembali kita juga melakukan hal-hal yang dilakukan dan dihidupi oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Namun karena kita telah mengenal kebenaran maka semua yang dimiliki dan dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah harus kita tanggalkan, bahkan kita mengalami perubahan yang signifikan dan baru.
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”(II Korintus 5:17).
Beberapa hal yang harus kita pahami dan mengerti diantaranya, adalah:
Kita harus memahami jati diri kita di dalam Kristus setelah kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, dimana kita memiliki hati yang baru dan roh yang baru dan kita memiliki Roh Allah.”Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.”(Yehezkiel 36:26-27). Hal itu sempurna telah dikerjakan oleh Yesus Kristus melalui karya-Nya di kayu salib.
Kita harus diperbaharui di dalam roh dan pikiran kita, sampai memiliki pikiran dan perasaan Kristus yang dapat membuat kita mengalirkan karakter Kristus lewat perkataan dan perbuatan kita. ”Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.”(Filipi 2:5).
Oleh sebab itu kita harus bersekutu dengan Firman Tuhan semakin mendalam dan mensubstitusikan seluruh manusia lama kita dengan Firman Tuhan sehingga kita memiliki cetakan baru sebagai manusia yang baru.
Dan hal tersebut harus kita kerjakan setiap hari sampai rupa Kristus menjadi nyata lewat kehidupan kita, baik perkataan maupun perbuatan, sehingga kita tidak hidup lagi dalam perkataan dosa dan kebohongan, kita tidak menjadi marah dan geram, perkataan yang kotor tidak ada dalam mulut kita, tidak berbuat jahat dengan cara korupsi dan mencuri, tidak lagi menjadi pemalas, tidak memiliki kepahitan, tidak suka bertikai dan memfitnah serta bergosip, tetapi kita selalu hidup seorang terhadap yang lain dengan penuh kasih mesra, saling mengampuni, saling memperhatikan, saling mengasihi, saling menerima satu dengan yang lain.
Dengan demikian kita menyenangkan hati Roh Kudus dan tidak mendukakan Dia. Hal ini membuat Roh Kudus akan membawa hidup kita mengalirkan karakter Kristus.
Marilah kita hidup senantiasa dibaharui oleh Firman Tuhan dalam roh dan pikiran kita sehingga rupa Kristus menjadi nyata dalam kehidupan kita dan kita berbeda dengan dunia ini.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengalami pembaharuan dalam roh dan pikiran oleh karena Firman Tuhan!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Yohanes 8:31!
Sebagai murid Kristus hal apakah yang terutama harus kita hidupi setiap hari?
Hal apakah yang dapat kita pahami dan mengerti ketika kita hidup tetap di dalam Firman Tuhan?
Apakah peranan setiap kebenaran yang telah kita ketahui dan mengerti dari kehidupan yang bergaul dengan Firman Tuhan?
Tuhan ingin agar kita senantiasa tetap tinggal di dalam Firman Tuhan sehingga kita memahami jati diri kita dan kita mengerti akan janji-janji Tuhan.
Hal itu yang membuat kita mengalami kemerdekaan dari intimidasi dan kebohongan iblis.
Untuk hidup dalam Firman Tuhan kita harus mengerti dan memahami akan Firman Tuhan dan tidak hanya satu Firman Tuhan.
Firman Tuhan yang kita baca dan renungkan bukan hanya kita jadikan pengetahuan tetapi menjadi pengertian, sehingga berbuah lebat.
Kita juga harus memiliki hati yang terbuka dengan Firman Tuhan dan haus dan lapar akan Firman Tuhan dan mau menyingkirkan konsep-konsep lama yang bertentangan dan menghalangi untuk Firman Tuhan tumbuh dalam hati kita.
“Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.”(Matius 13:19-23).
Dengan hati yang lapar dan haus akan Firman Tuhan maka Tuhan akan membawa kita mengerti bahwa hanya Firman Tuhan yang dapat memuaskan kita.
Dan Dia akan memerdekakan seluruh kehidupan kita dari hal-hal yang membelenggu pikiran kita yang menghalangi kita untuk mengalami kebesaran Tuhan.
”Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.”(Matius 5:6).
”Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”(Yohanes 8:32).
Kelaparan dan kehausan akan Firman Tuhan kita wujudkan dengan membaca, merenungkan, mendeklarasikan serta mendoakan Firman Tuhan sehingga kita senantiasa tinggal dalam Firman Tuhan.
Dan kita akan bergerak dengan iman yang dapat memindahkan gunung.
”Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”(Matius 17:20).
”Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.”(I Yohanes 5:4).
Marilah kita tetap dalam Firman Allah supaya kita berbuah lebat dan hidup dalam kemenangan dalam segala hal.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara membangun kehidupan yang tetap dalam Firman Allah!