Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah Tuhan Allah membawa mereka ke negeri yang tidak baik?
Bagaimana kondisi negeri yang Tuhan berikan kepada umat pilihanNya?
Apakah seharusnya mereka memuji Tuhan senantiasa karena negeri yang diberikanNya kepada mereka?
Apa yang perlu diperhatikan mengenai perintah, peraturan dan ketetapanNya?
Apa yang Tuhan berikan kepada umat pilihanNya tidak pernah setengah-setengah, Allah selalu memberi dengan limpahnya.
Pada perikop yang kita baca hari ini kita melihat bagaimana Tuhan katakan : “suatu negeri, di mana engkau akan makan roti dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apapun,” Ya, suatu tempat di mana mereka tidak perlu berhemat akan makanan, semuanya ada dengan melimpah dan mereka tidak akan kekurangan apapun.
Saudara, bila kalimat ini dijanjikan oleh manusia atau bahkan dijanjikan oleh raja sekalipun maka kita punya alasan untuk ragu, karena tidak akan ada orang atau raja yang sangat kaya sekalipun dapat menjajikan sedemikian dahsyatnya.
Namun kita tahu bahwa Tuhanlah yang menjanjikan bahwa mereka tidak akan kekurangan apapun, Tuhan tidak pernah lalai dengan janjiNya, umat pilihanNya dapat masuk ke negeri yang dijanjikan dan mereka mengalami kehidupan yang tidak kekurangan apapun selama mereka tetap menyembah Allah yang hidup.
Saudara, kita adalah anak-anak Bapa di surga yang memiliki bumi dan segala isinya, Bapa di surga tidak seperti bapa kita dunia yang terbatas dalam memelihara dan melindungi kita.
Bapa di surga bahkan sangat tahu apa yang menjadi kebutuhan kita lebih dari kita sendiri, jadi bila kita memang adalah anak-anakNya yang taat kepada Dia tidak mungkin kita akan kekurangan.
Ingatlah bahwa Bapa tidak hanya tahu kebutuhan kita tetapi juga tahu bagaimana membuat kita hidup berkelimpahan untuk memanifestasikan kasih dan kemuliaanNya kepada orang-orang yang belum percaya.
Bagaimana kehidupan saudara saat ini?
Biarlah FirmanNya hari ini memberi inspirasi kepada kita semua untuk memiliki keyakinan yang pasti bahwa kita memiliki Bapa yang luar biasa baiknya memiliki kita sebagai anak-anakNya yang tidak kekurangan apapun.
Kata “tidak kekurangan apapun” dalam konteks ini memang berbicara mengenai kebutuhan primer, namun bila kita lanjutkan membaca ayat-ayat berikutnya maka kita melihat bahwa Bapa menyediakan kelimpahan dalam hal materi.
Sehingga tidak seharusnya sebagai anak-anakNya kita “dipusingkan” oleh hal-hal materi, Tuhan sudah menyediakan dengan berlimpah, kita tinggal bekerja dengan hikmat dan kerajinan dari Tuhan untuk mendapatkannya.
Pikiran dan akal budi kita gunakan untuk apa yang Tuhan pikirkan bagi pelayanan yang dapat kita lakukan agar Injil KerajaanNya sampai kepada banyak bangsa dan suku-suku bangsa.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Ke mana Tuhan minta Abram pergi dari negerinya dan dari sanak saudaranya?
Apa yang Tuhan janjikan kepada Abram pada ayat yang kita baca ?
Apa yang terjadi dengan orang yang memberkati Abram? Dan apa yang terjadi dengan orang yang mengutuknya?
Apakah Abram pergi seperti yang Tuhan firmankan?
Panggilan Tuhan kepada Abram adalah suatu pilihan yang mutlak dari Tuhan, kita tidak tahu mengapa Tuhan tidak memilih yang lain tetapi memilih Abram, namun yang pasti Tuhan tidak pernah salah dalam memilih, Tuhan punya rencana.
Ketetapan Tuhan bagi Abram untuk menjadi orang yang diberkati adalah benar-benar anugerah dan sejarah membuktikan bagaimana janji Tuhan untuk memberkati Abraham digenapi.
Perjanjian Lama mencatat bagaimana orang-orang di sekitar Abaraham melihat dan mengakui bahwa Abraham menjadi orang yang sangat diberkati dengan segala kelimpahan.
Tidak hanya Abaraham yang diberkati tetapi keturunannya juga Tuhan janjikan berkat.
“Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.” (Kejadian 17:6-7).
Ishak sebagai keturunan Abraham juga mengalami janji berkat, “ Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya. Ia mempunyai kumpulan kambing domba dan lembu sapi serta banyak anak buah, sehingga orang Filistin itu cemburu kepadanya. ” (Kejadian 26:12-14).
Saudara, kita tahu dan percaya bahwa Yesus yang telah mati di atas kayu salib telah membuat berkat Abraham itu turun tidak hanya kepada keturunan Abraham secara jasmani juga kita sebagai anak-anakNya mengalami berkat-berkat Abraham dalam hidup kita.
Kita ditetapkan untuk menjadi berkat, di manapun kita berada kita bukanlah pembuat persoalan atau masalah, kita adalah pembuat solusi dan pemecah masalah.
Kehadiran kita seharusnya dinantikan banyak orang karena kebaikan dan berkat kita, bukan karena masalah-masalah yang kita miliki dengan orang-orang.
Ditetapkan untuk menjadi berkat berarti kita memiliki kekuatan untuk memberkati orang lain, ini tidak hanya bicara soal materi tetapi juga perilaku, sikap dan pertanggung jawaban kita sebagai bagian dari komunitas di manapun kita ditempatkan.
Memanifestasikan sebagai orang yang diberkati bisa dimulai dari hal-hal sederhana, tidak harus menjadi kaya seperti Abaraham baru bisa memberkati.
Mulailah dengan melayani, salah satu mental orang yang diberkati adalah menyediakan waktu untuk melayani.
Kita bisa melayani di manapun Tuhan tempatkan kita dan kita membangun suatu kehidupan yang diberkati.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah ada orang yang dibenarkan dihadapan Allah karena melakukan hukum Taurat?
Apakah dasar hukum Taurat adalah iman?
Mengapa Kristus dapat menebus kita dari kutuk hukum Taurat?
Apa tujuan Yesus menebus kita dengan digantung pada kayu salib?
Kutuk terjadi karena pelanggaran terhadap ketetapan yang Tuhan berikan, manusia menjadi terkutuk sejak jatuh dalam dosa dari Taman Eden.
Sejak saat itu pada dasarnya manusia telah hidup di dalam kutuk, apa yang dihasilkan oleh manusia yang terkutuk sudah pasti tidak akan sama dengan apa yang dihasilkan oleh manusia yang terberkati.
Kondisi ini semakin terlihat jelas dari pelajaran sejarah bangsa Israel, pada waktu itu Allah menghadapkan kepada mereka berkat dan kutuk.
Kita bisa membaca dan merenungkan bahwa pilihan berkat dan kutuk adalah pilihan yang sangat kontras, berkat-berkat yang dijanjikan Tuhan sangat luar biasa dan melimpah sementara kutuk yang diberikan sangat dahsyat dan mengerikan bahkan bisa sampai kepada keturunan demi keturunan.
Sewajarnya bila manusia memilih berkat daripada kutuk, namun sejarah mencatat dan menjadi pelajaran yang sangat berharga bahwa umat pilihan Allah pada akhirnya salah memilih.
Manusia yang hidup dalam dosa dan kutuk dari awalnya tetap akan cenderung hidup dalam budak dosa dan menjadi terkutuk.
Bersyukurlah bahwa oleh karena Yesus yang kita percayai dan yakini telah mati bagi kita untuk menebus kita dari perbudakan dosa dan kutuk hukum Taurat telah membuat kita menjadi orang yang merdeka dan bebas dari kutuk.
Oleh iman kita beroleh anugerah keselamatan dan juga berkat yang telah dijanjikan Tuhan kepada Abraham sampai kepada kita orang percaya.
Bagaimana dengan hidup saudara saat ini, apakah berkat yang telah Tuhan janjikan kepada Abraham juga telah saudara alami dalam seluruh aspek kehidupan saudara?
Ingatlah bahwa kita diselamatkan dan dibebaskan dari kutuk bukan karena perbuatan baik kita, tetapi oleh iman kita percaya bahwa anugerah itu telah kita alami.
Kehidupan yang dipenuhi oleh berkat Tuhan sudah seharusnya menyertai orang-orang percaya, kita diberkati bukan karena kita minta tetapi karena Allah yang ingin berkat itu sampai kepada kita.
Dia ingin kita menjadi saksiNya bahwa Allah adalah Allah yang mengasihi dan ingin manusia diselamatkan serta mengalami anugerahNya agar dapat bersekutu dan menyembahNya.
Marilah kita manifestasikan keyakinan dan iman kita dalam perbuatan, milikilah gaya hidup selayaknya sebagai orang-orang pilihan Allah yang diberkati untuk memberkati banyak orang, memberkati bangsa-bangsa untuk Injil KerajaanNya dapat diberitakan.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Tuhan Yesus telah menjadi miskin, dengan tujuan apakah?
Mengapa Tuhan mendorong kita agar menjadi orang yang mudah untuk memberi?
Ketika Yesus lahir di bumi, Dia lahir dari keluarga tukang kayu, ketika Yesus menjadi dewasa dan mulai melayani, Alkitab tidak mencatat tentang kekayaan Yesus.
Ya, Allah Bapa dapat memilih siapa ibu Yesus dan dimana Yesus dibesarkan.
Yesus bisa saja lahir dari seorang puteri raja dan dibesarkan dalam lingkungan kerajaan.
Tetapi sejak awal Bapa menetapkan Yesus lahir di bumi dan hingga kematian-Nya di kayu salib, Yesus tetap dalam lingkungan orang yang tidak berada.
Berbeda dengan Musa yang dibesarkan dalam lingkungan kerajaan, atau Salomo yang bahkan menjadi orang yang sangat kaya.
Allah Bapa menetapkan Yesus menjadi miskin dan bukan menjadi kaya, dengan tujuan agar kita yang percaya dan telah ditebus oleh darah-Nya.
Kita juga ditebus dari segala kutuk, termasuk kutuk kemiskinan.
Ya, Yesus menjadi miskin supaya kita menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Lalu kehidupan seorang kaya seperti apakah yang Tuhan inginkan?
2 Korintus 8:14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.
Jika oleh anugerah Tuhan kita menjadi seorang kaya atau lebih kaya dibandingkan lingkungan kita, maka Tuhan ingin agar terjadi keseimbangan.
Dan itu terjadi jika kelebihan kita mencukupkan kekurangan mereka.
Tetapi hal ini tidak dijalankan seperti di negara komunis, dimana distribusi kekayaan diatur oleh negara.
Tidak…Tuhan menghendaki kita menjadi pemberi oleh karena kita mengasihi Tuhan dan ingin menaati perintah Tuhan.
Kisah Para Rasul 20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”
Ada kebahagiaan istimewa ketika kita memberi, ada sukacita khusus ketika kita menjadi saluran berkat bagi orang yang membutuhkan.
Ya, karena ukuran kebahagiaan bukanlah berapa banyak kita memilki, tetapi berapa banyak– oleh anugerah Tuhan, kita memberi!
Saudara, ukuran kesuksesan, kebahagian yang ada di Kerajaan Allah, berbeda dengan yang ada di dunia.
Marilah kita hidup menjadi imamat yang rajani, yang hidup di dunia, tetapi dengan ukuran atau prinsip-prinsip Kerajaan Allah.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi pada air di Laut Asin Ketika aliran sungai sampai ke Laut Asin?
Apa yang terjadi dengan makhluk hidup di Laut Asin?
“Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar, sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. (Yehezkiel 47:8,9a)
Analogi ini sangat luar biasa, Tuhan menghendaki agar umat-Nya membawa pengaruh yang luar biasa kepada dunia.
Itu artinya membawa kehidupan Allah kepada dunia yang terhilang.
Hal-hal apa saja yang akan membawa pengaruh besar ketika dibawa ke ”dunia”.
Dunia di sini bisa berarti dunia pendidikan, dunia usaha, dunia pemerintahan, dan sebagainya.
Kasih Allah yang ada pada umat-Nya. ”Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?”(Mat 5:46). Allah adalah Kasih, dunia tidak mengenal Kasih Allah. Jadi kalau kita dapat mengasihi musuh kita, orang yang memfitnah kita, orang yang ”nyebelin” misalnya…. Itu adalah hal yang akan sangat membawa perbedaan.
Mudah mengampuni. Sifat ini langka, kebanyakan orang akan menyimpan kesalahan orang lain, dan akan menyimpan dendam ini. Sementara Firman Tuhan justru mengatakan sebaliknya. ”Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” (Kolose 3:13) Perbuatlah demikian, ampuni kesalahan orang dengan cepat, jangan ingat-ingat kesalahan orang lain…. Dan perilaku seperti ini pasti akan membawa berkat bagi yang menerimanya dan yang menyaksikannya.
Ungkapkan kata-kata berkat, bukan kritik dan penghakiman.
Mengkritik seseorang itu boleh dilakukan, tetapi harus disampaikan dengan sopan, dan sebaiknya bertemu empat mata.
Jadi jangan biasakan mengkritik orang kapan saja dan dimana saja, karena itu akan melukai orang yang dikeritik.
”Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?” (Matius 7:3).
Sebelum kita melemparkan kritik karena kita melihat kesalahan orang lain, tengoklah apakah kita sudah tidak melakukan kesalahan yang sama.
Saudara, ada banyak sifat atau perilaku yang jika sering kita lakukan, itu sungguh akan membawa perubahan bagi lingkungan kita. Yuk, kita mulai dengan tiga perilaku di atas.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Sebutkan, apa saja kah buah Roh itu?
Apa yang terjadi Ketika seseorang menjadi milik Kristus?
Kematian Yesus di kayu salib adalah peristiwa yang harus terjadi.
Penyaliban Yesus bukanlah lambang kekalahan, justru sebaliknya, penyaliban Yesus di kayu salib hingga kematian-Nya, justru adalah lambang kemenangan Yesus dari Iblis.
Sejak saat itu maka Iblis yang sebelumnya menjadi penguasa dunia, sudah dihukum (Yohanes 16:11).
Secara rohani, dia sudah kalah, juga kalah terhadap kita orang percaya.
Bagi umat Allah, arah jalan kita hanya satu: menjadi semakin serupa Kristus.
Semakin serupa, dimulai dari perubahan karakter, sifat dan perilaku.
Ada sembilan karakter yang Tuhan ingin itu ada dan bertumbuh di dalam hidup kita, yaitu:
Kasih: kasih kita kepada Allah dan sesama.
Sukacita: sukacita oleh karena Roh, yang tidak dipengaruhi oleh situasi kelam di sekitar kita.
Damai sejahtera: damai sejahtera yang Roh berikan, yang hanya terwujud ketika kita memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan.
Kesabaran: kerelaan untuk menanti, rela untuk mendengar keluhan orang lain,…
Kemurahan: mudah untuk memaafkan dan mudah untuk memberi.
Kebaikan: hanya ingin melakukan hal yang baik, kita juga dikenal baik oleh sesama.
Kesetiaan: setia mengikut Tuhan, setia pada pasangan, setia memegang komitmen.
Kelemahlembutan: memiliki roh yang peka dan lembut untuk mendengar suara Roh, dan kita tetap mampu berperilaku lemah lembut dalam ketegasan sikap kita.
Penguasaan diri: mampu untuk menguasai diri dengan tidak tunduk pada keinginan daging.
Sembilan karakter itu semuanya penting, tetapi tentu tidak bisa semua kita peroleh sekaligus, secara instan.
Berbeda dengan karunia Roh Kudus yang adalah pemberian atau anugerah Tuhan pada kita.
Buah Roh adalah hasil dari ketaatan dan kasih kita kepada Tuhan.
Jika kita mengatakan bahwa kita mengasihi Tuhan, maka kita akan rindu untuk menyenangkan Tuhan dengan memberikan hasil, yaitu buah Roh atau perubahan karakter kita yang semakin menyerupai Kristus.
1 Petrus 1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
Saudara, Tuhan sudah memberikan kita benih yang kekal di dalam diri kita.
Yaitu Firman-Nya, benih itu akan berbuah lebat jika dia mendapatkan nutrisi yang baik.
Doa dan persekutuan pribadi ditambah dengan membaca Firman secara teratur, akan menjadi nutrisi yang unggul bagi pertumbuhan karakter kita.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dimaksud dengan keinginan daging?
Apa yang dimaksud dengan keinginan Roh?
Sejak Adam dan Hawa melanggar perintah Allah, sehingga mereka diusir dari Eden, maka sejak saat itu mereka dan keturunan mereka ada di bawah sistem dunia dengan Iblis sebagai penguasa dunia.
Dan Iblis menciptakan berbagai keinginan daging, agar manusia bertambah jahat dan semakin jauh dari Tuhan.
Keinginan daging itu antara lain: percabulan (termasuk pornografi, perzinahan, perselingkuhan,…); kecemaran (berlaku najis dan yang menjijikan); hawa nafsu (mengumbar berbagai nafsu dan keinginan buruk), dan lain-lain.
Berbagai hal yang buruk itu memang berasal dari Iblis, dan dia tidak pernah berhenti berusaha untuk menarik orang menjadi pengikutnya.
Syukur kepada Tuhan, bahwa kita sebagai orang percaya, telah diberikan jaminan kemenangan.
Kenapa disebut jaminan, ya karena Allah sendiri yang menyatakan melalui Firman-Nya: sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. (1 Yohanes 5:4)
Jadi tindakan pertama: perkatakan Firman, percaya pada Firman, bukan pada kekuatan kita, sehingga akhirnya muncul iman dalam hati kita, yang menyatakan: Ya, aku seorang pemenang!
Tindakan kedua: memberi diri untuk dipimpin Roh.
Kita yang telah diciptakan baru, dilahirkan kembali menjadi anak Allah, kita memiliki Penghibur, yaitu Roh Allah di dalam hati kita.
Wow…ini bukanlah kata-kata klise, tetapi Firman Allah memang menyebut bahwa kita adalah bait Allah.
1 Korintus 3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Roh Allah atau Roh Kudus, yang dicurahkan atas umat percaya pertama kali, yaitu pada saat murid-murid menunggu di Yerusalem pada hari Pentakosta (Baca Kisah Para Rasul, pasal 2).
Roh yang sama saat ini ada di dalam kita orang percaya.
Roh Kudus akan menolong, memimpin hidup kita.
Masalahnya, apakah kita bersedia untuk selalu dipimpin oleh-Nya.
Saudara, kunci kemenangan yang berkelanjutan adalah ketika kita bersedia belajar dan mau dipimpin Roh Kudus yang ada di dalam hati kita!
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang lahir dari Allah?
Apakah bukti bahwa kita mengasihi Allah?
Apa yang menyebabkan kita bisa mengalahkan dunia?
Ketika kita dilahirkan oleh ibu kita, maka kita ada di dalam dunia atau kosmos, di mana planet bumi yang kita tinggali adalah bagian kecil dari sistem yang ada di jagat raya.
Kita ada dalam sistem dunia dan tunduk pada kaidah-kaidah dunia, termasuk tunduk pada penguasa dunia. Siapakah penguasa dunia?
Efesus 6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Iblis adalah penguasa dunia, roh-roh jahat adalah ”anak buah” Iblis yang bertugas untuk membuat kekacauan di dunia ini.
Termasuk untuk mencegah manusia datang kepada Allah.
Jika saat ini kita telah menjadi orang percaya, yang telah dilahirkan kembali, diciptakan baru secara roh.
Maka kita telah dipindahkan dari maut ke dalam hidup.
Yohanes 5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Artinya, sekali pun kita masih tinggal di bumi, tetapi secara rohani kita tidak lagi ada di bawah penguasa dunia, yaitu Iblis.
Kita sudah menjadi anak Allah!
Ya, kelahiran baru telah menyebabkan kita lahir secara rohani dari Allah!
Sehingga kita bisa memiliki iman: bahwa oleh karya Kristus di kayu salib, kita telah menang bersama dengan Kristus.
Jadi ketika Iblis dan roh-roh jahat mencoba untuk menggoda, merayu, mengiming-imingi kesenangan dunia yang berujung pada dosa, kita segera alihkan perhatian kita dan datang pada Tuhan.
Ingat: Yesus telah melucuti penguasa dunia.
Kematian-Nya di kayu salib telah mengakibatkan penguasa dunia kehilangan kuasanya atas Kristus dan kita umat tebusan-Nya!
1 Yohanes 5:4 sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.
Saudara, mari kita deklarasikan Firman, perkatakan Firman: ”Saya lahir dari Allah, saya mengalahkan dunia, saya beriman bahwa saya telah mengalahkan dunia!”
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Bagaimana kita mengenal roh yang berasal dari Allah?
Darimanakah kita berasal dan ketetapan apa yang menjadi bagian kita?
Apakah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan?
Jika kita ditanya apakah kita percaya bahwa Allah adalah Allah yang Maha Besar dan tidak dapat dikalahkan oleh apapun, tentu kita akan menjawab PERCAYA.
Kata PERCAYA adalah sebuah kata yang kuat.
Kepercayaan tidak cukup hanya dikatakan, tapi perlu dibuktikan dan cara membuktikannya biasanya tidak enak karena kita harus mengalami sebuah situasi yang menantang kepercayaan kita, barulah di sana kita bisa tahu apakah benar kita punya kepercayaan yang kokoh dalam hal tersebut.
Seperti Lita yang selalu percaya bahwa Tuhan berkehendak ia memiliki pasangan hidup yang takut akan Tuhan, tetapi ketika umurnya semakin bertambah dan teman-temannya sudah menikah semua.
Ketika datang seorang pria yang sangat mapan dan ganteng tapi tidak takut akan Tuhan, di sanalah kepercayaannya diuji.
Atau seperti Pak Doni yang sedang membangun usaha.
Ia percaya kejujuran adalah jalan menuju berkat, tetapi ketika ia mengalami beberapa kegagalan dalam usahanya.
Di sanalah kepercayaannya diuji, apakah ia mau tetap jujur dalam usahanya atau lebih baik mengambil untung lebih banyak seperti yang banyak dilakukan orang lain?
Kata-kata “Roh di dalam kita lebih besar dari Roh dunia”, bukan hanya berbicara soal mengusir roh-roh jahat di luar sana, tapi yang lebih utama adalah bagaimana Roh di dalam kita itu memampukan kita untuk hidup sesuai dengan firmanNya.
Roh Kudus memampukan kita untuk menolak roh dunia ini yang bertentangan nilai-nilainya dengan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari.
Karena RohNya tinggal di dalam kita, kita memiliki kuasa untuk berkata “Tidak” kepada hal-hal di luar kehendak Tuhan, seperti kemalasan dan hawa nafsu dan kuasa untuk berkata “Ya” kepada kehendak Tuhan.
Apakah Saudara menggunakan kuasa tersebut?
Dalam hal apakah saudara mengalami kebenaran RohNya yang lebih besar dari roh dunia di dalam hidup saudara.
Kapankah saudara berkata tidak kepada dunia dan ya kepada Allah?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa nasihat Paulus bagi kita?
Bagaimana sikap kita seorang kepada yang lain?
Apakah yang sangat perlu menyertai kita sehingga Paulus mendoakan hal tersebut dalam surat-suratnya?
Bagaimana jika suatu hari saudara menemukan ada bayi yang ditinggalkan di depan rumah saudara?
Tentu saudara akan kaget dan mungkin berpikiran buruk tentang orang yang sudah meninggalkan bayi tersebut.
Ketika kita mengalami kelahiran baru, kita seperti bayi-bayi rohani.
Puji Tuhan, Yesus tidak hanya datang untuk menyelamatkan kita, tetapi Ia juga memberikan Roh Kudus untuk menyertai kita.
Kita tidak seperti bayi yang ditinggalkan sendiri.
Dalam perjalanan rohani kita, seringkali kita “sibuk” sendiri.
Mungkin kita merasa sudah tahu, atau kita begitu dikuasai oleh masalah dan pemikiran kita sendiri, sehingga kita mengabaikan Roh Kudus yang sebenarnya selalu hadir dalam hidup kita.
Kita tidak mau berhenti untuk bertanya kepadaNya bahkan kita menuduh di mana Allah saat kita membutuhkan.
Namun sebenarnya Allah selalu ada.
Roh Kudus begitu lembut, sehingga Ia tidak akan memaksa kita untuk mengikuti kehendakNya.
Ia menunggu dan mendorong, tapi Ia tidak pernah memaksa.
Ia senantiasa rindu membawa kita mencapai kapasitas maksimum, bersinar di tengah kegelapan dan menjadi garam, sehingga hidup kita mempermuliakan namaNya.
Saudara, tidak seorangpun di antara kita yang bisa berjalan dalam kehendak Tuhan dengan kekuatan kita sendiri.
Kita butuh pertolongan dan penyertaan Roh Kudus.
Karena itu, mari hormatilah dan hargailah Dia.
Teruslah bersekutu denganNya sehingga saudara bisa tahu apa yang menjadi isi hati dan pikiranNya.
Percayalah bahwa segala yang dirancangkanNya baik bagi saudara dan Ia mau menuntun saudara untuk mengalami seluruh kepenuhan janjiNya dalam hidup Saudara.