Renungan Harian Kita
Penulis : Pramadya Wisnu
Pembacaan Alkitab Hari ini : 2 KORINTUS 8:9-14
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
- Tuhan Yesus telah menjadi miskin, dengan tujuan apakah?
- Mengapa Tuhan mendorong kita agar menjadi orang yang mudah untuk memberi?
Ketika Yesus lahir di bumi, Dia lahir dari keluarga tukang kayu, ketika Yesus menjadi dewasa dan mulai melayani, Alkitab tidak mencatat tentang kekayaan Yesus.
Ya, Allah Bapa dapat memilih siapa ibu Yesus dan dimana Yesus dibesarkan.
Yesus bisa saja lahir dari seorang puteri raja dan dibesarkan dalam lingkungan kerajaan.
Tetapi sejak awal Bapa menetapkan Yesus lahir di bumi dan hingga kematian-Nya di kayu salib, Yesus tetap dalam lingkungan orang yang tidak berada.
Berbeda dengan Musa yang dibesarkan dalam lingkungan kerajaan, atau Salomo yang bahkan menjadi orang yang sangat kaya.
Allah Bapa menetapkan Yesus menjadi miskin dan bukan menjadi kaya, dengan tujuan agar kita yang percaya dan telah ditebus oleh darah-Nya.
Kita juga ditebus dari segala kutuk, termasuk kutuk kemiskinan.
Ya, Yesus menjadi miskin supaya kita menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Lalu kehidupan seorang kaya seperti apakah yang Tuhan inginkan?
2 Korintus 8:14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.
Jika oleh anugerah Tuhan kita menjadi seorang kaya atau lebih kaya dibandingkan lingkungan kita, maka Tuhan ingin agar terjadi keseimbangan.
Dan itu terjadi jika kelebihan kita mencukupkan kekurangan mereka.
Tetapi hal ini tidak dijalankan seperti di negara komunis, dimana distribusi kekayaan diatur oleh negara.
Tidak…Tuhan menghendaki kita menjadi pemberi oleh karena kita mengasihi Tuhan dan ingin menaati perintah Tuhan.
Kisah Para Rasul 20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”
Ada kebahagiaan istimewa ketika kita memberi, ada sukacita khusus ketika kita menjadi saluran berkat bagi orang yang membutuhkan.
Ya, karena ukuran kebahagiaan bukanlah berapa banyak kita memilki, tetapi berapa banyak– oleh anugerah Tuhan, kita memberi!
Saudara, ukuran kesuksesan, kebahagian yang ada di Kerajaan Allah, berbeda dengan yang ada di dunia.
Marilah kita hidup menjadi imamat yang rajani, yang hidup di dunia, tetapi dengan ukuran atau prinsip-prinsip Kerajaan Allah.