Renungan Harian Kita Penulis : Pnt. Robinson Saragih
Pembacaan Alkitab Hari ini : II KORINTUS 3:16-18
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang menyebabkan seseorang tidak mengenal YESUS KRISTUS sebagai Allah?
Apa yang menyebabkan pengenalan akan Allah itu dapat terjadi dan kita bisa semakin mengenal-Nya?
Apa yang menyebabkan kita mengalami kemerdekaan?
Apa yang bisa menyebabkan kita mampu mencerminkan atau menggambarkan KEMULIAAN ALLAH?
Saudara, ketika kita dengan kerelaan hati kita bersaat teduh pagi hari atau kapan saja seperti kebiasaan kita membaca firman Tuhan, cobalah renungkan firman itu dan mencatatnya serta terus merenungkannya dan mencoba berimajinasi dengan renungan itu, sering kita semakin mudah untuk mengerti firman itu.
Nah ketika kita mengerti firman itu, kita menjadikannya sebagai PEDOMAN, KITA MENCOBA MELAKUKANNYA, maka kita akan merasakan sukacita ketika kita mengerti firman Tuhan, apa lagi ketika kita melakukan firman itu.
sebagai contoh.
YOHANES 16:24Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
Setelah kita baca firman ini, maka kita mencoba merenungkan, “ SAMPAI SEKARANG KAMU BELUM MEMINTA, artinya belum meminta, belum berdoa, belum berdoa tentang apapun untuk memintakan hal itu kepada Bapa dalam nama Yesus.
MINTALAH!
Supaya kamu menerima dan supaya penuh suka citamu.
Setelah berdoa dengan iman dan percaya bahwa kita akan menerimanya maka banyak orang percaya mendapatkan apa yang dimintanya.
Ada banyak lagi firman Tuhan yang bisa kita renungkan dan ketika kita mengerti maka kita lakukan, percayalah ketika kita lakukan apa yang kita mengerti maka kita akan semakin percaya kepada Tuhan, dan hidup kita akan diubahkan oleh firman itu, oleh karena kita mencoba merenungkan dan mengimajinasikan firman itu, menyebabkan pikiran dan perasaan kita, akan semakin gampang untuk percaya, semakin mudah untuk mengerti firman Tuhan, dan semakin gampang untuk menjadi PELAKU FIRMAN.
PELAKU FIRMAN AKAN SEMAKIN MUDAH UNTUK MENGERTI FIRMAN TUHAN.
DAN SEMAKIN MUDAH HIDUP KITA MENGALAMI PERUBAHAN.
Perubahaan dalam pola pikir dan perubahan dalam emosi atau perasaan kita menyebabkan kita akan semakin mengerti banyak firman Tuhan, semakin banyak mengerti firman Tuhan, semakin mudah untuk melakukannya dan hal itulah yang menjadikan kita menjadi serupa dengan pikiran Tuhan, dan hal itu Yang akan membawa kita semakin menjadi serupa dengan Yesus yang berfirman.
Renungan Harian Kita Penulis : Pnt. Robinson Saragih
Pembacaan Alkitab Hari ini : KISAH PARA RASUL 4:27-31
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Siapa yang berkumpul di Yerusalem untuk menentang Yesus Kristus?
Apa tujuan Allah mengurapi Yesus Kristus?
Apa yang didoakan oleh para rasul itu?
Apa yang terjadi sebagai jawaban doa mereka?
Saudara, setelah kematian Yesus Kristus, maka para rasul tertekan dan mereka berusaha untuk sembunyi, namun setelah mereka mengalami Pencurahan Roh Kudus dan di baptis Roh Kudus, mereka mengalami perubahan yaitu menjadi BERANI bersaksi setiap hari dengan memberitakan dan menceritakan bahwa YESUS KRISTUS adalah MESIAS ANAK ALLAH yang hidup.
Sehingga banyak orang di Yerusalem yang percaya kepada kesaksian mereka, dan itu menyebabkan para ahli Taurat dan orang-orang Yahudi dan imam-imam menjadi resah dan marah sehingga mereka menangkap Yohanes dan Petrus.
Kedua rasul dibawa kedalam sidang Mahkamah Agama Yahudi. Mereka di periksa dan mereka di ancam.
KISAH PARA RASUL 4:16–17Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua orang penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya. Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita MENGANCAM dan MELARANG mereka supaya mereka JANGAN BERBICARALAGI dengan siapapun dalam NAMA ITU.
Ketika mendengar ANCAMAN dan LARANGAN untuk MENGAJAR DALAM NAMA YESUS, maka para rasul menjawab dalam
KISAH PARA RASUL 4:19–20Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka : “Silahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: TAAT KEPADA KAMU ATAU KEPADA ALLAH?” Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.
Para ahli Taurat dan imam-imam dalam sidang itu, semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi.
Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka.
Ketika teman-teman mereka mendengar ANCAMAN dan LARANGAN PARA IMAM itu maka BERSERULAH MEREKA BERSAMA-SAMA kepada Allah :
KISAH PARA RASUL 4:19-20Dan sekarang, ya TUHAN, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami, dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu, keberanian untuk memberitakan Firman-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang Kudus.” Dan ketika mereka sedang berdoa goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan Firman Allah DENGAN BERANI.
Saudara permintaan yang sama mestinya kita naikkan lagi agar setiap kita memiliki KEBERANIAN UNTUK MEMBERITAKAN INJIL.
HALELUYA, PUJI TUHAN.
AMEN.
Kapan terakhir kali saudara pergi keluar atau melalui media sosial untuk memberitakan injil atau Firman Allah, mengapa?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang terjadi bila kita mengikat dan melepaskan sesuatu di dunia?
Menurut Yesus berapa orang diperlukan untuk bisa sepakat meminta permohonan kepada Bapa?
Permintaan seperti apa yang akan dikabulkan Bapa di surga?
Apa yang terjadi bila dua atau tiga orang berkumpul dalam nama Yesus?
Selain persekutuan pribadi dengan doa untuk membangun hubungan erat kita dengan Bapa, Tuhan ingin kita berkumpul bersama dalam suatu doa korporat di mana nama Tuhan disebutkan.
Dua atau tiga orang berkumpul dalam nama Tuhan untuk mengikat dan melepas sesuatu adalah bentuk pelayanan bersama kita menggenapi apa yang Tuhan rencanakan agar injil kerajaanNya diperluas.
Kegiatan berkumpul untuk bersekutu dalam doa dan pengajaran merupakan hal rutin yang tercatat dalam gereja mula-mula.
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
“Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.”(Kisah Para Rasul 2:42-43).
Banyak orang melihat mukjizat dan tanda ajaib sebagai hasil dari pertemuan-pertemuan doa di mana nama Tuhan diserukan, murid-murid Kristus juga bertambah banyak karena banyak orang menggabungkan diri dalam pertemuan-pertemuan yang mereka lakukan.
Selain itu doa-doa bersama yang dilakukan murid-murid pada waktu itu memberikan keberanian bersama untuk mereka memberitakan Injil Kerajaan Allah.
Para murid tentu tidak hanya sekedar mendoakan agar banyak orang datang mempercayai Yesus sebagai Juru Selamat, tetapi mereka sendiri menjadi bagian dari jawaban doa-doa yang dinaikkan.
Mereka disukai banyak orang karena perubahan gaya hidup mereka, orang-orang baru ditambahkan bergabung kepada kumpulan mereka, tidak hanya karena melihat kuasa dan tanda-tanda ajaib saja tetapi mereka melihat kehidupan murid-murid yang berubah dan berbeda dari masyarakat pada saat itu.
Komunitas doa merupakan sarana yang dipakai Tuhan untuk dapat bersekutu bersama umatNya dalam memberkati suatu komunitas lainnya seperti suku bangsa, desa-desa, kota-kota bahkan bangsa-bangsa.
Kita bisa memberkati mereka di manapun mereka berada dengan cara mendoakan dalam komunitas doa di mana nama Tuhan disebutkan.
Firman Tuhan yang kita baca hari ini mengingatkan kita bersama betapa penting dan hebatnya perkumpulan orang-orang percaya yang bersehati berdoa untuk memberkati bangsa-bangsa agar mata dan hati mereka terbuka untuk injil.
Mari kita sediakan waktu untuk secara rutin berkumpul bersama berdoa dalam persekutuan atau dalam kelompok yang lebih besar di gereja, karena kegiatan doa bersama ini adalah bagian pelayanan kita kepada Tuhan dan kepada sesama yang belum mengenal injil keselamatan.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Seperti apakah berdoanya orang munafik menurut perkataan Yesus dalam perikop ini?
Mengapa mereka sudah mendapat upahnya
Menurut Yesus bagaimanakah berdoa yang benar?
Seperti apa doanya orang yang tidak mengenal Allah?
Berdoa bagi pandangan banyak orang adalah salah satu kegiatan keagamaan, hal ini seperti terjadi pada jaman Yesus, orang-orang yang menyandang gelar keagamaan pada waktu itu senang memperlihatkan aktivitas keagamaannya di depan banyak orang.
Mereka berdoa di tempat-tempat yang banyak dilihat orang dengan harapan mendapat pujian sebagai orang yang lebih religius.
Yesus justru menganggap mereka sebagai orang munafik karena mereka hanya melakukan ketika dilihat banyak orang atau ketika berada dalam pertemuan-pertemuan di ibadah, sementara mereka tidak mengenal Allah karena terlihat dari banyak kata-kata dan doanya yang bertele-tele.
Bagi Yesus doa merupakan kegiatan tersembunyi yang tidak perlu diketahui atau diperlihatkan kepada banyak orang, “tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”Matius 6:6.
Berdoa pada dasarnya adalah suatu bentuk komunikasi pribadi kita dengan Bapa, seperti Yesus katakan bahwa tidak perlu suatu komunikasi pribadi dipamerkan atau diperagakan di muka umum, doa-doa pribadi kita jauh lebih penting dari doa-doa bersama dalam kumpulan banyak orang.
Bila kita lebih senang berdoa bersama-sama daripada berdoa secara pribadi dengan Tuhan maka tentu ada yang harus kita perbaiki hubungan kita dengan Bapa.
Hubungan pribadi kita dengan Tuhan jauh lebih penting dari aktivitas pelayanan apapun termasuk doa bersama secara korporat.
Bapa menghendaki persekutuan pribadi dengan kita melalui doa menjadi kegiatan yang perlu diprioritaskan, di mana kita dapat mendengar suaraNya yang membimbing kita, menolong kita dalam seluruh pergumulan yang kita hadapi, mengevaluasi hidup kita agar sesuai dengan kebenaranNya sehingga kita semakin mengenal Dia.
Marilah kita mengikuti seluruh kegiatan persekutuan doa bersama-sama baik dalam persekutuan maupun dalam skala yang lebih besar, namun kita harus selalu ingat bahwa doa pribadi kita dengan Bapa adalah yang utama yang tidak boleh kita tinggalkan karena telah kehabisan waktu untuk berdoa bersama-sama atau kesibukan berbagai pelayanan.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Kepada siapa kita berkata-kata ketika berbahasa roh?
Kepada siapa kita bernubuat untuk membangun, menasihati dan menghibur?
Dengan apa kita membangun diri sendiri dan dengan apa kita membangun jemaat?
Bagaimana bahasa roh agar dapat menjadi berkat dan membangun jemaat?
Bahasa roh merupakan karunia yang Tuhan berikan kepada orang percaya untuk dapat berkomunikasi dengan Tuhan.
Sekalipun dalam perikop yang kita baca hari ini Paulus menuliskan kepada jemaat Korintus agar menggunakan bahasa yang dimengerti dalam bentuk bernubuat untuk membangun jemaat namun kita menyadari bahwa perlu membangun diri sendiri terlebih dulu sebelum dapat membangun jemaat.
Prinsipnya adalah bahasa roh kita gunakan secara pribadi ketika kita berkata-kata kepada Allah untuk suatu permohonan yang digerakkan oleh Roh Kudus sehingga menolong kita untuk berdoa dengan benar.
Ketika kita berdoa seturut dengan pimpinan Roh tanpa menggunakan bahasa manusia maka diri kita akan dibangun karena terhubung dengan Bapa, kita mengalami bagaimana seluruh kerinduan Tuhan dicurahkan lewat mulut kita sehingga menghasilkan doa-doa yang berkenan kepada Dia.
Sesuai dengan surat Paulus ini tentu tulisan ini tidak terlepas dari kesaksian hidup Paulus sendiri bagaimana dia senantiasa membangun dirinya dengan bahasa roh dalam kondisi apapun.
Paulus tetap kuat sehingga di manapun dia berada bahkan dipenjara dan dalam penderitaan yang dia alami karena injil yang diberitakan kita bisa membaca bahwa dia tetap teguh dan tak tergoyahkan.
Kesaksian Paulus membuktikan bahwa bahasa roh yang dia gunakan setiap saat sangat membangun hidupnya sehingga pada akhirnya jemaat-jemaat yang dikunjungi diberkati oleh pelayanannya.
Tahun ini sesuai yang didapatkan penatua dari Tuhan untuk kita membangun mezbah doa maka kita bisa mulai dari diri sendiri secara pribadi untuk menggunakan bahasa roh dalam doa-doa pribadi kita.
Kita membebaskan Roh Kudus mengarahkan kita dalam kata-kata yang hanya dimengerti oleh Tuhan dan kita dibangun secara pribadi dalam persekutuan yang semakin erat dengan Bapa.
Doa-doa kita pasti memberikan dampak dalam pelayanan yang Tuhan percayakan kepada jemaat lokal di mana kita bertumbuh.
Visi sebagai gereja yang antusias untuk bangsa-bangsa penuh kemuliaanNya dapat terjadi karena setiap jemaat rutin membangun diri melalui doa-doa pribadi dengan menggunakan bahasa roh.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Bagaimanakah kita harus beribadah kepada Tuhan menurut perikop yang kita baca hari ini?
Apakah yang menjadi pilihan Yosua dan seisi rumahnya ?
Apakah yang menjadi pilihan bangsa Israel yang mendengar perkataan Yosua?
Apa saja yang telah dilakukan oleh Tuhan bagi bangsa ini?
Beribadah kepada Tuhan atau kepada allah asing adalah pilihan yang diberikan kepada bangsa Israel pada waktu mereka memperbarui perjanjian kepada Tuhan.
Perjalanan yang telah dilakukan sejak keluar dari tanah Mesir hingga masuk tanah perjanjian mengingatkan kembali mengenai bagaimana Tuhan menolong dan memimpin mereka.
Perubahan jaman dan kehidupan mereka bisa mengubah komitmen awal untuk senantiasa setia kepada perjanjian dengan Tuhan, namun kita melihat catatan sejarah bagaimana akhirnya bangsa ini mengingkari perjanjian untuk tetap menyembah Allah yang hidup justru ketika mereka dalam kondisi yang semakin makmur.
Keluarga merupakan komunitas terkecil di mana secara rohani kita bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan di bawah naungan otoritas kepala keluarga, keluarga yang senantiasa menyediakan waktu mengambil komitmen untuk senantiasa bergantung kepada Tuhan merupakan dasar yang kuat untuk suatu komunitas tetap menyembah dan beribadah dengan benar kepada Tuhan.
Mezbah keluarga merupakan sarana di mana kita menyatakan komitmen untuk tetap bergantung dan berharap kepada Tuhan.
Bila kita senantiasa berdoa untuk menjadi berkat bagi bangsa ini dan memberkati melalui doa-doa yang kita naikkan untuk bangsa ini melalui persekutuan doa, maka seharusnya itu bisa dimulai dari diri kita dan keluarga kecil di mana kita tinggal.
Yosua memberikan pilihan bagi bangsa Israel tetapi bagi keluarganya sendiri ia telah mengambil ketetapan dengan bulat : “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”(Yosua 24:15).
Yosua tidak hanya memimpin bangsa ini untuk tetap beribadah kepada Tuhan namun ia memastikan bahwa seisi rumahnya telah mengambil komitmen untuk tetap beribadah kepada Tuhan.
Bagaimana dengan keluarga di mana saudara bertumbuh?
Adakah mezbah keluarga di mana suatu keluarga bersama-sama membaca janji Tuhan dan berdoa untuk tetap mengandalkan Tuhan serta memberikan tempat kepada Tuhan senantiasa bertahta dalam keluarga.
Marilah kita senantiasa mengingat kembali seluruh kebaikan Tuhan dalam keluarga kecil di mana kita berada melalui doa keluarga, kita mulai memberkati bangsa ini dengan memulainya dari keluarga kita sendiri.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah janji Tuhan mengenai setiap orang yang meminta dalam doa?
Adakah seorang bapa memberikan batu kepada anaknya yang meminta roti?
Apakah Bapa di surga lebih tahu kebutuhan kita ?
Pemberian seperti apa yang diberikan oleh Bapa kita di surga?
Bapa yang kita sembah adalah Bapa yang senantiasa ingin memberikan yang baik kepada anak-anakNya, bahkan sejak kita berdosa pun Bapa telah memberikan apa yang paling dibutuhkan oleh kita sebagai manusia berdosa yaitu keselamatan, kehidupan kekal dan persekutuan dengan Dia.
Saat ini sebagai orang percaya kita telah diangkat menjadi anakNya oleh karena pengorbanan Yesus di atas kayu salib, posisi kita berbeda dengan orang-orang berdosa yang belum menerima anugerahNya.
Bapa ingin agar kita meminta kepadaNya apapun yang diinginkan hati kita, sekalipun mungkin itu tidak sesuai dengan kehendakNya Bapa di surga mengetahui bagaimana Dia menjawab permohonan kita.
Saudara, bapa kita secara jasmani mungkin punya banyak kelemahan, mungkin saja otoriter ataupun mungkin tidak ada perhatian kepada kita, sehingga kita menjadi takut untuk menyampaikan segala sesuatu kepada ayah kita.
Bapa di surga tidaklah demikian, perikop yang kita baca hari ini mengingatkan kepada kita semua bahwa yang utama adalah Bapa ingin berkomunikasi dengan kita melalui doa yang kita naikkan, apapun itu Bapa pasti akan menerima permohonan kita, sekalipun itu permohonan yang tidak tepat bahkan mungkin salah, saudara tidak perlu takut untuk menyampaikan kepada Bapa.
Bapa kita adalah Bapa yang tahu isi hati kita terdalam, Dia tahu keterbatasan kita, Dia tahu kelemahan kita, Dia tahu bagaimana menjawab permintaan kita dengan tepat sesuai kebutuhan kita. Mungkin ayah kita secara jasmani bisa membentak atau menyalahkan kita bila kita meminta yang salah menurut pandangannya, tetapi Bapa di surga tidaklah demikian, Dia jauh lebih baik dari pada bapa jasmani kita.
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”(Matius 7:7-8).
Saudara, Bapa ingin kita datang lebih dulu kepadaNya dan mengandalkan Dia untuk segala permohonan kita, bukan datang kepada manusia karena mengandalkan kekuatan dan kekuasaannya.
Apakah hari ini saudara mengalami banyak pergumulan?
Teruslah bersekutu dan berdoa kepada Bapa, curahkanlah segala isi hati saudara untuk apapun pergumulan saudara, Bapa di surga menerima dan mendengar itu semua, Dia pasti memberikan jalan keluar untuk pergumulan dan permohonan saudara.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang Tuhan lantik sebagai raja di Sion?
Siapakah yang Allah peranakkan pada waktu itu?
Firman Tuhan yang kita baca ini adalah tentang Tuhan yang melantik Daud sebagai raja di Sion, tetapi juga tentang nubuat kelahiran Kristus, “Anak-Ku engkau!
Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.”
Lalu di ayat 8 dan 9, Allah memberikan janji kepada Daud, bahwa Daud dapat meminta kepada Tuhan dan Tuhan akan memberikan hal-hal yang besar pada Daud.
Dan Daud tahu, bahwa dia bukan siapa-siapa kalau bukan Tuhan yang memberikan anugerah kemenangan-kemenangan dalam pertempuran yang silih berganti dia jalani sepanjang hidupnya.
Daud belajar untuk senantiasa bersandar kepada Tuhan dalam menghadapi kesulitan.
Seperti ketika dia dikejar raja Saul, dia berseru, ”Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung, sampai berlalu penghancuran itu.” (Mazmur 57:2)
Di masa kini, tantangan dalam hidup kita tentu tidak seperti yang Daud alami.
Pelajar atau mahasiswa tantangannya adalah bagaimana dapat menyelesaikan studi tepat waktu, dengan hasil yang baik dan dengan proses yang benar, misalnya tidak nyontek…
Seorang pegawai, tantangannya adalah bagaimana dapat bekerja dengan berintegritas tetapi dapat memperoleh promosi-promosi yang membuat dia cepat naik ke level yang lebih tinggi.
Ya, tiap-tiap orang memiliki tantangannya sendiri, ada pergumulan, ada target yang ingin dicapai, ada visi yang ingin diraih.
Pertanyaanya adalah bagaimana kita menghadapi itu semua dengan benar.
Ayat 8 menyatakan: ”Mintalah kepada-Ku!” Ya, Tuhan tidak ingin Daud mengandalkan kecakapannya untuk menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya.
Tuhan juga tidak menghendaki kita untuk mengandalkan kecakapan kita, kepandaian, pengalaman, kekuatan kita.
Ya, semua itu kalau kita miliki, itu adalah anugerah Tuhan bagi kita.
Tetapi Allah ingin agar kita mengandalkan Dia, di tempat yang terutama.
Yeremia 17:5 Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Yeremia 17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Saudara, marilah kita tidak mengandalkan apa yang ada pada kita dalam kehidupan kita, lebih dari kita mengandalkan Tuhan.
Mari berserulah kepada Tuhan dan mengandalkan Tuhan di tempat yang pertama dan utama!
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Bagaimana Roh membantu umat percaya dalam berhubungan dengan Tuhan?
Bagi siapa Allah bekerja untuk mendatangkan kebaikan?
Saudara, setelah kita dilahirkan baru maka kita hidup dalam alam rohani yang tidak sepenuhnya kasat mata.
Sejak kita menjadi bait Roh oleh karena Roh Kudus tinggal di dalam kita, maka sejak saat itu pula kita memiliki Penghibur, yang membantu kita dalam kelemahan kita.
Roma 8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Ya, kadang kita tidak tahu persis kita ini sedang menghadapi persoalan apa.
Misalnya dalam menghadapi pandemi, kita tidak tahu kapan ini berakhir, apakah akan ada lagi virus yang lebih ganas?
Maka dalam situasi seperti ini, bagi kita yang percaya, Roh Kudus sedang berdoa kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Roh Kudus bisa saja kemudian menggeser halangan-halangan yang ada di depan kita, sehingga kita tidak perlu melaluinya.
Misalnya rekan sekerja kita terkena covid, tetapi kita tidak terkena.
Dan penghalang-penghalang itu bukan hanya covid atau sakit penyakit, tapi juga kesulitan dalam perekonomian.
Roh bisa menggeser kesulitan itu atau pun memberikan kepada kita hikmat dan pengertian untuk mengatasinya.
Roma 8:28Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Jadi, bagi kita yang mengasihi Tuhan, yang bersedia untuk dipimpin dan diarahkan oleh Tuhan, maka Roh akan turut bekerja sedemikian rupa, sehingga bahkan musibah atau kemalangan akan diubah Tuhan menjadi kebaikan bagi kita.
Ingat bagaimana Yusuf yang dibuang oleh saudara-saudaranya, difitnah oleh isteri Potifar yang menyebabkan dia dipenjara.
Itu semua tampak sebagai musibah yang beruntun.
Tetapi ternyata Allah sedang menyiapkan Yusuf untuk menjadi berkat bagi bangsa Mesir dan juga keluarga besarnya, yang menjadi cikal bakal bangsa Israel.
Saudara, bagi yang memiliki karunia berbahasa lidah, gunakan itu sesering mungkin.
Ini salah satu cara dimana kita dengan sadar mengijinkan Roh untuk berdoa bagi kita dan berdoa untuk apa pun yang tidak kita pahami.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi ketika seorang melakukan percabulan?
Siapakah yang memiliki tubuh kita?
TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup (Kejadian 2:7).
Ya, manusia diciptakan dari debu tanah, dan ketika dia meninggal, tubuhnya kembali kepada tanah (Pengkhotbah 12:7).
Tubuh kita itu fana, nasibnya akan berakhir ketika kita dipanggil Tuhan.
Tetapi roh kita adalah kekal, kelak kita akan dibangkitkan kembali dengan mengenakan tubuh yang baru.
Hal yang istimewa adalah, ketika seseorang dilahirkan baru, maka tubuhnya tidak lagi menjadi miliknya.
1 Korintus 6:19,20 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Karena Roh Kudus tinggal dalam kita, maka Allah menghendaki agar kita memuliakan Tuhan dengan tubuh kita.
Mengingat tubuh itu dekat hubungannya dengan keinginan daging, maka satu-satunya jalan agar umat Allah dapat memuliakan Allah dengan tubuhnya, yaitu dengan jalan hidup dipimpin oleh Roh Allah.
Kita tahu apa itu keinginan daging, seperti yang tertulis dalam Galatia 5:19-21, seperti percabulan, perselisihan, amarah, dan sebagainya.
Bagaimana supaya kita menang mengatasi hal-hal itu?
Roma 8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Ya, mulailah dengan memikirkan hal-hal yang dari Roh.Filipi 4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Saudara, marilah kita praktikkan bersama-sama, dimulai dengan disiplin untuk memikirkan hal-hal yang mulia dan patut dipuji.
Disiplin untuk segera menghentikan pikiran yang buruk dan najis.