Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Siapa saja murid Tuhan Yesus yang bersama-Nya di taman Getsemani?
Apa yang Yesus minta kepada para murid-Nya?
Lalu apa yang dilakukan para murid?
Matius 26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.
Kata ”daging” dalam bahasa Yunani adalah ”sarx” yang artinya tubuh atau badan manusia atau hewan.
Tetapi ”daging” juga memiliki makna yang berbeda, ini seperti yang ditulis oleh Rasul Paulus: Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia (that is, in my flesh-KJV), tidak ada sesuatu yang baik.
Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik(Roma 7:18).
Setelah kita menerima Kristus, maka kita dilahirkan kembali menjadi ciptaan yang baru.
Roh kita menjadi baru, kita (roh kita) menjadi bait Roh Kudus.
Tetapi tubuh kita secara fisik, tentu tidak berganti baru, kelak dalam kekekalan kita akan memiliki tubuh yang baru.
Dengan demikian yang dimaksud flesh atau daging dalam Roma 7:18 dan Matius 26:41, adalah sifat-sifat kedagingan dari manusia lama, yang tidak secara otomatis berubah.
Melihat contoh di Alkitab, Petrus yang sekian lama mengikut Yesus tetapi menyangkal Yesus.
Setelah Roh Kudus dicurahkan dan Petrus kemudian menjadi manusia yang berbeda, menjadi seorang yang penuh iman dan berani bertindak dalam kebenaran.
Paulus setelah mengenal Yesus, terjadi perubahan dahsyat dalam kehidupannya, dari seorang penentang Kristus menjadi seorang pengikut Yesus yang setia dan militan.
Tokoh-tokoh Alkitab yang lain, ada yang mengalami perubahan karakter yang sangat cepat, dan ada juga yang lebih lambat.
Prinsip kebenaran dalam Firman Allah adalah sama bagi setiap orang percaya, tetapi respon orang percaya adalah berbeda.
Ketika mengetahui kebenaran, ada yang merespon dengan haus dan lapar, dengan antusias dan melakukannya dengan setia.
Maka buah rohani, buah Roh Kudus dengan cepat mengubah karakternya yang lama menjadi karakter atau sifat yang semakin menyerupai Kristus.
Tetapi ada orang yang lebih lambat, atau bahkan sangat lambat berubah….
Saudara, apakah engkau termasuk orang yang haus dan lapar untuk mengetahui kebenaran dan dengan giat menerapkannya dalam hidupmu, setelah engkau mengetahuinya.
Ataukah engkau yang kerap menunda untuk melakukan, sekalipun kebenaran Alkitab sudah jelas kau ketahui?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dilakukan oleh bangsa Israel sebelum datang ke baitNya?
Bagaimana Allah mempertanyakan bangsa Israel tentang sikap mereka terhadap baitNya?
Nabi Yeremia hidup di masa pemerintahan raja Yosia sampai bait Allah dihancurkan dan kemudian orang Yahudi dibuang ke Babilonia.
Ia melihat dan mengalami secara langsung pemberontakan bangsa Israel terhadap hukum-hukum Allah.
Walaupun jelas-jelas Yeremia menyampaikan pesan Allah, memperingatkan dan mengarahkan namun tetap saja bangsa Israel tidak taat.
Mereka meminta petunjuk Tuhan, tapi pada saat yang sama mereka tidak mau menaatiNya.
Banyak di antara kita yang membaca kisah perjalanan bangsa Israel bertanya-tanya dan bahkan tidak sedikit di antara kita yang menghakimi mereka dengan berpikir betapa bebalnya bangsa Israel, sudah diperingatkan begitu jelas tapi tetap saja tidak taat.
Tapi mari kita merenungkan, seandainya kita hidup di zaman tersebut apakah sikap kita akan berbeda?
Saudaraku, bangsa Israel tidaklah meninggalkan Tuhan sepenuhnya, namun mereka MENDUAKAN Tuhan.
Mereka membakar korban kepada Baal sekaligus tetap datang ke bait Suci.
Mereka mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, sekaligus mempersembahkan korban bakaran kepada Allah.
Mereka menanyakan petunjuk Tuhan kepada nabi, sekaligus tidak taat.
Nampaknya tindakan ini dapat dirangkum dengan satu kata, yaitu PENYAMUN.
Mereka yang menduakan Tuhan adalah penyamun, dan ketika mereka berkumpul di bait Allah maka mereka menjadikannya sarang penyamun.
Betapa sebuah tindakan tidak hormat yang luar biasa ketika tempat yang begitu kudus dijadikan sarang penyamun.
Menduakan Tuhan adalah tindakan yang terjadi dari masa lalu sampai sekarang.
Bukankah tidak sedikit di antara orang percaya yang beribadah sambil membawa sakit hati?
Atau yang berdoa meminta petunjuk Tuhan tapi tidak mau taat juga?
Saudaraku, Roh Allah tinggal dalam kita.
Maukah saudara menjadikan hidupmu tempat yang kudus seperti seharusnya?
Apakah masih ada sikap menduakan Allah dalam hidup saudara?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Menurut saudara mengapa Yesus mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah?
Apa yang Yesus katakan tentang rumahNya?
Setelah Yesus membersihkan bait Allah, apa yang terjadi?
Seringkali orang menggambarkan kisah Yesus menyucikan bait Allah sebagai Yesus yang sedang marah karena Ia sampai mengusir dan membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati.
Sebenarnya kita tidak tahu, apakah Yesus sungguh-sungguh marah saat itu.
Ia memang melakukan tindakan yang mencolok dan sangat tegas.
Tapi yang pasti, Ia dipenuhi dengan kebenaran yang diyakiniNya bahwa rumah Allah harus menjadi rumah doa dan bukan sarang penyamun.
Kebenaran itu begitu menguasaiNya sehingga Ia bertindak terhadap keadaan yang tidak sesuai dengan kebenaran saat itu.
Saat membaca kisah ini, ada satu hal yang perlu kita ingat: Ketika Yesus mengatakan “RumahKu akan disebut rumah doa”, itu berlaku bukan hanya untuk bait Allah di zaman tersebut tapi juga bait Allah saat ini yaitu kita, umatNya.
1 Korintus 3:16 berkata,”Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?”
Kita adalah bait Allah, kita adalah rumah doa menurut ketetapan Allah. Rumah doa bukanlah soal tempat atau aktivitas.
Gereja bisa membuat kegiatan dan program doa.
Konser-konser doa bisa diadakan.
Keluarga-keluarga bisa membuat ibadah doa bersama.
Semua itu sangat baik dan berguna untuk menolong kita bertumbuh dan melayani Tuhan.
Tetapi esensi dari rumah doa adalah bagaimana kita secara pribadi menyadari kehadiranNya setiap saat dalam hidup kita dan terus berkomunikasi denganNya.
Kita sering mendengar istilah DOA ADALAH NAFAS HIDUP ORANG KRISTEN.
Apakah kita mengerti artinya kalimat tersebut?
Sebagai manusia yang hidup, tidak ada satupun kegiatan yang bisa kita lakukan tanpa bernafas.
Penelitian menunjukkan manusia hanya bisa bertahan tanpa oksigen paling lama 10 menit, itupun karena sudah dilatih seperti para penyelam profesional.
Namun secara umum, manusia hanya mampu menahan nafas 2-3 menit.
Jika Doa adalah nafas, artinya doa menjadi bagian dari seluruh kehidupan dan aktivitas kita.
Doa bukan merupakan suatu kegiatan terpisah yang kita lakukan sekali-kali.
Bayangkan Betapa berbedanya sikap hati dan tindakan kita jika kita terus terhubung denganNya!
Karena bagaimana mungkin sakit hati, kecurangan, kemalasan dan kepura-puraan menjadi satu nafas dengan kasih dan kebenaranNya?
Bagaimana kehidupan doa saudara selama ini?
Maukan saudara membangun kebiasaan kehidupan doa yang seperti nafas sehingga setiap saat terhubung dengan Allah?
Diskusikanlah dengan persekutuan saudara, apakah tindakan nyata yang bisa dilakukan saudara sebagai rumah doa?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Untuk siapa saja Yesus berdoa?
Apa yang Yesus doakan?
Apa yang terjadi ketika doa Yesus terjadi?
Yesus adalah teladan yang sangat luar biasa tentang berdoa dengan visi. Ia melihat jauh ke depan.
Ya, bukan hanya untuk saat ini, bukan hanya untuk saat yang akan datang, tapi untuk masa yang sangat jauh ke depan!
Kita mengetahuinya dari kenyataan bahwa Yesus berdoa bukan hanya untuk murid-muridNya, tapi juga untuk orang-orang yang percaya lewat pemberitaan murid-murid.
Orang-orang yang tidak akan Dia lihat secara fisik saat itu karena sudah menjelang kematian dan kebangkitanNya.
Kerinduan Allah adalah agar setiap orang percaya menjadi satu sama seperti Bapa dan Yesus satu.
Yesus tahu bahwa menyatukan sekian banyak orang bukanlah perkara yang mudah.
Itu sebabnya Dia berdoa.
Ia berdoa agar kita yang percaya kepadaNya memandang kemuliaanNya dan supaya kasih Allah tinggal dalam kita sehingga dunia tahu bahwa Yesus sungguh-sungguh adalah Allah dan keselamatan hanya ada dalamNya.
Seringkali kita sulit untuk melihat jauh ke depan.
Pikiran dan perasaan kita dikuasai oleh apa yang kita lihat hari ini dan itu menyebabkan doa kita pun menjadi dangkal tanpa visi.
Mungkin kita berusaha menabur dan melakukan kebaikan, tapi saat kita melihat sepertinya tidak ada hasil kita pun berhenti untuk berdoa dan berusaha, atau kalaupun kita masih berdoa dan berusaha, kita melakukannya tanpa iman dan atau seadanya.
Mungkin saudara sedang berhadapan dengan kondisi atau orang-orang yang sulit di keluarga, di pekerjaan, di sekolah atau di pelayanan.
Mungkin orang-orang yang saudara muridkan tampaknya tidak berubah.
Maukah kita belajar dari Yesus dan meminta kepada Allah untuk memberikan kita satu visi yang kekal?
Maukah kita belajar untuk tetap berdoa dan melakukan apa yang Tuhan mau?
Sama seperti Yesus yang tahu bahwa murid-muridNya akan meninggalkanNya tapi ia tetap berdoa bagi mereka bahkan bagi keturunan rohani mereka, lalu tetap melakukan bagianNya untuk memikul Salib.
Mintalah visi kepada Allah untuk melihat jauh ke depan sehingga saudara bisa menabur dengan iman.
Bagikanlah dengan pembimbing dan rekan persekutuan saudara agar saudara bisa didukung!
Renungan Harian Kita Penulis : Aris Handoko dan tim
Pembacaan Alkitab Hari ini : YOHANES 17:5-9
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Kepada siapakah Yesus menyatakan namaNya?
Milik siapakah mereka yang percaya kepada namaNya?
Untuk siapa Yesus berdoa?
Firman Tuhan hari ini memperlihatkan kepada kita betapa Kristus mengasihi murid-muridNya.
Doa Yesus untuk murid-muridNya ini terjadi pada masa genting, yakni masa di mana penangkapan Yesus dan penyaliban-Nya akan segera terjadi.
Yesus tahu hal itu.
Namun, Ia bukanlah pribadi yang egois, yang hanya memikirkan diri-Nya sendiri.
Yesus menyadari bahwa murid-muridNya adalah milik-Nya dan milik Bapa, sehingga dunia akan memusuhi mereka, karena Kristus dan Bapa pun dimusuhi oleh dunia.
Oleh karena itu, waktu-waktu ke depannya akan sangat berat bagi mereka.
Mereka harus menjadi utusan-utusan Kristus di tengah-tengah dunia yang memusuhi mereka.
Mereka perlu untuk tetap dipelihara dan menjadi satu, dilindungi dari segala yang jahat, dan dikuduskan dalam kebenaran agar mereka mampu dan layak menjalankan misi menjadi utusan-utusan Kristus bagi banyak orang. Yesus menopang mereka dalam doa untuk misi yang besar itu.
Saudara, bagaimana dengan saudara hari-hari ini?
Apakah saudara merasa begitu sulit dan banyak tantangan dalam menjalankan misi Kristus?
Ingatlah doa Kristus ini bagi kita, bahwa Allah setia memelihara kita semua murid-muridNya, melindungi kita dari segala yang jahat dan menguduskan kita dalam kebenaran Allah.
Demikian juga kita terhadap murid-murid Kristus yang dipercayakan kepada kita: berdoalah juga bagi mereka, sama seperti Kristus berdoa bagi murid-muridNya dan semua orang percaya.
Karena sebagai murid-murid Kristus, kita semua ada di posisi yang sama, dalam misi yang sama, dan bahkan penderitaan yang sama.
Marilah kita saling menopang dalam doa, karena itulah kekuatan kita.
Terlebih lagi untuk orang-orang yang kita muridkan, kita berdoa bagi mereka agar mereka pun tetap kuat walau apapun tantangannya.
Sebab kita tahu, Bapa tidak pernah meninggalkan kita anak-anakNya, karena kita adalah utusan-utusan Kristus yang sepenuhnya milik-Nya. Amin!
Berdoalah bersama dengan pembimbing saudara bagi murid-murid dan orang-orang yang hari ini berada dalam jangkauan saudara. Mintalah hati Tuhan untuk memandang mereka seperti Yesus memandang.
Renungan Harian Kita Penulis : Aris Handoko dan tim
Pembacaan Alkitab Hari ini : MATIUS 26:40-46
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang Yesus sedang lakukan ketika Ia berkata kepada Petrus tentang berjaga-jaga?
Mengapa kita perlu berjaga-jaga dan berdoa?
Bagaimana doa Yesus saat Ia berjaga-jaga dalam doaNya?
Saudara, dapatkah membayangkan akan seperti apa jadinya karya keselamatan Allah jika Yesus tidak tekun berdoa dan berjaga-jaga, khususnya ketika di taman Getsemani?
Dalam Matius 26:40-46, kita dapat mengetahui bahwa di masa-masa genting, Yesus pun dapat goyah dalam “meminum cawan” yang pahit itu. Benar yang Yesus katakan bahwa roh memang penurut, tetapi daging lemah.
Kita bisa melihat dalam doa Yesus, bahwa jika memungkinkan Ia tidak perlu mengalami penderitaan yang berat itu, namun Ia mengakhiri doaNya dengan menyatakan bahwa harus kehendak Bapa-lah yang terjadi.
Karena Tuhan Yesus tetap konsisten, tekun berdoa, dan berjaga-jaga pada masa yang genting itu, Ia siap dan tidak goyah lagi untuk menghadapi penderitaan yang akan datang pada-Nya demi menebus manusia dari dosa.
Sebaliknya, kita bisa melihat hal yang bertolak belakang terjadi pada murid-murid yang menyertai Yesus.
Mereka lebih menuruti keinginan daging mereka untuk tidur dan tidak berjaga-jaga serta berdoa. Ketika penangkapan Yesus terjadi, mereka tidak siap.
Saudara, kita perlu selalu menjaga kondisi rohani. Ketika tidak tekun berdoa dan berjaga-jaga, kita pun akan tidak siap.
Banyak hal yang iblis rancangkan untuk menjatuhkan kita dan menjelekkan nama Allah.
Bila kita tidak melatih diri untuk tekun berdoa dan berjaga-jaga, maka kita akan selalu terjatuh dan iblis akan memanfaatkan itu untuk kepentingannya.
Namun sebaliknya, ketika kita mengikuti teladan Kristus yang selalu membiasakan diri untuk berdoa dan berjaga-jaga, bahkan di saat-saat genting sekalipun seperti di taman Getsemani, maka kita akan siap menghadapi apapun yang terjadi termasuk yang iblis rancangkan untuk menjatuhkan kita.
Kita akan menghadapinya dengan penuh kemenangan yang dari Tuhan.
Dan ketika itu terjadi, Tuhan disenangkan, nama-Nya dipermuliakan, dan semakin banyak orang datang kepada Tuhan.
Amin.
Diskusikanlah dengan persekutuan saudara, apakah hal-hal yang hari ini mendatangkan ketidakpuasan bagi saudara dan bagaimana saudara bisa memiliki hikmat untuk mengatasi perasaan tersebut?
Renungan Harian Kita Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini : MATIUS 26:36-39
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Matius 26:36.
Di manakah Yesus berdoa bersama murid-muridNya?
Apakah yang Yesus rasakan ketika Ia berdoa bersama-sama dengan murid-muridNya di taman Getsemani?
Coba saudara sebutkan apakah doa Yesus tersebut di taman Getsemani?
Sebelum Yesus disalibkan, Ia berdoa bersama-sama dengan murid-muridNya di taman Getsemani. Namun murid-muridNya tidak dapat berjaga-jaga bersama dengan Dia dan murid-muridNya tertidur.
Namun Yesus berdoa dengan rasa hati sangat sedih, seperti mau mati rasanya.
Ia berdoa sebanyak tiga kali dengan isinya adalah: “Ya Bapa-Ku jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”
Sama seperti Yesus, kita pun kadang kala dibawa oleh Tuhan untuk mengalami doa di taman Getsemani di mana di dalam doa tersebut kita harus menyerahkan kehendak kita kepada Tuhan, benar-benar tunduk kepada keinginan Dia, kita mati terhadap keinginan dan cita-cita kita dan membiarkan kehendak kita diambil oleh Tuhan.
Kadang kala ini menyangkut pilihan-pilihan dalam kehidupan, baik dalam hal pekerjaan, pasangan hidup, sekolah dan kuliah juga tempat di mana kita akan diutus, di mana kadang kala keinginan kita bertentangan terhadap keinginan Tuhan sehingga terjadi pergumulan yang terus dibawa dalam hadirat Tuhan untuk didoakan.
Doa taman Getsemani itu merupakan penyerahan hak kita kepada Tuhan, itulah sebabnya Yesus mengupayakan sampai tiga kali yang pada akhirnya Dia menyerahkan hak-Nya sepenuhnya kepada Bapa, Yesus menang terhadap keinginan dan rencana-Nya pribadi, demikianlah kita masuk dalam doa taman Getsemani sampai kehendak Tuhanlah yang seutuhnya kita terima dan hati kita berkemenangan seperti hati Yesus.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pengalaman saudara masuk dalam doa taman Getsemani dan hati saudara mengalami kemenangan setelah berdoa!
Renungan Harian Kita Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini : LUKAS 6:12-16
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Lukas 6:12.
Pada waktu malam hari ke manakah Yesus pergi dan apakah yang dilakukan-Nya?
Apakah yang Yesus lakukan pada siang hari?
Menurut saudara apakah yang diperoleh oleh Yesus ketika Ia berdoa kepada Bapa pada malam hari?
Yesus memberikan teladan bahwa dalam hal-hal yang khusus di mana Dia membutuhkan arahan dan petunjuk Bapa maka Dia selalu berdoa di tempat yang khusus dan di waktu yang khusus.
Yesus mengerti bahwa untuk membangun dan memilih murid-murid yang akan bersama dengan Dia, yang membangun rumah Tuhan dan melanjutkan pergerakan yang dilakukan-Nya di dunia ini, perlu sekali campur tangan Bapa sehingga Yesus dapat memahami rencana Bapa buat Dia dan murid-murid-Nya.
Itulah sebabnya Dia berdoa dan berdoa dengan waktu yang panjang yaitu semalaman.
Dalam banyak hal pergumulan hidup kita secara pribadi maupun secara korporat, maka diperlukan doa-doa yang mana kita telah mati terhadap kepentingan kita, seperti yang dilakukan oleh Yesus.
Pada malam hari kebanyakan orang ingin tidur dan beristirahat, tetapi kita harus menyingkirkan kepentingan kita di mana ada kepentingan Yesus yang harus kita kerjakan yaitu berdoa semalaman untuk hal-hal yang khusus agar kita mendapatkan arahan demi arahan dari Tuhan.
Hal tersebut juga diinginkan oleh Tuhan.
“Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang” (Yesaya 62:6).
Selain kita berdoa buat pergumulan pribadi dan secara korporat maka berdoa semalaman menjadikan kita sebagai penjaga kota.
Oleh karena itu marilah kita bangun kehidupan doa semalam-malaman.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara membangun kehidupan doa semalaman dengan konsisten!
Renungan Harian Kita Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini : MARKUS 1:35-39
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Markus 1:35.
Pada saat kapankah Yesus pergi ke tempat sunyi dan berdoa?
Menurut saudara, mengapa Yesus pergi berdoa pagi-pagi benar?
Apakah yang Yesus alami ketika Ia berdoa kepada Bapa di pagi hari?
Yesus memberi teladan kepada murid-murid-Nya bahwa Dia berdoa pagi-pagi benar dan di tempat yang sunyi.
Hal ini juga harus menjadi pola yang dihidupi oleh umat Tuhan pada saat-saat ini.
Dengan segala kesibukan dalam pekerjaan, sekolah dan kuliah serta pelayanan dan urusan rumah tangga setiap hari, maka hal tersebut dapat mengganggu fokus dan konsentrasi kita dapat bersekutu dan berdoa kepada Tuhan, kelelahan dalam pikiran dan perasaan juga dalam tubuh sebagai akibat dari aktivitas sehari-hari dapat mengganggu fokus kita dalam berdoa. Oleh karena itu Yesus melakukan doa di tempat yang sunyi dan berdoa.
Ketika pagi hari setelah kita beristirahat dari semua kesibukan maka roh, jiwa dan tubuh kita mengalami ketenangan dan belum diisi dengan program-program kegiatan sepanjang hari tersebut, di pagi hari dalam ketenangan maka roh, jiwa dan tubuh kita dapat bersekutu dengan Tuhan dalam doa, pujian dan penyembahan, kita merasa perlu diisi oleh kasih dan hadirat Tuhan serta Firman-Nya dan membangun kembali kerinduan yang dalam kepada Tuhan.
Hal itu juga yang Daud lakukan di pagi hari.
“Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu. Aku bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janji-Mu.”(Mazmur 119:147-148).
Dalam kesunyian dan ketenangan itulah roh, jiwa dan tubuh kita dapat menerima dan memahami Firman dan suara Tuhan yang menjadi arahan bagi kehidupan kita sepanjang hari sehingga tidak salah melangkah.
Jangan biarkan aktivitas dan kesibukan kita mengganggu kita untuk fokus kepada jalan-jalan Tuhan. Oleh karena itu, marilah kita berdoa pagi-pagi benar.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara dapat menjaga kekonsistenan dalam berdoa dan bersekutu dengan Bapa di pagi hari!
Renungan Harian Kita Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini : IBRANI 5:7-10
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Ibrani 5:7.
Sebagai manusia, apakah yang dipersembahkan oleh Yesus kepada Bapa selama Dia ada di dunia ini?
Sikap apakah yang ditunjukkan oleh Yesus ketika Dia berdoa dan memohon kepada Bapa?
Apakah yang diperoleh oleh Yesus ketika Dia mempersembahkan doa dan permohonan dengan kesungguhan yang luar biasa?
Yesus memberikan teladan bagi kita dalam hal berdoa, di mana sebagai manusia Dia telah berdoa dengan benar sampai Allah mendengarkan setiap doa dan permohonan-Nya kepada Bapa.
Ada beberapa hal sikap yang benar yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dalam hal berdoa, di antaranya: bahwa dalam berdoa dan memohon kepada Bapa, Dia telah menunjukkan kesungguhan hati-Nya dengan ratap tangis dan keluhan kepada Bapa, Dia telah menunjukkan kehidupan yang saleh di hadapan Bapa, selain itu Yesus juga menunjukkan ketaatan-Nya kepada Bapa dan pada akhirnya doa-doaNya didengar oleh Bapa bahkan Bapa meninggikan Yesus karena sikap-Nya yang benar dalam berdoa dan dalam mengabdi kepada Bapa.
Hal yang sama yang Tuhan inginkan bagi kita sebagai anak-anak-Nya bahwa kita harus selalu mempersembahkan doa dan permohonan kepada Bapa dalam ketekunan, kesalehan dan ketaatan, walaupun harus menderita. Sikap tersebut kita tunjukkan karena kita sedang berdoa dengan penuh keyakinan, penuh iman.
Kita akan mengalami kuasa doa ketika kita berdoa dengan cara yang benar seperti Yesus, “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”(Yakobus 5:16b), bahkan Tuhan berkenan atas hidup kita.
Oleh sebab itu marilah kita lebih bangkit lagi untuk mempersembahkan permohonan doa dan keluhan kepada Bapa seperti yang dilakukan oleh Yesus.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara membangun kehidupan doa dan permohonan sampai kuasa doa dinyatakan!