Penulis : Pnt. Timotius Chandra

Pondok Daud adalah pondok yang diinginkan dan dikehendaki Tuhan bagi gereja-Nya dan bangsa-bangsa.

Amos 9:11: “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala.”

Tuhan melalui nabi Amos menegaskan bahwa: Pondok Daud akan dibangun kembali oleh Tuhan, Tuhan akan menutup pecahan dinding Pondok Daud dan Tuhan akan membangun kembali reruntuhan Pondok Daud.

Pada waktu para Rasul bersidang di Yerusalem ternyata pesan Nabi Amos diberitakan kembali melalui perjalanan pelayanan Rasul Paulus, bahwa Pondok Daud adalah pondok yang diinginkan atau dikehendaki Tuhan bagi gereja-Nya dan bagi dunia.

Kisah Para Rasul 15:14-17: 

(14) Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.

(15) Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis,

(16) Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali Pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembalidan akan Kuteguhkan,

(17) supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah Firman Tuhan yang melakukan semuanya ini.

Raja Daud merindukan Allah sedemikian rupa, tanpa Dia, Raja Daud bukan siapa-siapa, tidak ada apa-apanya. Raja Daud menggambarkan kerinduannya dalam Mazmur 42:1: ”Seperti rusa yang merindukan air, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.”

Juga dalam Mazmur 119:131:“Mulutku kungangakan dan megap-megap, sebab aku mendambakan perintah-perintahMu.”

Rindu yang sampai megap-megap, seperti ikan yang keluar dari air, seperti para penderita covid yang kesulitan bernafas.

Tanpa oksigen kita akan mati.

Tanpa Allah, kita mati.

Haus dan lapar akan Tuhan itulah Pondok Daud.

Raja Daud sangat mencintai Tuhan, dekat, intim dengan Tuhan.

Daud begitu antusias membangun Pondok Daud melalui pondok doa, puji-pujian dan penyembahan dengan memilih 288 imam pemuji yang terbagi menjadi 24 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 12 orang dan tugas mereka secara bergiliran selama 24 jam untuk menyemarakkan rumah Tuhan, agar kemuliaan Tuhan turun dan tidak henti terus berbicara pada bangsa Israel.

Pondok Daud berbicara kerohanian seseorang yang begitu rindu kepada Tuhan, tanpa Dia aku bukan siapa-siapa.

Yesus pun sangat suka dengan pondok Daud, Pondok Daud bukanlah berbicara tentang gedung dan aksesorisnya, begitu juga Gereja Tuhan bukan berbicara mengenai gedungnya tapi pribadi orang yang mencintai Tuhan sesuai dengan Yohanes 4:24: “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”

Pondok Daud pada masa kini bagi jemaat GKKD-BP adalah kerinduan pribadi membangun kerohanian untuk lebih lagi mencintai Tuhan. Tuhan kembali berbicara untuk memberi arahan kepada kita secara pribadi dengan jelas dan akurat yang membawa hidup kita berbuah dan merambah sepanjang tahun 2022.

Saya sebagai Penatua mengajak dan mengingatkan semua jemaat GKKD-BP untuk membangun kembali keadaan kerohanian yang sudah roboh, runtuh karena dosa, penyakit, kegagalan, tawar hati, traumatik dan masalah-masalah kehidupan hingga kita jauh terhilang saat ini.

Belajarlah dari Raja Daud, jatuh dalam dosa, kerajaannya runtuh  tetapi ketika Raja Daud bangkit, ia mengalami pemulihan, kerajaannya ditegakkannya kembali.

Mari kita bangun kerohanian kita yang sudah runtuh, hingga tegak kembali. Amin!

Percayalah seluruh jemaat GKKD-BP, sesuatu yang besar sedang terjadi ketika kerohanian  yang sudah runtuh mulai tegak kembali dan akan terjadi hal sebagai berikut yaitu :

1. PENUAIAN JIWA-JIWA.

Kisah Para Rasul 15:17 : “Supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah Firman Tuhan yang melakukan semuanya ini dan menguasai sisa-sisa bangsa Edom.”

Bangsa Edom adalah keturunan Esau yang pernah menghalang-halangi perjalanan bangsa Israel ketika menuju Kanaan berhasil dikuasai, berarti secara rohani Edom adalah bayangan dari penghalang perjalanan rohani mulai dapat dikuasai serta diduduki. HALELUYA!

2. PERCEPATAN-PERCEPATAN juga sedang terjadi, tidak dapat ditahan dalam hidup seluruh jemaat GKKD-BP.

Amos 9:13 (BIMK): “Tuhan berkata, akan tiba waktunya GANDUM TUMBUH BEGITU CEPAT sehingga musim menuai tak ada putus-putusnya. POHON ANGGUR AKAN TUMBUH SANGAT CEPAT sehingga orang akan terus-menerus membuat anggur anggur. Air anggur akan menetes dari gunung-gunung dan mengali dari bukit-bukit.”

Seluruh jemaat GKKD-BP dituntut untuk bergerak cepat dan tepat melihat situasi dan segera mengambil keputusan, jangan lambat-lambat untuk ikut bergerak dalam kemajuan.

Intinya menjadi RESPONSIF, jangan diam seperti yang digambarkan Nabi Amos, betapa luar biasanya kondisi pertanian yang digambarkan dimana pembajak dan penuai mengalami hasil panen gandum melimpah.

Apa yang ditanam akan menghasilkan panen yang banyak dan melimpah.

Keadaan musim tanam dan hasil panen gandum susul menyusul bahkan tak ada putus-putusnya, belum lama benih anggur ditabur, para pengirik buah anggur sudah melakukan panen dan memproses pembuatan air anggur….WOW  AMAZING.

Ada peningkatan kecepatan yang dilakukan oleh Tuhan kepada jemaat GKKD-BP, memastikan seluruh jemaat GKKD-BP kebanjiran berkat dan tidak pernah akan kekurangan lagi.

Ingat, ketika penabur dan penuai tidak ikut serta meningkatkan kecepatannya, maka ada pihak yang akan tersusul dan tertinggal.

Tujuan dari semua ini agar terjadinya penggenapan janji pemulihan yang lebih cepat dari sebelumnya.

Percayalah, ketika seluruh jemaat GKKD-BP mulai meresponi percepatan ilahi yang datang dalam hidup kita setelah Pondok Daud ditegakkan kembali dalam hidup pribadi, kita semua akan mengalami grafik garis pertumbuhan yang menanjak sangat tajam.

Mari mulailah tangkap kembali visi Tuhan di tahun 2022: “Membangun Rumah Doa Sampai Terjadi Pencurahan Roh Kudus Bagi Bangsa-Bangsa” dan dihidupi serta responi arahan Tuhan lewat para Penatua yang kita hormati dan cintai.

3. GKKD-BP diberkati dan menjadi saluran berkat bagi banyak orang termasuk bangsa-bangsa.

Amos 9:14-15: “Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya, Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka,” firman TUHAN, Allahmu.”

Seluruh jemaat GKKD-BP mulai ambil bagian membangun kota-kota, menanami serta membangun perkebunan yang menghasilkan buah-buahan yang melimpah.

Para Penatua mengajak kita semua jemaat GKKD-BP berpuasa satu bulan penuh dengan puasa yang TOTAL, misalnya puasa tidak makan dan minum, atau puasa yang tidak makan tapi minum air putih, atau puasa seperti Daniel tetap makan tapi yang tidak sedap-sedap hanya sayuran dan minum air putih.

Puasa yang kita jalani bukan fokus kepada dapat menahan diri dengan tidak makan dan minum tetapi lebih kepada sikap yang mendekatkan diri kepada Tuhan serta membangun keperdulian dan tidak egois, menjadi saluran berkat bagi banyak orang dan sesama kita. Amin..

Sesuai dengan Yesaya 58:3-9:

(3) Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?” Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu,dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.

(4) Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.

(5) Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?

(6) Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman,dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,

(7) supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!

(8) Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu

(9) Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah. Jika berpuasamu diperkenan Tuhan, maka kita semua jemaat GKKD-BP akan memiliki kehidupan yang memancarkan terang Tuhan, merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran Firman Tuhan menjadi barisan depanmu yang memberikan arahan yang kuat serta akurat, dan kemuliaan TUHAN menjadi barisan belakangmu yang memampukan dan mengalami terobosan, mujizat dan percepatan di luar nalar logika pada umumnya, seperti yang disampaikan Rasul Paulus dalam 1 Korintus 2:9: “Tetapi seperti ada tertulis: ”Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”