TERHUBUNG DENGAN TUHAN UNTUK MEMANCARKAN KABAR BAIK
Penulis : Pramadya Wisnu
Pembacaan Alkitab Hari ini :
YOHANES 15:5-8
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang Yesus maksudkan bahwa diluar Aku, kamu tidak dapat melakukan apa-apa?
Apa yang menjadi syarat sehingga permintaan kita akan Tuhan penuhi?
Apa yang membedakan kekristenan dari agama yang lain adalah bahwa Tuhan dalam agama Kristen adalah Trinitas: Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Allah menjadi pribadi Kristus ketika Yesus lahir di bumi.
Yesus Kristus menjadikan Roh Kudus dapat “diakses”: dirasakan hadirat-Nya oleh setiap orang yang percaya.
Tidak ada agama lain yang memiliki konsep anugerah yang sebanding dengan definisi Kekristenan.
Dalam agama yang lain misalnya, Allah dianggap maha pengasih, namun tidak ada contoh konkrit tentang belas kasih itu.
Mereka harus bekerja dengan berbuat baik dan berharap bahwa perbuatan baik mereka lebih banyak daripada yang buruk.
Pada hari penghakiman, mereka berharap agar amal baik mereka cukup untuk membuatnya masuk surga.
Kabar baik dari Injil adalah bahwa kita sebenarnya tidak berdaya dan terhilang.
Kita tidak dapat melakukan satu hal baik untuk mendapatkan keselamatan.
Tuhan itu kudus dan kita adalah orang berdosa.
Terdapat kesenjangan antara kita dan Tuhan yang hanya dapat dijembatani oleh Tuhan sendiri melalui Yesus Kristus.
Ketika kita menggabungkan ciri-ciri utama di atas, hasilnya adalah bahwa kita memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan.
Tritunggal mencerminkan hubungan, Allah Bapa memiliki hubungan yang erat dengan Yesus dan Roh Kudus.
Dan oleh anugerah keselamatan yang Tuhan berikan, saat ini kita dimungkinkan untuk memiliki hubungan pribadi yang erat dengan Allah melalui Roh Kudus.
Bagaimana caranya?
Dengan tinggal di dalam Yesus, melekat seperti ranting pada pokoknya.
Tidak ada agama lain yang menawarkan keintiman semacam itu.
Jadi, kalau kita memiliki hubungan yang sedemikan baik dengan Tuhan, bukankah itu suatu kabar yang sangat baik yang kita bisa saksikan kepada banyak orang.
Dengan demikian, agar kita bisa bersaksi kepada banyak orang, kita harus terus menerus melekat kepada Kristus.
Memiliki hubungan atau persekutuan yang erat dengan Kristus.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang bagaimana agar terus menerus memiliki hubungan yang erat dengan Kristus.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang harus kita tanggalkan dalam perlombaan kehidupan?
Bagaimana kita bisa berlomba dengan tekun?
Bagaimana Yesus memberi teladan yang menguatkan kita untuk berlomba?
Barangkali saudara pernah mengalami rasanya membawa tas yang berat.
Mungkin ibu-ibu yang punya bayi dan harus membawa tas perlengkapan bayinya atau para pelajar dan mahasiswa yang harus membawa tas sekolah berisi buku-buku dan laptop.
Saat membawa tas yang berat sekali, apa yang kita pikirkan?
Rasanya ingin segera melepaskan atau mengosongkan isi tas tersebut, namun karena tahu isinya diperlukan, jadi kita membawanya terus.
Namun, coba bayangkan kalau setelah membawa tas seberat itu, ternyata isinya bukan seperti yang kita harapkan.
Entah bagaimana tas tersebut tertukar, atau isinya berubah menjadi batu yang tidak berguna.
Kita mungkin menertawakannya, tapi dalam kehidupan hal itu sangat mungkin terjadi.
Banyak beban yang kita bawa dalam perjalanan hidup kita.
Beban-beban yang tidak perlu sebenarnya, tapi kita bawa terus sambil mengeluh.
IBRANI 12:1 berkata,”Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.”
Mari renungkan di awal tahun ini, beban seperti apa yang kita bawa dari tahun lalu?
Adakah beban yang tidak perlu dan beban dosa?
Ada kuk yang memang Tuhan izinkan untuk kita pikul, tapi kuk itu tidak akan menjadi terlalu berat karena kita memikulnya bersama Yesus dan Ia berjanji bahwa kuk yang dipasangNya itu enak dan bebanNya pun ringan (Matius 11:28-30).
Namun, ada kuk dan beban yang tidak pernah dimaksudkanNya untuk kita pikul.
Untuk itu, Ia mengundang kita untuk datang kepadaNya dan menerima kelegaan.
Saudara, apakah hari ini saudara memiliki beban yang berat?
Datanglah kepada Yesus dan tetaplah melangkah maju dengan dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin saudara dalam iman, dan yang membawa iman itu kepada kesempurnaan.
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan saudara menjadi lemah dan putus asa.
Mari kita maju memasuki tahun yang baru bersama Tuhan, mari kita berlomba dengan tekun bersama-sama!
Adakah beban yang perlu saudara tanggalkan?
Berdoalah dan buatlah komitmen untuk menyerahkan beban tersebut kepada Allah yang memelihara hidupmu dan bagikanlah kepada pembimbingmu!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa nasihat Petrus kepada jemaat yang percaya kepada Yesus?
Apa tujuan dari memiliki cara hidup yang baik?
Bagaimana sikap kita kepada lembaga-lembaga manusia yang ada?
Mitsuo Fuchida, seorang Angkatan laut Jepang berperan besar dalam pengeboman pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat, Pearl Harbour di tahun 1941 yang menyebabkan semakin meluasnya Perang Dunia II.
Pada musim semi tahun 1947, setelah kekalahan Jepang.
Fuchida berkeyakinan bahwa Amerika telah memperlakukan tawanan Jepang dengan cara yang sama seperti Jepang memperlakukan tawanannya.
Ia bertemu tawanan perang Jepang Kazuo Kanegasaki, yang diyakininya telah meninggal.
Ketika ditanya, Kanegasaki bercerita kepada Fuchida bahwa mereka tidak disiksa atau dilecehkan.
Kenyataan itu sangat mengejutkan Fuchida.
Kanegasaki kemudian melanjutkan kisahnya mengenai seorang wanita muda yang bernama Peggy Covell, yang melayani mereka selama dalam tawanan perang dengan penuh kasih dan rasa hormat, sekalipun kedua orangtuanya, misionaris, telah dibunuh oleh tentara Jepang di pulau Panay di Filipina.
Cerita Kanegasaki tidak bisa diterima dengan akalnya, karena dalam semangat Bushido, balas dendam bukan hanya diizinkan tetapi juga menjadi sebuah tanggung jawab utama untuk dilakukan guna memulihkan kehormatan.
Bahkan pembunuh orang tua akan menjadi musuh bebuyutan seumur hidup.
Namun demikian ia juga terobsesi untuk memahami mengapa ada orang yang memperlakukan musuh mereka dengan kasih dan pengampunan.
Tidak lama setelah itu, pada musim gugur tahun 1948, Fuchida menerima satu pamflet tentang kehidupan Jacob DeShazer, yang berjudul “Aku Adalah Tawanan Perang Jepang,”.
DeShazer adalah seorang mantan sersan Staf Angkatan Udara Amerika dan awak pesawat pembom, yang mengalami siksaan dari tentara Jepang selama 40 bulan dan bertemu Kristus di penjara melalui Alkitab yang dibacanya.
Ia bertekad untuk mengampuni dan mengasihi orang-orang Jepang yang tadinya sangat dibencinya.
Ia menginjili orang Jepang dan menjadi penginjil seumur hidupnya.
Fuchida sangat kagum dan mencari Alkitab untuk bisa membacanya dan akhirnya bertobat serta menjadi seorang penginjil juga.
Di kemudian hari, Fuchida bertemu dengan DeShazer dan mereka bersahabat.
Dua orang yang tadinya adalah musuh tapi dipersatukan oleh Kasih Kristus.
Pertobatan Fuchida tidak lepas dari kesaksian hidup Peggy Covell dan Jacob DeShazer.
Cara hidup mereka memenangkan bukan hanya Fuchida, tapi juga banyak orang.
Hari ini mungkin kita tidak mengalami perang secara nyata, tapi kita masih mengalami berbagai perang seperti konflik dengan orang lain, baik itu keluarga ataupun orang lain.
Kita masih mengalami berbagai kekesalan dan kebencian akan aturan dan hal-hal yang tidak kita setujui.
Apa yang bisa kita pelajari dari kesaksian di atas?
Adakah kebiasaan yang perlu kita ubah?
Petrus menasihati dalam 1 Petrus 2:12 ”Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.”
Renungkanlah cara hidup seperti apa yang saudara tahu Tuhan inginkan saudara miliki?
Bagikanlah dengan rekan PA saudara agar saudara bisa mengalami kemerdekaan dan menuai saatnya Tuhan melawat orang-orang yang berkonflik dengan saudara.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang Yesus katakan pada saat puncak perayaan hari raya Pondok Daun?
Apa yang terjadi kepada mereka yang percaya kepada yesus?
Apa maksud Yesus tentang aliran-aliran air hidup?
Banyak orang Kristen tahu bahwa Yesus adalah sumber air hidup, tapi sayangnya tidak banyak yang benar-benar terus minum dariNya.
Tidak banyak yang mengizinkan Dia untuk terus mengalir dan mengeluarkan kotoran yang bercokol di hati dan pikirannya.
Seringkali malahan baru datang kepadaNya saat sudah kepepet dan kering kerontang.
Dibutuhkan kerelaan kita untuk terus membuka diri, datang kepadaNya, percaya dan menerima setiap perkataanNya.
Tuhan Yesus berkata bahwa mereka yang melakukannya, dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.
Yesus tidak pernah memaksudkan untuk kita menerima air hidup dan menyimpannya bagi diri sendiri.
Hidup artinya bertumbuh, ada pelipatgandaan.
Seperti tanaman yang hidup, ia akan bertambah besar dan berbuah.
Seperti gelas yang terus diisi air, airnya akan memenuhi gelas dan mengalir keluar.
Adalah mustahil jika seseorang sudah menerima air hidup secara terus menerus, tapi hidup bagi dirinya sendiri.
Itu hanya terjadi bila memang ada kebocoran dalam hidupnya seperti gelas yang berlubang atau retak sehingga air yang dialirkan tidak bisa mengalir keluar.
Kebocoran rohani sering terjadi karena dosa yang disembunyikan, hidup yang tidak diserahkan kepada Tuhan, dan hati yang dikeraskan dan tidak mau diubahkan oleh Firman.
Dalam perjalanan hidup, memang banyak hal berpotensi untuk membuat keretakan dan kebocoran.
Lubang kebocoran dan kotoran seringkali muncul dalam bentuk ketidakpercayaan, omelan, sakit hati yang dibiarkan, kemalasan, dan masih banyak lagi.
Bagi kita yang sudah percaya dan menerima Roh Kudus, apakah masih ada lubang kebocoran di hidup kita?
Apakah air yang kita terima dariNya, kita alirkan kembali dengan sama bersihnya?
Mungkin saudara berpikir “Wah sulit sekali mengalirkan air hidup karena kita belum sempurna”.
Sebelum saudara menjadi frustasi dan tertuduh, dengarlah kabar baik ini:
RohNya yang tinggal dalam kita adalah air hidup itu sendiri.
Oleh karena itu keretakan, kebocoran, maupun kotoran sebesar apapun mampu diperbaiki dan dibersihkanNya.
Kita hanya perlu mengizinkanNya bekerja.
Jangan tutupi lubang retak dan bocornya dengan kekuatan sendiri.
Jangan tahan kotorannya. Biarkan Dia mengalir dan menyembuhkan.
Biarkan Dia mengalir dan membersihkan.
Selamat menikmati aliran air hidup dariNya dan mengalirkannya kembali!
Apakah ada kotoran, keretakan dan kebocoran yang saudara rasakan?
Berdoalah agar Roh Kudus menolong saudara membersihkannya.
Bagikanlah kepada Pembimbing saudara, agar saudara beroleh dukungan untuk terus maju!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang perlu dilakukan oleh orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan?
Bagaimana seharusnya kita memandang kehidupan ini dalam konteks pertandingan?
Apa yang perlu kita lakukan agar sesudah memberitakan Injil kita tidak ditolak?
Apakah saudara punya hobby olahraga atau senang melihat pertandingan olahraga?
Walaupun kebanyakan kita bukan atlet, tapi rata-rata kita tahu bahwa untuk menjadi atlet dibutuhkan kerja keras dan disiplin.
Dalam skala kecil, kita yang bukan atlet tapi menginginkan tubuh sehat dan bagus pun harus menguasai diri dan berdisiplin.
Kita tidak bisa mengharapkan tubuh tetap langsing kalau tidak mengontrol makanan berlebih dan aktivitas yang seimbang.
Kita juga tidak bisa mengharapkan memiliki stamina yang kuat, kalau tidak pernah berolahraga dan kurang tidur.
Paulus berkata, “Mereka yang bertanding, dapat menguasai dirinya dalam segala hal, demi memperoleh mahkota yang fana.”
Untuk kita memperoleh mahkota yang abadi maka kita semua pun harus ada dalam pertandingan kehidupan.
Kita yang sudah Lahir Baru telah memiliki keselamatan, bukan berarti hidup seenaknya.
Justru ketika kita memiliki keselamatan, tapi tidak bertumbuh dan melatih diri mengerjakan keselamatan itu, kita akhirnya menjadi orang-orang yang sangat malang karena tidak menikmati keselamatan yang sudah diberikanNya.
Lebih daripada itu, bukan hanya hidup kita malang, tapi kita juga menjadi batu sandungan bagi orang lain yang mau percaya kepada Injil.
Paulus berkata, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.”
Ditolak disini bukan dalam arti penganiayaan karena Salib Kristus, tapi ditolak karena kesaksian hidup kita yang tidak sesuai dengan Injil.
Ditolak karena kita bermasalah dalam melatih tubuh kita dan tidak menguasai seluruhnya.
Kita mengajak orang ke gereja, tapi selalu terlambat datang.
Kita sering mengucapkan “Haleluya” tapi juga sering mengeluh dan memaki dengan mulut yang sama.
Saudara, Yesus sudah menebus setiap kelemahan dan kekurangan kita.
Dengan pertolonganNya, kita dimampukan untuk menguasai diri dalam segala hal.
Mari melatih diri kita dan menguasainya sehingga sungguh nama Yesus dimuliakan lewat hidup kita.
Apakah yang masih menjadi pergumulan saudara dalam hal melatih tubuh dan menguasainya?
Buatlah sebuah rencana yang bisa dilakukan dan ajaklah seorang sahabat untuk bersama mengerjakannya atau mengingatkan saudara.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang menjadi doa Paulus bagi Gayus?
Bagaimana kesaksian para saudara mengenai Gayus?
Apa yang menjadi sukacita Paulus?
“Apakah itu kebenaran?”
Pertanyaan ini diajukan oleh banyak orang sejak zaman dahulu.
Bahkan Pilatus menanyakan kepada Yesus pertanyaan ini sebelum akhirnya menyerah kepada keinginan orang banyak untuk menyalibkan Yesus.
Adalah mustahil untuk kita bisa hidup dalam kebenaran, kalau kita sendiri tidak tahu apa itu kebenaran, apalagi di tengah dunia yang membuat segala sesuatu menjadi relatif.
Namun demikian, bahkan setelah kita tahu kebenaran, kita masih memiliki tantangan untuk benar-benar hidup di dalamnya.
Pilatus tahu bahwa Yesus tidak bersalah, ia memiliki kuasa untuk membebaskan Yesus.
Namun pengetahuannya tidak cukup untuk membuat ia memilih apa yang benar.
Suatu hari seorang ayah bertanya kepada anaknya, ”Bagaimana kalau papa memberikan barang-barang yang sangat kamu inginkan, mengajak kamu liburan ke tempat yang sangat keren tapi kemudian kamu tahu bahwa uang yang dipakai untuk itu semua adalah uang curian?”
Wajah anaknya seketika berubah.
Dari yang tadinya gembira membayangkan hadiah dan liburan, menjadi kesal dan tidak terima.
Setiap orang tua pasti memahami arti kalimat Paulus ketika mengatakan, ”Tidak ada sukacita yang lebih besar daripada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.”
Namun bukan hanya orang tua yang gembira, anak-anak sampai remaja dan dewasa muda pun begitu.
Kita merasa marah dan tidak terima ketika mendengar orang hanya bicara tentang kebenaran tanpa menghidupinya.
Namun demikian, bagaimana dengan hidup kita?
Adakah hal-hal yang kita sudah pahami sebagai kebenaran namun belum juga kita lakukan?
Saudara, marilah kita meminta anugerah Tuhan untuk mengerti apa artinya kebenaran dan sekaligus anugerah untuk bisa hidup di dalamnya, agar hidup kita bisa menjadi kesaksian dan mendatangkan sukacita bagi banyak orang.
Diskusikanlah dengan pembimbing atau rekan persekutuan saudara bagaimana bisa hidup dalam kebenaran.
Tetapkanlah satu saja kebenaran yang hendak difokuskan untuk dikerjakan selama satu minggu ini agar kebenaran tersebut menjadi kehidupan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah II Korintus 3:2.
Menurut Rasul Paulus bagaimanakah keberadaan jemaat di Korintus?
Dengan kekuatan siapakah maka Rasul Paulus dapat membuat jemaat Korintus sebagai surat Kristus?
Di manakah pribadi Yesus dituliskan dalam jemaat Korintus sehingga mereka menjadi surat Kristus?
Menurut Rasul Paulus bahwa jemaat di Korintus merupakan surat Kristus yang dapat dibaca oleh semua orang.
Hal tersebut dapat dilakukannya karena Firman yang diajar oleh Rasul Paulus ditulis dalam hati jemaat oleh karena pekerjaan dari Roh Kudus.
Tuhan juga ingin agar Firman yang kita dengar dan renungkan tertulis dalam roh kita oleh pekerjaan Roh Kudus sehingga hidup kita dicetak ulang seperti yang Firman Tuhan maksudkan dan Kristus dapat dibaca oleh setiap orang yang melihat hidup kita.
Sehingga kita pun akan menjadi Kabar Baik buat dunia ini.
Agar kita mengalaminya, pertama-tama kita harus ada hati yang lapar dan haus akan Firman Tuhan sehingga kita memiliki hati yang terbuka terhadap Firman Tuhan.
”Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus.” (I Tesalonika 1:6).
”Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.” (Matius 5:6).
”Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.” (Yakobus 1:21).
”Telah kucondongkan hatiku untuk melakukan ketetapan-ketetapan-Mu, untuk selama-lamanya, sampai saat terakhir.” (Mazmur 119:112).
Kita harus membangun kehidupan yang benar terhadap Firman Tuhan sehingga akhirnya oleh pekerjaan kuasa Roh Kudus Firman Tuhan ditulis dalam batin kita sehingga kita menjadi surat Kristus yang dapat dibaca oleh setiap orang dan menjadikan kita sebagai Kabar Baik bagi dunia ini.
Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana saudara membangun kehidupan dengan Firman Tuhan sampai menjadi surat Kristus yang dapat dibaca semua orang!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Markus 13:10.
Hal-hal apakah yang akan terjadi bagi dunia ini dan bagi orang yang percaya kepada Tuhan sebagai tanda kesukaran akhir zaman?
Siapakah yang dapat mengubah kondisi dunia yang sukar ini?
Oleh sebab itu apakah yang harus kita beritakan untuk mengubah kondisi dunia ini?
Yesus telah menyatakan bahwa akhir zaman ditandai dengan terjadinya peperangan, dimana bangsa bangkit melawan bangsa, kerajaan melawan kerajaan.
Kemudian terjadinya gempa bumi di berbagai tempat.
Hal-hal ini akan mengakibatkan terjadinya kelaparan dan krisis pangan dimana-mana, juga krisis energi.
Disamping itu dunia juga mengalami penyesatan dimana kabar-kabar yang menentang Yesus juga terjadi dimana-mana.
Selain itu juga sebagai orang yang mengikut Yesus, kita juga banyak menderita karena iman kita kepada Yesus ditentang oleh penyesat-penyesat dunia ini.
Namun di tengah-tengah kesukaran akhir zaman masih ada Kabar Baik yaitu Kabar dari surga yang dapat menanggulangi kesukaran dunia ini.
Dan Kabar Baik itu adalah Yesus dimana Dia yang mengendalikan seluruh situasi dunia ini.
”Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku?Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!”(Yesaya 44:8).
”Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.” (Amsal 18:10).
”Tetapi Penebus mereka adalah kuat; TUHAN semesta alam nama-Nya. Tentulah Ia akan memperjuangkan perkara mereka, supaya Ia memberi ketentraman kepada bumi, tetapi kegemparan kepada penduduk Babel.” (Yeremia 50:34).
Tuhan mengendalikan kesukaran akhir zaman namun kita punya tugas yaitu menyampaikan Kabar Baik agar banyak orang diselamatkan dan ditolong oleh Tuhan serta ditebus oleh Tuhan dari kebinasaan kekal, karena Kabar Baik itu harus diberitakan ke seluruh dunia.
Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana saudara terus menyampaikan Kabar Baik ditengah kesukaran dunia ini!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Matius 24:14.
Coba sebutkan hal-hal yang terjadi dan dialami oleh dunia ini pada hari-hari terakhir?
Apakah yang harus disampaikan kepada dunia ini agar mereka dapat diselamatkan dan dunia ini dapat diubahkan?
Siapakah yang dapat diselamatkan pada masa kekacauan di akhir zaman ini? Mengapa?
Firman Tuhan telah menuliskan bahwa pada akhir zaman, kasih kebanyakan orang menjadi berkurang karena kedurhakaan terjadi di mana-mana sehingga banyak orang menjadi murtad, saling menyerahkan dan saling membenci, munculnya nabi-nabi palsu yang menyesatkan banyak orang, dan bagi kita yang percaya kepada Tuhan akan mengalami penyiksaan, akan dibenci dan akan dibunuh karena iman kita kepada-Nya.
Keadaan dunia ini semakin kacau karena iblis mencoba untuk menguasai dunia ini dan mencoba untuk memanifestasikan dirinya lewat manusia sehingga manusia mencintai diri sendiri, menjadi hamba uang, membual dan menyombongkan diri, suka memfitnah, memberontak terhadap orangtua, tidak tahu berterimakasih dan tidak mempedulikan agama, bahkan tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang dan tidak dapat mengekang diri, garang dan tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menurut Allah.
Namun Tuhan telah berjanji bahwa bumi ini akan penuh dengan kemuliaan-Nya.
”Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.” (Habakuk 2:14).
“Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!”(Yesaya 6:3).
”Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya.” (Yesaya 11:9).
Dan jawaban agar bumi penuh kemuliaan-Nya adalah Injil Kerajaan Allah, itulah sebabnya Injil Kerajaan Allah harus diberitakan ke seluruh dunia agar bangsa-bangsa penuh dengan pengenalan akan Tuhan.
Dan hal inilah yang menjadi pekerjaan dan tugas kita dari Bapa surgawi.
Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengupayakan Injil Kerajaan Allah diberitakan ke seluruh dunia!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah I Korintus 15:3.
Apakah yang dialami oleh setiap orang yang percaya dan menerima Injil yang adalah Kabar Baik?
Menurut saudara mengapa Injil disebutkan sebagai Kabar Baik?
Tentang siapakah Kabar Baik di dalam Injil tersebut?
Sikap apakah yang harus dibangun terhadap Injil yang kita dengar agar tidak menjadi sia-sia kepercayaan setiap orang kepada-Nya?
Injil adalah Kabar Baik dari Allah untuk dunia ini supaya manusia yang berdosa tidak mengalami maut.
Dosa telah membuat manusia kehilangan kemuliaan Allah dan akibatnya menjadikan manusia menuju maut.
”Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” (Roma 6:23).
Dan Kabar Baiknya adalah bahwa Allah sangat mengasihi kita melalui Anak-Nya Yesus Kristus yang telah ditetapkan oleh Allah untuk menanggung semua dosa dan kelemahan manusia sehingga manusia dapat diselamatkan.
”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16).
”Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” (Roma 3:24).
”Tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23b).
Kabar baik itu adalah tentang Yesus dan karya-Nya bagi seluruh umat manusia.
”Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.” (Roma 3:25-26).
Yesus telah menebus kita dari maut dengan cara mengampuni dosa-dosa kita, juga membebaskan manusia dari kuasa si jahat, dari kelemahan dan sakit penyakit serta kutuk-kutuk, sehingga manusia dapat diselamatkan.
Itulah sebabnya dikatakan bahwa Kabar Baik adalah berita tentang Yesus.
”Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka.” (Matius 4:24).
Diskusikanlah di dalam komunitas saudara apa yang saudara alami setelah menerima Kabar Baik yaitu tentang Yesus dan komitmen saudara unutk menceritakan nama itu!