TERHUBUNG DENGAN TUHAN UNTUK MEMANCARKAN KABAR BAIK

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 15:5-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang Yesus maksudkan bahwa diluar Aku, kamu tidak dapat melakukan apa-apa?
  2. Apa yang menjadi syarat sehingga permintaan kita akan Tuhan penuhi?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Apa yang membedakan kekristenan dari agama yang lain adalah bahwa Tuhan dalam agama Kristen adalah Trinitas: Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

Allah menjadi pribadi Kristus ketika Yesus lahir di bumi.

Yesus Kristus menjadikan Roh Kudus dapat “diakses”: dirasakan hadirat-Nya oleh setiap orang yang percaya.

Tidak ada agama lain yang memiliki konsep anugerah yang sebanding dengan definisi Kekristenan.

Dalam agama yang lain misalnya, Allah dianggap maha pengasih, namun tidak ada contoh konkrit tentang belas kasih itu.

Mereka harus bekerja dengan berbuat baik dan berharap bahwa perbuatan baik mereka lebih banyak daripada yang buruk.

Pada hari penghakiman, mereka berharap agar amal baik mereka cukup untuk membuatnya masuk surga.

Kabar baik dari Injil adalah bahwa kita sebenarnya tidak berdaya dan terhilang.

Kita tidak dapat melakukan satu hal baik untuk mendapatkan keselamatan.

Tuhan itu kudus dan kita adalah orang berdosa.

Terdapat kesenjangan antara kita dan Tuhan yang hanya dapat dijembatani oleh Tuhan sendiri melalui Yesus Kristus.

Ketika kita menggabungkan ciri-ciri utama di atas, hasilnya adalah bahwa kita memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan.

Tritunggal mencerminkan hubungan, Allah Bapa memiliki hubungan yang erat dengan Yesus dan Roh Kudus.

Dan oleh anugerah keselamatan yang Tuhan berikan, saat ini kita dimungkinkan untuk memiliki hubungan pribadi yang erat dengan Allah melalui Roh Kudus.

Bagaimana caranya?

Dengan tinggal di dalam Yesus, melekat seperti ranting pada pokoknya.

Tidak ada agama lain yang menawarkan keintiman semacam itu.

Jadi, kalau kita memiliki hubungan yang sedemikan baik dengan Tuhan, bukankah itu suatu kabar yang sangat baik yang kita bisa saksikan kepada banyak orang.

Dengan demikian, agar kita bisa bersaksi kepada banyak orang, kita harus terus menerus melekat kepada Kristus.

Memiliki hubungan atau persekutuan yang erat dengan Kristus.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang bagaimana agar terus menerus memiliki hubungan yang erat dengan Kristus.

Imamat 1-4