Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah 1 Korintus 6:19!
Siapakah yang telah memiliki hidup kita karena telah membelinya dari kuasa si jahat?
Dijadikan apakah tubuh kita setelah dimiliki oleh Allah?
Apakah tujuan Allah menjadikan tubuh kita sebagai Bait Roh Kudus?
Rasul Petrus mengatakan Allah telah menebus hidup kita dari kehidupan yang sia-sia dan menjadikan kita adalah milik Allah.
”Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” (1 Petrus 1:18-19).
Penebusan itu yang menyebabkan hidup kita menjadi milik Allah dan tubuh kita dijadikan Bait Roh Kudus atau Bait Allah.
Dan tujuannya adalah agar kita menceritakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah.
”Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang Ajaib.”(1 Petrus 2:9).
Sebagai Bait Allah atau Bait Roh Kudus maka kita harus mengalirkan kehidupan Kristus dalam memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah, karena Roh Kudus tinggal di dalam kita.
Dan Yesus telah berjanji bahwa jika kita menerima Roh Kudus maka dari dalam hati kita akan mengalir aliran-aliran air hidup.
”Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.” (Yohanes 7:38-39).
Kita harus senantiasa membangun keintiman dengan Roh Kudus serta hidup dalam kekudusan agar aliran-aliran kehidupan dari Roh Kudus tidak terhambat oleh ketidakkudusan sehingga selalu ada aliran kehidupan Kristus yang mengalir keluar dari hidup kita yaitu kasih yang sangat mendalam kepada semua orang termasuk musuh kita sehingga setiap orang diberkati dan dibangun melalui kehidupan kita karena mereka mendengarkan Kabar Baik.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara membangun kehidupan yang senantiasa mengalirkan kehidupan Kristus kepada orang lain.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Yohanes 15:5!
Bapa sorgawi adalah pengusaha kebun anggur. Dan siapakah pokok anggurnya dan sebagai apakah kita?
Apakah yang dilakukan oleh Yesus agar ranting-ranting pokok anggur senantiasa berbuah?
Apakah yang menjadi bagian kita sebagai ranting pokok anggur agar senantiasa berbuah?
Bapa sorgawi adalah pengusaha kebun anggur dan Yesus adalah pokok anggur dan kita adalah ranting-ranting-Nya. Bapa ingin agar kita berbuah lebat.
Untuk kita berbuah lebat maka kita harus mau dibersihkan oleh Tuhan dari setiap hal yang menghalangi kita untuk berbuah lebat, diantaranya: kehidupan duniawi, kedagingan, pola pikir yang salah, tujuan hidup yang salah, dimana hal tersebut dapat membuat kita tidak selaras dengan Tuhan.
”Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh.”(Mazmur 1:1).
Itulah sebabnya kita tidak boleh berjalan, tidak boleh berdiri, tidak boleh duduk dengan pola-pola orang dunia sehingga kita tidak menampakkan kehidupan Kristus.
Tuhan Yesus akan membersihkan kita dari dasar-dasar kehidupan yang salah, dan kita harus memiliki hati yang mau dibersihkan.
Kita juga harus membangun kehidupan yang melekat kepada Yesus agar selalu berbuah lebat yaitu tinggal dan hidup di dalam Firman Tuhan.
”Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”(Mazmur 1:2-3).
Untuk senantiasa melekat dengan Tuhan maka kita harus hidup bersekutu dengan Firman Tuhan, selalu mau menerima Firman Tuhan dengan cara membaca dan merenungkan Firman Tuhan, kemudian melakukan dan mendeklarasikan Firman Tuhan sampai hati dan pikiran kita selalu dipenuhi oleh Firman Tuhan sehingga kita selalu berjalan dalam kebenaran Firman Tuhan dan Firman Tuhan yang senantiasa memerdekakan hidup kita sehingga kita memiliki iman yang berkemenangan untuk berbuah lebat.
Firman Tuhan yang kita miliki itu akan membuat kita senantiasa berbuah lebat dan dapat mengalirkan kehidupan Yesus dalam kehidupan sehari-hari.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara pengalaman saudara untuk membangun kehidupan yang melekat kepada Yesus.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Galatia 5:25!
Bagi barangsiapa yang menjadi milik Kristus Yesus, hal-hal apakah yang telah disalibkan?
Ketika kita telah menyalibkan keinginan daging maka siapakah sebenarnya yang memimpin kehidupan kita?
Sebutkan buah Roh sebagai representasi dari kehidupan kita yang dipimpin oleh Roh Kudus?
Bagi setiap orang yang percaya maka dari dalam batin mereka selalu mengalir kehidupan Kristus sebagai buah Roh diantaranya kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Hal ini meneguhkan Firman Tuhan dari Roma 14:17”Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.”
Dimana karena kita memiliki Kerajaan Allah yaitu Kristus Yesus, kerajaan yang tidak tergoncangkan maka dari dalam diri kita selalu mengalir damai sejahtera, sukacita dan kebenaran demi kebenaran yang selalu memerdekakan kita.
Aliran tersebut akan menjamah banyak orang disekitar kita lewat perkataan dan perbuatan baik yang kita lakukan.
Agar kehidupan Kristus senantiasa mengalir keluar dari dalam kehidupan kita, maka kita tidak hanya hidup oleh Roh, tetapi juga harus dipimpin oleh Roh dengan cara senantiasa hidup menyalibkan keinginan daging dan memikirkan perkara-perkara dari Roh.
”Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.” (Roma 8:5-6).
Dan untuk kita senantiasa memikirkan hal-hal yang dari Roh maka kita harus hidup merenungkan, melakukan dan mendeklarasikan Firman Tuhan sehingga hidup kita dikuasai oleh Firman Tuhan dan dengan demikian kita senantiasa dipimpin oleh Roh.
”Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti.” (Yesaya 48:18).
Dengan senantiasa hidup dipimpin oleh Roh maka kita senantiasa mengalirkan kehidupan Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
Diskusikanlah di dalam komunitas saudara bagaimana kehidupan Kristus senantiasa mengalir melalui hidup saudara karena senantiasa membangun kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang diminta Yesus dari perempuan Samaria?
Apakah yang ditawarkan oleh Tuhan Yesus kepada perempuan Samaria?
Apakah yang dimaksud dengan air hidup itu?
“Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal “. (Yohanes 4:13-14).
Orang-orang Yahudi pada saat itu umumnya menganggap orang-orang Samaria adalah orang-orang yang kotor, oleh karena itu orang Yahudi tidak mau bergaul dengan orang Samaria.
Orang Samaria dahulunya adalah suku-suku bukan Yahudi yang dikirim Raja Asiria untuk menggantikan kesepuluh suku yang dibawa ke pembuangan dan campur baur dengan sisa orang yahudi yang ditinggalkan.
Namun orang Samaria belajar menyembah Allah seperti orang Yahudi dengan motivasi saat itu supaya selamat dari serangan binatang buas.
Mereka percaya kitab Musa, namun tidak percaya kitab para nabi seperti orang Yahudi.
Sekalipun orang Samaria dibenci orang Yahudi, tetapi Tuhan Yesus sekalipun orang Yahudi, dengan sengaja datang bertemu perempuan Samaria dan memberitakan injil kepada orang-orang Samaria.
Saudara, Tuhan Yesus menawarkan air hidup kepada perempuan Samaria, saat perempuan itu sedang mengambil air untuk kehidupannya.
Tanpa air semua manusia akan mati, oleh karena itu setiap hari orang memerlukan air.
Manusia selalu membutuhkan air. Tuhan Yesus adalah air hidup, semua orang tanpa Tuhan Yesus akan mati, oleh karena itu semua orang harus percaya Tuhan Yesus supaya tidak binasa.
Setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus akan menerima Roh Kudus, sebagai mata air kehidupan yang terus menerus memancar.
Orang Kristen sejati adalah orang Kristen yang dari dalam hidupnya mengalir aliran-aliran air hidup.
Orang Kristen tidak akan kekurangan sukacita dan damai sejahtera, sebaliknya mereka akan mengalirkannya kepada orang-orang di sekitarnya.
Dunia membutuhkan sukacita dan damai sejahtera, kitalah yang diberikan anugerah untuk menjawab kebutuhan dunia.
Renungkanlah, apakah kita sudah mengalirkan sukacita dan damai sejahtera bagi lingkungan dekat kita.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang di tawarkan Yesus kepada orang banyak saat itu?
Apakah yang akan terjadi saat mereka percaya Tuhan Yesus?
Apakah yang dimaksud dengan aliran air hidup?
“Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” (Yohanes 7:38).
Ketika Tuhan Yesus mengatakan bahwa dari hati orang percaya akan mengalir aliran air hidup, Tuhan Yesus kemungkinan sedang mengutip Yehezkiel 47:1-12.
Bagi para pendengar berlatar belakang orang Farisi tentu mereka pernah mendengar nubuatan ini.
Yehezkiel 47:8 “Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah”.
Air yang mengalir dari bait suci ini pada akhirnya menjadi sungai yang besar dan memberikan kehidupan.
Yehezkiel 47:9 “sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup”.
Jadi Tuhan Yesus sedang menjelaskan nubuatan dalam kitab Yehezekiel itu akan terjadi saat orang percaya kepada-Nya.
Saudara, kita adalah bait Allah.
Setelah percaya kepada Tuhan Yesus, kita menerima Roh Kudus di dalam hati kita, yang menjadi mata air kehidupan yang terus menerus memancar.
Seperti yang dicatat dalam Yehezekiel 47:9, dari bait Allah mengalir air dan menjadi sungai besar, kemana saja sungai itu mengalir disana ada kehidupan.
Kita semua seharusnya mengubah sekeliling kita menjadi daerah yang subur.
Kehadiran kita membawa kabar baik, dan Roh Kudus menggunakan kabar baik itu untuk menyelamatkan orang-orang berdosa.
Roh Kudus melahir-barukan orang-orang berdosa.
Saudara, setiap orang dalam bidupnya akan mempengaruhi hidup orang lain, entah itu baik atau buruk.
Sebagai orang-orang yang sudah menerima Roh Kudus, kita diberikan potensi untuk mengubahkan keadaan sekeliling kita.
Melalui kesaksian gaya hidup kita dan kesaksian dari mulut, kita sedang mengalirkan kehidupan Kristus kepada orang-orang berdosa.
Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana tetap mengalirkan air hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang berbahagia menurut ayat 25?
Mengapa ibadah dapat menjadi sia-sia dihadapan Tuhan?
Apakah ibadah yang murni itu?
“Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.” (2 Timotius 2:1-4).
Salah satu analogi yang dibuat oleh Rasul Paulus untuk menggambarkan perjuangan seorang Murid Kristus adalah menjadi seorang Prajurit.
Pada masa itu orang Yahudi sedang ada dalam penguasaan bangsa Romawi, sehingga terbiasa melihat kehidupan prajurit.
Menurut Paulus, Seorang Prajurit Kristus akan mengalami penderitaan karena harus mengabaikan kehidupan pribadinya.
Saudara, seorang prajurit atau tentara suatu waktu akan ditugaskan ke medan perang atau medan tugas lainnya.
Saat itu, mereka harus meninggalkan keluarga, dan bidang kehidupan lainnya.
Contoh saat Indonesia mengirimkan pasukan perdamaian ke Timur Tengah, tentara ini akan meninggalkan keluarga sangat lama.
Bukankah itu penderitaan sebagai prajurit?
Sebagai prajurit Kristus, kita juga akan mengalami penderitaan dan pasti akan mengalaminya.
Ada banyak bagian hidup kita yang harus kita tinggalkan.
Ini bukan dosa atau kebiasaan buruk.
Tetapi hal-hal baik yang kita harus tinggalkan untuk menghidupi panggilan Tuhan.
Misalnya seorang pengusaha yang dipanggil Tuhan untuk melayani suku-suku di daerah terpencil, dia harus rela meninggalkan usahanya.
Saudara, supaya berkenan kepada panggilan Tuhan Yesus, bukan hanya kita harus meninggalkan dosa, tetapi juga segala sesuatu yang baik namun bertentangan dengan panggilan kita.
Ingatlah, Tuhan juga mengaruniakan kepada kita penderitaan karena nama-Nya.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana menjadi prajurit Kristus yang baik.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa Gideon mengirik gandum di tempat pemerasan anggur?
Mengapa malaikat memanggil Gideon sebagai pahlawan yang gagah berani?
Apakah arti nama Gideon?
“Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.” (Hakim-hakim 6:11-12).
Saudara, setiap kali bangsa Israel berpaling dari Allah dan menyembah allah lain, mereka mengalami penderitaan dan diserahkan kepada bangsa-bangsa lain.
Namun saat mereka menderita dan berseru kepada Allah, Allah akan mengirimkan hamba-hambaNya untuk membebaskan bangsa Israel.
Dalam masa Gideon, Israel sedang dijajah Midian karena mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada baal.
Gideon berasal dari kaum yang paling kecil di antara suku Manasye dan dia adalah seorang yang paling muda di antara kaum keluarganya.
Gideon sedang mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur karena takut kepada bangsa Midian yang menjajah orang Israel.
Nama Gideon sendiri memiliki arti menebang.
Kemudian Gideon diberikan nama Yerubaal oleh orang-orang Israel karena dialah merobohkan mezbah Baal dan karena ia telah menebang tiang berhala.
Gideon melakukan perintah Tuhan: “Ambillah seekor lembu jantan kepunyaan ayahmu, yakni lembu jantan yang kedua, berumur tujuh tahun, runtuhkanlah mezbah Baal kepunyaan ayahmu dan tebanglah tiang berhala yang di dekatnya” (Hakim-hakim 6:25).
Saudara, saat Allah memanggil Gideon untuk menjadi Hakim bangsa Israel, Allah mengubahkan Gideon dari seorang muda yang merasa kecil (lemah dan takut) menjadi seorang pahlawan gagah berani.
Sebelum Tuhan memakai kita, Tuhan akan mengubah cara pandang kita tentang siapa kita bersama dengan Allah.
Tanpa Allah kita lemah, tetapi bersama dengan Allah kita adalah pahlawan yang gagah berani.
Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana membangun cara pandang sebagai pahlawan yang gagah berani.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah Kerajaan Allah berkasa atas segala sesuatu dalam hidupmu?
Siapakah yang disebut sebagai pahlawan-pahlawan perkasa?
Apakah yang dilakukan para pahlawan perkasa tersebut?
“Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya”. (Mazmur 103:20).
Alkitab menggunakan kata pahlawan untuk malaikat-malaikat-Nya.
Mereka disebut pahlawan karena mereka melaksanakan firman-Nya.
Malaikat diciptakan Allah untuk melaksanakan kehendak-Nya.
Malaikat berarti utusan Allah atau pembawa pesan Allah.
Malaikat disebut pahlawan yang perkasa atau dalam Bahasa aslinya gibbor.
Salah satu gelar Allah adalah Allah yang perkasa (El Gibbor).
Allah perkasa yang mengutus malaikat yang perkasa untuk melaksanakan kehendak-Nya.
Perbedaan antara malaikat dan manusia.
Walaupun malaikat adalah makhluk mulia, Alkitab menjelaskan bahwa mereka berbeda dengan manusia dalam beberapa hal.
Allah tidak disebut “Bapa” oleh malaikat-malaikat kudus, karena mereka tidak pernah berdosa dan tidak perlu ditebus.
Tentu pula dengan malaikat-malaikat yang jatuh tidak dapat memanggil Allah “Bapa” karena mereka pun tidak dapat ditebus.
Inilah salah satu hal yang paling rahasia di dalam Alkitab perbedaan malaikat dan manusia.
Untuk manusia, Bapa di sorga menyediakan keselamatan untuk manusia yang jatuh, tetapi Ia tidak menyediakan keselamatan untuk malaikat-malaikat yang jatuh.
Saudara, Karena Allah kita adalah Allah perkasa, kita sebagai anak-anak-Nya juga memiliki keperkasaan Allah di dalam kita.
Ketika kita taat kepada firman Allah, mendengar dan melakukannya, kita juga disebut pahlawan oleh Allah.
Allah yang memberikan kesanggupan untuk kita melakukan firman-Nya.
Allah yang memberikan kesanggupan kita menjadi pahlawan yang gagah berani.
Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya keperkasaan Allah nyata melalui hidup kita.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa sebab seluruh penduduk negeri gemetar?
Apa yang belum pernah ada dan tidak akan ada lagi pada zaman yang akan datang yang saat itu terjadi di Israel, sebagai hukuman Tuhan?
Apa yang menyebabkan Taman Eden berubah menjadi padang gurun?
Apakah sebenarnya pasukan Tuhan ini, rupanya seperti kuda dan seperti kuda balapan mereka berlari ? (Lihat juga Yoel 1:3-7)
Saudara, karena dosa maka umat Israel mengalami hukuman yang Tuhan lakukan melalui adanya hama belalang.
Hama belalang ini merupakan hama belalang yang terbesar selama Israel ada dan belum pernah ada sebesar ini dan tidak akan ada lagi setelah ini.
Demikian firman Tuhan katakan dalam:
Yoel 2:2”suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat; seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang suatu bangsa yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang akan datang.”
Hal ini terjadi karena bangsa Israel tidak mau menaati dan menuruti Tuhan.
Malapetaka yang sangat dahsyat ini sengaja Tuhan buat dengan tujuan supaya para pemimpin bangsa itu sadar akan segala kejahatan mereka yang sangat menyakitkan hati Tuhan.
Tuhan ingin agar bangsa Israel dan seluruh pemimpin agama maupun pemimpin pemerintahan Israel menyadari kejahatan yang telah terjadi pada umat Tuhan.
Para pemimpin agama maupun pemimpin pemerintahan menjadi sadar bahwa mereka melakukan kejahatan dan membangkitkan kecemburuan dan kemarahan Tuhan karena mereka menyembah allah asing.
Mereka menyembah berhala yang sama sekali tidak memiliki kuasa atau apapun, allah yang miskin buta dan tuli itulah yang mereka sembah, sehingga Tuhan Allah itu sangat murka atas umat-Nya.
Dengan petaka ini, Tuhan mau supaya para pemimpin umat dan imam-imam mau merendahkan diri.
Tuhan menginginkan agar umat-Nya dan para pemimpin bangsa Israel mau berpuasa merendahkan diri seperti yang Firman Tuhan anjurkan dalam:
2 Tawarikh 7:14”dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.”
Nabi Yoel menyampaikan keinginan Tuhan bagi bangsa itu seperti ditulis dalam:
Yoel 1:13-14”Lilitkanlah kain kabung dan mengeluhlah, hai para imam; merataplah, hai para pelayan mezbah; masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku, sebab sudah ditahan dari rumah Allahmu, korban sajian dan korban curahan. Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah TUHAN, Allahmu, dan berteriaklah kepada TUHAN.”
Yoel 2:12-14”Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman TUHAN, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu.”
Dalam hukuman ini, Tuhan menggunakan bangsa belalang yang sangat ganas untuk menghabisi semua tanaman di Israel, bahkan Tuhan juga menggunakan api karena murka-Nya sudah sangat memuncak terhadap bangsa pilihan-Nya itu.
Seorang mengatakan bahwa ini bukan hanya belalang dengan jenis-jenisnya, tetapi mengikuti daur hidup belalang.
Namun karena jumlahnya sangat banyak, maka daya rusaknya sangat dahsyat sehingga akibatnya membuat bangsa itu benar-benar sengsara:
Yoel 1:6-7”Sebab maju menyerang negeriku suatu bangsa yang kuat dan tidak terbilang banyaknya; giginya bagaikan gigi singa, dan taringnya bagaikan taring singa betina. Telah dibuatnya pohon anggurku menjadi musnah, dan pohon araku menjadi buntung; dikelupasnya kulitnya sama sekali dan dilemparkannya, sehingga carang-carangnya menjadi putih.”
Yoel 1:10-12”Ladang sudah musnah, tanah berkabung, sebab gandum sudah musnah, buah anggur sudah kering, minyak sudah menipis. Para petani menjadi malu, tukang-tukang kebun anggur meratap karena gandum dan karena jelai, sebab sudah musnah panen ladang. Pohon anggur sudah kering dan pohon ara sudah merana; pohon delima, juga pohon korma dan pohon apel, segala pohon di padang sudah mengering. Sungguh, kegirangan melayu dari antara anak-anak manusia.”
Kerugian yang sangat besar terjadi pada bangsa Israel, karena semua bahan makanan tidak bisa lagi di panen.
Tuhan pakai bangsa belalang untuk mengajar dan membuka mata umat-Nya, supaya mereka bisa berbalik kepada Tuhan.
Bangsa belalang menjadi pasukan dan pelaksana Firman Allah, yang dipakai untuk menghukum umat-Nya.
Hal ini tidak mungkin dibuat lagi oleh Tuhan pada masa yang akan datang.
Tuhan melakukan ini pada masa perjanjian Lama dimana berlaku hukum taurat Tuhan yaitu jika engkau taat akan Ku berkati, tidak taat akan dilaknat.
Pada masa perjanjian Baru, maka berlakulah hukum Kasih Karunia, dimana Tuhan tidak akan murka lagi kepada umat-Nya.
Roma 8:1-2”Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.”
Pada saat ini, tidak diperlukan lagi hukum seperti dulu karena Tuhan sekarang menganugerahkan Roh Kudus untuk mendiami hati orang percaya.
Roh Kudus itu menjadikan umat Tuhan saat ini dengan rela menaati firman Tuhan sebagai pelaku Firman.
Haleluya, Puji Tuhan, Amen.
Mengapa banyak orang percaya yang sudah lahir baru tapi tidak menaati firman Tuhan? Mengapa mereka tidak melakukan amanat agung Kristus?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa harus menggunakan selengkap senjata Allah?
Apa yang menjadi ikat pinggang, supaya bisa berdiri tegap?
Apa yang menjadi baju zirah sebagai pelindung bagi tubuh kita?
Sebagai apa disebutkn kerelaan pemberitaan Injil?
Saudara yang kekasih, peperangan kita bukanlah melawan darah dan daging, melainkan melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Kita tidak dapat melihat musuh kita secara langsung.
Oleh karena itu, kita harus rela dipimpin dan dikendalikan oleh Roh Kudus dalam peperangan Rohani yang kita alami atau kita lakukan.
Peperangan rohani itu merupakan peperangan yang terus menerus terjadi.
Walaupun dari pihak lawan tidak ada gencatan senjata, sadar atau tidak peperangan itu terus berjalan.
Kita sadar atau tidur, setan terus melakukan perang terhadap kita, dia terus menerus berusaha mengalahkan kita.
Peperangan yang setan lakukan adalah bagaimana dia terus berusaha untuk mengerjakan tujuan setan atau iblis.
Yesus pernah berkata bahwa iblis itu adalah si pencuri yang selalu ingin mencuri:
Yohanes 10:10”Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”
Iblis selalu bertujuan untuk mencuri sukacita, kedamaian, ketenangan, kesehatan bahkan dia mau membunuh kita kalau ada kesempatan.
Setan selalu mencari kesempatan untuk mencuri dan membunuh.
Ia juga berencana untuk membinasakan kita, walaupun itu sesuatu yang mustahil, bahkan tidak mungkin. Setan selalu berusaha berdusta, menggunakan tipu daya dan penyesatan supaya orang percaya menjadi kehilangan sukacita dan damai sejahtera.
Ia terus berusaha supaya kita stres dan menjadi sakit.
Dalam kesakitan kita, dia terus berusaha dengan tipu dayanya untuk membunuh kita.
Ketika setan menyerang kita maka perbendaharaan firman Tuhan atau pengetahuan akan firman Tuhan sangat perlu supaya kita tidak tertipu karena dia sering datang dengan kebohongan atau tipu daya.
Tipu daya setan harus dihadapi dengan perbendaharaan firman Tuhan supaya dia tidak bisa menipu kita.
Tipuan setan sering mendatangkan kekuatiran, kebimbangan bahkan ketakutan.
Kekuatiran atau kebimbangan menyebabkan kita lemah dan setan akan terus menekan kita supaya kita stres, tertekan, tertuduh, bahkan sampai depresi.
Dalam keadaan seperti ini, mungkin kita sudah terkena sakit penyakit, berupa sakit maag, hipertensi atau penyakit lain yang gampang menyerang kita.
Oleh karena itu, rasul Petrus pernah berkata:
1 Petrus 5:8”Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”
Saudara, kalau kita sadar maka kita bisa dengan mudah mengalahkan musuh kita dengan menggunakan perisai Iman dan pedang Roh sehingga musuh akan dapat dihalau.
Kita harus tetap waspada karena setan selalu menunggu kesempatan dan mencari kesempatan untuk menyerang kita lagi pada saat kita sedang tidak waspada.
Oleh karena itu, kita diminta harus terus waspada.
Ketika kita kurang waspada maka setan akan menyerang dan menuduh kita sehingga kita terkena panah api si jahat yang membuat kita menjadi kuatir atau takut.
Maka kita perlu kembali bersekutu dengan Tuhan melalui doa atau merenungkan Firman Tuhan sehingga terbentuk perisai Iman.
1 Petrus 5:7”Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
1 Petrus 5:9”Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”
Ketika kita melawan setan dengan perisai Iman, maka serangan setan bisa dihalau. Namun kita harus tetap waspada, karena setan itu ulet dan menunggu waktu yang baik untuk kembali menyerang:
Lukas 4:13”Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.”
Iblis selalu menunggu atau mencari waktu yang baik untuk kembali menyerang.
Oleh karena itu, kita harus tetap waspada dan menggunakan seluruh perlengkapan senjata Allah.
Haleluya, Puji Tuhan, Amen.
Mengapa banyak anak-anak Tuhan yang sudah lahir baru masih jatuh bangun dalam dosa?