Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Pada sebatang pohon, Yesus diibaratkan sebagai apa dan kita diibaratkan sebagai apa?
Apa yang harus dilakukan agar ranting berbuah lebat?
Seorang petani ketika dia akan menanam pohon buah-buahan dan akan memanen buah pada saat buah dapat dipetik atau dipanen.
Maka dia akan memilih benih yang baik, menyiram tanaman tersebut agar pohon tersebut tidak kekurangan air dan mati.
Memberikan pupuk secukupnya, menghalau binatang yang berusaha untuk merudak tanaman tersebut.
Memotong ranting yang kering dan sebagainya.
Dan itulah yang dilakukan oleh Allah Bapa kepada kita umat tebusan. Kita yang telah dilahirkan baru, kita memiliki benih yang baik.
1 Petrus 1:23 “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.”
Benih ini berpotensi untuk menjadi pohon yang baik dan menghasilkan buah-buah yang baik jika pohon dan ranting berada dalam satu kesatuan yang utuh.
Yesus diibaratkan sebagai pohon.
Dia sempurna, yang akan mengalirkan bahan-bahan makanan yang bergizi bagi pertumbuhan ranting, agar ranting dapat menghasilkan buah yang banyak dan berkualitas baik.
Ranting adalah kita, ya kita diibaratkan ranting yang menempel pada pokok pohon.
Tugas ranting adalah melekat pada pokok pohon agar zat-zat makanan guna pertumbuhan ranting dapat mengalir dari akar ke batang, ke ranting hingga ranting mengeluarkan buah.
Dengan analogi tersebut, maka kita harus menempel atau memiliki persekutuan pribadi yang erat atau intim dengan Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh.
Secara rutin kita memiliki waktu yang teratur untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman, memuji dan menyembah Tuhan.
Ketika berdoa, kita tidak sekedar mengutarakan kebutuhan kita, tetapi kita berdialog, bercakap-cakap dengan Tuhan.
Ketika membaca Firman, kita juga merenungkannya, bertanya kepada diri sendiri, apakah ada Firman Tuhan yang menegur kita, mengingatkan kita akan kesalahan kita atau ada janji Tuhan yang dapat kita percayai bahwa itu akan terwujud dalam hidup kita.
Tidak kurang penting adalah pujian dan penyembahan, karena dengan memuji dan menyembah Tuhan, kita sedang menghadirkan Allah dalam batin kita.
Mazmur 22:4 “Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.”
Allah yang Maha Kudus bersemayam di atas puji-pujian kita umat tebusan-Nya.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan bagaimana agar kita dapat konsisten bertumbuh dan berbuah lebat.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Kita umat percaya diibaratkan apakah dalam tubuh Kristus?
Di dalam Kristus apakah ada perbedaan orang berdasarkan suku bangsa dan ras?
1 Korintus 12:13 ”Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.”
Yesus mati bukan untuk orang Yahudi saja. Injil keselamatan diberitakan bagi semua orang dari berbagai bangsa.
Dan ketika seseorang menjadi percaya dan dibaptis, maka mereka akan berada dalam Jemaat Kristus atau Gereja yang universal.
Alkitab menyatakan bahwa kita menjadi bagian dari Tubuh Kristus.
Gereja lokal pertama yang dicatat dalam Alkitab adalah gereja di Yerusalem.
Kitab Kisah Para Rasul mencatat bahwa jemaat yang menjadi orang percaya setelah hari Pentakosta, mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa -Kisah Para Rasul 2:42.
Ini adalah contoh dari gereja lokal pada masa jemaat yang mula-mula.
Oleh pemberitaan Injil yang dilakukan oleh para rasul, banyak orang percaya dan dibaptis di dunia yang dikenal pada masa tersebut.
Selain di wilayah Asia, juga Etiopia di Afrika, Makedonia di Eropa.
Saat ini Injil telah diberitakan ke seluruh bangsa di dunia, tetapi tetap masih ada suku-suku bangsa yang jumlah orang percaya masih sangat kecil, bahkan nihil.
Mereka ini lah yang disebut sebagai Suku Terabaikan atau STA. Sedangkan definisi resmi Suku Terabaikan adalah suku di mana jumlah orang percaya atau jemaat-jemaat belum mampu untuk menjangkau sukunya sendiri.
Jadi sekali lagi, siapa pun orang menerima Kristus dan dibaptis mereka adalah anggota dari Tubuh Kristus yang keanggotaannya dicatat bukan dibumi, tetapi dicatat dalam Kitab Kehidupan.
Memahami bahwa kita adalah bagian dari anggota tubuh Kristus yang ada di dunia, maka perlu sekali kita untuk saling menghormati, tidak menganggap bahwa gereja lokal dimana kita berada adalah yang terbaik atau ter… yang lainnya.
Kenyataannya kita saling membutuhkan satu dengan yang lain.
Sama seperti tangan membutuhkan mata untuk melihat, maka kita membutuhkan orang lain untuk mengerjakan hal yang tidak mampu kita lakukan seorang diri.
Gereja lokal juga saling membutuhkan untuk bersama-sama mengerjakan Amanat Agung Kristus.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan bagaimana pengalamanmu dalam berinteraksi dengan anggota Tubuh Kristus di luar gereja lokal dimana engkau berada saat ini.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Dimanakah saat ini Kristus berada?
Jika Yesus adalah Kepala, apa maknanya bagi umat percaya yang adalah bagian dari Tubuh Kristus?
Efesus 1:23 ”Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.”
Kristus saat ini ada di sebelah kanan Allah Bapa.
Dia adalah Kepala dan dikatakan bahwa Jemaat adalah tubuh-Nya.
Siapa itu Jemaat? Jemaat adalah Gereja Tuhan, kumpulan orang yang sudah percaya, yang sudah ditebus oleh darah Kristus.
Kata Gereja berasal dari kata Yunani “Ekklesia”, yang terdiri dari kata “kaleo” yang artinya memanggil, dengan awalan “ek” yang artinya: keluar. Jadi, kata itu berarti “orang-orang yang dipanggil”.
Kita, umat percaya adalah orang-orang yang telah dipanggil, diselamatkan, dipindahkan dari maut ke dalam hidup, hidup yang kekal di dalam Kristus.
Efesus 1:22 ”Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.”
Efesus 1:22 ”Allah menaklukkan semuanya ke bawah kekuasaan Kristus, dan memberi Kristus kepada jemaat sebagai kepala dari segala sesuatu.” (versi BIS)
Jika Kristus adalah Kepala, Jemaat adalah Tubuh Kristus, dan jika Firman Allah menyatakan bahwa segala sesuatu telah diletakkan di bawah kaki Kristus.
Itu berarti bahwa segala sesuatu telah diletakkan di bawah Gereja.
Dan kita umat percaya telah diberikan anugerah untuk ikut menaklukkan segala sesuatu tersebut.
Siapa yang kita taklukkan? Musuh kita. Siapakah musuh kita? Tentu bukan teman atau orang yang tidak disukai.
Efesus 6:12 ”Sebab kita berjuang bukannya melawan manusia, melainkan melawan kekuatan segala setan-setan yang menguasai zaman yang jahat ini. Kita melawan kekuatan roh-roh jahat yang menguasai ruang angkasa.” (BIS)
Ya, mereka itulah musuh kita: setan, roh-roh jahat.
Mereka itu lah yang telah ditaklukkan di bawah kaki Kristus.
Dengan demikian pula, kita memiliki dasar iman untuk percaya bahwa sebagai anggota Tubuh Kristus, kita juga adalah bagian dari pemenang pertempuran melawan roh-roh jahat.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan bagaimana sepatutnya hubungan kita dengan berbagai saudara seiman dari gereja-gereja lain.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Tentang hal apa dunia tidak mengenal kita umat percaya?
Kapan kah seseorang bisa menjadi seperti Kristus?
Bertambah umur secara biologis akan dialami oleh semua orang.
Tetapi bertambah umur dan menjadi dewasa secara rohani hanya akan dialami oleh umat Tuhan yang memang mengusahakan kepada tujuan tersebut.
Menjadi dewasa hingga menyerupai Kristus dalam karakter harus diupayakan dengan segenap hati.
Filipi 2:12 ”Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,”
Kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar. Ini adalah salah satu kunci menuju kedewasaan rohani.
Ini adalah makna dari hidup takut akan Tuhan.
Karena kita mengasihi Tuhan, maka kita menghormati Tuhan, taat kepada-Nya, mengasihi perintah-perintah-Nya.
1 Yohanes 3:2 ”…kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.”
1 Yohanes 3:3 ”Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.”
Tuhan menginginkan agar umat Tuhan bertumbuh menjadi seperti Kristus, dan bagi kita yang menaruh pengharapan itu, kita harus menyucikan diri, karena Allah adalah suci atau kudus.
Dengan begitu, setiap kita dituntut untuk mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar, menyucikan diri secara konsisten.
Apakah hal itu mudah? Kenyataannya tidak, betapa kita membutuhkan anugerah Tuhan agar kita dapat secara terus menerus hidup dalam kekudusan.
Bagaimana kita dapat menyucikan diri. Hal-hal praktis yang bisa kita lakukan:
Kita harus menyerahkan hidup kita kepada Tuhan.
Menyerahkan tubuh dan jiwa kita.
Memakai segenap anggota tubuh termasuk panca indera kita kepada Tuhan.
Menyerahkan pikiran, perasaan dan kehendak kita kepada Tuhan.
Pikiran kita hanya digunakan untuk memikirkan hal-hal yang mulia, yang adil, yang manis, yang sedap didengar… -Filipi 4:8.
Perasaan dan kehendak kita dan terutama ego kita, kita persembahkan kepada Tuhan.
Bukan kehendak ku, tetapi kehendak Tuhan yang terjadi.
Saudara, bagi yang tertarik untuk mendalami kematian ego, silahkan membaca sebuah buku yang baik, ditulis oleh Watchman Nee dengan judul “Remuknya Insan, Keluarnya Roh”.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah makna dari selubung yang menutupi hati?
Di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Kemerdekaan apakah yang dimaksud?
Orang Israel pada Perjanjian Lama tidak bisa memahami isi Kitab Perjanjian Lama, pikiran mereka tumpul karena ada selubung yang menutupi hati mereka.
Itu pula sebabnya Allah mengirimkan para nabi untuk menolong mereka memahami Firman Allah.
Karena hanya Kristus yang dapat menyingkapkan selubung tersebut.
2 Korintus 3:16 ”Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.”
Ketika seseorang menerima Kristus sebagai Juru Srelamat, maka selubung itu diambil dari padanya.
Sehingga saat ini, kita yang hidup dalam Perjanjian Baru, kita yang telah menerima Kristus sebagai Juru Selamat.
Kita dimampukan untuk memahami Firman Tuhan bukan hanya secara tekstual atau Logos, tetapi memahaminya sebagai Firman Allah Yang Hidup atau Rhema.
Roh Kudus akan menolong kita untuk memahami hingga Firman Tuhan itu bisa kita pegang sebagai janji yang Tuhan berikan kepada kita pribadi.
Atau yang memberikan arahan yang sangat jelas kepada kita.
Arahan yang jelas misalnya tentang pekerjaan, tentang menemukan pasangan hidup, dan sebagainya.
Roh Kudus akan memimpin kita untuk bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan, jika kita memiliki sikap hati yang senantiasa haus dan lapar akan Firman Tuhan.
Kita membaca Firman, bukan karena kebiasaan semata, tetapi karena kehausan kita untuk semakin mengenal Tuhan dan kebenaran-Nya.
Dan ketika nilai kebenaran dalam Firman disingkapkan oleh Roh Kudus, segera kita dengan antusias melakukannya.
Dengan demikian kita pun akan bertumbuh di dalam kebenaran Firman, kita akan semakin diubah “dari kemuliaan kepada kemuliaan”.
Misalnya kebenaran tentang kekudusan, tentang pergaulan, tentang bagaimana kita harus menggunakan mata, telinga kita bagi kemuliaan Tuhan.
Dengan bersikap antusias dan sepenuh hati melakukan apa yang Roh Kudus nyatakan, maka akan semakin cepat pula kita bertumbuh semakin dewasa di dalam Tuhan.
2 Korintus 3:18 ”Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”
Oleh anugerah Tuhan dan ketaatan kita untuk mematuhi kehendak-Nya, maka kita akan diubah dalam kemuliaan yang semakin besar. Bertumbuh semakin menyerupai Kristus.
Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan pengalamanmu dalam mentaati atau tidak mentaati Firman. Kalau tidak taat, mengapa dan bagaimana agar engkau semakin taat.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Dengan cara bagaimana kita dijadikan?
Siapakah yang melihat selagi kita bakal anak dan mengetahui masa depan kita?
Bagaimanakah respon Daud menyadari bagaimana dia diciptakan?
Proses terbentuknya kehidupan, selalu menjadi sesuatu yang mengagumkan.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secanggih hari ini, manusia belum bisa memahami bagaimana bagian demi bagian tubuh bisa terbentuk sejak pembuahan, menjadi janin, dan lahir sebagai bayi.
Walaupun begitu, dengan keajaiban sedemikian rupa, ternyata tidak banyak orang yang mau berhenti sejenak untuk merenung dan menyadarinya.
Kita terlalu sibuk dengan masalah-masalah kehidupan dan keinginan-keinginan yang tiada berujung sehingga seringkali kita mengharapkan mujizat yang belum terlihat, sambil mengabaikan mujizat yang sudah terjadi dan sedang terus terjadi.
Bukankah kalau hari ini kita bisa bernafas dan seluruh organ tubuh kita bekerja, itu adalah keajaiban?
Bukankah kalau hari ini matahari terus bersinar dan planet-planet tidak bertabrakan, itu juga adalah keajaiban?
Dari perikop hari ini kita belajar dari Daud, bagaimana Daud benar-benar menyadari keajaiban yang Tuhan kerjakan dalam hidupnya.
“Ajaib apa yang kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.”(Mazmur 139:14b).
Mengapa menyadari keajaiban ini penting?
Karena bagaimana kita bisa bicara tentang tujuan hidup, jika kita tidak percaya bahwa Tuhan sungguh-sungguh punya maksud dalam menciptakan setiap kehidupan?
Jika Tuhan asal menciptakan kehidupan, maka tidak ada gunanya bicara tentang tujuan.
Tetapi saat kita bisa menyadari kasih dan keajaibanNya, kita jadi punya dasar yang teguh untuk terus bertumbuh dan berjuang dalam pencarian kita akan tujuan yang Tuhan inginkan.
Saudara, mari sadarilah keajaibanNya dan izinkan Tuhan membentuk hidup Saudara untuk menggenapi rencanaNya dalam hidup Saudara.
Hal apakah yang membuatmu sulit menyadari keajaiban Tuhan?
Adakah kesibukan, kekuatiran, ketakutan, atau bahkan kesenangan?
Maukah saudara berhenti sejenak, menjadi tenang, dan merenung?
Berhentilah sejenak untuk merenungkan keajaiban apa saja yang Tuhan kerjakan dalam hidup Saudara. Catatlah secara detail dan bagikanlah dengan orang terdekat Saudara.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Bagaimana kondisi murid-murid, saat Yesus memberikan amanat agungNya?
Apa dasar yang membuat Yesus mengutus murid-muridNya?
Apakah perintah dan janji yang menyertai dalam Amanat Agung?
Kita semua tentu sering mendengar tentang Amanat Agung, karena bicara mengenai pemuridan, itu adalah nafas penting dari Gereja Kristen Kemah Daud.
Hari ini, mari kita membahas sesuatu yang barangkali jarang dibahas.
Tahukah Saudara bagaimana kondisi murid-murid ketika diberikan Amanat Agung?
Matius 28:17 mencatat bahwa “beberapa orang ragu-ragu”.
Bahkan setelah penampakan Yesus bangkit dan melihat mujizat yang dilakukanNya, masih ada yang ragu-ragu.
Jadi apakah mereka dalam kondisi sempurna saat menerima amanat agung?
Apakah mereka tanpa cacat?
Apakah mereka penuh dengan kemampuan untuk menjalankannya? Ya, kebanyakan dari mereka kondisinya sama dengan kita.
Kita yang bertanya-tanya, apakah saya bisa memuridkan? Apakah saya layak untuk memuridkan? Bagaimana caranya?
Sekalipun memuridkan adalah amanat Tuhan bagi semua orang, tetapi banyak orang merasa tidak siap untuk memuridkan.
Banyak yang merasa ragu-ragu.
Saudaraku, Yesus mengetahui keraguan murid-muridNya.
Namun Dia tetap memberikan perintahNya.
Dengan kasih Ia mendekat, dan membangkitkan iman mereka dengan berkata, “KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi”.
Betul, Amanat Agung adalah suatu perintah yang mustahil dikerjakan dengan kekuatan manusia.
Namun, setidaknya ada dua kenyataan yang menolong kita untuk bisa mengerjakannya, yaitu :
Segala kuasa ada di tanganNya. Dan dengan kuasa itu Ia memperlengkapi kita untuk mengerjakan Amanat Agung. Tidak ada yang mustahil jika kita melakukannya bersama Tuhan.
Yesus berjanji untuk menyertai kita senantiasa sampai kepada akhir zaman. Jika Allah menyertai, adakah yang mustahil?
Adakah yang membuat Saudara ragu untuk memuridkan? Diskusikanlah dengan pembimbing Saudara dan ambilah langkah iman untuk mengerjakannya.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang perlu kita lakukan terhadap mereka yang menimbulkan perpecahan dan godaan?
Apa nasihat Paulus bagi jemaat yang sudah taat?
Siapakah yang menghancurkan pekerjaan iblis?
Sedari awal dunia diciptakan, iblis tidak pernah tinggal diam untuk merusak semua yang Allah jadikan.
Hal itu terekam dengan jelas saat Allah baru saja menyelesaikan penciptaan dengan begitu sempurna.
Iblis langsung menargetkan kita, manusia, yang segambar dan serupa dengan Allah, untuk jatuh ke dalam dosa.
Syukur kepada Allah, Tuhan juga tidak tinggal diam dengan semua kerusakan yang iblis buat di dunia.
Kedatangan Kristus ke dunia serta karya salibNya membalikkan keadaan dan menghancurkan pekerjaan iblis.
Kematian digantikan dengan kehidupan kekal.
Kesesatan dan dusta iblis digantikan dengan kekudusan dan kebenaran Kristus.
Kita yang seharusnya mati karena dosa menjadi hidup karena keselamatan yang Tuhan bawa ke dunia melalui pengorbananNya di kayu salib.
Tuhan membuat pemulihan total, sesuatu yang sebelumnya mustahil bagi manusia untuk terjadi.
Oleh sebab itu, Saudara, Tuhan menginginkan kita anak-anakNya, yang telah Dia tebus dengan nyawaNya sendiri, melanjutkan dan terus menyelesaikan pekerjaanNya, yaitu dengan hidup dalam ketaatan, bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat.
Hanya dengan karya Kristus itulah semua pekerjaan iblis di dunia ini dapat dihancurkan.
Dan ketika kita dengan tekun mengerjakan pekerjaan Tuhan, Roh Kudus akan bekerja dengan leluasa atas semua orang yang kita layani.
Mereka bertobat, hidupnya dipulihkan, pekerjaan iblis atas mereka dihancurkan dan nama Tuhan semakin dimuliakan di atas bumi.
Haleluya, Amin.
Pekerjaan iblis apakah yang perlu dihancurkan hari ini oleh Saudara? Ambilah langkah iman untuk taat dan mengizinkan Roh Kudus berkarya dalam hidup Saudara.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang hendak ditunjukkan Allah kepada kita di masa yang akan datang?
Karena apakah kita diselamatkan?
Untuk apa kita diciptakan dalam Kristus Yesus?
Saudara, jika kita melihat kembali ke awal mula penciptaan dunia dan segala isinya, Tuhan membuat segala sesuatunya baik adanya.
Semua memiliki fungsinya masing-masing dan berjalan dengan sempurna.
Pada puncaknya, Tuhan menjadikan manusia yang segambar dan serupa denganNya, untuk menguasai bumi dan segala isinya yang sudah Tuhan ciptakan.
Segala ciptaan, bahkan terlebih lagi manusia, Tuhan ciptakan dan jadikan begitu sempurna, sampai akhirnya dosa datang dan merusak semuanya.
Dosa masuk pertama kali lewat ketidaktaatan Adam dan Hawa kepada Tuhan tentang perkara yang sederhana, yaitu buah yang tidak boleh dimakan.
Meskipun itu adalah perkara yang sederhana, pelanggaran yang dilakukan menjadi sangat fatal karena itu adalah pemberontakan terhadap Allah.
Ketidaktaatan berarti pemberontakan terhadap Allah.
Bagaimanapun bentuknya, dosa membawa kerusakan pada segala hal yang telah Tuhan bangun.
Mulai dari hubungan Allah dengan manusia yang terputus, roh manusia mati, hingga hati dan pikiran yang dikuasai oleh kejahatan semata.
Namun, syukur kepada Allah, semuanya Tuhan pulihkan lewat kematian dan kebangkitanNya, lewat tubuh dan darahNya yang tercurah di kayu salib, suatu harga yang begitu mahal demi menebus kita semua dari dosa.
Kita semua dikembalikan lagi kepada tujuan semula kita diciptakan, yaitu untuk melakukan pekerjaan baik, yang telah dipersiapkan Allah sebelumnya.
Tuhan mau, supaya pekerjaan baik itu kembali menjadi gaya hidup kita.
Dan ketika itu terjadi, semakin banyak orang yang akan diberkati melalui hidup kita.
Mereka pun akhirnya bertobat dan dipulihkan, pekerjaan iblis dihancurkan, pekerjaan Tuhan dinyatakan dan nama Kristus semakin dipermuliakan di manapun kita berada. Amin.
Diskusikanlah dengan rekan persekutuan Saudara pekerjaan baik apa yang nyata dan bisa dikerjakan oleh Saudara saat ini untuk memuliakan nama Tuhan?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Yeremia 29:11!
Siapakah yang mengetahui rancangan Ilahi seluruh kehidupan kita?
Seperti apakah rancangan Ilahi yang Tuhann sudah rancangkan dalam kehidupan kita?
Bagaimanakah caranya agar kita dapat mengetahui rancangan Ilahi tersebut serta dapat kita wujudkan?
Allah memiliki rancangan Ilahi untuk kehidupan setiap umat Tuhan dan rancangan tersebut adalah rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan untuk memberikan kepada kita hari depan yang penuh harapan.
Rancangan itu dimulai di dalam dan melalui Yesus Kristus.
Itulah sebabnya kita harus memulainya serta membangunnya di dalam Yesus.
”Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya; sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.”(Efesus 1:4-5,7).
”Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan — kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya.” (Efesus 1:11).
Bukan hanya sebelum dunia ada Tuhan sudah menetapkan rancangan Ilahi buat kehidupan kita tetapi juga ketika kita di dalam kandungan ibu kita.
”Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat,
dan jiwaku benar-benar menyadarinya.”(Mazmur 139:13-14).
”Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.”(Mazmur 139:16).
Oleh sebab itu, untuk memahami rancangan Ilahi tersebut serta mewujudkannya maka kita perlu berdoa dan bertanya kepada Tuhan agar kita berjalan dalam tuntunan Tuhan dan tidak salah melangkah untuk mewujudkan rancangan Ilahi yang Tuhan berikan sehingga hari-hari yang telah ditetapkan Tuhan dapat kita jalani dengan cara-cara Tuhan.
Melalui perenungan Firman Tuhan dan doa dalam keintiman dengan Bapa maka kita dapat memahami dan mewujudkan rancangan Ilahi dari Bapa.
”Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.”(Yeremia 29:12-13).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara dapat memahami rancangan Ilahi yang Tuhan berikan dan mewujudkannya.