MENYUCIKAN DIRI SAMA SEPERTI DIA YANG SUCI
Penulis : Pramadya Wisnu
Pembacaan Alkitab Hari ini :
1 YOHANES 3:1-3
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
- Tentang hal apa dunia tidak mengenal kita umat percaya?
- Kapan kah seseorang bisa menjadi seperti Kristus?
Bertambah umur secara biologis akan dialami oleh semua orang.
Tetapi bertambah umur dan menjadi dewasa secara rohani hanya akan dialami oleh umat Tuhan yang memang mengusahakan kepada tujuan tersebut.
Menjadi dewasa hingga menyerupai Kristus dalam karakter harus diupayakan dengan segenap hati.
Filipi 2:12 ”Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,”
Kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar. Ini adalah salah satu kunci menuju kedewasaan rohani.
Ini adalah makna dari hidup takut akan Tuhan.
Karena kita mengasihi Tuhan, maka kita menghormati Tuhan, taat kepada-Nya, mengasihi perintah-perintah-Nya.
1 Yohanes 3:2 ”…kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.”
1 Yohanes 3:3 ”Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.”
Tuhan menginginkan agar umat Tuhan bertumbuh menjadi seperti Kristus, dan bagi kita yang menaruh pengharapan itu, kita harus menyucikan diri, karena Allah adalah suci atau kudus.
Dengan begitu, setiap kita dituntut untuk mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar, menyucikan diri secara konsisten.
Apakah hal itu mudah? Kenyataannya tidak, betapa kita membutuhkan anugerah Tuhan agar kita dapat secara terus menerus hidup dalam kekudusan.
Bagaimana kita dapat menyucikan diri. Hal-hal praktis yang bisa kita lakukan:
Kita harus menyerahkan hidup kita kepada Tuhan.
Menyerahkan tubuh dan jiwa kita.
Memakai segenap anggota tubuh termasuk panca indera kita kepada Tuhan.
Menyerahkan pikiran, perasaan dan kehendak kita kepada Tuhan.
Pikiran kita hanya digunakan untuk memikirkan hal-hal yang mulia, yang adil, yang manis, yang sedap didengar… -Filipi 4:8.
Perasaan dan kehendak kita dan terutama ego kita, kita persembahkan kepada Tuhan.
Bukan kehendak ku, tetapi kehendak Tuhan yang terjadi.
Saudara, bagi yang tertarik untuk mendalami kematian ego, silahkan membaca sebuah buku yang baik, ditulis oleh Watchman Nee dengan judul “Remuknya Insan, Keluarnya Roh”.
Pembacaan Alkitab Setahun
Ulangan 9-10