Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah yang dimaksud perjuangan kita melawan pemerintah-pemerintah?
Siapakah yang dimaksud dengan penghulu dunia yang gelap?
Setelah kita menerima Kristus sebagai Juru Selamat dan mulai bertumbuh dalam kasih dan pengenalan kita akan Tuhan, maka Iblis akan berusaha untuk kembali menarik kita untuk berpaling dari Tuhan.
Itu sebabnya Paulus menasehati jemaat Efesus, “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.”(Efesus 6:10-11).
Iblis adalah penipu, dia yang menipu Adam dan Hawa, dan dia akan terus menerus berusaha untuk menipu umat Tuhan dengan berbagai strategi, tujuannya agar kita berpaling dari Tuhan dan kembali mencintai dunia dan keinginan-keinginan daging.
Menurut Rasul Paulus, peperangan rohani itu nyata dan jika kita melihat apa yang terjadi pada umat Tuhan bahkan para hamba Tuhan.
Tidak sedikit dari orang-orang yang tadinya sangat mengasihi Tuhan, melayani Tuhan dengan segenap hati.
Tetapi karena kurang berjaga-jaga, akhirnya kena tipu muslihat Iblis.
Filsafat sekuler mengenal bahaya Tiga Ta: Harta, Tahta, Wanita.
Yaitu godaan Iblis kepada yang menawarkan kesenangan kepada manusia.
Peringatan tentang Harta kita bisa temui pada kitab 1 Timotius 6:10“Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”
Uang dan harta bersifat netral, tetapi jika hal itu menduduki prioritas utama dalam kehidupan seseorang, maka orang tersebut akan menjadikan uang menjadi berhala dalam hidupnya.
Tahta adalah: pengaruh, prestasi, karier, jabatan.
Dalam hal ini, Tuhan juga tidak menghendaki umat-Nya untuk mengejar hal-hal itu lebih dari upaya kita dalam mengenal dan mengasihi Tuhan.
Matius 6:33“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Kerajaan Allah dan kebenarannya itulah yang seharusnya menjadi fokus kita, bukan hal-hal yang fana.
Artinya kita mengutamakan untuk hidup selaras dengan kebenaran Firman Tuhan.
Merenungkan Firman hingga kita memahami maknanya dan itu menjadi gaya hidup kita sehari-hari.
”Agar dengan demikian kita bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalanan kita akan berhasil dan kita akan beruntung.”(Yosua 1:8).
Godaan ketiga atau tipu muslihat Iblis yang efektif untuk menjatuhkan umat Tuhan adalah Wanita, dalam arti yang luas.
Bagi umat Allah di masa kini, jauhi keinginan daging, khususnya percabulan, kecemaran, hawa nafsu, perzinahan, pornografi.
Sadari bahayanya, jauhi dan bertobat jika kita sedang melakukannya di hari-hari ini!
Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan pengalamanmu dalam menghadapi pergumulan dan engkau menang atas godaan Iblis.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa respon bangsa-bangsa terhadap hari Tuhan yang akan datang?
Digambarkan sebagai apa pasukan Tuhan yang kuat?
Apa saja yang dilakukan oleh pasukan Allah yang kuat?
Siapakah yang dapat tahan terhadap hari Tuhan yang akan datang?
Teman-teman..
Dalam Yoel 2, pasukan belalang menggambarkan bala tentara Allah yang menyerbu pada hari penghakiman. Ada pasukan yang tidak dapat ditahan itu bergerak..
Yoel menggambarkan ketergesaan mereka menuju mangsanya, dengan menulis bahwa mereka berlari “seperti pahlawan”, setiap orang berbaris dengan formasi, keatas dan melewati tembok.
Tidak ada yang dapat menghentikan dan tidak ada yang dapat menghalangi mereka.
Mereka memiliki tekad yang kuat dan tidak dapat dihentikan.
Mereka memegang kendali penuh, dan berlari kemana mereka mau.
Dan Allah mengambil tanggung jawab atas tentara Tuhan yang bergerak-Allah memperdengarkan suaraNya.
Kita yang adalah gereja-Nya di akhir zaman ini.
Gereja-Nya yang adalah tentara Allah yang kuat, pasukan-Nya yang tidak dapat dihentikan oleh kondisi apapun di dalam kehidupan kita.
Masalah dan pergumulan kita boleh ada tetapi itu semua tidak melemahkan keadaan kita.
Kita malah melihat semua kondisi yang ada sebagai cara Allah membuat kita menjadi pribadi yang kuat.
“Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”(Efesus 6:12).
Dan Allah memberikan kepada kita seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kita dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kita menyelesaikan segala sesuatu.
Sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia, dan Allah sudah memberikan kemenangan-kemenangan kepada kita.
Sehingga kita semuanya menjadi laskar Allah yang kuat.
Bertambah hari bertambah kuat, karena Allah bersama-sama dengan kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Apa yang menjadi kendala kita menjadi laskar Allah yang kuat? Strategi apa yang akan kita lakukan untuk mengatasi kendala yang ada? Deklarasikan Firman yang Saudara dapatkan pagi ini.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang terjadi apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun?
Bagaimana Pemazmur menggambarkan seperti apa keluarga Allah yang rukun?
Apa hasil dari keluarga Allah yang hidup dalam kerukunan?
Teman-teman..
Memiliki keluarga yang rukun adalah dambaan dari semua anggota keluarga.
Rukun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kondisi baik, damai dan tidak bertengkar.
Adanya kesadaran dari masing-masing anggota keluarga untuk bekerjasama, saling menolong, bahu membahu.
Penting sekali untuk membangun kesadaran dan mengusahakan kerukunan dari masing-masing anggota keluarga.
Sayangnya, hari-hari ini seringkali perbedaan pendapat dan ambisi pribadi yang membuat perpecahan satu anggota dengan anggota yang lainnya.
Perpecahan ini yang menjadi penghambat berkat Tuhan.
Mazmur ini mengungkapkan kebenaran rohani untuk hidup dalam kerukunan dari umat Allah.
Digambarkan seperti ‘minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.’
Harun diurapi sebagai imam dengan minyak di kepalanya yang melambangkan kekudusan.
Sehingga meleleh ke janggut dan ke leher dan ke jubah melambangkan kepenuhan pengurapan kekudusan yang berlimpah bagi umat Tuhan.
Yang kedua digambarkan, ‘Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion.’
Gunung Hermon adalah gunung tertinggi di Palestina.
Embun dipandang sebagai lambang berkat.
Gunung Hermon kabutnya tebal, dan ini berarti tanah disitu lebih subur daripada di tempat lain pada zaman itu.
Sehingga kesuburan tanahnya menjadi berkat bagi daerah-daerah sekitarnya.
Jadi, mari kita belajar hidup sebagai keluarga Allah yang rukun.
Kita yang sebagai anggota dari keluarga Allah yang lain mempraktekkan hidup rukun dengan anggota keluarga Allah yang lain.
Sehingga berkat Tuhan yaitu kehidupan selama-lamanya (pengurapanNya dan berkatNya) diberikan kepada gereja Tuhan.
Adalah hal yang indah melihat hal ini terjadi di jemaat Tuhan. Nama Tuhan dipermuliakan.
Tuhan Yesus memberkati.
Apa peran saya untuk terjadinya keluarga Allah yang rukun? Apa saya sudah berkontribusi untuk mewujudkan kerukunan dalam keluarga Allah? Apa ada agenda pribadi saya, sehingga kerukunan tidak terjadi? Yuk diskusikan dengan kelompok PA dan kelompok persekutuan saudara.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang diminta Daud kepada Allah, ketika Allah marah dan murka?
Apa yang membuat tulang-tulang Daud gemetar?
Kasih dan setia Tuhan mendatangkan apa?
Apa yang terjadi pada jiwa Daud?
Apa yang terjadi di dalam kematian dan dalam kubur pada manusia?
Teman-teman..
Dengan hati nyeri (pikiran yang kacau dan tubuh yang sakit), Daud memohon agar Allah mengasihaninya.
Daud bertanya, berapa lama lagi Daud merana dan menderita.
Daud berseru kepada Allah dalam penderitaan.
Sepanjang hidupnya Daud berkali-kali menghadapi bahaya, ancaman dan penderitaan.
Pada masa kini, penderitaan diidentikkan dengan pergumulan.
Pergumulan seringkali membuat setiap orang yang mengalaminya merana, lemah, takut, dan merasa tidak berdaya.
Pergumulan yang dialami membuat manusia juga mempertanyakan keadaan Allah, mengapa Allah membiarkan manusia mengalaminya dan tidak memberikan jawaban apapun, merasa Allah diam saja.
Ketika pergumulan yang dirasakan semakin berat, tidak sedikit orang percaya yang mencari jawaban sendiri, dengan kekuatan sendiri mencari jawaban Tuhan.
Bahkan ada yang lari dari Tuhan dan mencari jawaban yang bukan dari Tuhan.
Mazmur ini, mengajarkan kita orang percaya bagaimana Daud menghadapi penderitaannya atau pergumulannya dengan berdoa kepada Allah, dan Daud diteguhkan oleh jawaban dari Allah di Mazmur 6:9-11, bahwa Allah menerima doa Daud dan membuat musuh-musuhnya malu dan mundur.
Apa yang dilakukan oleh Daud, disukai oleh Allah. Hari ini kita diteguhkan untuk belajar dari Daud yang berseru dan datang kepada Tuhan.
Daud meminta belas kasihan Tuhan. Daud percaya kepada Tuhan yang akan selalu mendengar seruannya.
Setiap kita, gerejaNya Allah yang menjadi milik kesayanganNya, biarlah kita menjaga hati kita benar di hadapan Allah di setiap pergumulan apapun, sehingga kita menjadi gereja yang kuat dan kudus yang memuliakan Allah dan menjadi kesukaan Allah.
Tuhan Yesus memberkati.
Pergumulan terberat apa yang saat ini saudara hadapi? Bagaimana sikap hati saudara terhadap pergumulan tersebut? Dan menurut saudara, bagaimana Tuhan dimuliakan dan disenangkan lewat apa yang sedang saudara hadapi?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang dapat membatalkan hukum taurat dengan semua perintah yang terkandung di dalamnya?
Apa hasil dari kematian-Nya?
Ia datang untuk memberikan damai sejahtera kepada siapa saja?
Didalam satu Roh, apa yang kita peroleh?
Kita bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sebagai apakah kita?
Teman-teman..
Pada waktu dulu orang Yahudi dipisahkan dari orang bukan Yahudi oleh kendala-kendala kesukuan, agama, budaya, dan sosial.
Misalkan, orang bukan Yahudi dilarang masuk ke serambi dalam bait Allah di Yerusalem dengan ancaman mendapat hukuman mati.
Jika Kristus dapat mempersatukan keduanya, maka tidak akan ada lagi jurang pemisah betapapun lebarnya yang tidak dapat dijembatani oleh-Nya, baik dahulu maupun zaman sekarang ini.
Yes, Kristus mampu menjembataninya.
Kematian-Nya di kayu salib adalah satu-satunya cara untuk dapat mendamaikan seluruh umat manusia dengan Allah, tanpa terkecuali.
Menjadikan manusia milik kesayangan-Nya.
Dan semua manusia yang sudah menjadi milik Kristus memiliki ikatan bersama, yang ikatannya lebih dalam dan lebih kuat daripada perbedaan-perbedaan yang ada sebelumnya – yaitu suku, jenis kelamin, warna kulit, status, latar belakang atau apapun itu.
Semuanya satu di dalam Kristus, masing-masing menjadi anggota keluarga Allah.
Sebagai anggota keluarga Allah, kita memiliki hak istimewa untuk mengasihi satu sama lain dengan kasih Kristus yang ada pada kita.
Saling menerima satu dengan yang lainnya.
Saling memperhatikan satu dengan yang lainnya.
Hidup rukun dalam perbedaan yang ada. Sehingga keindahan rumah Tuhan menjadi nyata di bumi ini.
Tuhan Yesus memberkati.
Menurut pendapat saudara, apa yang terjadi ketika setiap anggota tubuh Kritus menyadari pentingnya dirinya untuk menjadi bagian dari anggota tubuh Kristus yang lainnya, apa hasil kesadaran itu ketika dilakukan? Apa tindakan nyata kita yang akan kita lakukan untuk anggota keluarga Allah hari ini? Mari melakukannya.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Hal apakah yang menajiskan perjanjian nenek moyang melalui perikop ini?
Apa yang dilakukan Yehuda, dan dilakukan dimana hal tersebut?
Apa yang Allah lakukan sebagai akibat dari tindakan itu?
Hal kedua apa yang dilakukan yang menajiskan perjanjian itu?
Apa yang dikehendaki oleh kesatuan daging dan roh?
Teman-teman..
Maleakhi mengecam umat itu karena mereka melakukan pelanggaran ganda yang serius terhadap hukum Allah.
Pertama, mereka menceraikan istri mereka dan Kedua, mereka menikahi wanita kafir-wanita yang Allahnya adalah Allah asing.
Jika kita menghormati Allah dan hukum-hukumNya, kita juga akan menghormati sesama kita.
Ketidakpedulian kita kepada Allah segera terungkap dalam sikap yang tidak ada tenggang rasanya terhadap orang lain.
Dalam perikop ini, orang-orang Yahudi menikah dengan perempuan kafir, padahal sudah dilarang atas dasar perintah Tuhan.
Lagi pula, pria-pria yang lebih tua dengan kejam menyingkirkan istri mereka yang mulai tua dengan perempuan-perempuan asing yang muda dan menarik.
Situasi ini tidak asing terjadi di kondisi hari-hari ini.
Dan ketika hal itu terjadi, yang mengalami masalah dan membawa efek penderitaan pastinya adalah keluarga.
Allah menyatakan bahwa Allah sangat peduli dengan semuanya ini, sehingga Allah menuntut kesetiaan dari umat-Nya.
Kesetiaan kepada Allah, dan kesetiaan dalam hubungan antar manusia.
Dalam Alkitab Perjanjian Baru dicatat untuk orang yang percaya hanya boleh menikahi orang percaya.
Sehingga buah dari kesatuan daging dan roh adalah keturunan ilahi yang percaya kepada satu Bapa.
Seorang percaya yang menikahi orang yang tidak mengabdi kepada Tuhan membuka peluang bagi dirinya untuk terpengaruh agar meninggalkan Tuhan dan mempengaruhi anak-anak untuk tidak mengabdi kepada-Nya.
Biarlah setiap kita yang adalah keluarga Allah boleh hidup dalam kebenaran.
Sehingga lahir keturunan ilahi yang percaya kepada Bapa disurga.
Tuhan Yesus memberkati.
Kebenaran apa yang harus dipegang teguh oleh orang percaya dalam pembelajaran Firman pagi ini? Deklarasikan bersama-sama kebenaran ini dengan orang yang kita temui hari ini.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 8:29!
Apakah tujuan Allah menyatakan pekerjaan-Nya bagi orang-orang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya?
Apakah penentuan Tuhan bagi orang-orang yang telah dipanggil dan dipilih oleh Tuhan?
Selain sebagai Tuhan sebagai apakah posisi Yesus bagi kita dalam keluarga Allah?
Ketika Tuhan memanggil dan memilih kita untuk menjadi anak-anak-Nya, maka di dalam pertumbuhannya Allah selalu bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan-Nya kepada kita.
Dan peranan Roh Kudus sangat dominan sekali sehingga kita betul-betul mengalami transformasi, terobosan dan revival ke arah keserupaan dengan Kristus.
”Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”(II Korintus 3:17-18).
Tujuan Allah menjadikan kita serupa dengan Yesus oleh pertolongan kuasa Roh Kudus adalah agar kita menjadi satu keluarga ilahi atau sorgawi dimana Yesus menjadi yang sulung diantara banyak saudara-saudara-Nya di dunia ini.
Yesus adalah kakak tertua dan kita adalah saudara-saudara-Nya.
”Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”(Roma 8:29).
”Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara, kata-Nya: “Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat.” (Ibrani 2:11-12).
Tuhan mengharapkan kepada kita agar dengan pemahaman bahwa Yesus adalah yang sulung diantara banyak saudara, maka kita harus hidup dalam satu kesatuan, hidup saling mengasihi, saling mengampuni, saling menerima satu dengan yang lainnya, karena Yesus adalah kasih.
Perkataan dan perbuatan kita membuat saudara-saudara kita dibangun dan tdiak bersikap seperti Kain terhadap Habel.
”Kata Kain kepada Habel, adiknya: “Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. Firman TUHAN kepada Kain: “Di mana Habel, adikmu itu?” Jawabnya: “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?”(Kejadian 4:8-9).
Marilah kita memiliki kehidupan seperti Yesus yang memiliki kasih yang melimpah dan tidak terbatas yang dinyatakan-Nya melalui kematian-Nya di kayu salib.
Marilah kita meneladani-Nya dengan mengasihi orang lain.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mewujudkan teladan Yesus sebagai saudara sulung kita dalam hal mengasihi.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Galatia 4:7!
Apakah yang menjadi tujuan Allah untuk mengutus Yesus dan lahir ke dunia?
Siapakah yang diberikan oleh Allah kepada kita sehingga kita dapat memiliki komunitas yang sangat spesial dengan Bapa?
Kita memiliki status anak dari yang semula adalah hamba. Karena kita sekarang adalah anak maka sebagai apakah kita pada akhirnya?
Iblis membuat manusia dikuasai dan takluk kepada dosa dan akhirnya menuju maut, sehingga manusia menjadi hamba si jahat yang selalu berbuat dosa, keserakahan, kebencian bahkan cinta akan uang.
Banyak orang yang menjadi hamba uang, hamba dosa, hamba keserakahan, hamba amarah, dan lain-lain, sehingga manusia tunduk kepada dosa, karena takluk kepada roh-roh dunia ini.
Namun kematian dan kebangkitan Yesus di kayu salib membuat dosa dan maut dihancurkan sehingga barang siapa yang percaya kepada Yesus dimerdekakan dari dosa dan maut dan menjadi hamba Kristus.
Dan sebagai hamba Kristus oleh karena anugerah-Nya kita diangkat menjadi anak.
”Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!” (Galatia 4:4-6).
Kita bukan hanya diangkat sebagai anak tetapi juga sebagai sahabat, yaitu orang-orang yang dapat memahami isi hati Tuhan dan kerinduan hati Tuhan serta rencana Tuhan.
”Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.”(Yohanes 15:15).
Bahkan lebih lagi dimana kita dijadikan ahli waris yaitu orang-orang yang berhak untuk memperoleh janji-janji Allah serta menerima semua bagian yang dimiliki oleh Yesus.
Segala hal yang sudah Bapa berikan kepada Yesus hal itu juga yang diberikan kepada kita.
”Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.”(Roma 8:17).
”Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.” (Galatia 4:7).
Allah sendiri oleh anugerah-Nya membuat kita diangkat menjadi anak dari hamba yang tidak berguna bahkan menjadi ahli waris dan pada akhirnya akan dimuliakan oleh Bapa sendiri dan kita mengalami transformasi.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengalami transformasi dari hamba dosa dan menjadi anak bahkan ahli waris.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 8:15!
Roh apakah yang membuat kita menjadi takut?
Siapakah yang membuat kita menjadi anak Allah sehingga kita tidak perlu takut lagi?
Hal apakah yang kita peroleh karena diangkat menjadi anak-anak Allah?
Karena semua orang sudah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah maka maut berkuasa atas manusia dan akibatnya manusia diperbudak oleh kebinasaan dan membuat manusia mengalami ketakutan.
Namun kuasa Roh Kudus membuat Roh Yesus tinggal dalam hati kita ketika kita percaya kepada Yesus dan karya-Nya di kayu salib. Kita diangkat menjadi anak-anak Allah.
”Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.”(Galatia 4:4-5).
Agar tidak terjadi keragu-raguan dalam hati kita serta intimidasi dari iblis perihal status kita sebagai anak Allah, maka Roh Kudus bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
”Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.” (Roma 8:16).
Kita memiliki hubungan yang dalam kepada Bapa karena kita adalah anak dan Dia adalah Bapa.
Dan Tuhan ingin supaya kita oleh pertolongan Roh Kudus dapat membangun keintiman tersebut melalui doa, doa dalam bahasa Roh, pujian dan penyembahan serta perenungan Firman Tuhan, bahkan kita akan dibawa untuk mengenal Bapa serta mengalami kasih Bapa.
”Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!”(Roma 8:15b).
”Yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” (Yohanes 14:17).
”Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.”(I Yohanes 3:1).
”Dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.” (Efesus 1:17).
Pada akhirnya pekerjaan Roh Kudus yang menjadikan kita anak-anak Allah juga membuat kita dapat bergaul intim dengan Bapa serta mengenal pribadi Bapa.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pengalaman saudara dengan Roh Allah yang menjadikan saudara anak Allah.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Wahyu 21:22!
Pada akhirnya mengapa Bait Suci tidak terlihat?
Kemuliaan siapakah yang menerangi Bait Suci-Nya sehingga tidak memerlukan sinar matahari dan bulan?
Siapakah yang tidak akan masuk ke dalam Bait Suci-Nya yang kekal?
Pada akhirnya Bait Suci yang secara fisik tidak akan nampak lagi sebab Tuhan Yang Maha Kuasa dan Anak Domba sendiri yang menjadi Bait Suci-Nya.
Hidup kita tidak nampak lagi tetapi kemuliaan Tuhanlah yang nampak melalui Bait Suci-Nya yaitu tubuh-Nya.
Hal itu akan terjadi karena pekerjaan Roh Allah yang bebas bekerja di dalam dan melalui hidup kita yang memerdekakan hidup kita dari kehidupan kedagingan dan duniawi karena hal-hal yang najis, kekejian atau dusta tidak akan ada di dalam Bait Suci-Nya.
“Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.”(Wahyu 21:27).
”Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.
Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.”(II Korintus 3:16-17).
Dan pekerjaan Roh Kudus di dalam hidup kita akan membawa kita dari kemuliaan kepada kemuliaan sampai akhirnya kita diubah menjadi serupa dengan gambaran-Nya dimana dosa dan maut yang membuat kita kehilangan kemuliaan Allah tidak bertahan di dalam kehidupan kita.
”Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.”(Roma 3:23).
”Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23).
”Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”(II Korintus 3:18).
Kita yang adalah Bait Suci-Nya tidak nampak lagi tetapi mengalami transformasi ke arah Yesus dan menjadi seperti Yesus, menjadi pribadi yang tidak lagi memiliki kodrat daging dan dunia ini, yaitu iri hati, kebencian, kepahitan, trauma-trauma, kekuatiran, kecemasan, kebimbangan, keraguan, amarah.
Yesus Kristus yang hidup di dalam kita dan kita merepresentasikan pribadi-Nya.
”Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.” (Efesus 1:23).
Satu hal yang Tuhan inginkan agar kemuliaan Bait Suci-Nya dapat diwujudkan dalam hidup kita adalah dengan membebaskan Roh Kudus dan Firman-Nya bekerja dalam hidup kita sehingga kita betul-betul mengalami transformasi.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pekerjaan Roh Kudus dan Firman-Nya bekerja dalam hidup saudara sehingga terjadi transformasi.