BUKAN LAGI HAMBA MELAINKAN ANAK

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

GALATIA 4:3-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Galatia 4:7!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang menjadi tujuan Allah untuk mengutus Yesus dan lahir ke dunia?
  2. Siapakah yang diberikan oleh Allah kepada kita sehingga kita dapat memiliki komunitas yang sangat spesial dengan Bapa?
  3. Kita memiliki status anak dari yang semula adalah hamba. Karena kita sekarang adalah anak maka sebagai apakah kita pada akhirnya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Iblis membuat manusia dikuasai dan takluk kepada dosa dan akhirnya menuju maut, sehingga manusia menjadi hamba si jahat yang selalu berbuat dosa, keserakahan, kebencian bahkan cinta akan uang.

Banyak orang yang menjadi hamba uang, hamba dosa, hamba keserakahan, hamba amarah, dan lain-lain, sehingga manusia tunduk kepada dosa, karena takluk kepada roh-roh dunia ini.

Namun kematian dan kebangkitan Yesus di kayu salib membuat dosa dan maut dihancurkan sehingga barang siapa yang percaya kepada Yesus dimerdekakan dari dosa dan maut dan menjadi hamba Kristus.

Dan sebagai hamba Kristus oleh karena anugerah-Nya kita diangkat menjadi anak.

”Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!” (Galatia 4:4-6).

Kita bukan hanya diangkat sebagai anak tetapi juga sebagai sahabat, yaitu orang-orang yang dapat memahami isi hati Tuhan dan kerinduan hati Tuhan serta rencana Tuhan.

”Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” (Yohanes 15:15).

Bahkan lebih lagi dimana kita dijadikan ahli waris yaitu orang-orang yang berhak untuk memperoleh janji-janji Allah serta menerima semua bagian yang dimiliki oleh Yesus.

Segala hal yang sudah Bapa berikan kepada Yesus hal itu juga yang diberikan kepada kita.

”Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.” (Roma 8:17).

”Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.” (Galatia 4:7).

Allah sendiri oleh anugerah-Nya membuat kita diangkat menjadi anak dari hamba yang tidak berguna bahkan menjadi ahli waris dan pada akhirnya akan dimuliakan oleh Bapa sendiri dan kita mengalami transformasi.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengalami transformasi dari hamba dosa dan menjadi anak bahkan ahli waris.

Pembacaan Alkitab Setahun

Hakim-hakim 19-21