Renungan Harian Kita Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini : YAKOBUS 5:12-15
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Yakobus 5:15.
Hal apakah yang harus dilakukan oleh umat Tuhan jika diantara mereka ada yang menderita?
Jikalau ada jemaat yang sakit, apakah yang harus kita lakukan?
Doa yang bagaimanakah yang dapat menyelamatkan orang sakit itu?
Alkitab mengajarkan kita bahwa jika ada orang yang menderita, mereka harus berdoa, jikalau ada seorang yang sakit maka mereka harus mengundang para penatua jemaat untuk mendoakan orang yang sakit dan mengoleskan minyak dalam nama Tuhan.
Dan ketika orang sakit didoakan maka orang yang sakit itu akan diselamatkan, maksudnya bahwa apabila orang sakit tersebut telah berbuat dosa maka dosanya akan diampuni, dia diselamatkan dan disembuhkan.
Namun harus dinaikkan doa yang lahir dari iman.
Apakah yang dimaksud dengan doa yang lahir dari iman?
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Itulah sebabnya tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.
Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang-orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Jadi kita harus percaya bahwa ada Allah yang mendengar dan menjawab doa-doa serta seruan hati kita.
Dan Allah itu dapat kita hampiri melalui Yesus Kristus sebagai jalan kepada Bapa.
“Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri.”(Ibrani 10:19-20).
Dan kita beroleh keberanian dan keyakinan untuk berdoa selain karena Allah dapat dihampiri melalui Yesus Kristus namun juga ada janji Allah melalui Firman-Nya yang menyebabkan kita memiliki iman untuk berdoa.
“Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” (Roma 10:17).
Oleh sebab itu kita harus memiliki Firman untuk punya keyakinan untuk kita berdoa dan berdoa untuk segala hal.
Dengan merenungkan Firman, membaca Firman Tuhan dan mendeklarasikan Firman Tuhan dan membuat Firman Tuhan bergerak dengan leluasa dalam hidup kita sehingga selalu dinaikkan doa yang lahir dari iman sehingga kita mengalami jawaban doa dalam segala hal.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara bergerak dalam doa yang lahir dari iman.
Renungan Harian Kita Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini : WAHYU 5:8-14
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang dimaksud dengan imam dan raja di bumi?
Apakah setiap suku, kaum dan Bahasa sudah dibeli dengan darah Yesus?
Seperti apa doa orang percaya di gambarkan dalam surga?
Saudara, Yohanes menjelaskan bahwa cawan-cawan itu berisi doa-doa umat Allah yang seperti bau harum dupa yang dibakar bagi-Nya (lihat Mazmur 141:2; Lukas 1:10).
Dalam Perjanjian Lama persembahan dupa adalah hak prerogatif imam (Bilangan 16:6-7).
Doa orang-orang percaya itu sesuatu harum-haruman bagi Allah.
Saudara, kita ditetapkan menjadi kerajaan dan imam bagi Allah, untuk melayani Allah dan memerintah di bumi.
Sebagai imam tugas kita adalah mempersembahkan harum-haruman, yaitu doa-doa kita setiap hari.
Berdoa supaya Kerajaan Allah datang, di bumi seperti di surga, Melalui doa-doa kita, Allah akan campur tangan.
Semakin banyak kita berdoa, semakin banyak Allah akan campur tangan.
Sebagai imam kita membela orang-orang berdosa di hadapan Allah, supaya mereka juga menerima keselamatan.
Sebagai kerajaan dan raja, Allah membangkitkan kita untuk menjadi orang-orang yang berpengaruh atas berbagai bidang kehidupan.
Allah ingin kita menjadi raja di dalam keluarga, bidang pendidikan, bidang politik dan pemerintahan, bidang ekonomi dan bisnis, bidang media dan entertainment, bidang keagamaan dan bidang-bidang lainnya.
Untuk menjadi raja, kita diberikan Allah talenta dan karunia-karunia Roh Kudus.
Orang-orang dunia ini hanya memiliki talenta, sedangkan kita diberikan juga karunia-karunia Roh Kudus, sehingga wajar kalau kita menjadi orang-orang yang berpengaruh.
Semua itu bagi kemuliaan Raja di atas segala raja, Tuhan Yesus.
Renungkanlah, di bidang apakah Allah memanggil kita supaya menjadi berkat dan berpengaruh.
Renungan Harian Kita Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini : WAHYU 4:8-11
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi Ketika mahluk-mahluk itu mempersembahkan pujian?
Apakah yang dilakukan ke-24 tua-tua di surga
Mengapa mereka melemparkan mahkotanya di hadapan tahta?
Saudara, Makhluk-makhluk yang dicatat dalam wahyu 4 tampak mirip dengan serafim (yang menyala-nyala) dari Yesaya 6:2-3 karena mereka masing-masing memiliki enam sayap.
Mahluk-mahluk ini menyanyikan pujian siang dan malam tanpa henti, bukan berarti nanti di langit baru bumi baru kita hanya menyembah/memuji Tuhan.
Itu tugas para serafim. Ke empat mahluk itu berseru : “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah…”
“Dalam bahasa Ibrani, pengulangan ganda dari sebuah kata menambahkan penekanan, sedangkan pengulangan tiga kali menunjuk pada superlative, menarik perhatian pada kekudusan Tuhan yang tak terbatas—kualitas Tuhan yang dirasakan oleh makhluk di hadapan-Nya sebagai kedahsyatan atau ketakutan.
Saudara, dalam doa kita tentu bukan hanya permohonan, ada juga syafaat, ucapan syukur, penyembahan.
Salah satu yang sangat penting dalam doa adalah penyembahan atau pengagungan kepada Tuhan, sama seperti ke empat mahluk itu menyadari keagungan dan kedahsyatan Tuhan.
Hal itu yang menyebabkan ke 24 tua-tua itu melemparkan mahkota, karena menyadari keagungan Allah, mereka merasakan tidak layak memakai mahkota di hadapan Yang Maha Kuasa, Allah yang awal dan akhir itu.
Doa yang penuh kemuliaan adalah doa dengan kesadaran hanya Dia yang layak menerima segala hormat dan kemuliaan.
Doa yang didasari pemahaman bahwa sesungguhnya kita tidak layak menerima mahkota, sekalipun Dia memberikannya.
Semua berasal dari Dia dan hanya untuk Dia.
Hanya Dia yang layak menerima puji-pujian dan hormat.
Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana mahkota apa saja yang disediakan Allah untuk anak-anak-Nya.
Renungan Harian Kita Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini : ROMA 8:14-17
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah saudara dipimpin Roh Allah?
Apakah yang menjadi warisan kita dari Allah?
Kapan warisan itu kita terima?
Pewaris kekayaan miliarder eksentrik Huguette Clark, Timothy Henry Gray, ditemukan tewas di di bawah jembatan Union Pacific Railroad, Wyoming. Ia menjadi gelandangan sampai akhir hayatnya tanpa tahu bahwa ia mewarisi kekayaan sebanyak US$ 19 juta atau sekitar Rp 183,1 miliar dari total US$ 300 juta harta Clark.
Dugaan sementara, ia tewas akibat hipotermia karena suhu mencapai 10 derajat saat itu.
Letnan Bull Jeffers dari Kepolisian Evanston menyatakan tak ada tanda bahwa ia meninggal karena pembunuhan.
Saat ditemukan, Gray mengenakan jaket yang sangat tipis. (sumber : Tempo.co)
Berita di atas bukanlah berita baru.
Begitu banyak ahli waris kerajaan Allah yang tidak bisa menikmati apa yang menjadi hak-nya.
Persis seperti kisah Timothy Henry Gray, banyak anak Tuhan TIDAK TAHU bahwa dia memiliki warisan yang seharusnya dinikmati semasa di bumi.
Saudara, karena kita adalah anak-anak Allah, maka kita otomatis menjadi ahli waris atas setiap janji Tuhan yang diberikan kepada kita secara pribadi.
Seorang ahli waris akan menerima warisannya setelah dia dewasa.
Oleh karena itu, ada 3 hal penting yang harus kita pegang supaya siap menerima warisan.
Pertama, kita harus secara sadar mempercayai firman Tuhan bahwa kita adalah ahli waris Kerajaan Allah.
Kedua, kita harus terus membangun pola pikir Kerajaan Allah, sehingga memahami prinsip-prinsip Kerajaan Allah.
Ketiga, bertumbuh dalam pengenalan akan Allah secara terus menerus sehingga janji-janji Allah yang sangat banyak dalam Alkitab menjadi janji Allah secara pribadi.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana proses menerima warisan itu terjadi.
Saudara, kita harus mengingat bahwa status kita sekarang bukan lagi orang berdosa, tetapi orang benar, yang dibenarkan oleh Allah melalui iman dalam Tuhan Yesus.
Jangan lagi tertipu oleh berbagai pengajaran yang memposisikan kita sebagai orang berdosa.
Ingat, sekarang kita adalah anak-anak Allah, kebenaran Allah di dalam Kristus.
Memang selama kita masih tinggal dalam tubuh ini, masih mungkin melakukan dosa, tetapi tidak lagi tunduk kepada dosa.
Kita bukan lagi hamba dosa, tidak tunduk kepada dosa, tetapi sekarang adalah hamba kebenaran.
Dulu kita tunduk dan menghamba kepada dosa, sekarang kita merdeka dari dosa dan dapat mengalahkan dosa.
Saudara, tubuh kita memang berasal dari dunia ini.
Suatu saat akan Kembali menjadi debu. Tubuh kita punya kecenderungan untuk berbuat dosa.
Oleh karena itu kita harus menguasai dan mendisiplinkan keinginan-keinginan tubuh kita.
Perbuatan tubuh dimulai dari pikiran.
Oleh karena itu kita harus menguasai pikiran kita setiap hari.
Kita memiliki Roh Kudus yang akan memampukan kita menang atas dosa.
Kita harus menjagai pikiran kita sedemikian rupa.
Pikiran-pikiran lama kita harus dibuang dan digantikan pikiran-pikiran Kristus.
Iblis dapat saja melintaskan pikiran-pikiran jahat, tetapi jangan biarkan itu menetap dalam pikiran kita.
Iblis seperti burung yang hendak bersarang, dapat saja hinggap di kepala kita, tapi jangan biarkan dia membuat sarang.
Segera usir.
Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana melawan pikiran-pikiran yang dari dunia ini.
Renungan Harian Kita Penulis : Pdt. Saul Rudi Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini : ROMA 8:5-10
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi Ketika Roh Allah tinggal di dalam diri kita?
Bagaimana caranya mematikan keinginan daging?
Bagaimana cara memiliki pikiran dari Roh?
Saudara, kita hidup dalam peperangan setiap hari.
Ya, seumur hidup kita akan mengalaminya.
Tidak ada hari tanpa peperangan rohani.
Setiap orang : tua muda, lama baru, senior junior, diaken, pendeta, penatua semua terlibat peperangan rohani.
Area peperangan rohani yang utama adalah dalam pikiran.
Oleh karena itu, Paulus menasihatkan supaya kita mengalami pembaharuan pikiran secara terus menerus.
Setelah bertobat, kita dilahirkan baru secara roh, tetapi pikiran kita masih mengandung pikiran-pikiran yang berasal dari dunia ini, pikiran-pikiran yang bertentangan dengan firman Allah.
Bukan hanya itu saja, sepanjang hidup kita akan berhadapan dengan pikiran-pikiran dunia, baik melalui pergaulan, media sosial, dan semua informasi yang masuk ke dalam kehidupan kita.
Semua informasi itu harus difilter oleh firman Tuhan.
Perbuatan dimulai dari pikiran.
Perbuatan-perbuatan daging masih kita lakukan karena pikiran-pikiran kita berasal dari manusia lama kita.
Oleh karena itu, kita harus mulai memberi diri dipimpin oleh Roh dan menerima pikiran-pikiran dari Roh.
Bagaimana kita menerima pikiran-pikiran dari Roh?
Melalui persekutuan dengan Roh Kudus.
Ingat, pergaulan adalah sarana untuk mempengaruhi.
“pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik” sebaliknya pergaulan yang baik akan membangun kebiasaan yang baik atau memperkuat kebiasaan baik.
Tentu saja, Pergaulan dengan Roh Kudus akan menyebabkan pikiran-pikiran dari Roh Kudus mempengaruhi pikiran kita.
Selain pergaulan dengan Roh Kudus, kita perlu membarui pikiran kita dengan membaca dan merenungkan firman Tuhan secara teratur.
Firman Tuhan dibaca untuk mengetahui kehendak Allah (pikiran Allah) atas hidup kita.
Pikiran-pikiran lama kita yang dibentuk sejak kecil harus digantikan dengan pola pikir baru dari Alkitab.
Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya iblis menggoda manusia?