Selasa, 1 November 2022

KEKAYAAN ORANG BERDOSA DISIMPAN BAGI ORANG BENAR

Penulis : Pramadya Wisnu
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

AMSAL 13:22-25

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang ditinggalkan orang baik bagi anak cucunya?
  2. Apa tanda orang tua yang mengasihi anaknya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ada prinsip umum dalam Alkitab, terutama dalam Perjanjian Lama, bahwa hidup benar dalam takut akan Tuhan akan membawa berkat dalam kehidupan.

Bagian dari berkat itu adalah kekayaan dan harta.

Bagi umat Tuhan mungkin sulit untuk merenungkan hal ini karena realitas Perjanjian Baru adalah bahwa Tuhan dapat memanggil kita untuk kehidupan yang justru tidak termasuk kelimpahan atau kemakmuran.

Seperti tertulis dalam 1 Petrus 2:21 “Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.”

Ya, ada orang yang oleh kasihnya kepada Tuhan, dia sama sekali tidak mempedulikan masalah harta.

Meskipun demikian, prinsip-prinsip Alkitab masih berlaku secara umum.

Masih benar bahwa jika seseorang ceroboh dalam mengelola keuangan, maka mereka tidak akan memilikinya, tetapi jika seseorang mengelola keuangannya dengan baik, dengan mencari kerajaan Allah terlebih dahulu, daripada kemewahan duniawi.

Maka mereka akan dapat mewariskan harta kepada anak cucu mereka.

Dalam Kitab Amsal dikatakan, “kekayaan orang berdosa disediakan bagi orang benar.”

Ini berbicara tetang tangan Tuhan yang memindahkan kekayaan orang yang tidak saleh atau tidak benar dan mengalokasikannya kembali kepada mereka yang takut akan Tuhan.

Bagi umat Tuhan, kita tetap harus dengan serius mengelola keuangan dengan bijak dan tidak hidup sedemikian rupa sehingga kita dengan ceroboh membelanjakan uang kita dengan semau kita.

Umat Tuhan harus mengerti perbedaan kebutuhan dan keinginan.

Janji Tuhan adalah Dia menyediakan segala kebutuhan kita, tetapi Tuhan tidak pernah berjanji untuk memenuhi semua keinginan kita.

Filipi 4:19 “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” 

Dan…meninggalkan warisan bagi anak cucu, mencakup lebih dari sekadar uang atau harta, tetapi juga harus mencakup teladan karakter dan iman.

Saudara, renungkanlah, apa yang akan engkau wariskan bagi anak cucumu kelak.

Senin, 31 Oktober 2022

TUHAN YANG MENGGERAKAN HATI BANGSA-BANGSA

Penulis : Aris Handoko & tim
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KELUARAN 3:19-22

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa raja Mesir bisa mengizinkan bangsa Israel keluar?
  2. Apa yang dilakukan oleh Allah kepada bangsa Mesir?
  3. Bagaimana bangsa Israel pergi dari Mesir, apakah dengan tangan hampa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Bangsa Israel ada dalam kesengsaraan besar di Mesir.

Mereka menjadi budak.

Dan sebagai budak, tentu mereka tidak memiliki banyak harta kekayaan.

Tuhan lalu menunjukkan kebesaranNya dengan sepuluh tulah sehingga raja Mesir akhirnya mau melepas bangsa Israel pergi.

Sebagai budak, bisa pergi dengan bebas saja tentunya sudah merasa bersyukur, tapi Tuhan tidak hanya membuat bangsa Israel bisa pergi.

Ia membuat bangsa Mesir “bermurah hati” dan membekali bangsa Israel dengan segala harta benda.

Saudaraku, ada banyak orang bergumul dengan keuangan dan merasa tidak mungkin bisa punya “banyak”.

Sebagian terjebak dalam usaha yang terus menerus dan luar biasa untuk bisa memiliki lebih banyak.

Sebagian lagi tidak mau bersusah payah untuk berusaha karena merasa tidak ada gunanya.

Saudara, kita bisa belajar dari perjalanan bangsa Israel, bahwa sesungguhnya tidak sulit untuk Allah mendatangkan berkat bagi kita.

Tidak sulit untuk Ia menggerakan hati orang untuk memberkati kita.

Sekali Ia bertindak, mujizat terjadi!

Yang seringkali sulit adalah mengubah sikap hati kita, untuk senantiasa tertuju kepada Tuhan dan menghilangkan mental kemiskinan dari hati kita.

Orang dengan mental miskin bukanlah orang yang tidak punya uang, tapi orang yang tidak pernah merasa cukup dan selalu membandingkan dirinya sehingga sulit bersyukur.

Berapapun berkat berkat yang ia miliki, tidak akan pernah cukup.

Ada kata-kata bijak berkata “Ada dua hal yang menunjukkan siapa dirimu:

Pertama adalah kesabaranmu saat tidak memiliki apa-apa, dan yang kedua adalah sikapmu saat kamu memiliki segalanya.”

Saudaraku, maukah engkau menyerahkan semua kekuatiranmu kepada Allah, dengan mempercayai bahwa tidak ada yang sulit bagiNya?

Percayalah bahwa Ia tahu kebutuhan kita dan sanggup memenuhi segala keperluan kita.

Adakah sesuatu yang saudara butuhkan saat ini?

Berdoalah dan dapatkan janji Tuhan mengenai perkara tersebut.

Minggu, 30 Oktober 2022

KEKAYAAN BANGSA-BANGSA DATANG KEPADAMU

Penulis : Aris Handoko & tim
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 60:1-6

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimanakah keadaan bumi di mana kita diperintahkan untuk bangkit dan menjadi terang?
  2. Apa yang terjadi ketika terang Tuhan terbit atas kita?
  3. Apa yang akan membuat kita heran dan tercengang?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Perintah Allah yang terus bergema bagi kita melalui nabi Yesaya adalah “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu.”

Kita hidup di dunia yang semakin gelap.

Ketidakbenaran semakin bebas dan mudah beredar melalui jangkauan teknologi.

Setiap orang berusaha melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri.

Pertanyaan besarnya adalah apakah ada perbedaan antara orang yang mengikut Tuhan dan tidak?

Jika kita yang disebut anak-anak terang hidupnya sama dengan dunia ini, maka bagaimana dunia yang gelap bisa melihat terang Tuhan?

Itu sebabnya Allah memerintahkan kita untuk BANGKIT, BERSINARLAH. Kita perlu tinggal dalam terang dan kemuliaan Tuhan terus menerus sehingga hidup kita bersinar.

Ketika kita bangkit dan menjadi terang, maka Allah akan menyertai dan melimpahkan segala sesuatu yang kita butuhkan, termasuk dalam hal finansial.

Kita perlu memahami bahwa mempunya hidup dalam segala berkelimpahan (Yohanes 10:10) tidak selalu berarti kita menjadi kaya raya, banyak uang, dan bisa mendapatkan apapun yang kita inginkan.

Kalaupun kita mengalami kelimpahan finansial, itu dimaksudkan untuk memberitakan perbuatan masyhur Tuhan dan karyaNya yang ajaib!

Injil disampaikan melalui hidup kita.

Kekayaan tidak melulu soal uang dan harta, tapi hati.

Seberapapun yang kita miliki, jika hati kita tidak melimpah, kita tidak akan pernah merasa cukup.

Bukan berapa banyak yang kita miliki yang terpenting, tapi apakah kita punya kekayaan hati untuk mengelola segala sesuatu yang Tuhan percayakan kepada kita?

Diskusikanlah dengan pembimbing saudara bagaimana agar saudara bisa memiliki hati yang berlimpah dan kaya secara rohani.

Sabtu, 29 Oktober 2022

AKAR SEGALA KEJAHATAN ADALAH CINTA UANG

Penulis : Aris Handoko & tim
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 TIMOTIUS 6:7-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang kita bawa ketika lahir dan meninggalkan dunia?
  2. Siapakah yang terjatuh ke dalam pencobaan?
  3. Bagaimana cinta uang bisa menjadi akar segala kejahatan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ada kalimat yang mungkin pernah kita dengar, “Uang tidak bisa membeli segalanya tapi segalanya butuh uang”.

Bagaimana menurut saudara?

Apakah pepatah tersebut benar?

Banyak anak-anak Tuhan terperangkap dalam kebingungan terkait masalah uang.

Dibilang kurang rohani kalau bicara uang.

Namun kenyataannya dalam sehari-hari butuh uang untuk makan, untuk beli pakaian, untuk banyak hal bahkan untuk pelayanan.

Masalah uang juga sering memicu keresahan kita karena berhubungan dengan keberhagaan diri, toh dunia ini menilai segala sesuatu dengan uang.

Mereka yang punya lebih banyak uang, tampak lebih punya kesempatan daripada mereka yang sudah bekerja keras dan berdoa, namun tidak punya uang sebanyak itu.

Saudaraku, lalu bagaimanakah kita harus menyikapinya?

Pertama, mari kita melihat uang dari perspektif Allah.

Allah bukan melarang kita untuk mencari dan memiliki banyak uang.

Ia tahu kita membutuhkannya.

Namun Allah mau kita melihatnya dari perspektif kekekalan.

“Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa keluar” (1 Timotius 6:7).

Kedua, 1 Timotius 6:10a mengingatkan bahwa “Akar segala kejahatan ialah CINTA uang”.

Apa yang kita cintai, akan kita dahulukan.

Cinta akan uang menyebabkan kita tidak bisa mencintai Allah karena prioritas utama kita adalah uang.

Ketika uang yang menjadi “tuan”, maka kita jatuh kedalam berbagai pencobaan dan jerat.

Mari saudara, evaluasi diri kita, apa yang menjadi prioritas kita hari ini.

Apakah yang benar-benar kita kejar dan cintai?

Bagaimana posisi uang dalam hidup kita?

Apakah uang masih menjadi tuan dalam hidup kita?

Bagaimana caranya agar saudara tidak jatuh ke dalam jerat mencintai uang?

Diskusikanlah dengan rekan PA atau rekan persekutuan saudara?

Jumat, 28 Oktober 2022

TIDAK MENGAMBIL APA YANG JADI HAK ORANG LAIN

Penulis : Aris Handoko & tim
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KEJADIAN 14:19-23

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang Abram berikan kepada Melkisedek?
  2. Apa tawaran raja Sodom kepada Abram?
  3. Bagaimana sikap Abram terhadap tawaran raja Sodom tersebut?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, hari ini kita belajar bagaimana Abraham mengelola harta kekayaan yang Tuhan percayakan kepadanya dengan benar.

Kita bisa melihat bahwa hati Abraham tidak terikat kepada harta, melainkan kepada Tuhan sendiri.

Pertama, dalam hal persembahan Abraham tidak segan-segan untuk memberikan sepersepuluh dari harta benda yang ia peroleh kepada Tuhan.

Ia memberikannya kepada Melkisedek, raja Salem yang juga adalah imam Allah Yang Mahatinggi (lihat Ibrani 7:1-2).

Kedua, dalam hal pembagian harta benda Abraham menunjukkan kepada kita bahwa hatinya tidak terikat kepada harta.

Ketika raja Sodom menawarkan harta benda miliknya kepada Abraham, ia tidak serta merta langsung menerima tawaran itu.

Abraham malah lebih memikirkan apakah nama Tuhan dipermuliakan atau tidak jika ia menerima tawaran harta itu.

Abraham menolak tawaran itu agar raja Sodom jangan mencuri kemuliaan Tuhan dengan mengatakan dirinyalah yang membuat Abraham menjadi kaya.

Abraham benar-benar menyadari, bahwa berkat Tuhanlah yang menjadikannya kaya.

Saudara, marilah kita memiliki sikap hati yang benar seperti Abraham, yang memberi dengan ucapan syukur kepada Tuhan, dan tidak mengambil bagian hak milik orang lain, serta mencukupkan dirinya dengan semua yang Tuhan beri.

Sikap hati ini terwujud karena Abraham lebih memilih untuk menautkan hatinya hanya kepada Tuhan dan bukan kepada harta kekayaan.

Maka, sudah seharusnyalah kita juga, yang adalah anak-anak rohani Abraham, memiliki sikap hati yang sama seperti bapa rohani kita.

Allah yang telah memampukan Abraham, juga akan memampukan kita.

Renungkanlah apakah ada “hak” Tuhan atau hak orang lain yang saudara ambil? Putuskanlah untuk mengembalikan hak tersebut.

Kamis, 27 Oktober 2022

MEMBERIKAN PERSEMBAHAN DARI HARTA BENDA

Penulis : Aris Handoko & tim
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 2:10-12

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang datang menengok dan menyembah Yesus di Betlehem?
  2. Apa yang diberikan oleh mereka yang menyembah Yesus ini?
  3. Bagaimana mereka menaati suara Tuhan saat pulang?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika kita mempersembahkan harta benda kita kepada Tuhan, apakah Tuhan semakin kaya?

Tuhan bukanlah pribadi yang miskin sehingga Ia mengharapkan persembahan harta kita.

Ia adalah pemilik langit dan bumi, termasuk harta kekayaan yang kita miliki.

Jadi, mengapa Allah ingin kita mempersembahkan harta kekayaan kita kepadaNya?

Jawabannya adalah: hati kita.

Firman Tuhan berkata bahwa di mana hartamu berada di situ hatimu berada.

Karena itulah saat kita memberikan kepadaNya persembahan harta, kita sedang menunjukkan hati kita kepadaNya.

Hal itu juga membuktikan bahwa hati kita bukan pada harta kekayaan dunia.

Saat kita rela mempersembahkan harta bahkan yang paling berharga kepada Tuhan, maka itu menunjukkan hati kita tidak melekat pada harta kekayaan kita, melainkan pada Tuhan.

Kita hanya akan berkorban untuk seseorang atau sesuatu yang benar-benar bernilai bagi kita.

Jika kita merelakan harta kekayaan kita untuk Tuhan, maka sesungguhnya yang paling bernilai bagi kita adalah Tuhan.

Dia menjadi harta kekayaan kita yang utama.

Saudara, sama seperti orang-orang Majus dari Timur yang hatinya sangat bersukacita karena Tuhan dan datang sujud menyembah kepadaNya serta mempersembahkan harta kekayaan terbaik yang mereka miliki, demikian juga Tuhan ingin agar kita mempersembahkan harta kekayaan yang terbaik yang kita miliki bagi kemuliaanNya.

Tuhan tidaklah menginginkan harta kita, namun Ia menginginkan hati kita.

Saudaraku, Tuhan ingin agar kita memandang Pribadi-Nya jauh lebih berharga dibandingkan dengan semua harta kekayaan yang kita miliki.

Mari, jadilah “orang – orang Majus dari Timur” di zaman modern bagi Tuhan.

Amin.

Apakah harta kekayaan yang saat ini saudara miliki dan persembahkan bagi Tuhan?