KASIH YANG LEBIH BESAR

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 15:12-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang menjadi contoh atau teladan dalam saling mengasihi?
  2. Seperti apakah contoh dari kasih yang terbesar?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yohanes 15:13  “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”

Untuk manusia berdosa, Yesus datang ke dunia.

Dia tidak pernah menunggu orang berbuat baik, sebelum Dia menawarkan kasih-nya, pengorbanan-Nya di kayu salib.

Saulus adalah orang yang memburu pengikut Kristus untuk kemudian dianiaya.

Yesus tidak menunggu Saulus untuk berubah menjadi baik, baru kemudian Dia menyatakan kasih-Nya.

Yang terjadi adalah Yesus menyatakan kasih-Nya terlebih dulu kepada Saulus, hingga Saulus kemudian menyadari dosa dan kesalahannya.

Saulus bertobat dan menjadi percaya kepada Yesus, hingga akhirnya dia dipakai menjadi rasul yang memberitakan Injil ke tempat-tempat yang jauh dan namanya diubah menjadi Paulus.

Kasih Yesus seperti inilah yang kemudian menjadi inspirasi bagi para rasul, para murid di gereja yang mula-mula, para pemberita Injil di abad-abad kemudian.

Sebagian dari mereka bahkan rela menjadi martir, mati bagi Kristus oleh karena begitu besar cinta mereka kepada Kristus, sehingga mereka lebih rela mati daripada harus menyangkal iman mereka.

Mengasihi Tuhan adalah hal yang utama, tetapi perintah Tuhan juga sangat jelas, yaitu agar kita saling mengasihi sama seperti Aku telah mengasihi kamu.

Standarnya memang sangat tinggi: “sama seperti Aku telah mengasihi kamu”.

Tetapi Tuhan tidak memerintahkan kita untuk langsung melompat ke standar yang paling tinggi.

Kita bisa berlatih mengasihi dengan melakukan tahapan-tahapan dari yang paling rendah hingga semakin tinggi.

Kita bisa mulai berlatih dari definisi kasih yang ada di 1 Korintus 13:4-7.

  • Kasih itu sabar: sudahkan kita sabar ketika kita ada di jalan raya dan melihat orang menghambat laju kendaraan kita. Apakah kita sabar dalam mendengarkan keluhan saudara kita, atau kita langsung ingin berbicara memberikan jawaban sebelum lawan bicara kita menjelaskan permasalahannya.
  • Kasih itu murah hati: seorang yang murah hati, hatinya seluas samudera, dia tidak mudah tersinggung, tidak baperan, tidak egois atau mementingkan ego atau harga dirinya, dia juga mudah untuk memberi ketika melihat orang yang berkekurangan.

Hari ini kita bisa belajar dari dua definisi kasih di atas dan melihat bagaimana dampaknya bagi orang lain.

Tuhan tidak memerintahkan kita langsung pada top level, memiliki kasih seperti Kristus, dan memang mustahil hal itu langsung dilakukan.

Saudara, di tengah keluargamu dan di tempat kerja, cobalah mulai untuk berlaku sabar dan murah hati.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Samuel 1-3