MEMBANTU ORANG KUDUS

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 12:9-13

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimanakah kita harus saling mengasihi?
  2. Bagaimana sikap kita ketika melihat kekurangan orang-orang kudus?
  3. Bagaimana sikap kita kepada mereka yang menganiaya kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Firman Tuhan menyatakan bahwa setiap orang yang sudah percaya dan mengakui Yesus sebagai Juruslamat, mereka menjadi bagian dari Kerajaan Allah.

Kita bahkan disebut sebagai “Orang Kudus”.

Kudus bukan karena kita sempurna dan tidak pernah berbuat salah, tapi karena kita disempurnakan dan dikuduskan oleh darah Yesus yang sangat berharga.

Secara khusus Paulus mengingatkan kita untuk membantu kekurangan orang-orang kudus.

Ini bisa jadi menimbulkan pertanyaan kenapa perlu membantu saudara seiman kita?

Bukankah sama saja membantu siapa pun?

Bukankah yang penting kita sudah membantu orang lain?

Saudaraku, saudara seiman kita adalah keluarga rohani.

Sama seperti dalam satu keluarga, adalah hal yang tidak wajar jika seorang anak lebih sibuk membantu keluarga tetangga daripada orang tuanya sendiri.

Tidak seharusnya kita menyumbang untuk sosial, namun mengabaikan kebutuhan dari keluarga sendiri.

Hal ini tidak berarti kita tidak perlu berbuat baik kepada orang lain yang bukan saudara seiman, tapi kita perlu secara bijaksana melihat kebutuhan dan mengatur prioritas pemberian kita.

Sebuah komunitas akan dikenal dari kasih dan kesatuan mereka, demikian juga dengan umat Allah.

Kerinduan Tuhan Yesus adalah agar jemaat yang adalah tubuhNya masing-masing bisa berfungsi dan saling menolong sehingga tubuhNya bisa bergerak dengan bebas.

Lewat kasih yang nyata itulah, nama Tuhan Yesus ditinggikan dan banyak orang akan dibawa kepadaNya.

Hari ini, mari mulai melihat kebutuhan saudara-saudara seiman kita.

Barangkali keluarga PA atau teman persekutuan saudara.

Mulailah menanyakan pertanyaan sederhana kepada mereka, ”Apa yang sedang kamu butuhkan?

Apa yang bisa saya bantu?”

Kita juga bisa melihat kebutuhan saudara-saudara kita di ladang misi.

Kira-kira adakah yang bisa kita dukung?

Ingatlah bahwa bantuan, tidak selalu harus berupa uang dan materi yang besar, tapi setiap perhatian, doa, dan usaha akan sangat berarti.

Diskusikanlah dengan rekan PA atau persekutuan saudara, apa yang bisa dilakukan secara nyata untuk membantu saudara seiman di lingkup saudara atau di tempat lainnya yang membutuhkan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Samuel 15-17