MENJADI TELADAN DALAM KASIH DAN KESETIAAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 TIMOTIUS 4:12-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Teladan apa saja yang Paulus minta untuk ditunjukkan oleh Timotius kepada orang percaya?
  2. Tentang karunia, apa yang Paulus ingatkan untuk dilakukan oleh Timotius?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Kita tahu bahwa Allah adalah Kasih dan yang mengasihi umat-Nya.

Banyak ayat dalam Alkitab yang mendukung hal ini.

Tetapi tahukan kita bahwa Allah juga adalah Allah yang setia.

Ya, benar.

Dan banyak ayat yang menyatakan hal ini, baik dalam Kitab Perjanjian Lama, maupun Perjanjian Baru.

Beberapa di antaranya:

  • Ratapan3:22-23 “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”
  • 1 Yohanes 1:9 “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
  • 1 Tesalonika 5:24 “Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.”

Allah adalah Allah yang setia dan Tuhan ingin agar kita juga menjadi seorang yang setia.

Dari ayat yang kita baca, Paulus juga meminta agar Timotius menjadi teladan dalam: tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

Kesetiaan sebagai buah Roh Kudus disebut sebagai buah ke delapan – Galatia 5:22.

Jadi potensi untuk setia telah Tuhan berikan di dalam kita. Yang harus kita lakukan adalah menerapkan kesetiaan dalam kehidupan sehari-hari.

Di area mana saja kita bisa setia:

  1. Kita setia dalam mentaati Firman Tuhan. Dalam hal ini arti setia adalah ketaatan kita yang terus menerus kepada Tuhan dan Firman-Nya.
  2. Di rumah, suami atau isteri haruslah setia kepada pasangannya, sampai maut memisahkan…
  3. Di tempat kerja, setia bisa dimaknai sebagai loyalitas kita kepada atasan dan tempat kita bekerja.
  4. Di gereja atau dalam pelayanan, setia bisa dimaknai sebagai hormat kita kepada pemimpin, bersedia untuk tunduk dan bertanggungjawab dengan tugas pelayanan yang menjadi tanggung jawab kita.
  5. Sebagai pemimpin pelayanan, apakah pemimpin pemuridan dan persekutuan setia bisa dimaknai sebagai kesediaan kita untuk menjadi teladan dalam memenuhi nilai-nilai Firman Tuhan, tanggung jawab kita dalam mendoakan dan mengasihi orang-orang yang kita layani.

Itu semua adalah contoh yang tentu bisa kita kembangkan.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang bagaimana menerapkan prinsip kesetiaan ini secara konkrit di dalam berbagai komunitas yang diikuti.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Samuel 25-27