Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah I Korintus 9:25.
Dalam gelanggang pertandingan semua orang ikut berlari dan berapa orangkah yang memperoleh hadiah?
Sikap apakah yang harus dibangun oelh setiap peserta pertandingan agar dapat memperoleh hadiah?
Apakah yang harus kita lakukan agar kita dapat menguasai diri dalam segala hal?
Sebagai umat Tuhan yang memiliki visi koorporat yaitu membangun Rumah Kabar Baik maka kita harus berlari dengan tujuan yang jelas yaitu membangun Rumah Kabar Baik, demikian juga sebagai petinju kita tidak sembarangan saja memukul, tetapi memukul kepada sasaran supaya kita melihat visi Tuhan digenapi melalui hidup kita.
Supaya kita tidak dialihkan dengan hal-hal yang lain di luar dari visi kita bersama, maka kita harus hidup dalam penguasaan diri, menguasai diri dalam segala hal.
Rasul Paulus memutuskan untuk melatih tubuhnya dan menguasai seluruhnya supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan dia sendiri ditolak, maksudnya pekerjaan pemberitaan Injil bagi orang-orang non Yahudi dapat diselesaikan dengan sempurna.
Kita juga harus melatih dan menguasai tubuh kita.
Beberapa hal yang dapat mengalihkan perhatian kita jika kita tidak menguasai diri di antaranya keinginan duniawi yang di dalamnya ada keinginan daging, keinginan mata, serta keangkuhan hidup.
”Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.” (I Yohanes 2:15).
Selain keinginan daging juga kebutuhan-kebutuhan hidup kita yaitu makanan dan minuman dan pakaian.
”Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” (Roma 14:17).
Oleh sebab itu, kita harus memikirkan perkara yang di atas dan bukan yang di bumi.
Selain itu kita juga harus membuang segala trauma, emosi negatif, luka-luka batin yang dapat menghalangi kita untuk menyelesaikan tujuan Tuhan.
Dengan kita mampu menguasai diri dalam hal-hal diatas maka tujuan Tuhan yaitu membangun Rumah Kabar Baik dapat kita selesaikan.
Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana caranya saudara dapat melatih dan menguasai tubuh saudara agar dapat membangun Rumah Kabar Baik!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Efesus 4:2.
Coba sebutkan empat pesan Rasul Paulus untuk jemaat di Efesus sesuai dengan bacaan diatas?
Menurut saudara hal apakah yang menjadi dasar untuk dapat selalu rendah hati dan lemah lembut serta sabar?
Apakah akibatnya dalam kehidupan jemaat yang selalu rendah hati dan lemah lembut?
Dalam membangun Rumah Kabar Baik kita harus memancarkan kehidupan Ilahi yang rendah hati, lemah lembut dan sabar.
Dan hal yang utama yang harus kita pahami adalah bahwa kita harus hidup berpadanan dengan panggilan sebagai anak-anak Tuhan yang hidup yang mengasihi Tuhan dan mengasihi orang lain bahkan musuh kita sekalipun.
Dalam hal mengasihi orang lain terutama saudara seiman dalam rumah Tuhan, kita harus memiliki pandangan bahwa kita adalah anggota tubuh Kristus yang memiliki satu pemahaman bahwa kita adalah satu tubuh, satu Roh, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allahd an Bapa.
Dan dalam satu tubuh maka kita memiliki keterikatan satu dengan yang lain dalam posisi dan fungsi yang berbeda.
Sebagai contoh, posisi tangan dan kaki berbeda demikian juga fungsinya, namun di dalam satu tubuh.
Dan pengikat utama dalam anggota tubuh adalah kesatuan Roh yaitu ikatan kasih yang di dalamnya ada damai sejahtera, sehingga tidak ada kebencian, penolakan diantara anggota tubuh Kristus.
Pancaran dan kesatuan Roh itu juga merupakan kehidupan yang rendah hati, lembah lembut dan sabar, tidak sombong dan egois, tidak kasar dan pemarah dan selalu hidup saling menerima.
Di dalam Rumah Kabar Baik harus ada perkataan dan sikap perbuatan yang rendah hati dan lemah lembut serta sabar, sehingga setiap jemaat di dalam rumah Tuhan merasa aman dan nyaman karena tidak ada penghakiman, penolakan tetapi yang ada adalah penerimaan apa adanya.
Kehidupan yang penuh rendah hati, lemah lembut dan sabar inilah yang dapat membuat kita saling memperhatikan, saling bertolong-tolongan dan saling membantu.
Hal inilah yang mewujudkan panggilan Tuhan buat gereja-Nya yaitu supaya kita saling mengasihi supaya dunia tahu bahwa kita adalah murid Kristus.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara senantiasa rendah hati, lembah lembut dan sabar dalam membangun Rumah Kabar Baik!
LEMAH LEMBUT DAN HORMAT DALAM MEMBERI PERTANGGUNGJAWABAN
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini :
I PETRUS 3:13-16
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah I Petrus 3:15.
Siapakah yang harus kita kuduskan di dalam hati yang menyatakan keTuhanan-Nya?
Apakah bukti dari kita telah menguduskan Kristus di dalam hati kita?
Sikap apakah yang harus kita tunjukkan kepada dunia dalam memberi pertanggungjawaban terhadap iman kita?
Dalam membangun Rumah Kabar Baik kita harus memastikan bahwa dari dalam hati kita terpancar kehidupan Ilahi dalam berinteraksi terhadap dunia ini juga dalam kehidupan berjemaat.
Interaksi kita dapat kita tunjukkan lewat perkataan dan perbuatan.
Agar kita dapat senantiasa memancarkan kehidupan Ilahi tersebut maka kita harus dapat membangunnya dengan benar.
Pertama-tama kita harus fokus kepada Kristus, di mana fokus kita adalah kepada Kristus yang hidup di dalam kita, mengisi hidup kita dengan Firman Tuhan sehingga hati kita senantiasa berkobar-kobar, selain itu pikiran dan perasaan kita harus dipenuhi oleh Firman Tuhan, sehingga hal-hal yang manis, yang sedap didengar dan yang mulia itu selalu ada di pikiran kita, yaitu pikiran Kristus.
Itulah sebabnya Rasul Petrus memerintahkan umat Tuhan agar menguduskan Kristus sebagai Tuhan di dalam hati kita.
Tujuannya adalah agar ketika kita harus memberi pertanggungjawaban kepada orang lain yang meminta pertanggungjawaban tentang pengharapan kita di dalam Kristus juga tentang iman kita di dalam Kristus, maka kita dapat meresponinya dengan perkataan dan sikap yang lemah lembut dan hormat.
Tidak berdebat, tidak marah, tidak emosi tetapi dipenuhi dengan belas kasihan dari Tuhan dan kemurnian hati agar orang-orang tersebut dapat mengenal kasih Tuhan dan dapat melihat kesalehan hidup kita di dalam pancaran kasih Kristus.
Bahkan ketika orang-orang mencari kesalahan dan kelemahan kita serta berupaya memfitnah kehidupan kita, mereka tidak sedikitpun melihat kesalahan di pihak kita sehingga kita benar-benar menjadi surat Kristus yang dapat dibaca oleh setiap orang.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana senantiasa dapat menyatakan iman saudara kepada orang lain dengan penuh hormat dan dan lemah lembut.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah tugas seorang hamba Tuhan menghadapi mereka yang menentang kebenaran?
Apakah maksud lemah lembut?
Bagaimana menolong orang yang menentang kebenaran?
“sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.” (2 Timotius 2:24-26).
Salah satu kemampuan seorang hamba Tuhan menurut Paulus dalam suratnya kepada Timotius adalah menuntun orang yang suka melawan dengan lemah lembut.
Yang dimaksud suka melawan saat itu adalah orang-orang yang menentang kebenaran (pengajar sesat).
Oleh karena itu di ayat 25 disebutkan kelemahlembutan itu untuk membawa mereka mengenal kebenaran.
Jadi, Paulus meminta Timotius untuk secara aktif dan terus menerus melayani para penentang kebenaran dengan lemah lembut, namun dibarengi dengan disiplin.
Lemah lembut (Bahasa Yunani πρᾳότης) dimulai dengan pengenal akan Tuhan dan diakhiri dengan arahan dan pemberdayaan oleh Tuhan.
Ini adalah kebaikan atau karakter ilahi yang hanya dapat bekerja melalui iman.
Oleh karena itu, Galatia 5:23 menyebutkan kelemahlembutan adalah bagian dari buah Roh.
Lemah lembut bukanlah suara atau intonasi yang lembut, melainkan karakter Ilahi yang lahir dari pengenalan akan Tuhan dan membuat kuasa Allah bekerja memampukan untuk bersikap lembah lembut.
Kelemahlembutan berkaitan pula dengan kerelaan untuk merendahkan diri seperti Kristus rela merendahkan diri.
Kebalikan kelemahlembutan adalah kemarahan.
Saudara, kalau melihat saudaramu ada yang meyimpang dari kebenaran, janganlah marah dan menghakimi dia.
Berdoalah dan tuntun terus dengan lemah lembut.
Sampai suatu saat dia mengenal kebenaran.
Renungkanlah, apakah saudara sudah memiliki karakter lemah lembut yang adalah buah Roh
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah maksudnya menguasai diri?
Bagaimana dapat sabar menderita?
Apakah mungkin dapat sabat menderita?
“Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!” (2 Timotius 4:5).
Rasul Paulus menulis surat kepada anak rohaninya bernama Timotius.
Ini adalah surat terakhir Rasul Paulus.
Pada saat penulisan surat ini, Kaisar Nero sedang melakukan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen.
Saat penulisan surat ini, Paulus ada dalam penjara di Roma.
Tentu saja sebagai tahanan Paulus mengalami penderitaan; kekurangan, ditinggalkan oleh kebanyakan sahabatnya dan Paulus menyadari bahwa dia berada di akhir pertandingan iman.
Paulus menyadari bahwa Timotius masih muda dan akan mengalami banyak tantangan, aniaya dari luar gereja dan munculnya guru-guru palsu.
Oleh karena itu, dia menasihati Timotius agar memelihara Injil, memberitakan firman Allah, dan menanggung penderitaan dalam melaksanakan tugas-tugas pelayannya.
Sebagai seorang murid yang akan ditinggalkan oleh bapa rohaninya, tentu saja dia harus meneruskan pelayanan yang ditinggalkan Paulus, termasuk harus berhadapan dengan penderitaan akibat aniaya.
Sabar menderita adalah kalimat perintah yang bersifat aktif.
Timotius diperintahkan untuk terus menerus sabar.
Sabar sendiri memiliki salah satu pengertian yaitu kemampuan untuk tahan menderita.
Penguasaan diri dan kesabaran harus berjalan seiring karen tanpa penguasaan diri, tidak mungkin sabar.
Orang sabar adalah orang yang menguasai diri.
Saudara, dalam tugas pelayanan tentu kita juga akan menghadapi tantangan.
Mungkin bukan aniaya seperti yang dialami Paulus dan Timotius.
Tantangan harus kita hadapi dengan kesabaran yang berasal dari Tuhan, bukan kesabaran diri sendiri.
Kesabaran diri ada batasnya, tetapi apabila kita menggunakan kesabaran dari Tuhan, maka kita akan mampu bertahan dalam penderitaan.
Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana supaya terus menerus sabat menghadapi penderitaan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Karakter apa yang diperlukan dalam kehidupan bersama?
Apakah artinya sabar?
Bagaimana caranya memiliki karakter sabar?
“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian” (Kolose 3:16).
Panjang sabar adalah sikap yang rela menderita untuk tidak membalas atau menghakimi orang yang berbuat tidak baik kepada kita.
Dapat juga berarti kemampuan untuk lambat menjadi marah atas perilaku buruk orang lain kepada kita.
Seperti Nasehat Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose, kesabaran adalah karakter yang sangat diperlukan untuk mengatasi sikap saling mendendam.
Dendam adalah keinginan untuk membalas perlakuan buruk seseorang, sabar berarti sanggup menahan marah dan tidak membalas.
Sabat berarti bersedia untuk tahan menderita menghadapi perlakuan burung orang lain.
Supaya memiliki kemampuan untuk Sabar Paulus menasehati jemaat di Kolose mengenakan kesabaran: “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran” (Kolose 3:15).
Kata kenakanlah, seperti seseorang memakai pakaian atau baju.
Jadi kesabaran itu bukan berasal dari dirinya, tetapi berasal dari luar yaitu Allah. Kita seharusnya mengenakan kesabaran Allah dalam hidup kita, sebab kesabaran manusia ada batasnya, tetapi kesabaran Allah itu tidak terbatas.
Kata “kenakanlah” adalah perintah Paulus kepada jemaat di Kolose, bukanlah harapan atau anjuran, tetapi perintah.
Sesuatu yang harus dilakukan oleh jemaat dalam menghadapi permasalahan dalam kehidupan bersama karena dalam kehidupan bersama tentu saja akan timbul gesekan atau masalah.
Perintah untuk mengenakan kesabaran juga berlaku untuk kita.
Secara aktif, kita harus mengenakan kesabaran dari Kristus, bukan kesabaran dari manusia atau alamiah, tetapi kesabaran dari Allah.
Tuhan Yesus ada di dalam kita, kita dapat menggunakan kesabaran Tuhan Yesus.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana caranya mengenakan kesabaran Tuhan Yesus.