DAMAI SEJAHTERA ALLAH YANG MEMELIHARA PIKIRAN KITA

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 4:6-9

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa kita tidak perlu kuatir tentang apapun juga?
  2. Apa yang bisa memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus?
  3. Apa yang seharusnya kita pikirkan?
  4. Apa yang harus kita lakukan agar Allah sumber damai sejahtera menyertai kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Damai sejahtera dari Tuhan adalah pemelihara hati dan pikiran kita untuk tetap percaya akan janjiNya sebaliknya kekuatiran dan intimidasi adalah bentuk tekanan yang membuat kita kuatir dan bahkan depresi sehingga melupakan janjiNya.

Perkataan baik dan memberkati datang dari pikiran yang dipenuhi oleh damai sejahtera Tuhan.

Persoalan apapun baik besar dan kecil dapat membuat kita menjadi kuatir sehingga tidak jarang membuat perkataan dan tindakan kita penuh dengan emosi kekuatiran dan ketakutan pada akhirnya mempengaruhi orang lain dan tentu hal tersebut tidak menjadi berkat bagi orang yang mendengarkannya.

Bangsa Israel pernah mengalami ketakutan dan kekuatiran ketika pembawa berita menyampaikan kata-kata yang menakutkan saat akan masuk ke tanah Kanaan.

Ketakutan dan kekuatiran yang disampaikan menular kepada banyak orang dan membuat mereka lupa akan janji Tuhan dan segala perbuatan ajaib yang Tuhan pernah lakukan dalam perjalanan mereka.

“Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?” (Bilangan 14:3).

Ayat ini memperlihatkan bahwa ketakutan membuat mereka berpikiran terlalu jauh dengan mengatakan bahwa Allah membawa mereka beserta istri dan anak-anak tewas oleh pedang, mereka telah kehilangan damai sejahtera Allah sehingga pikirannya dipenuhi oleh hal-hal menakutkan yang belum terjadi.

Tahun ini gereja diberikan thema oleh Tuhan untuk menjadi Rumah Kabar Baik, itu berarti  seharusnya seluruh jemaat dapat menjadi pembawa kabar baik bagi orang-orang di sekitar kita.

Ada 2 hal yang dapat kita kerjakan: pertama, sadari bahwa kabar baik dimulai dari pikiran kita yang selalu memikirkan hal-hal yang baik: Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Kedua kita mempelajari dan melakukan kebenaranNya: Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Kedua hal ini membuat kabar baik yang kita sampaikan memiliki kekuatan untuk membawa mereka datang kepada Allah sumber damai sejahtera itu.

Bagaimana dengan saudara saat ini?

Kita semua mungkin punya pergumulan mulai dari yang ringan hingga berat, namun jangan sampai kita kehilangan damai sejahteraNya, sebab orang dunia menantikan kabar baik dari kita. 

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Matius 18-19