BENCI SEGALA JALAN DUSTA
Penulis : Anang Kristianto
Pembacaan Alkitab Hari ini :
MAZMUR 119:99-105
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
- Apa yang membuat pemazmur lebih berakal budi daripada semua pengajarnya?
- Apa yang membuat pemazmur lebih mengerti daripada orang-orang tua?
- Siapa yang mengajar pemazmur sehingga dia tidak menyimpang dari hukum-hukum Tuhan?
- Apa yang membuat pemazmur benci segala jalan dusta?
Pemahaman akan firman Tuhan setidaknya membuat pemazmur mengalami 4 hal, pertama dia lebih berakal budi dari pengajarnya, kedua menjadikan dia lebih mengerti daripada orang-orang yang usianya lebih tua daripadanya, ketiga pemazmur mengalami manisnya janji Tuhan melampaui madu bagi mulutnya dan keempat titah-titahNya membuatnya menjadi benci jalan dusta.
Bila kita baca seluruh perikop terlihat bahwa hubungan pemazmur dengan Tuhan bukanlah suatu relasi yang dangkal, ucapan pemazmur kepada Tuhan menggambarkan suatu relasi yang dalam, penuh dengan kesetiaan dan komitmen yang tinggi.
Hubungan ini lahir tidak hanya dari suatu perenungan akan titah-titah dan hukum-hukumNya tetapi juga melibatkan suatu konsistensi untuk melakukan perintah-perintahNya dalam kehidupan sehari-hari pemazmur dalam melaksanakan tugasnya.
Pemazmur memberikan suatu kesaksian bagaimana kehidupannya dipenuhi dengan kebijaksanaan, akal budi yang luar biasa, pengertian dengan hikmat Tuhan, kemampuan untuk menahan kakinya dari segala jalan kejahatan.
Kehidupan seperti ini membuat pemazmur memahami dengan baik mana jalan yang benar dan mana jalan yang penuh dusta yang dapat membawanya kepada kejahatan dan kejatuhan.
Saudara, sejatinya kita diciptakan segambar dan serupa dengan Tuhan dengan segala kemuliaan dan keagunganNya.
Seharusnya kita tidak tertipu atau tersesat ke Jalan-jalan kejahatan atau jalan dusta, tetapi mengapa banyak anak-anak Tuhan bisa mengambil jalan-jalan yang salah?
Tertipu dalam bisnis, terjebak dengan masalah keuangan, terseret dalam kasus kejahatan, mengikuti ajaran sesat yang membuatnya jauh dari persekutuan dengan saudara yang lain.
Tidak hanya pada saat mengalami tekanan, pada saat mengalami kelimpahan kita bisa terseret kepada jalan-jalan gelap, kehidupan Salomo memberikan pelajaran kepada kita, bagaimana dia mengambil jalan sesat dengan mendirikan patung-patung dewa karena istri-istrinya.
Salomo dengan segala hikmatnya pun dapat tersesat ke jalan-jalan dusta, karena tidak sepenuh hati berpaut kepada Tuhan.
Saudara, untuk tersesat ke jalan-jalan dusta bukanlah suatu proses yang mendadak, tetapi dimulai dari hal-hal kecil yang salah kita lakukan dengan konsisten dalam perkataan maupun perbuatan, tanpa terasa kita tersesat karena menolak untuk dipimpin Roh Kudus atau diingatkan oleh saudara yang lain.
Ingatlah bahwa kita pembawa kabar baik yang membawa orang kepada jalan terang bukan jalan-jalan dusta.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Pembacaan Alkitab Setahun
Matius 20-21