Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Yohanes 4:35.
Kapankah musim menuai menurut pendapat dari murid-murid Yesus?
Namun kapankah musim menuai menurut pernyataan Yesus?
Apakah penyebab sehingga murid-murid Yesus berbeda pandangan tentang musim menuai?
Apakah yang akan diterima oleh penuai yang memahami bahwa inilah waktunya untuk mereka menuai jiwa-jiwa?
Ketika Yesus memberitakan Kabar Baik kepada perempuan Samaria sampai perempuan Samaria percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat, murid-murid Yesus sedang fokus kepada makanan yang harus mereka makan karena mereka memahami bahwa musim menuai empat bulan lagi.
Padahal Yesus berkata bahwa sekaranglah musim menuai jiwa-jiwa, itulah sebabnya Yesus mau memberitakan Injil kepada perempuan Samaria karena perempuan Samaria sebagai ladang yang sudah menguning untuk dituai dengan cara memberitakan Kabar Baik, kabar keselamatan kepadanya.
Kegagalan dari murid-murid Yesus di dalam memahami musim menuai karena mereka gagal fokus.
Mereka fokus kepada makanan yang dibutuhkan sehari-hari tetapi Yesus fokus kepada makanan yang berasal dari Bapa yaitu melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan Bapa.
Bagaimanakah agar kita dapat memahami bahwa sekarang inilah waktunya musim menuai?
Caranya adalah bahwa kita harus melihat sekeliling dan memandang jiwa-jiwa yang sudah menguning dan siap untuk dituai.
Jika kita memandang sekeliling kita di tempat tinggal, sekolah, di kampus, di tempat kita bekerja dan berbisnis, maka ada banyak orang-orang yang membutuhkan pertolongan dan keselamatan.
Tuhan ingin agar kita pergi dan memberitakan Kabar Baik kepada mereka.
Mengapa sekarang saatnya musim menuai?
Karena waktu-waktu sebelumnya sudah banyak orang-orang yang menabur untuk jiwa-jiwa tersebut melalui doa-doa umat Tuhan bagi tempat tinggal, sekolah, kampus, tempat kerja dan bisnis kita, juga untuk bangsa kita dan bangsa-bangsa lain, sehingga inilah saatnya kita menyaksikan dimana bagi yang menabur dan yang menuai sama-sama beroleh sukacita karena pekerjaan yang mereka lakukan untuk keselamatan bangsa kita dan bangsa-bangsa lain dan juga saat ini kita bersama-sama telah memperoleh upah dari Bapa dan mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal.
Oleh sebab itu marilah kita pergi untuk memberitakan Injil ke ladang-ladang yang sudah menguning di sekitar kita.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengupayakan untuk pergi memberitakan Kabar Baik setelah saudara memandang dan melihat ladang-ladang yang sudah menguning.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Wahyu 14:15.
Apakah yang ada di kepala dan di tangan dari Anak Manusia?
Apakah perkataan dari seorang malaikat dari Bait Suci kepada Anak Manusia?
Apakah yang dilakukan oleh Anak Manusia dan apakah yang terjadi bagi bumi?
”Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga”, demikianlah yang menjadi isi dari Doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, sehingga segala sesuatu yang terjadi dan diputuskan oleh Bapa di sorga harus diwujudkan di muka bumi.
Dan pada hari-hari terakhir ini Allah sudah memutuskan bahwa musim menuai di bumi sudah tiba karena terlalu banyak kejahatan manusia yang memberontak kepada Tuhan diantaranya munculnya kelompok LGBT-Q yang melawan ketetapan Tuhan tentang gender, orang-orang memiliki agama namun pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatan sebuah agama sehingga mereka menjadi pribadi-pribadi yang tidak mempedulikan agama, orang-orang tidak mau mencintai Tuhan tetapi mencintai diri sendiri dan mencintai uang dan dunia dengan segala isinya sehingga mereka menjadi sombong.
Namun karena kasih Allah yang tidak terbatas maka Allah mau agar manusia tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal, itulah sebabnya Injil harus diberitakan kepada dunia ini. Saat ini sorga telah menyatakan bahwa bumi harus dituai karena sudah masak.
”Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu:“Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak.” Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah.”(Wahyu 14:15-16).
Hari ini kita harus menangkap kerinduan hati sorga untuk menuai tuaian yang sudah masak di bumi dengan cara pergi dan memberitakan Injil seperti yang dilakukan oleh Yesus dalam Markus 1:39:”Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.” Hal yang sama dilakukan murid-murid-Nya dalam Markus 16:20: ”Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.”
Marilah kita menuai tuaian di bumi yang sudah masak di tempat dimanapun kita berada, baik di sekolah, di kampus, di tempat kita bekerja, di lingkungan rumah kita, juga di dalam keluarga kita.
Juga di kota dan desa dimana pun Tuhan mengizinkan untuk berada disana, di pulau-pulau dan bangsa-bangsa lain.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana dan apa yang saudara akan lakukan untuk mewujudkan keinginan sorga untuk menuai tuaian di bumi ini.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Wahyu 5:9.
Siapakah yang telah dibeli oleh Yesus untuk menjadi milik-Nya?
Apakah tujuan dari Tuhan Yesus membeli setiap suku, kaum, bahasa dan bangsa?
Berapakah jumlah orang-orang yang sudah dibeli oleh Tuhan Yesus?
Pada akhirnya siapakah yang akan dimuliakan oleh setiap suku, kaum, bahasa dan bangsa?
Kematian Yesus di kayu salib dan dengan darah-Nya, Ia telah membeli orang-orang dari tiap-tiap suku, kaum, bahasa dan bangsa bagi Bapa, sehingga meareka yang percaya kepada Yesus akan diselamatkan dan menjadi milik Bapa.
Dan dalam penglihatan Rasul Yohanes jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa.
Mereka semuanya menyembah dan memuliakan Yesus serta memberikan pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa kepada-Nya.
Kita bersyukur bahwa gereja ada untuk mewujudkan agar apa yang dilihat oleh Rasul Yohanes segera digenapi bahwa pada akhirnya segala suku, kaum, bahasa dan bangsa menyembah Yesus.
Namun ada banyak diantara mereka saat ini yang ada di dunia belum menerima Kabar Baik, yaitu karya Yesus di kayu salib.
Itulah sebabnya gereja harus bangkit untuk menyampaikan serta memberitakan Kabar Baik.
”Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?” (Roma 10:16).
Kita harus membangun kehidupan yang benar agar senantiasa memiliki belas kasihan Bapa untuk pergi memberitakan Kabar Baik kepada seluruh suku, kaum, bahasa dan bangsa di muka bumi.
Pertama-tama, sadarilah peristiwa kelahiran kembali yang kita alami itu bukan peristiwa biasa sebagai ritual agama tetapi peristiwa yang luar biasa yang membuat hidup kita berjumpa dengan Yesus dan diubahkan.
Kedua, mintalah kepada Bapa agar hati kita dipenuhi oleh belas kasihan Bapa untuk jiwa-jiwa terhilang.
Ketiga, berdoalah bagi jiwa-jiwa yang terhilang.
Dan keempat, pergilah dan beritakanlah Kabar Baik yaitu Yesus yang telah menyelamatkan kita.
Teruslah hidup di dalamnya dan lakukanlah kebenaran itu sebab kita telah menerima dengan cuma-cuma marilah memberi dengan cuma-cuma.
Dan pada akhirnya banyak suku, kaum, bahasa, dan bangsa yang percaya kepada Yesus dimana akan menggenapi penglihatan dari Rasul Yohanes bahwa beribu-ribu laksa suku, kaum, bahasa dan bangsa yang datang dan menyembah kepada Yesus dan mereka semuanya memuliakan Bapa.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengupayakan agar setiap suku, kaum, bahasa dan bangsa pada akhirnya akan menyembah Yesus dan memuliakan Bapa.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah perintah Tuhan kepada murid-muridNya?
Apakah yang diberikan Tuhan Yesus kepada murid-murid sebelum diutus?
Apakah hubungan injil dan tanda-tanda yang menyertai?
“Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.” (Lukas 9:1, Lukas 9:6).
Saudara, ada dua amanat atau perintah Allah yang harus ditaati gereja-Nya; amanat agung dan mandat budaya.
Amanat agung -Matius 28:19-20, Lukas 9:1-6 adalah perintah untuk menjadikan semua bangsa menjadi murid Kristus. Untuk memberitakan injil dengan disertai tanda-tanda.
Sedangkan mandat budaya -Kejadian 1:28 adalah perintah untuk menguasai (berpengaruh) semua ciptaan Allah di bumi (7 gunung).
Keduanya mewariskan visi yang besar; bangsa-bangsa dan dunia.
Menjadi saksi tidak terbatas pada satu tempat, tetapi sampai ke ujung bumi.
Jadi, sekalipun kita memiliki banyak keterbatasan, tetapi kita harus memiliki visi yang besar, menjangkau bangsa-bangsa.
Untuk melaksanakan amanat agung dibutuhkan hikmat Allah dan kuasa (tanda-tanda).
Pemberitaan Injil tidak menggunakan hikmat manusia atau keterampilan berkomunikasi yang hebat.
Pemberitaan Injil harus mengandalkan Roh Kudus, yang akan memberikan hikmat dan tanda-tanda.
Ingatlah, bahwa hanya Roh Kudus yang sanggup mengubah hati manusia dan melahirbarukan orang berdosa.
Mandat budaya, adalah perintah Allah untuk mendatangkan kerajaan Allah di dunia kerja (7 gunung; pendidikan, agama, politik, bisnis, media, keluarga, seni/entertainment)).
Anak-anak Allah yang memiliki kesaksian baik, dalam hal karakter dan kinerja akan membuka jalan bagi kegerakan rohani (pertobatan) di dunia kerja.
Billy Graham di akhir-akhir pelayanannya memprediksi (menubuatkan), bahwa kegerakan Allah berikutnya akan terjadi di dunia kerja.
Kalau sebelumnya terjadi dalam KKR-KKR yang dilakukan gereja, maka kegerakan berikutnya akan terjadi di dunia kerja (7 gunung), melalui anak-anak Tuhan.
Mari kita siapkan diri menyambut kegerakan itu.
Renungkanlah, apakah kita sudah jadi berkat di 7 gunung (salah satu gunung yang Allah tempatkan kita disana)
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah perintah Tuhan Yesus kepada para murid-Nya?
Apakah tujuan pemberitaan Injil?
Apakah hubungan Injil dan kesaksian hidup dalam dunia kerja?
“Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum”. (Markus 16:15-16).
Saudara, ada dua amanat atau perintah Allah yang harus ditaati gereja-Nya; amanat agung dan mandat budaya.
Amanat agung -Matius 28:19-20, Markus 16:15-16 adalah perintah untuk menjadikan semua bangsa menjadi murid Kristus. Untuk memberitakan injil kepada segala makhluk.
Sedangkan Mandat budaya -Kejadian 1:28 adalah perintah untuk menguasai (berpengaruh) semua ciptaan Allah di bumi. Keduanya mewariskan visi yang besar; bangsa-bangsa dan dunia.
Menjadi saksi tidak terbatas pada satu tempat, tetapi sampai ke ujung bumi.
Menjadi saksi memiliki dua dimensi, yaitu melalui perkataan kita memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa dan melalui perbuatan (karakter dan kinerja) kita mengubahkan budaya di 7 gunung (pendidikan, agama, politik, bisnis, media, keluarga, seni/entertainment).
Keduanya saling terkait. Kedua-duanya harus dikerjakan gereja.
Bahkan Billy Graham memperkirakan (menubuatkan) bahwa kegerakan Allah berikutnya akan terjadi di dunia kerja.
Oleh karena itu, kita harus serius memperhatikan pelayanan di dunia kerja.
Semua orang mencari uang di dunia kerja, termasuk anak-anak Tuhan.
Dunia kerja adalah tempat berinteraksi paling sering.
Dalam dunia kerja, orang-orang percaya harus menjadi teladan dan membawa pengaruh bagi kemajuan tempatnya bekerja.
Orang-orang percaya harus memberitakan beragam hikmat -Efesus 3:10 supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga.
Saudara, kita tidak boleh hanya menjalankan satu saja mandat, padahal Tuhan memberikan dua mandat.
Kita patut taat dan menjalankan keduanya.
Kita menjadi saksi untuk pemberitaan injil dan juga menjadi saksi dalam perbuatan, khususnya memperagakan hikmat Allah dalam dunia kerja.
Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana menjalankan amanat agung dan mandat budaya sekaligus.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang menjadi pusat pemberitaan Paulus?
Apakah yang sebenarnya diusahakan Paulus ?
Apakah saudara sedang memimpin orang-orang ke dalam Kristus?
“Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.” (Kolose 1:27).
Saudara, Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat di Kolose karena dia mendengar adanya ajaran-ajaran palsu yang mengancam jemaat.
Para pengajar palsu membawa ajaran yang mencampurkan ajaran Kristen, tradisi-tradisi Yahudi di luar Alkitab tertentu dan filsafat kafir.
Oleh karena itu, Paulus berusaha meyakinkan jemaat, bahwa ajaran dan nasehat yang diberikan berpusat kepada Kristus.
Paulus tidak menggunakan pengetahuannya yang luas.
Ingat Paulus adalah murid Gamaliel terkemuka, pengetahuannya yang luas tentang adat istiadat Yahudi, ilmu Taurat dan pengetahuan lainnya tidak menjadi andalan Paulus saat mengajar jemaat.
Bahkan Paulus menyebut masa lalunya dengan segala kehebatannya adalah sampah apabila dibandingkan dengan pengenalan akan Kristus.
“Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.“ (Filipi 3:8).
Seperti Paulus menasehati dan memimpin orang-orang kepada kesempurnaan dalam Kristus, kita semua juga diberikan tugas yang sama.
Selain memberitakan Injil, Tuhan memberikan mandat untuk kita juga mengajarkan segala sesuatu yang Yesus telah ajarkan kepada mereka yang kita layani.
Saudara, kalau dipercayakan untuk membimbing kelompok PA atau memfollow-up jiwa-jiwa baru, teladanilah Rasul Paulus.
Dalam setiap nasehat atau ajaran yang disampaikan, semuanya harus berpusat kepada Kristus.
Kristus adalah jawaban atas semua kebutuhan hidup manusia.
Saat orang sedang mengalami masalah ekonomi, bawa dia supaya berserah dan berseru kepada Kristus.