PERABOT RUMAH UNTUK MAKSUD MULIA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 2:19-26

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud rumah yang besar adalah gereja?
  2. Apakah yang dimaksud perabot dari emas, perak dan kayu?
  3. Apakah Saudara seperti perabot emas?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia” (2 Timotius 2:21).

Mungkin saudara pernah bertanya-tanya, mengapa ada orang yang pelayannya luar biasa, sementara ada juga pelayannya yang biasa-biasa saja.

Ada yang dipakai Tuhan dengan berbagai tanda dan mujizat, ada juga yang biasa-biasa saja.

Ada yang jadi perabot dari emas dan digunakan untuk perkara-perkara mulia, ada juga yang seperti perabot kayu, digunakan untuk perkara-perkara yang biasa saja.

Ternyata Tuhan memakai kita untuk pekerjaannya dengan memperhatikan kehidupan pribadi kita, terutama dalam hal menyucikan diri dari hal-hal yang jahat.

Dia akan dikuduskan dan dipandang layak untuk pekerjaan mulia.

Menyucikan diri.

Setiap anak Tuhan sudah diberikan kuasa untuk mampu menyucikan dirinya atau mengalahkan dosa dan mengenakan manusia baru.

Kita dapat mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.

Tindakan menyucikan diri adalah tindakan terus menerus yang harus dilakukan oleh setiap anak Tuhan.

Jadi bukan tindakan saat beribadah, persekutuan, retreat, atau persiapan pelayanan. Ini tindakan yang harus secara aktif kita lakukan.

Dikuduskan memiliki pengertian dipisahkan untuk fokus melakukan kehendak Tuhan.

Sama seperti seorang atlet bulu tangkis yang dipilih dari ribuan atlet, kemudian masuk pelatihan nasional untuk menjadi juara dunia.

Dia dipisahkan dan mengalami pelatihan yang sangat berat setiap hari.

Sehari-hari mereka menjalani latihan dan makan diatur oleh ahli gizi. 

Mereka tidak makan sembarangan, tidur teratur dan menjaga kebugaran tubuh.

Cara hidup mereka berbeda dengan yang diluar pelatnas, mereka tidak seperti orang diluar pelatnas yang bebas makan apa saja dan melakukan apa saja.

Dikuduskan artinya hidup kita difokuskan untuk menyenangkan hati Tuhan, tidak membiarkan dunia mengendalikan hidupnya.

Hidup di dunia tetapi cara hidup berbeda dengan dunia, dan fokus kepada tujuan memuliakan Tuhan.

Saudara, kalau ingin dipakai Tuhan untuk pekerjaan mulia, harus mendisiplinkan diri, seperti dicatat dalam Kolose 3:5Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,”

Allah sudah memberikan kuasa kepada kita untuk mematikan segala sesuatu yang duniawi dan kuasa dosa.

Renungkanlah, apakah kita sudah berusaha maksimal untuk menyucikan diri terus menerus?

Pembacaan Alkitab Setahun

Hakim-hakim 8-9