DIPERGUNAKAN SEBAGAI BATU HIDUP RUMAH ROHANI

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 PETRUS 2:4-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud dengan batu hidup?
  2. Mengapa batu itu dibuang manusia?
  3. Apakah saudara sudah menjadi batu hidup juga?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan  persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.” (1 Petrus 2:4-5).

Kristus di sini, seperti sering kali di tempat lain, diumpamakan dengan sebuah “batu”.

Rasul Petrus, menggunakan metafora ini, untuk menunjukkan bahwa dia bukanlah batu karang biasa, tetapi Kristus adalah batu karang yang di atasnya gereja dibangun, dan dialah batu fondasi yang di atasnya setiap orang percaya diletakkan; dan terutama sehubungan dengan kegunaan batu dalam bangunan, Kristus disamakan dengan Dia, yang menjadi fondasi dan batu penjuru, serta dalam hal kekuatan dan ketahanan; dan ia disebut yang “hidup”, karena ia mempunyai kehidupan di dalam dirinya, sebagai Tuhan.

Tuhan Yesus diletakkan sebagai fondasi, dan bahwa ia adalah satu-satunya landasan, dan oleh karena itu mereka meletakkan seluruh dasar keselamatan mereka, dan membangun semua harapan kebahagiaan mereka di atasnya; dan sebagai batu hidup, memperoleh rahmat, kehidupan, dan kekuatan darinya; menjalankan iman kepada-Nya atas segala kemurahan, berkat, dan penghiburan dalam kehidupan rohani, dan mengharapkan belas kasihan-Nya untuk kehidupan kekal.

Yesus adalah batu hidup yang dibuang atau ditolak bangsa Israel.

Mereka menolak Dia sebagai Mesias yang dijanjikan Allah sampai hari ini.

Orang Kristen di Israel kurang dari 200.000 orang atau sekitar 2,1 % dari total populasi penduduk Israel.

Bayangkan dengan jumlah orang Kristen di Indonesia sekitar 20 juta orang. 

Penolakan Israel menjadi berkat bagi bangsa-bangsa dunia, termasuk kita di Indonesia.

Saudara, sama seperti Tuhan Yesus sebagai batu hidup, tetapi Dia menjadi fondasi dan penjuru, kita juga harus menjadi batu hidup yang disusun secara rapi bersama batu-batu hidup lain menjadi bangunan yang megah sehingga dunia melihat Kristus nyata.

Kita seperti sekumpulan batu bata yang harus disusun dan direkatkan oleh tukang, menjadi bagian dari bangunan. Tuhan memakai para rasul, para penatua, para hamba Tuhan untuk membangun sesuai dengan rancangan-Nya.

Sebagai batu hidup, kita tidak dapat memilih dimana akan ditempatkan dalam sebuah bangunan, itu sepenuhnya hal pemilik bangunan, yaitu Tuhan.

Bagian kita adalah tunduk pada kehendak Dia, dimana Dia akan memakai kita dalam gereja lokal.

Tuhan sudah memberikan kita talenta dan karunia-karunia Roh Kudus yang akan membuat kita berfungsi dalam gereja lokal.

Saudara, janganlah jadi batu hidup yang tergeletak tanpa ada fungsi.

Izinkanlah direkatkan dengan batu-batu hidup lainnya oleh para pemimpin yang diurapi Tuhan.

Berfungsilah dalam gereja lokal, sekecil apapun fungsinya. Jadilah batu hidup seperti Tuhan Yesus.

Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana membangun pola pikir alkitabiah.

Pembacaan Alkitab Setahun

Hakim-hakim 6-7