Rabu, 5 April 2023

KASIH YANG LEBIH BESAR

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 15:12-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang menjadi contoh atau teladan dalam saling mengasihi?
  2. Seperti apakah contoh dari kasih yang terbesar?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yohanes 15:13  “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”

Untuk manusia berdosa, Yesus datang ke dunia.

Dia tidak pernah menunggu orang berbuat baik, sebelum Dia menawarkan kasih-nya, pengorbanan-Nya di kayu salib.

Saulus adalah orang yang memburu pengikut Kristus untuk kemudian dianiaya.

Yesus tidak menunggu Saulus untuk berubah menjadi baik, baru kemudian Dia menyatakan kasih-Nya.

Yang terjadi adalah Yesus menyatakan kasih-Nya terlebih dulu kepada Saulus, hingga Saulus kemudian menyadari dosa dan kesalahannya.

Saulus bertobat dan menjadi percaya kepada Yesus, hingga akhirnya dia dipakai menjadi rasul yang memberitakan Injil ke tempat-tempat yang jauh dan namanya diubah menjadi Paulus.

Kasih Yesus seperti inilah yang kemudian menjadi inspirasi bagi para rasul, para murid di gereja yang mula-mula, para pemberita Injil di abad-abad kemudian.

Sebagian dari mereka bahkan rela menjadi martir, mati bagi Kristus oleh karena begitu besar cinta mereka kepada Kristus, sehingga mereka lebih rela mati daripada harus menyangkal iman mereka.

Mengasihi Tuhan adalah hal yang utama, tetapi perintah Tuhan juga sangat jelas, yaitu agar kita saling mengasihi sama seperti Aku telah mengasihi kamu.

Standarnya memang sangat tinggi: “sama seperti Aku telah mengasihi kamu”.

Tetapi Tuhan tidak memerintahkan kita untuk langsung melompat ke standar yang paling tinggi.

Kita bisa berlatih mengasihi dengan melakukan tahapan-tahapan dari yang paling rendah hingga semakin tinggi.

Kita bisa mulai berlatih dari definisi kasih yang ada di 1 Korintus 13:4-7.

  • Kasih itu sabar: sudahkan kita sabar ketika kita ada di jalan raya dan melihat orang menghambat laju kendaraan kita. Apakah kita sabar dalam mendengarkan keluhan saudara kita, atau kita langsung ingin berbicara memberikan jawaban sebelum lawan bicara kita menjelaskan permasalahannya.
  • Kasih itu murah hati: seorang yang murah hati, hatinya seluas samudera, dia tidak mudah tersinggung, tidak baperan, tidak egois atau mementingkan ego atau harga dirinya, dia juga mudah untuk memberi ketika melihat orang yang berkekurangan.

Hari ini kita bisa belajar dari dua definisi kasih di atas dan melihat bagaimana dampaknya bagi orang lain.

Tuhan tidak memerintahkan kita langsung pada top level, memiliki kasih seperti Kristus, dan memang mustahil hal itu langsung dilakukan.

Saudara, di tengah keluargamu dan di tempat kerja, cobalah mulai untuk berlaku sabar dan murah hati.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Samuel 1-3

Selasa, 4 April 2023

KASIH SELALU YANG UTAMA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 KORINTUS 13:1-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Manakah yang lebih baik, iman untuk memindahkan gunung atau mengasihi sesama?
  2. Apa yang dimaksud dengan kasih menutupi segala sesuatu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saling mengasihi satu dengan yang lain adalah perintah yang jelas, ada begitu banyak ayat di Alkitab yang menyatakan tentang kasih dan saling mengasihi.

Untuk itu ada enam hal yang kita bisa lakukan dalam menerapkan kasih kepada sesama:

  1. Dengarkan dengan sungguh-sungguh lawan bicara kita: Orang ingin dan mendambakan untuk didengarkan yaitu suaranya didengar dan ucapannya diperhatikan. Saat kita mendengarkan, kita membuat orang lain merasa dilihat, dipahami, diperhitungkan dan diterima.
  2. Jika Saudara mengajukan komplen, ya komplen saja, tanpa menghakimi.Ketika Saudara tidak menyukai sesuatu, bicarakan tentang sesuatu itu dan bukan tentang orang yang menyebabkannya. Jangan menghakimi, menyalahkan orang, terlebih kalau hanya atas dasar asumsi.
  3. Memberikan jawaban tanpa niat untuk membantah.Hindari perselisihan, pertengkaran, dan konflik yang tidak perlu. Kalau memang tersedia waktu untuk berdiskusi, beradu argumen, lakukan dengan sopan, tenang dan hindari nada tinggi dalam ucapan kita.
  4. Memberi tanpa mengharap kembali atau pamrih.Jika ada yang meminta bantuan kepada kita. Dan setelah Saudara pertimbangkan bahwa permintaan itu benar dan Saudara sanggup untuk memenuhi. Maka berikan sesuatu itu tanpa mengharapkan imbalan apa pun.
  5. Bersikaplah toleran dan mudah memaafkan.Toleran bukanlah kompromi. Toleran berarti kita bersedia untuk tidak memaksakan “kebenaran” kita kepada orang lain. Tidak ada  seorang pun yang sempurna! Termasuk kita, jadi mengapa harus memaksakan standar “kesempurnaan” kita kepada orang lain?
  6. Usahakan untuk melakukan hal-hal yang disukai orang yang kita kasihi.Hal ini bisa dilakukan dengan menunjukkan minat dan penerimaan atas apa yang disukai orang yang Saudara kasihi. Sekali pun itu mungkin hal-hal yang tampak bodoh atau konyol. Khususnya dibutuhkan dalam hubungan suami dan isteri atau orangtua dan anak.

Saudara, di tengah keluargamu.

Coba mulai menerapkan beberapa tips untuk membagikan kasih seperti diuraikan di atas.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Samuel 28-31

Senin, 3 April 2023

MENJADI TELADAN DALAM KASIH DAN KESETIAAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 TIMOTIUS 4:12-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Teladan apa saja yang Paulus minta untuk ditunjukkan oleh Timotius kepada orang percaya?
  2. Tentang karunia, apa yang Paulus ingatkan untuk dilakukan oleh Timotius?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Kita tahu bahwa Allah adalah Kasih dan yang mengasihi umat-Nya.

Banyak ayat dalam Alkitab yang mendukung hal ini.

Tetapi tahukan kita bahwa Allah juga adalah Allah yang setia.

Ya, benar.

Dan banyak ayat yang menyatakan hal ini, baik dalam Kitab Perjanjian Lama, maupun Perjanjian Baru.

Beberapa di antaranya:

  • Ratapan3:22-23 “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”
  • 1 Yohanes 1:9 “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
  • 1 Tesalonika 5:24 “Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.”

Allah adalah Allah yang setia dan Tuhan ingin agar kita juga menjadi seorang yang setia.

Dari ayat yang kita baca, Paulus juga meminta agar Timotius menjadi teladan dalam: tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

Kesetiaan sebagai buah Roh Kudus disebut sebagai buah ke delapan – Galatia 5:22.

Jadi potensi untuk setia telah Tuhan berikan di dalam kita. Yang harus kita lakukan adalah menerapkan kesetiaan dalam kehidupan sehari-hari.

Di area mana saja kita bisa setia:

  1. Kita setia dalam mentaati Firman Tuhan. Dalam hal ini arti setia adalah ketaatan kita yang terus menerus kepada Tuhan dan Firman-Nya.
  2. Di rumah, suami atau isteri haruslah setia kepada pasangannya, sampai maut memisahkan…
  3. Di tempat kerja, setia bisa dimaknai sebagai loyalitas kita kepada atasan dan tempat kita bekerja.
  4. Di gereja atau dalam pelayanan, setia bisa dimaknai sebagai hormat kita kepada pemimpin, bersedia untuk tunduk dan bertanggungjawab dengan tugas pelayanan yang menjadi tanggung jawab kita.
  5. Sebagai pemimpin pelayanan, apakah pemimpin pemuridan dan persekutuan setia bisa dimaknai sebagai kesediaan kita untuk menjadi teladan dalam memenuhi nilai-nilai Firman Tuhan, tanggung jawab kita dalam mendoakan dan mengasihi orang-orang yang kita layani.

Itu semua adalah contoh yang tentu bisa kita kembangkan.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang bagaimana menerapkan prinsip kesetiaan ini secara konkrit di dalam berbagai komunitas yang diikuti.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Samuel 25-27

Minggu, 2 April 2023

MENGASIHI SEPERTI ALLAH MENGASIHI KITA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 YOHANES 4:11-16

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimana kasih Allah kepada umat percaya?
  2. Apa yang sepatutnya dilakukan oleh umat percaya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Hal yang sangat membedakan antara kekristenan dengan agama atau kepercayaan yang lain adalah: Kasih.

Allah adalah Kasih dan Dia telah mengutus Yesus untuk ke dunia, memberitakan kabar baik, mati, disalibkan hingga kemudian kembali ke surga.

Sifat kasih yang sama, Tuhan ingin agar ditiru oleh kita sebagai umat tebusan dalam bentuk kita saling mengasihi satu dengan yang lain.

Lalu siapa saja orang yang kita kasihi?

Hal itu bisa dimulai dari orang yang terdekat.

Keluarga kita: orang tua, kakak, adik dan semua yang tinggal serumah.

Kita mengasihi saudara-saudara seiman di gereja, di persekutuan, di komunitas pemuridan.

Kita bisa mengasihi teman di kampus atau di sekolah, di tempat kerja.

Dan jika mereka belum menerima Kristus sebagai Juru Selamat, kita bisa mulai mendoakan mereka dan siap untuk memberitakan Kabar Baik.

Ada lima hal yang bisa kita lakukan untuk mengasihi sebagai wujud ketaatan kita untuk menerapkan perintah Tuhan.

  1. Berdoa: Mendoakan mereka, mencoba mencari tahu kebutuhan atau pergumulan mereka dan mendoakan mereka.
  2. Pengorbanan: Rela untuk berkorban dalam pengertian yang luas. Misalnya rekan kita membutuhkan bantuan ketika mengalami musibah, kita bisa bergegas untuk memberikan bantuan, baik tenaga ataupun dana.
  3. Mudah mengampuni dan melupakan kesalahan orang lain: Misalnya kalau kakak kita atau siapa saja, tanpa sengaja menjatuhkan barang berharga yang kita miliki. Kita mudah untuk memaafkan dan mengampuni. Jadi prinsipnya kita mudah memberikan maaf dan tidak mengungkit atau mengingat kesalahan orang.
  4. Pemberian Waktu, Talenta dan Harta: Semua yang kita miliki berasal dari Tuhan. Kita sepatutnya bertindak sebagai penatalayan yang siap untuk dipakai oleh Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain. Tujuan kita adalah untuk menjadi penatalayan yang baik atas apa yang telah Allah berikan kepada kita untuk memajukan kerajaan-Nya.

Membagikan Injil: Membagikan Injil adalah bagian tersulit bagi kebanyakan orang, tetapi itu adalah cara terbaik untuk menunjukkan kasih Kristus kepada mereka yang belum mengenal Tuhan.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang bagaimana menerapkan saling mengasihi di bulan April ini.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Samuel 21-24

Sabtu, 1 April 2023

KEJUJURAN DAN KETULUSAN YANG MENGAWAL KITA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MAZMUR 25:19-22

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Situasi apakah yang sedang Raja Daud hadapi pada saat itu?
  2. Apakah permohonan Daud kepada Tuhan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Berbeda dengan Salomo yang memerintah kerajaan Israel dalam situasi dan kondisi yang sudah aman, kondusif.

Daud memerintah kerajaan Israel bahkan ketika kerajaan Israel sedang menemukan bentuknya.

Ya, setelah orang-orang Israel meminta seorang Raja, maka Tuhan memberikan Saul sebagai Raja pertama di kerajaan Israel.

Tetapi oleh karena ketidaksetiaan Saul, maka Saul digantikan oleh Daud.

Sebagai kerajaan yang baru, banyak musuh-musuh Israel yang tidak rela kerajaan Israel berdiri.

Dan akibatnya sepanjang pemerintahan Raja Daud, ia harus melakukan banyak pertempuran, termasuk ketika anak kandungnya melawan dia, yaitu Absalom.

Dan hal-hal tersebut menyebabkan Daud sering mengalami distress, tekanan psikis yang hebat.

Tetapi Alkitab mencatat bagaimana Daud selalu berpaling kepada Tuhan.

Dalam kesulitan dan badai yang Tuhan ijinkan menimpa Daud, dia selalu berpaling kepada Tuhan dan memohon pertolongan-Nya.

Mazmur 25:19 “Lihatlah, betapa banyaknya musuhku, dan bagaimana mereka membenci aku dengan sangat mendalam.”

Ini bukan situasi yang mudah bagi semua orang, ketika mereka dikelilingi oleh musuh yang berusaha menghancurkan mereka.

Hal serupa ini yang sering dialami oleh Raja Daud.

Tetapi jika kita melihat respon Daud, dia mengakui kekurangannya dan mohon kepada Tuhan untuk menolong dia di setiap kesukaran yang dia hadapi.

Termasuk Daud memohon agar Tuhan mengawal dia, agar dia tetap tulus dan jujur.

Tulus adalah sikap hati, keinginan untuk tidak berpura-pura, keinginan untuk jujur dan inilah motif yang penting ketika seseorang ingin untuk melayani Tuhan.

Sedangkan jujur adalah perilaku yang apa adanya, tidak berpura-pura.

Dalam bahasa masa kini, seorang yang jujur juga dapat diartikan sebagai seorang yang berintegritas.

Ada kesesuaian antara perkataan yang diucapkan serta perbuatan yang dilakukan.

Jadi, ketulusan dan kejujuran adalah dua kata sifat yang sangat relevan untuk dimiliki oleh umat Tuhan di masa kini.

Ketulusan akan menyebabkan orang untuk menjadi seorang yang loyal pada tempat dimana dia bekerja.

Para bos atau majikan di tempat kerja, pasti senang memiliki pegawai yang loyal dan jujur atau berintegritas.

Sifat yang sama juga dibutuhkan di rumah tangga (misal: banyak masalah terjadi ketika ketidakjujuran, ketidaksetiaan ada pada pasangan suami isteri), di sekolah, di pelayanan di gereja, dan sebagainya.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang bagaimana menerapkan ketulusan dan kejujuran di sekolah dan tempat kerja.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Samuel 18-20