Rabu, 5 Oktober 2022

SEMUANYA AKAN DITAMBAHKAN KEPADAMU

Penulis : Pramadya Wisnu
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 6:25-33

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang Alkitab ajarkan tentang kekuatiran?
  2. Apakah yang dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah?
  3. Apakah yang dimaksud dengan Kerajaan Allah dan kebenarannya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Apakah mungkin seseorang bisa bebas sama sekali dari cemas dan kuatir?

Dan ketika saya merenungkan pertanyaan ini, ternyata jawabannya tidak mudah.

Karena ada begitu banyak sumber atau hal-hal yang bisa menyebabkan seseorang untuk cemas dan kuatir.

Orang tua yang menunggu anak gadisnya yang seharusnya sudah pulang dari sekolah, tetapi hingga pukul 11 malam, anak gadisnya tidak bisa dihubungi.

Apakah boleh menjadi cemas atau kuatir, ya saya pikir ini bentuk kecemasan yang wajar, yang membuat orangtua harus segera mengambil sikap, termasuk tentu memohon perlindungan Tuhan bagi anaknya.

Jadi kekuatiran itu manusiawi, tetapi sesungguhnya umat Tuhan tidak perlu kuatir untuk pemeliharaan Tuhan bagi kehidupan sehari-hari.

Matius 6:25  “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? 

Ya, terhadap kebutuhan makan, minum, pakaian dan kebutuhan dasar lainnya, Tuhan minta agar umat Tuhan tidak perlu kuatir.

Mengapa?

Karena kalau kita mempercayai Tuhan, kita juga akan percaya pada pemeliharaan-Nya yang sempurna bagi kita.

Bahkan jika kita: mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. 

Ya, jika kita mencari apa yang Tuhan ingin untuk kita lakukan di bumi, mengusahakannya dengan sungguh-sungguh serta hidup dalam kebenaran: hidup dengan nilai-nilai Firman Tuhan.

Maka: “Semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”.

Sehingga, Tuhan tidak hanya mencukupkan apa yang kita butuhkan, tetapi juga apa yang kita inginkan, dengan catatan bahwa apa yang kita inginkan itu adalah hal-hal yang akan mempermuliakan nama Tuhan.

Filipi 4:6  Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. 

Selain dari kebutuhan atas hal-hal dasar, ada keinginan yang kita bisa mohon kepada Tuhan.

Bagaimana caranya: nyatakan segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

Saudara, diakusikan dalam kelompok kecil, apakah beda antara Kebutuhan dan Keinginan.

Berikan contoh-contohnya.

Selasa, 4 Oktober 2022

KEKUATAN DARI TUHAN UNTUK MEMPEROLEH KEKAYAAN

Penulis : Pramadya Wisnu
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ULANGAN 8:17-20

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Peringatan apakah yang Tuhan serukan bagi kita yang sedang bekerja meniti karier termasuk mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari?
  2. Lalu prinsip apa yang benar dalam mencapai hal-hal tersebut?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Matius 10:16  “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Kekayaan memang bukan yang paling penting, tetapi dengan kekayaannya seseorang bisa menjadi berkat bagi Kerajaan Allah.

Seorang pengusaha yang mengasihi Tuhan, dia bisa menjadi teladan bagi para pegawai dan mitra bisnisnya.

Atau seorang pejabat tinggi di pemerintahan, dia juga bisa menggunakan pengaruhnya untuk menerapkan nilai-nilai Alkitab dalam melaksanakan tugasnya.

Jadi selain tulus untuk melayani Tuhan, umat Allah juga perlu cerdik.

Menjadi kaya bukan sesuatu yang haram.

Menjadi seorang yang sukses dalam pekerjaan apakah itu sebagai seorang pengusaha, pegawai yang kemudian menjadi pejabat tinggi di perusahaan atau pegawai pemerintah yang menjadi pejabat tinggi.

Itu semua baik dan boleh dilakukan.

Karena yang penting bukan hasil akhirnya, tetapi proses menuju tujuan.

Firman Tuhan memperingatkan agar kita tidak mengandalkan kepintaran kita atau koneksi dengan orang lain untuk kita menjadi sukses.

Seperti tertulis dalam Ulangan 8:17 Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. 

Yang benar adalah kita hanya mengandalkan atau bersandar pada Allah semata.

“Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.” (Ulangan 8:18)

Dengan pemahaman seperti ini maka kita bisa tetap tulus dalam melayani Tuhan, tetapi sekaligus kita cerdik untuk memohon hikmat dan arahan Tuhan dalam studi, pekerjaan dan ketika kita merintis karier entah di perusahaan, di kantor pemerintah, atau sebagai pengusaha dan profesional.

Dalam kehidupan nyata sehari-hari apakah itu di sekolah, pekerjaan, rumah tangga, masalah yang terjadi bisa sangat rumit.

Tetapi kita memiliki Allah yang MAU dan MAMPU untuk menolong kita.

Saudara, diakusikan dalam kelompok kecil, apakah ada yang mengalami masalah yang rumit di kantornya atau dalam kehidupan pribadi.

Kalau ada coba diskusikan bagaimana jalan keluarnya, yang memenuhi nilai-nilai Firman Tuhan.

Senin, 3 Oktober 2022

DALAM YESUS BERKAT ABRAHAM SAMPAI KEPADA KITA

Penulis : Pramadya Wisnu
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

GALATIA 3:10-14

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah maksud Firman Tuhan: Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada dibawah kutuk?
  2. Apakah yang menjadi dasar iman percaya kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Galatia 3:14  Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu. 

Allah memanggil Abraham dari Ur dan Abraham taat.

Kemudian Allah memberkati Abraham berlimpah-limpah.

Dan berkat itu mencakup janji bahwa dia akan memiliki nama besar dan bahwa dia akan menjadi bangsa yang besar yang memiliki banyak keturunan.

Allah akan memberkati mereka yang memberkati Abraham.

Melalui Abraham semua bangsa di bumi akan diberkati.

Berkat Abraham menemukan penggenapannya yang terakhir dalam Yesus Kristus, seperti tertulis dalam Galatia 3:16 Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan “kepada keturunan-keturunannya” seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: “dan kepada keturunanmu”, yaitu Kristus. 

Allah memang memberkati Abraham dalam kekayaan, tetapi itu bukan satu-satunya berkat Allah bagi Abraham, dan itu juga bukan berkat terpenting.

Jadi kalau Alkitab menulis: “berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain”.

Yang utama adalah berkat keselamatan bagi bangsa-bangsa, termasuk mereka yang bukan keturunan Yahudi.

Yaitu keselamatan yang datang melalui keturunan Abraham yang adalah Kristus.

Lalu bagaimana dengan berkat “kekayaan”, itu bukanlah berkat terpenting bagi orang percaya.

Tetapi itu lebih bermakna sebagai “bonus” bagi kita orang yang percaya.

Karena kekayaan bisa membangkitkan rupa-rupa keinginan yang bisa membuat umat Allah kehilangan tujuan yang lebih utama, yaitu: menjadi seperti Kristus.

Matius 6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Abraham tidak sedang mencari harta, tetapi Allah melimpahkan kekayaan kepadanya, dan Abraham tidak menjadi silau oleh karena kekayaan berlimpah yang dia miliki.

Tuhan juga menghendaki kita hidup berkelimpahan Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Tuhan ingin kita hidup berkelimpahan dan itu termasuk harta benda.

Tetapi harta bukan berada di urutan pertama dari berkat yang Allah ingin limpahkan.

Saudara, memiliki harta berlimpah memang menyenangkan, dan jika kita memilikinya semata oleh anugerah Tuhan, maka kita akan menggunakan harta itu dengan tujuan untuk memuliakan Allah semata.

Minggu, 2 Oktober 2022

MENJADI BERKAT SEMUA KAUM DI MUKA BUMI

Penulis : Pramadya Wisnu
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KEJADIAN 12:1-3

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Allah memanggil Abram untuk melakukan apa?
  2. Dan apa yang Allah janjikan bagi Abram?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Abraham adalah salah satu tokoh di Alkitab yang sangat dikenal oleh orang Kristen.

Namanya disebut 259 kali di Alkitab.

Dan jika kita mengenang Abraham, maka saudara mungkin teringat bagaimana dia taat ketika dipanggil dari tempat asalnya untuk berpindah ke tanah perjanjian.

Bagaimana dia juga taat ketika Allah meminta Abraham untuk mengorbankan Ishak sebagai korban bakaran, dan yang kemudian kita tahu kisahnya, Allah menyediakan domba tepat sebelum Ishak benar-benar dikorbankan.

Begitu banyak kisah Abraham yang luar biasa sehingga dari masa ke masa banyak orang tua yang menamai anaknya dengan nama Abraham.

Misalnya Abraham Lincoln yang kemudian menjadi presiden di Amerika Serikat.

Firman Allah kepada Abraham, “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”

Ketaatan Abraham, imannya bahwa Allah pasti akan menepati janji-Nya.

Dan kemudian terbukti, Allah memberkati Abraham dengan harta kekayaan yang luar biasa banyak.

Dan dia juga menjadi berkat bagi banyak orang.

Kita ingat karena begitu banyak harta Abraham dan Lot keponakannya, baik itu ternak, perak dan emasnya.

Ditulis di Kitab Kejadian 13:6 “Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama.” Abraham meminta keponakannya untuk memilih dimana ia akan tinggal. Sebagai paman, Abraham layak untuk memilih terlebih dulu, tetapi dia meminta keponakannya yang terlebih dulu memilih. Dan Lot pun memilih daerah di Timur sungai Yordan dan Abaraham kemudia memilih Kanaan di Barat sungai Yordan.

Dan kita tahu bahwa Lot ternyata salah pilih, daerah subur di tepi sungai Yordan ternyata mendatangkan bencana bagi dia dan keluarganya.

Lot tidak menyadari bahwa dia memilih tempat yang tidak jauh dari Sodom dan Gomora.

Dua kota yang kemudian dimusnahkan oleh Allah. 

Abraham oleh karena ketaatannya dan kesetiaannya kepada Allah, maka Allah melindungi dia dari mara bahaya.

Abraham tidak hanya kaya raya, tetapi imannya telah menjadi contoh bagi banyak orang percaya dari dahulu hingga saat ini.

Saudara, apakah yang menjadi kunci keberhasilan Abraham hingga dia menjadi bapa leluhur Israel, bapa leluhur orang percaya hingga masa kini.

SUARA PENATUA OKTOBER 2022

“MEMINDAHKAN KEKAYAAN BANGSA-BANGSA”

Penulis : Pnt. Dr. Timotius Chandra, MA.
Editor : Ervinna Graceful

Harta kekayaan adalah sepenuhnya milik Tuhan dan kita semua dipercayakan untuk menjadi pengelola berkat yang Tuhan berikan, jadi Tuhan adalah pemilik dan kita adalah pengelola.

I Tawarikh 29:11-12:“Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala. Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.”

Tuhan secara tegas menginginkan kita semua sebagai anak-anakNya memiliki pandangan, penilaian dan sikap yang benar terhadap semua berkat-berkat yang dipercayakan Tuhan kepada kita, dan yang pasti harus sesuai dengan prinsip Kerajaan Allah.

Dalam pengelolaan berkat Tuhan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kita hidup dalam perjanjian berkat yaitu :

1. MENGEMBALIKAN APA YANG MENJADI BAGIAN TUHAN

Matius 22:21: “Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka: Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”

Tuhan Yesus Kristus menghendaki agar kita semua dapat memberikan apa yang menjadi bagian Tuhan.

Ini berbicara mengenai PERSEPULUHAN, diperlukan ketaatan dan kedisiplinan hati, bahwa semua yang kita miliki saat ini merupakan kepercayaan dari Sang Empunya segala sesuatu, sehingga kita dengan kesadaran penuh mengembalikan apa yang menjadi bagian Tuhan.

Taat dan disiplin, tentunya dengan penuh kasih dan sukacita memberikan persepuluhan,  kemudian memberikan persembahan syukur kepada Tuhan, memberikan persembahan dan mendukung pekerjaan/pelayanan Tuhan seperti pelayanan Dana Misi, Diakonia, Alat, Multimedia, Gedung, C3, Yayasan CKB dan lainnya, karena hal inilah yang sesungguhnya menjadi benih yang memiliki daya multiplikasi seperti yang tertulis dalam 2 Korintus 9:10-11: “Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.”

MENABUR merupakan tindakan Iman untuk mengalami mujizat dan terobosan ekonomi.

Untuk itu diperlukan keberanian disertai tindakan iman, yaitu dengan memberi dan memberkati terlebih dahulu, menabur sebelum menuai, melangkah/bertindak dengan iman, maka mujizat pemulihan perekonomian dan kesejahteraan dan lainnya akan mengikuti.

Seperti yang dilakukan oleh seorang janda miskin di Sarfat di dalam 1 Raja-raja17:12-16: “Perempuan itu menjawab: “Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati.” Tetapi Elia berkata kepadanya: “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.” Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.”

2. HIDUP DENGAN ATURAN KERAJAAN SURGA

Kita tidak dapat memakai hitung-hitungan dan kalkulasi dunia, seperti pengeluaran sedikit-dikitnya untuk hasil sebesar-besarnya, hemat pangkal kaya, dan seterusnya.

Yang seharusnya dilakukan adalah melangkah/ bertindak dengan iman, jika ingin mengalami terobosan berkat Tuhan, karena Firman Tuhan tidak pernah salah. “Berilah maka kamu akan diberi, menabur banyak menuai banyak.”

Tuhanlah  yang menjadi sumber berkat yang sejati, Ulangan 8:18: “Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.”

Allah tidak memberi kekayaan tapi Allahlah yang memberi kita kekuatan untuk memperoleh kekayaan.

Ada tujuh kekuatan yang Tuhan berikan untuk memperoleh kekayaan yakni kekuatan Mengelola, Memberi, Bekerja dan Berusaha, Hikmat, Bergantung, Berkata-kata dan Bersyukur.

Kejadian 12:2: “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.”

Tuhan menghendaki agar kita semua menjadi berkat bagi Rumah Rohani dan pekerjaan Tuhan.

Tidak perlu takut untuk ambil bagian menabur dan menginvestasikan harta kita dalam ladang Tuhan sebab tidak ada yang hilang di tangan Tuhan, justru ditangan-Nya harta kita akan aman, diberkati dan dilipatgandakan untuk memberkati banyak orang.

Matius. 6:20: “Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.”

3. MENGHINDARI PERHAMBAAN UANG DAN BERKOMITMEN TIDAK  MENJADI BUDAK UANG ATAU HARTA

Ibrani 13:5:“Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”

Kitalah yang menjadi pengelola harta benda atau uang, bukan sebaliknya uang yang memperbudak kita karena akar segala kejahatan adalah cinta akan uang.

1 Timotius 6:10: “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”

Kita tidak boleh memperhamba diri kepada apapun selain kepada Allah sebab kita adalah anak-anak Allah.

Harta di dunia pada akhirnya akan kita tinggalkan.

1 Timotius 6:7: “Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar,” namun hati yang takut akan Tuhanlah yang akan kita bawa untuk memperoleh harta surgawi yang sejati.

Mari gereja Tuhan, dengan SEMANGAT dan ANTUSIAS, kita saling memberi teladan, saling mengingatkan dan saling mendorong untuk taat melakukan kehendak Tuhan dan Firman-Nya. Tuhan Yesus memberkati kita semua.