Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kisah Para Rasul 1:8.
Apakah yang kita peroleh dari Allah ketika Roh Kudus turun atas kehidupan kita?
Untuk apakah kuasa itu diberikan kepada kita?
Dimanakah tempat kita untuk bersaksi dan menurut saudara apakah maksud tempat-tempat tersebut?
Ketika Yesus akan naik ke sorga, Dia berjanji untuk memberikan Roh Kudus-Nya agar mereka beroleh kuasa untuk bersaksi kepada dunia ini tentang apa yang Yesus telah lakukan buat mereka.
Kuasa tersebut merupakan kekuatan Allah yang dapat memampukan mereka menjadi saksi, menggerakkan dan memberikan semangat untuk bersaksi disertai dengan tanda-tanda dan mujizat dimana orang yang sakit disembuhkan, kuasa si jahat yang membelenggu banyak orang dapat dihancurkan dan kuasa iblis dibinasakan sehingga orang-orang dilepaskan dari belenggu setan seperti kuasa yang diberikan kepada Yesus.
”yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.”(Roma 10:38).
Menjadi saksi Kristus mulai dari Yerusalem dan Yudea dan Samaria dan sampai seluruh ujung bumi.
Tuhan ingin agar Yerusalem yaitu seisi rumah kita dapat mendengar dan menerima kabar baik dan seluruh keluarga besar kita menjadi percaya kepada Yesus, seperti yang dialami oleh kepala penjara Filipi dimana dia dan seisi rumahnya menjadi percaya kepada Tuhan.
Dari Yerusalem, Tuhan ingin kita menjangkau Yudea yaitu orang-orang di sekitar kita: di tetangga, kampus, sekolah, tempat kerja dan bisnis juga Samaria yaitu ke suku-suku yang lain, yang terabaikan, kota-kota dan pulau-pulau yang lain dan sampai ke ujung bumi yaitu dunia dan bangsa-bangsa.
Untuk memulainya maka kita harus berdoa dan memohon arahan Tuhan sehingga setiap saat Roh Kudus mengerahkan kita untuk bersaksi ke tempat-tempat lain juga ke ujung bumi.
”Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus. Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka. Mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos.”(Kisah Para Rasul 13:2,4-6a).
Tuhan ingin agar kita menjadi saksi Kristus sampai ke ujung bumi karena setiap suku, kaum, bahasa dan bangsa harus datang menyembah Yesus.
Diskusikanlah dalam komunitas Saudara, hal-hal apakah yang sudah Saudara upayakan agar menjadi saksi Tuhan sampai ke ujung bumi.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Filipi 2:11.
Mengapa Allah Bapa sangat meninggikan Yesus?
Siapakah yang akan bertekuk lutut dalam nama Yesus karena Allah meninggikan Dia?
Apakah pengakuan segala suku, kaum, bahasa dan bangsa terhadap nama Yesus?
Karena ketaatan Yesus kepada Bapa, maka Bapa sangat meninggikan Yesus sehingga setiap lutut akan bertelut dan setiap lidah akan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.
Dan memang hal ini sudah diteguhkan oleh Bapa dalam Wahyu 5:13-14”Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” Dan keempat makhluk itu berkata: “Amin”. Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.”
Hal ini juga diteguhkan dalam Wahyu 7:9-10”Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!”.
Jadi didalam Sorga pada akhirnya ada banyak orang yang menyembah kepada Yesus yang berarti bahwa mereka ada karena telah mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.
Namun dibumi masih banyak orang yang belum percaya kepada Yesus.
”Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?”(Roma 10:16).
Oleh sebab itu, selama hari masih siang dan masih ada kesempatan maka kita harus bangkit dan antusias untuk memberitakan Injil karena ada banyak orang yang akan bertekuk lutut menyembah Yesus dan mengaku Yesus adalah Tuhan.
Kita harus bekerjasama sebagai gereja Tuhan dan juga bekerjasama dengan Roh Kudus untuk pergi dan mengupayakan Injil diberitakan kepada setiap orang, suku, kaum, bahasa dan bangsa.
”Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: “Lihat, itu Allahmu!” Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.”(Yesaya 40:9-10).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara, bagaimana upaya saudara untuk memberitakan kabar baik untuk menggenapi rencana Bapa dimana segala lidah mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Yohanes 4:35.
Kapankah musim menuai menurut pendapat dari murid-murid Yesus?
Namun kapankah musim menuai menurut pernyataan Yesus?
Apakah penyebab sehingga murid-murid Yesus berbeda pandangan tentang musim menuai?
Apakah yang akan diterima oleh penuai yang memahami bahwa inilah waktunya untuk mereka menuai jiwa-jiwa?
Ketika Yesus memberitakan Kabar Baik kepada perempuan Samaria sampai perempuan Samaria percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat, murid-murid Yesus sedang fokus kepada makanan yang harus mereka makan karena mereka memahami bahwa musim menuai empat bulan lagi.
Padahal Yesus berkata bahwa sekaranglah musim menuai jiwa-jiwa, itulah sebabnya Yesus mau memberitakan Injil kepada perempuan Samaria karena perempuan Samaria sebagai ladang yang sudah menguning untuk dituai dengan cara memberitakan Kabar Baik, kabar keselamatan kepadanya.
Kegagalan dari murid-murid Yesus di dalam memahami musim menuai karena mereka gagal fokus.
Mereka fokus kepada makanan yang dibutuhkan sehari-hari tetapi Yesus fokus kepada makanan yang berasal dari Bapa yaitu melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan Bapa.
Bagaimanakah agar kita dapat memahami bahwa sekarang inilah waktunya musim menuai?
Caranya adalah bahwa kita harus melihat sekeliling dan memandang jiwa-jiwa yang sudah menguning dan siap untuk dituai.
Jika kita memandang sekeliling kita di tempat tinggal, sekolah, di kampus, di tempat kita bekerja dan berbisnis, maka ada banyak orang-orang yang membutuhkan pertolongan dan keselamatan.
Tuhan ingin agar kita pergi dan memberitakan Kabar Baik kepada mereka.
Mengapa sekarang saatnya musim menuai?
Karena waktu-waktu sebelumnya sudah banyak orang-orang yang menabur untuk jiwa-jiwa tersebut melalui doa-doa umat Tuhan bagi tempat tinggal, sekolah, kampus, tempat kerja dan bisnis kita, juga untuk bangsa kita dan bangsa-bangsa lain, sehingga inilah saatnya kita menyaksikan dimana bagi yang menabur dan yang menuai sama-sama beroleh sukacita karena pekerjaan yang mereka lakukan untuk keselamatan bangsa kita dan bangsa-bangsa lain dan juga saat ini kita bersama-sama telah memperoleh upah dari Bapa dan mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal.
Oleh sebab itu marilah kita pergi untuk memberitakan Injil ke ladang-ladang yang sudah menguning di sekitar kita.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengupayakan untuk pergi memberitakan Kabar Baik setelah saudara memandang dan melihat ladang-ladang yang sudah menguning.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Wahyu 14:15.
Apakah yang ada di kepala dan di tangan dari Anak Manusia?
Apakah perkataan dari seorang malaikat dari Bait Suci kepada Anak Manusia?
Apakah yang dilakukan oleh Anak Manusia dan apakah yang terjadi bagi bumi?
”Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga”, demikianlah yang menjadi isi dari Doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, sehingga segala sesuatu yang terjadi dan diputuskan oleh Bapa di sorga harus diwujudkan di muka bumi.
Dan pada hari-hari terakhir ini Allah sudah memutuskan bahwa musim menuai di bumi sudah tiba karena terlalu banyak kejahatan manusia yang memberontak kepada Tuhan diantaranya munculnya kelompok LGBT-Q yang melawan ketetapan Tuhan tentang gender, orang-orang memiliki agama namun pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatan sebuah agama sehingga mereka menjadi pribadi-pribadi yang tidak mempedulikan agama, orang-orang tidak mau mencintai Tuhan tetapi mencintai diri sendiri dan mencintai uang dan dunia dengan segala isinya sehingga mereka menjadi sombong.
Namun karena kasih Allah yang tidak terbatas maka Allah mau agar manusia tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal, itulah sebabnya Injil harus diberitakan kepada dunia ini. Saat ini sorga telah menyatakan bahwa bumi harus dituai karena sudah masak.
”Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu:“Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak.” Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah.”(Wahyu 14:15-16).
Hari ini kita harus menangkap kerinduan hati sorga untuk menuai tuaian yang sudah masak di bumi dengan cara pergi dan memberitakan Injil seperti yang dilakukan oleh Yesus dalam Markus 1:39:”Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.” Hal yang sama dilakukan murid-murid-Nya dalam Markus 16:20: ”Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.”
Marilah kita menuai tuaian di bumi yang sudah masak di tempat dimanapun kita berada, baik di sekolah, di kampus, di tempat kita bekerja, di lingkungan rumah kita, juga di dalam keluarga kita.
Juga di kota dan desa dimana pun Tuhan mengizinkan untuk berada disana, di pulau-pulau dan bangsa-bangsa lain.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana dan apa yang saudara akan lakukan untuk mewujudkan keinginan sorga untuk menuai tuaian di bumi ini.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Wahyu 5:9.
Siapakah yang telah dibeli oleh Yesus untuk menjadi milik-Nya?
Apakah tujuan dari Tuhan Yesus membeli setiap suku, kaum, bahasa dan bangsa?
Berapakah jumlah orang-orang yang sudah dibeli oleh Tuhan Yesus?
Pada akhirnya siapakah yang akan dimuliakan oleh setiap suku, kaum, bahasa dan bangsa?
Kematian Yesus di kayu salib dan dengan darah-Nya, Ia telah membeli orang-orang dari tiap-tiap suku, kaum, bahasa dan bangsa bagi Bapa, sehingga meareka yang percaya kepada Yesus akan diselamatkan dan menjadi milik Bapa.
Dan dalam penglihatan Rasul Yohanes jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa.
Mereka semuanya menyembah dan memuliakan Yesus serta memberikan pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa kepada-Nya.
Kita bersyukur bahwa gereja ada untuk mewujudkan agar apa yang dilihat oleh Rasul Yohanes segera digenapi bahwa pada akhirnya segala suku, kaum, bahasa dan bangsa menyembah Yesus.
Namun ada banyak diantara mereka saat ini yang ada di dunia belum menerima Kabar Baik, yaitu karya Yesus di kayu salib.
Itulah sebabnya gereja harus bangkit untuk menyampaikan serta memberitakan Kabar Baik.
”Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?” (Roma 10:16).
Kita harus membangun kehidupan yang benar agar senantiasa memiliki belas kasihan Bapa untuk pergi memberitakan Kabar Baik kepada seluruh suku, kaum, bahasa dan bangsa di muka bumi.
Pertama-tama, sadarilah peristiwa kelahiran kembali yang kita alami itu bukan peristiwa biasa sebagai ritual agama tetapi peristiwa yang luar biasa yang membuat hidup kita berjumpa dengan Yesus dan diubahkan.
Kedua, mintalah kepada Bapa agar hati kita dipenuhi oleh belas kasihan Bapa untuk jiwa-jiwa terhilang.
Ketiga, berdoalah bagi jiwa-jiwa yang terhilang.
Dan keempat, pergilah dan beritakanlah Kabar Baik yaitu Yesus yang telah menyelamatkan kita.
Teruslah hidup di dalamnya dan lakukanlah kebenaran itu sebab kita telah menerima dengan cuma-cuma marilah memberi dengan cuma-cuma.
Dan pada akhirnya banyak suku, kaum, bahasa, dan bangsa yang percaya kepada Yesus dimana akan menggenapi penglihatan dari Rasul Yohanes bahwa beribu-ribu laksa suku, kaum, bahasa dan bangsa yang datang dan menyembah kepada Yesus dan mereka semuanya memuliakan Bapa.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengupayakan agar setiap suku, kaum, bahasa dan bangsa pada akhirnya akan menyembah Yesus dan memuliakan Bapa.