Minggu, 18 Juni 2023

TERBEBAS DARI LILITAN UTANG

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 RAJA-RAJA 4:1-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah masalah yang dihadapi janda dari seorang nabi?
  2. Bagaimana cara Elisa menolong janda tersebut?
  3. Seandainya masih banyak bejana, apakah minyak masih akan terus mengalir?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: “Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu.” (2 Raja-Raja 4:7).

Janda seorang nabi sedang mengalami masalah yang berat, dia berhutang dengan jaminan kedua anaknya.

Gagal bayar berarti anak-anaknya diambil debt collector untuk dijadikan budak.

Hati siapa yang tidak hancur akan kehilangan anak-anaknya dan melihat anak-anaknya menjadi budak. 

Rupanya sekalipun suaminya dulu seorang nabi, tidak ada jaminan bahwa keluarga mereka mampu mengelola keuangan dengan baik.

Terbukti setelah suaminya meninggal, hutang bertumpuk.

Beruntung janda ini mengenal nabi Elisa.

Dia menceritakan masalahnya kepada orang yang tepat.

Nabi Elisa melakukan mujizat dengan melipatgandakan sisa minyak yang dimiliki sang janda.

Dari buli-buli yang kecil, memenuhi bejana-bejana yang di dipinjam dari para tetangga.

Dari kisah diatas, dapat diambil pelajaran penting untuk kita lakukan.

Pertama, apabila mengalami persoalan hidup, datanglah kepada orang yang tepat.

Datanglah kepada pembimbing rohanimu dan berdoalah bersama kepada Tuhan.

Kedua, Tuhan menggunakan apa yang ada pada kita untuk membuat mujizat.

Sekecil apapun yang tersida dari milik kita, Tuhan sanggup mengubahnya dan melipatgandakannya. 

Ketiga, pertolongan Tuhan terkadang datang melalui pertolongan dari orang-orang di sekitar kita.

Keempat, kita harus hidup bijaksana dalam mengelola keuangan, supaya tidak terjerat hutang.  

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, mengapa Allah menggunakan apa yang tersisa dari kita untuk melakukan mukjizat.

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 26-31

Sabtu, 17 Juni 2023

PEKERJAAN ALLAH DALAM KESEMBUHAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 9:1-4

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah Tuhan Yesus kebetulan melewati orang buta yang sejak lahir tersebut?
  2. Apakah yang dilakukan Tuhan Yesus kepada orang buta tersebut?
  3. Mengapa orang buta tersebut sembuh?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.(Yohanes 9:3).

Berbeda dengan kisah dua orang buta dalam Matius 9, yang berteriak meminta Tuhan Yesus menyembuhkan mereka, orang buta ini ditemukan Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya saat mereka lewat.

Orang buta itu sedang mengemis.

Murid-murid menyimpulkan bahwa orang itu buta karena dosa, sekalipun mereka ragu apakah dosa pribadinya atau dosa orang tuanya.

Oleh karena itu,  mereka bertanya kepada Tuhan Yesus.

Ternyata jawaban Tuhan Yesus berbeda dari kesimpulan mereka yaitu “…karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.”

Orang buta tersebut sembuh setelah Yesus mengoleskan tanah yang dicampur ludah-Nya dan menyuruhnya membasuh di kolam Siloam.

Orang buta itu sembuh.

Kesembuhan yang dialaminya akhirnya membawa dia harus bersaksi di antara tetangga-tetangganya dan orang Farisi.

Kesaksian dia sangat tegas, “Jawabnya: “…tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat.” (Yohanes 9:25).

Saudara, orang buta yang mengemis tersebut menerima anugerah.

Dia tidak sedang berusaha sembuh,  tetapi Tuhan Yesus menyatakan pekerjaan-Nya melalui kesembuhan orang buta ini. 

Terkadang kita juga menerima anugerah seperti orang buta tersebut.

Kita tidak sedang berusaha  untuk mengalami pertolongan Tuhan, tetapi tiba-tiba Tuhan melawat kita. 

Apakah pelajaran penting dari kisah pengemis buta tersebut? Cara Allah menolong itu berbeda-beda.

Terkadang Tuhan menolong saat kita berseru kepada-Nya.

Di waktu lain, Tuhan menolong saat kita tidak berseru kepada-Nya. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita.

Diskusikan dengan pembimbingmu, pekerjaan-pekerjaan Tuhan apa yang tidak disadari ternyata terjadi dalam kehidupan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 21-25

Jumat, 16 Juni 2023

KESEMBUHAN YANG MEMASYURKAN NAMANYA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 9:27-31

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud “jadilah kepadamu menurut imanmu”?
  2. Apakah perintah Tuhan Yesus kepada dua orang buta yang disembuhkan-Nya?
  3. Apakah yang dilakukan kedua orang buta tersebut?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: “Jadilah kepadamu menurut imanmu.”  (Matius 9:29).

Dua orang buta ini sepertinya sudah sering mendengar tentang Yesus Sang Mesias.

Ketika mereka menyerukan Anak Daud, Ini sama seperti jika mereka memanggilnya Mesias. 

Saat itu pendapat yang diterima secara umum saat ini di Yudea, bahwa Mesias haruslah anak Daud -Yohanes 7:42.

Bahwa Yesus Kristus diakui secara umum dan tak terbantahkan berasal dari keturunan Daud -Matius 12:23.

Orang buta itu menyadari bahwa mereka tidak pantas.

Bahwa seruannya harus menjadi seruan untuk belas kasihan, bahwa dia harus bersungguh-sungguh, dan bahwa dalam berdoa dia harus mengikuti Yesus Kristus sebagai Mesias sejati, anak Daud, yang diharapkan dari sorga.

Kedua orang buta tersebut menerima pengetahuan tentang Yesus dan kuasa-Nya yang diperoleh dengan mendengar dari orang-orang di sekitarnya.

Iman timbul dari pendengaran akan firman Tuhan.

Perjumpaan dengan Tuhan Yesus membuat mereka akhirnya mengalami kesembuhan.

Mereka menerima kesembuhan karena iman yang mereka miliki dan karena perjumpaan dengan Tuhan Yesus.

Kisahnya mirip seperti seorang perwira Romawi yang kepadanya Tuhan Yesus juga pernah berkata: “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.” (Matius 8:13).

Setelah mereka sembuh, Tuhan Yesus melarang mereka untuk menceritakan kisah kesembuhan mereka.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kemungkinan rakyat memproklamirkan Dia menjadi Raja dan menghalangi pelayan-Nya lebih luas.

Namun kedua orang buta tersebut melanggar perintah Tuhan Yesus.

Saudara, ada dua pelajaran penting dari kisah tersebut.

Pertama, iman timbul dari pendengaran kepada kisah tentang Tuhan Yesus.

Perbanyaknya mendengar kisah-kisah tentang Tuhan Yesus yang melakukan berbagai Mujizat.

Kedua, sebelum bersaksi berdoalah dahulu supaya kesaksian kita sampai kepada orang yang tepat.

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya supaya timbul iman untuk mengalami kesembuhan atau terobosan rohani.

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 17-20

Kamis, 15 Juni 2023

IMAN MENGALAHKAN DUNIA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 YOHANES 5:3-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa bukti kita mengasihi Allah?
  2. Mengapa perintah-perintah Allah tidak berat bagi mereka yang percaya?
  3. Apa yang mengalahkan dunia?
  4. Siapa yang mengalahkan dunia?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara yang kekasih, ketika kita menyadari bahwa Allah Bapa mengasihi kita pada saat kita masih berdosa, maka kita akan sangat berterima kasih kepada Bapa dan apabila kita juga diberitahu bahwa bukan kita yang memilih Allah, tetapi Yesuslah yang memilih kita.

Roma 5:8 ”Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”

Yohanes 15:16 ”Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”

Tuhan yang memilih kita dan Dia berpihak kepada kita, maka Rasul Paulus mengatakan:

Roma 8:31 ”Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”

Roma 8:33-35 ”Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?” Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?”

Roma 8:37-39 ”Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Dari penjelasan Firman Tuhan dan tulisan-tulisan Paulus maka kita tahu bahwa ketika kita menjadi percaya, maka kita di anugerahkan iman dan Roh Kudus.

Sejak saat itu, Tuhan Allah berkenan kepada kita dan kita juga menjadi anak-anak Allah juga kepada kita di beri kuasa supaya menjadi anak-anak Allah. Yohanes  mengtakan itu dalam tulisannya:

Yohanes 1:12 ”Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;”

Jadi, ketika  kita percaya dan beriman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka kita di beri kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.

Dan kuasa anak-anak Allah itulah yang kita miliki untuk mengalahkan dunia yaitu iman yang memberi kuasa karena Tuhan Allah berkenan kepada kita.

Perkenanan Allah itulah yang menjadi sumber kuasa bagi kita untuk menjadi seorang pemenang.

Imanlah kuasa yang Tuhan Yesus katakan yaitu kuasa yang bisa memindahkah gunung.

Mengapa bisa? Karena Tuhan Allah yang melakukan ketika kita memerintahkan gunung itu untuk beranjak ke laut dengan tidak bimbang atau dengan beriman.

Haleluya, puji Tuhan, Amen!

Ada banyak doa-doa seruan kita yang tidak terjadi, mengapa itu bisa tidak sesuai dengan apa yang Yesus janjikan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 9-16

Rabu, 14 Juni 2023

MAUKAH ENGKAU SEMBUH?

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 5:6-9

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kepada siapa Yesus menawarkan kesembuhan?
  2. Apa jawab orang itu?
  3. Biasanya apa yang menyembuhkan orang di kolam itu?
  4. Apa yang Yesus katakan kepada orang yang sakit itu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, penyembuhan ini terjadi pada hari Sabat di kolam Betesda.

Ada seorang yang sakit dan sudah puluhan tahun ada berbaring di tepian kolam betesda menantikan malaikat turun untuk menggoncangkan air kolam karena siapa yang terlebih dahulu masuk ke kolam ketika air kolam itu sedang bergoncang maka dia sembuh.

Begitulah selalu ketika air kolam itu di goncang oleh malaikat, ketika ada orang-orang sakit yang menceburkan diri ke kolam itu dan siapa yang lebih dahulu maka dia akan sembuh.

Orang ini selalu tidak kebagian paling dahulu karena sakitnya menyebabkan dia tidak bisa cepat menceburkan dirinya ke kolam itu.

Sehingga dia masih ada di kolam itu untuk menantikan kesembuhannya.

Suatu hari Sabat, Yesus datang ke kolam itu dan Yesus mendengar cerita bahwa orang sakit ini sudah puluhan tahun menunggu kesembuhannya.

Yesus berbelas kasihan maka Yesus mendatanginya dan bertanya kepadanya: ”Maukah engkau sembuh?”. ”Jawab orang sakit itu kepada-Nya: “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” (Yohanes 5:7).

Bertahun-tahun dia menunggu kesempatan dan selalu di dahului oleh orang yang butuh kesembuhan.

Namun  hari itu, dengan penuh belas kasihan dan kuasa ilahi-Nya, ”Kata Yesus kepadanya: ”Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.”  Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu adalah hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu:”Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” Akan tetapi ia menjawab mereka: ”Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya kepadanya: ”Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang yang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah kerumunan orang banyak di tempat itu. Kemudian Yesus bertemu dengan dia di dalam bait Allah lalu berkata kepadanya: ”Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” (Yohanes 5:8-14).

Saudara, kepada orang sakit itu Yesus bertanya: ”Maukah engkau sembuh?”.

Ketika engkau sakit dan jika Yesus bertanya seperti itu, apakah jawabanmu? Apakah engkau akan menjawab seperti kondisi orang itu, namun pada zaman ini: ”Aku tidak punya uang untuk berobat.” Dan Yesus berkata: ”Sembuhlah karena Aku mau engkau sembuh.”

Benarkah begitu? Ya, karena Yesus sudah dianiaya sehingga Dia merasakan sakit yang luar biasa karena tubuh-Nya penuh dengan bilur-bilur yang disebabkan oleh cambukan pada tubuh-Nya yang meninggalkan luka-luka yang mengalirkan darah dari tubuh-Nya.

Yesaya berkata: ”dan oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh.”

Haleluya, puji Tuhan, Amen!

Mengapa banyak orang sakit yang didoakan oleh hamba-hamba Tuhan tetapi mereka tidak sembuh?

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 1-8

Selasa, 13 Juni 2023

BILUR-BILURNYA YANG MENYEMBUHKAN

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 PETRUS 2:22-25

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang disebut Petrus: ”Ia tidak berbuat dosa dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya“?  
  2. Kepada siapa Ia menyerahkan keadilan-Nya ketika Dia di caci maki, dan ketika Ia menderita di sakiti, Dia tidak mengancam, tetapi Dia menyerahkan kepada dia yang menghakimi dengan adil?
  3. Dia memikul dosa kita di salib-Nya dan supaya kita yang telah mati terhadap dosa hidup untuk apa?
  4. Apa yang menyebabkan kita telah disembuhkan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika Allah itu menjadi manusia, maka dia 100 % Allah dan 100% manusia.

Sebagai manusia, Dia hidup sebagai anak dari seorang wanita saleh yang bernama Maria yang sedang bertunangan dengan calon suaminya yaitu Yusuf, seorang tukang kayu atau seorang tukang mebel.

Ketika Yesus berada di dunia ini, Yesaya telah menubuatkannya dan bagaimana yang dialami oleh Mesias itu.

Yesaya 53:1-12 ”Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.”

Lewat nubuatan nabi Yesaya ini, kita bisa melihat bagaimana kehidupan Yesus kristus sebagai anak manusia 100%.

Nubuatan ini telah menceritakan kehidupan Yesus jauh hari sebelumnya.  

Tujuh ratus tahun sebelum Yesus jadi manusia, Yesaya telah menubuatkan bagaimana Dia hidup dalam keseharian-Nya dan ketika dia mengalami akhir hidup-Nya.

Satu-satunya biografi yang ditulis sebelum orangnya dilahirkan dan ada banyak nubuatan tentang Yesus di nubuatkan oleh nabi Yesaya.

Namun sayangnya bangsa Israel masih menantikan Sang Mesias sampai hari ini karena ketika Yesus hadir di muka bumi ini, dia ditolak sebagai Mesias.

Yesus seperti banyak nabi yang dianiaya dan di bunuh di Israel. 

Karena penganiayaan kepada Yesus maka tubuh Yesus penuh dengan bilur-bilur, dan oleh bilur-bilur itulah kita disembuhkan dari semua sakit kita.

Haleluya, puji Tuhan. Amen!

Mengapa bangsa Israel menolak Yesus Kristus sebagai Mesias yang dijanjikan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 40-42

Senin, 12 Juni 2023

MENJAMAH JUBAHNYA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

LUKAS 8:43-47

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Sudah berapa lama wanita itu sakit pendarahan?
  2. Apa yang dilakukan perempuan itu kepada Yesus?
  3. Apa yang Yesus katakan ketika perempuan itu menjamah Dia?
  4. Apa yang dialami oleh perempuan itu sejak Yesus mengatakan sesuatu kepadanya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika Yairus meminta Yesus untuk datang menyembuhkan putrinya maka Yesus sedia mengikuti Yairus ke rumahnya.

Namun ketika di tengah perjalanan, seorang perempuan yang sakit pendarahan menjamah Dia.

Wanita ini sudah menderita sakit pendarahan selama dua belas tahun.

Ketika ia mendengar bahwa Yesus melintas di daerah mereka, maka wanita ini ikut dalam rombongan orang-orang yang berbondong-bondong mengikuti Yesus.

Wanita itu sangat bertekad dan sangat berusaha untuk bisa mendekat dan menjamah Yesus, karena dalam pikirannya dia mengatakan: ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”

Dengan pikirannya yang seperti itu, ia turut berbondong-bondong dan mendekati Yesus agar dia bisa menjamah jumbai jubah Yesus.

Mengapa dia sembunyi-sembunyi dan tidak berterus terang memohon kesembuhannya?

Dia mengalami sakit pendarahan dan penyakit ini menyebabkan dia tidak boleh menyentuh apapun.

Menurut tradisi dan agama Yahudi, perempuan yang sedang mengalami pendarahan tidak boleh sembahyang dan tidak boleh datang ke bait Allah.

Dia sangat takut ada dalam kerumunan orang karena dia bisa menyebabkan apapun yang tersentuh dengan dia menjadi tidak tahir atau cemar.

Ia sangat segan untuk ada dalam kerumunan orang karena banyak orang akan marah kepada dia karena mereka bisa menjadi tidak suci atau tercemar karena tersentuh perempuan itu.

Itulah sebabnya dia mendekati Yesus diam-diam dari belakangnya dengan pikirannya: ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”

Saudara, iman perempuan itu bekerja begitu hebat sehingga ketika dia menyentuh jubah Yesus, seketika itu Yesus sadar dan merasakan ada kuasa yang keluar dari tubuhnya.

Dan Yesus, berpaling kepada perempuan itu dan berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.”

Maka sejak saat perempuan itu menyentuh Yesus, berhentilah pendarahannya dan sembuhlah dia.

Ketika dia menyentuh Yesus, maka Lukas menyaksikan dalam kitabnya:

Lukas 8:44-46 ”Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya, dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya. Lalu kata Yesus: “Siapa yang menjamah Aku?” Dan karena tidak ada yang mengakuinya, berkatalah Petrus: “Guru, orang banyak mengerumuni dan mendesak Engkau.” Tetapi Yesus berkata: “Ada seorang yang menjamah Aku, sebab Aku merasa ada kuasa keluar dari diri-Ku.”

Iman perempuan itu menyebabkan kuasa kesembuhan itu bekerja menyembuhkan perempuan itu dan Yesus menyadari hal itu terjadi.

Lukas 8:47-48 ”Ketika perempuan itu melihat, bahwa perbuatannya itu ketahuan, ia datang dengan gemetar, tersungkur di depan-Nya dan menceriterakan kepada orang banyak apa sebabnya ia menjamah Dia dan bahwa ia seketika itu juga menjadi sembuh. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!”

Saudara, kesembuhan dari perempuan itu berasal dari imannya yang mengatakan bahwa ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”

Saudara, tekad perempuan itu untuk datang mendekati Yesus dengan berdesak-desakan sampai dia juga ketakutan karena sakit yang dia alami adalah sakit yang bisa menyebabkan orang banyak marah kepadanya, karena jikalau mereka tersentuhnya, mereka menjadi tidak tahir dan tidak boleh sembahyang.

Imannya menimbulkan tekad untuk bisa menjamah Yesus.

Haleluya, puji Tuhan, Amen!

Sikap apa yang perlu kita miliki, supaya penyakit kita bisa sembuh, ketika kita didoakan waktu kita sakit?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 38-39

Minggu, 11 Juni 2023

JADILAH MENURUT IMANMU

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 9:27-31

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang diteriakkan kedua orang buta yang mengikuti Yesus?
  2. Apa yang Yesus katakan ketika mereka berada di sebuah rumah?
  3. Apa jawab kedua orang buta itu atas pertanyaan Yesus?
  4. Ketika Yesus menjamah mata ke dua orang buta itu, apakah yang Yesus katakan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika Yesus berjalan berkeliling, Yesus diikuti oleh dua orang buta yang berseru-seru agar Yesus memperhatikan mereka karena mereka sangat ingin agar bisa melihat.

Seruan mereka menyebabkan Yesus benar memperhatikan mereka.

Ketika Yesus masuk kerumah seseorang, maka kedua orang buta itu juga masuk mendapatkan Yesus.

Dan Yesus menghampiri dua orang buta itu, dan berkata kepada mereka: ”Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?” Mereka menjawab: ”Ya Tuhan, kami percaya.” Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: “Jadilah kepadamu menurut imanmu.” Maka meleklah mata mereka.

Dan Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: ”Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini.” Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu.

Saudara, ketika Yesus mendengar seruan kedua orang buta itu, sebenarnya Yesus sudah ingin bertindak untuk menyembuhkan mereka.

Yesus mau supaya kejadian itu tidak dilihat oleh orang banyak, itu sebabnya Yesus masuk ke rumah seseorang dan kedua orang buta itu mengikuti Yesus masuk kerumah orang itu.

Di dalam rumah itulah terjadi dialog antara kedua orang buta dengan Yesus.

Yesus menyembuhkan ke dua orang buta itu dan meminta supaya kedua orang buta itu tidak menceritakan Yesus menyembuhkan mereka.

Karena memang benar bahwa menurut Yesus, iman merekalah yang menyembuhkan kebutaan mereka.

Saudara, inilah prinsip yang benar bahwa seseorang yang ingin disembuhkan Yesus yaitu mereka harus memiliki iman untuk mereka sembuh.

Ada banyak orang yang sakit minta di doakan supaya mereka sembuh dari sakit penyakit mereka, tetapi setelah didoakan dia tidak sembuh juga.

Mengapa? Ada banyak orang berkomentar, hamba Tuhannya kurang bonafide dan mereka sering berkomentar bahwa ada seorang hamba Tuhan yang memiliki karunia kesembuhan.

Jadi kalau dia mendoakan orang sakit selalu sembuh, benarkah demikian?

Inilah sebab mengapa Yesus tidak menjamah orang itu di jalan raya ketika orang buta itu berseru-seru.

Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, di dalam rumah itulah Yesus mengajarkan suatu prinsip yang sangat penting yaitu ”Jadilah sesuai imanmu”.

Dalam banyak hal, sebenarnya prinsip ini berlaku bukan saja untuk kesembuhan, namun untuk berbagai hal prinsip ini berlaku yaitu ”Jadilah sesuai dengan imanmu”.

Begitulah prinsip ini juga berlaku dalam semua yang terjadi dalam kehidupan kita:

Matius 17:19-20 ”Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, –maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”

Matius 21:21-22 ”Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.”

Dari ayat-ayat firman Tuhan ini, kita belajar bahwa oleh iman kita maka kita beroleh apa yang kita doakan dan oleh iman itu juga kita akan mengalami kemerdekaan dari berbagai persoalan kita.

Ibrani 11:1 ”Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”

Roma 10:17 ”Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.”

Jadi iman itu sebagai bukti bahwa kita percaya kepada Firman Allah sebagai janji Allah.

Ketika kita percaya kepada Firman Tuhan serta janji Tuhan dengan kita berjalan sesuai dengan Firman Tuhan, maka kita akan menerima apa yang Tuhan janjikan dalam Firman-Nya itu.

Haleluya, puji Tuhan, Amen!

Mengapa ketika kita berdoa bagi orang sakit, ada yang bisa sembuh, tetapi ada juga yang tidak sembuh? Mengapa begitu ya? 

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 35-37

Sabtu, 10 Juni 2023

MANIFESTASI DARI PEMULIHAN

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

LUKAS 19:8-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapa yang berbicara kepada Yesus?
  2. Berapa banyak hartanya akan dia berikan kepada orang miskin?
  3. Berapa banyak yang dia akan kembalikan kepada orang-orang yang di perasnya?
  4. Apa yang terjadi dengan Zakheus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, Zakheus merupakan seorang pejabat yaitu seorang pemungut pajak.

Zakheus sangat di benci oleh orang-orang Yahudi karena dia adalah pegawai pajak pemerintah kekaisaran Romawi yang memungut pajak dari rakyat jajahan romawi yaitu Israel.

Oleh karena kedudukannya maka dia sangat tidak disukai oleh orang-orang Yahudi.

Dia dianggap seorang yang sangat berdosa dan sangat di benci oleh orang-orang Yahudi, apalagi orang-orang Farisi atau Imam-Imam dan para ahli Taurat.

Zakheus dianggap seorang Israel yang berkhianat karena dia adalah pegawai atau pemungut pajak yang tunduk dan mengabdi kepada kekaisaran Romawi.

Ketika dia mendengar bahwa Yesus sedang melintas di daerahnya, dia berusaha untuk melihat namun karena dia seorang yang bertubuh pendek, maka dalam desak-desakan orang banyak dia tidak bisa leluasa untuk melihat Yesus.

Dia berusaha untuk dapat melihat Yesus dengan memnjat pohon yang ada di pinggir jalan yang dia duga akan di lewati oleh Yesus.

Dari atas pohon itu, dia bebas bisa melihat Yesus dan dia duduk dengan enak melihat Yesus dari atas pohon tersebut.

Namun ketika Yesus lewat di bawah tempat dia duduk, Yesus menengadah ke atas daan berbicara kepada Zakheus seperti apa yang di tuliskan oleh Lukas:

Lukas 19:5 ”Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.”

Saudara, Yesus ikut dengan Zakheus ke rumahnya.

Zakheus sangat bersukacita menerima kehadiran Yesus dan murid-muridNya.

Akan tetapi semua orang yang melihat hal itu, mereka bersungut-sungut, katanya: Ia menumpang di rumah orang berdosa.

Lukas 19:8-10 ”Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Saudara, ketika Yesus menyapa Zakheus di atas pohon, sesuatu pasti terjadi pada batin atau hati nurani Zakheus.

Zakheus yang di benci dan tidak di sukai orang banyak, tiba-tiba mendengar namanya di sebut oleh Yesus dan Yesus menyatakan bahwa akan menumpang di rumahnya.

Bagaikan petir di siang bolong, Zakheus mendengar kata-kata Yesus itu, dan seketika itu Zakheus di liputi rasa sukacita karena kuasa perkataan Yesus menjamah hidup Zakheus.

Ketika Yesus memasuki rumahnya, kehadiran Yesus mengintervensi hidup Zakheus.

Zakheus membuat suatu pernyataan komitmen karena Yesus masuk ke rumahnya yaitu “setengah milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan kalau ada orang yang kuperas, aku akan mengembalikan empat kali lipat.” Komitmen zakheus ini merupakan akibat kehadiran Yesus dalam rumah dan kehidupan Zakheus.

Saudara, kehadiran Yesus dengan cepat membuat Zakheus menyadari dirinya seorang yang tidak di sukai orang karena jabatannya sebagai pegawai pajak bangsa Romawi yang menjajah bangsa israel pada waktu itu.

Dia juga menyadari kalau-kalau dia juga seorang yang bisa memeras orang, karena itu dia terang-terangan di depan orang banyak yang bersungut-sungut itu membuat komitmennya.

Yesus mendengar pernyataan dan komitmen zakheus dan membuat juga pernyataan tentang Zakheus yaitu “hari ini telah terjadi keselamatan, kepada rumah ini, karena orang ini pun anak abraham.

Sebab anak manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Dari pernyataan Zakheus, kita bisa melihat suatu keputusan yang sangat jelas sebagai bukti dari kunjungan atau lawatan Yesus.

Ketika Yesus menyapa Zakheus dan menyatakan bahwa Yesus akan menumpang di rumahnya adalah suatu lawatan Tuhan dan kunjungan itu benar-benar mengubah hidup Zakheus.

Perubahan hidup Zakheus seketika itu langsung memperlihatkan buah pertobatan dan buah pemulihannya.

Saudara, sebuah kesaksian bagaimana seseorang yang ditemui Yesus dan orang itu benar-benar mengalami suatu pemulihan dalam batinnya, sehingga dia yang selama ini merasa disisihkan oleh orang-orang Yahudi dan di cap  atau mendapat stigma sebagai seorang pengkhianat bangsa dan seorang berdosa karena berpihak kepada orang Romawi yang dianggap sebagai orang kafir karena orang Romawi menyembah kaisar atau raja mereka sebagai Tuhan.

Orang-orang Romawi sangat berbeda dengan orang-orang Israel yang menyembah YHWH sebagai Tuhan dan Allah mereka. Zakheus, oleh lawatan Yesus yang mau hadir di rumahnya, menyebabkan dia merasakan kasih Yesus yang sangat menghargai dia sebagai keturunan Abraham.

Orang-orang Yahudi dilarang bergaul dengan orang-orang di luar bangsanya, karena di wanti-wanti suapaya tidak bergaul agar tidak tercemar dengan kepercayaan penyembahan berhala mereka.

Maka ketika Yesus mau berkunjung ke rumahnya, dia sangat senang, karena sebelumnya orang-orang sebangsanya menganggap dia sebagai orang berdosa dan dia distigma sebagai penyembah berhala karena dia adalah pegawai pajak dalam kekaisaran Romawi. 

Saudara, perubahan yang begitu drastis terjadi dalam hidup Zakheus.

Sehingga dia dengan mudah membuat suatu pernyataan berupa janji atau suatu komitmen yaitu “setengah milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan kalau ada orang yang kuperas, akan kukembalikan empat kali lipat.”

Hal ini bukan suatu yang gampang, apalagi kalau kekayaannya sangat besar.

Suatu hari Yesus lewat di suatu daerah di mana ada seorang pemungut cukai bekerja yaitu Matias yang kemudian menjadi murid Yesus.

Matius 9:9 ”Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.”

Namun ada juga seorang kaya yang diajak Yesus untuk mengikut Yesus tapi orang ini tidak bersedia, karena dia sangat kaya.

Lukas 18:18-25 ”Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: “Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu.” Kata orang itu: “Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: “Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juAllah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Ketika orang itu mendengar perkataan itu, ia menjadi amat sedih, sebab ia sangat kaya. Lalu Yesus memandang dia dan berkata: “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

Satu hal yang terjadi pada Zakheus karena Yesuslah yang menemuinya dan begitu juga dengan Matius bahwa Yesuslah yang menemuinya dan Yesuslah yang mengatakan ”Ikutlah Aku.”.

Yohanes 15:16 ”Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”

Pemimpin yang kaya itu sangat ingin mengikut Yesus, tetapi dia tidak mau kehilangan miliknya.

Sangat berbeda dengan Matius, ketika Yesus berkata: ”Ikutlah Aku”, maka seketika itu juga Matius meninggalkan rumah cukai tempat dia bekerja di situ dan kehilangan pekerjaan yang selama ini menafkahi keluarganya yang telah membuat dia kaya.

Begitu juga ketika Yesus berkata kepada Zakheus: ”Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Lalu Zakheus turun dan menerima Yesus di rumahnya dengan sukacita.

Ketika Yesus mendapatkan seseorang dan memintanya ikut Dia maka membuat mereka sangat sukacita mengikut Yesus.

Berbeda dengan orang kaya yang merasa bahwa dia sudah layak menjadi pemilik kerajaan Sorga, maka ketika Yesus meminta dia untuk menjual hartanya dan mengikut Dia, orang itu tidak bersedia.

Bisa jadi orang ini bukan orang pilihan.

Yesus menemui Zakheus dan Matius telah memilih mereka dan menawarkan ikut Yesus.

Mereka dengan rela melepas harta mereka karena mereka tidak merasa layak jadi pengikut Yesus.

Namun Yesus yang meminta mereka ikut Dia dan mereka rela kehilangan milik mereka untuk mengikut Yesus.

Haleluya, puji Tuhan, Amen!

Coba renungkan perasaan dan pikiran Zakheus dan Matius dibandingkan dengan seorang pemimpin yang merasa telah melakukan semua hukum Taurat dari masa mudanya. Apa yang terjadi pada hidup orang-orang itu kemudian?  

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 32-34

Jumat, 9 Juni 2023

MENCERITAKAN KEBAIKAN TUHAN

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 4:27-30

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapa yang sedang bercakap-cakap dengan Yesus sesuai dengan bacaan hari ini? 
  2. Siapa saja yang di ajak oleh perempuan itu untuk bertemu dengan Yesus?
  3. Apa yang dikatakan oleh perempuan Samaria itu kepada orang banyak yang disekitar kota itu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Agar kita dapat memahami dengan jelas apa yang dimaksud dengan ayat pembacaan di  Yohanes 4:27-30, kita dapat  membaca mulai dari judul perikop hingga keseluruhan kitab Yohanes pada pasal 4:1-42.

Kisah ini dilatar belakangi kondisi pada masa itu dimana orang Samaria tidak bergaul dengan orang Yahudi karena perbedaan etnisitas dan pusat tempat ibadah atau kiblat.

Kehadiran Yesus yang membuka pembicaraan membuat perempuan samaria tersebut merasa heran.

Perempuan Samaria ini bertambah heran ketika Yesus yang baru dikenalnya dapat melihat sisi gelap kehidupannya.

Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini.” Kata perempuan itu: “Aku tidak mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya: “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar.” (Yohanes 4:16-18).

Perkataan Yesus tersebut membuat perempuan Samaria itu percaya bahwa Yesus seorang nabi -Yohanes 4:19.

Jawab perempuan itu kepada-Nya: “Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus;  apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.” Perkataan Yesus membuat perempuan samaria tersebut takjub, maka dengan segera perempuan itu pergi dan menceritakan tentang kabar baik itu kepada orang banyak yang ada di sekitar kota. Dan akhirnya orang banyak tersebut tertarik datang untuk mendengar tentang perkataan Yesus -Yohanes 4:28-30

Perempuan samaria itu menyadari siapa dirinya yang tidak layak untuk bergaul dengan orang Yahudi, namun  perjumpaan dengan sang Mesias mengubah perempuan samaria itu menjadi orang yang percaya, bahkan perempuan itu berani menceritakan pengalaman tentang perjumpaanya dengan sang Mesias itu. 

Banyak orang Samaria dari kota  itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu yang memberi kesaksian tentang Yesus yang dapat melihat perbuatannya.

Banyak dari kita, sering bahkan selalu mengalami kebaikan Tuhan di dalam segala aspek kehidupan kita.

Pertanyaannya, apakah kita mau dan berani secara konsisten menceritakan tentang kebaikan Kristus itu pada orang-orang sekitar kita?

Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” (Roma 10:13-15).

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan ? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 29-31