Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Kepada siapa pemazmur ingin menceritakan apa yang dilakukan Tuhan terhadap hidupnya?
Dengan apa dia berseru dan menyanyikan pujian?
Apa yang membuat Tuhan tidak mendengar doa kita?
Apakah Allah mendengar dan memperhatikan doa yang saudara ucapkan?
Pernahkah kita memikirkan seperti apa niat jahat dalam hati?
Kejahatan seperti apa yang Tuhan tidak inginkan ada dalam hati kita saat berdoa?
Mungkin dalam pandangan banyak orang pembunuhan adalah kejahatan besar, namun kita harus ingat bahwa pelanggaran terhadap sepuluh hukum Tuhan adalah kejahatan.
Kita bisa saja berdoa dengan semangat dan antusias namun bila dalam hidup kita ada berhala-berhala yang menduakan Tuhan maka itu adalah bentuk kejahatan dalam hati kita.
Tuhan pernah sakit hati karena bangsa Israel masih membakar korban kepada Baal sementara mereka juga menyembah Allah, bagi Tuhan itu adalah kejahatan besar.
Tuhan tidak mendengar doa-doa mereka karena ada kejahatan dalam hati.
Bangsa Israel beberapa kali mengalami kekalahan dalam peperangan karena tidak menyadari kejahatan dalam hati mereka, sekalipun mereka antusias dan semangat namun semangat saja tidaklah cukup, mereka perlu memiliki hati yang benar dihadapan Tuhan ketika berperang melawan musuh-musuhnya.
Ketika kita berdoa sudah seharusnya tidak ada kejahatan dalam hati kita, pastikan bahwa dalam kehidupan setiap hari senantiasa dipimpin dan dipenuhi oleh Roh KudusNya agar kita mengalami kemenangan dalam setiap doa-doa yang kita naikkan.
Mari kita bersama mengevaluasi kehidupan sehari-hari kita, ingatlah bahwa ketika membangun mezbah doa maka kita perlu membangun seperti yang diinginkkan hatiNya, Dia menginginkan baitNya yaitu tubuh kita termasuk pikiran kita jauh dari kejahatan.
Keberhasilan kita dalam membangun mezbah doa dipengaruhi oleh gaya hidup sehari-hari dalam rumah, dalam pekerjaan atau bisnis yang kita lakukan, dalam studi yang Tuhan percayakan.
Darah Yesus memang telah menguduskan dan menyucikan hidup kita dari kejahatan dan dosa, namun kita masih hidup di dalam dunia. Iblis seperti singa masih mengelilingi kita dalam bentuk lingkungan yang belum sepenuhnya berjalan dalam kebenaranNya, ada kompromi-kompromi yang dilakukan dalam bisnis, ada berbagai aktivitas yang mungkin dapat menjadi berhala dalam hidup kita.
Biarlah Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bersama untuk kita bisa mengevaluasi hati kita, adakah kejahatan atau niat jahat dalam hati kita terhadap Tuhan dan sesama yang menghalangi kita untuk membangun suatu mezbah doa yang benar?
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan ? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang harus kita jaga dengan segala kewaspadaan? Mengapa?
Apakah yang harus kita buang dari pada kita sesuai ayat yang kita baca hari ini?
Seperti apa seharusnya mata dan tatapan kita memandang?
Bagaimana seharusnya jalannya kaki kita?
Amsal mengingatkan bahwa kehidupan terpancar dari hati kita, kebenaran ini telah teruji bertahun-tahun hingga hari ini.
Hati yang penuh keraguan dan bimbang tidak pernah menghasilkan kehidupan yang fokus dan berhasil, Yesus pernah mengingatkan hal ini pada murid-muridNya : “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya” (Markus 11:23).
Hati yang penuh dengan ketakutan hanya akan menghasilkan kegagalan untuk bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan, ketika sebagaian besar bangsa Israel mendengar perkataan 10 pengintai yang memberikan kabar menakutkan maka hati mereka menjadi takut sebagai akibatnya mereka gagal bertindak untuk segera masuk ke tanah perjanjian.
Mereka tidak dapat menjaga hati dari segala berita yang didengar oleh telinga sekalipun di dalam hati ada janji Tuhan yang pernah mereka dengar sebelumnya, perhatikan respon mereka akibat hati yang takut dalam ayat berikut ini : “Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu. Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: “Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! “ (Bilangan 14:1-2).
Perkataan mereka adalah sungut-sungut yang membuat Allah murka sehingga mereka mati di padang gurun dan anak-anak merekalah yang masuk tanah perjanjian.
Hati mereka tidak dijaga dengan baik sehingga kematian dan kegagalan mengalami janji Tuhan adalah hasilnya.
Ketika berdoa maka perlu menjaga hati kita agar tidak menjadi bimbang dan takut akibat hal-hal yang kita lihat dan kita dengar.
Kita mungkin tidak bisa menghindar dari berita-berita tersebut tetapi kita memiliki kendali atas hati kita, mari kita jaga hati kita agar tetap teguh dan percaya dengan janjiNya.
Bagaimana dengan kehidupan doa-doa saudara?
Menjaga hati tentu tidak hanya dilakukan pada saat berdoa saja, tetapi dalam kehidupan kita sehari-hari kita harus konsisten menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan.
Jangan hanya saat berdoa bersama kita antusias dan semangat dengan hati teguh tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita dikuasai oleh kebimbangan dan kekuatiran.
Mari kita membangun rumah doa dengan gaya hidup yang dipenuhi oleh keyakinan akan janji Tuhan, jaga hati kita tetap antusias sekalipun kita belum melihat janjiNya digenapi.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Di atas dasar iman yang seperti apa kita harus membangun diri sendiri?
Di dalam apa kita memelihara diri sambil menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus untuk hidup kekal?
Kepada siapa kita harus menunjukkan belas kasihan?
Bagaimana cara menyelamatkan mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa?
Perikop yang kita baca dari kitab Yudas hari ini merupakan nasihat-nasihat untuk meneguhkan iman, suatu pesan yang diberikan berkaitan dengan kondisi yang terjadi menjelang akhir zaman.
Pada hari-hari itu akan tampil pengejek-pengejek yang hidup menuruti hawa nafsu mereka, pemecah belah yang dikuasai oleh keinginan dunia dan hidup tanpa Roh Kudus.
Untuk mengatasi hal-hal yang berat ini anak-anak Tuhan harus aktif dalam dua hal yaitu membangun di atas dasar iman yang paling suci dan yang kedua adalah berdoa dalam Roh Kudus.
Dasar iman yang benar memberikan kekuatan dan keyakinan ketika kita melihat hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan kita tetapi kita harus tetap memegang janji Tuhan dengan konsisten.
Banyak pertanyaan yang mungkin ada dalam pikiran kita mengenai janji Allah yang belum digenapi dalam hidup kita, mengapa doa-doa yang sudah dinaikkan bertahun-tahun tetapi Allah seakan-akan diam terhadap apa yang kita minta?
Saudara, tidak hanya kita yang pernah mengalami hal tersebut, ada banyak contoh dalam alkitab bagaimana mereka sekalipun punya banyak alasan untuk meninggalkan keyakinan mereka namun masih tetap menunggu dan yakin bahwa Allah setia menggenapi janjiNya.
Abraham harus menunggu di tengah usia yang semakin bertambah, Yusuf harus menunggu di tengah penolakan yang menyakitkan dari saudara-saudara kandungnya dan masih banyak lagi.
Mengapa mereka tetap kuat dan akhirnya mengalami janjiNya?
Salah satunya adalah mereka membangun iman dan sikap hati yang benar ketika berdoa dan berharap kepada Allah.
Mereka adalah orang-orang yang tidak kecewa sekalipun harus menunggu dengan tidak tahu kapan waktuNya, mereka telah membangun iman dan sikap hati yang benar dalam kurun waktu yang tidak sebentar dan konsisten untuk terus berkomunikasi dengan Tuhan.
Bagaimana dengan hidup kita saat ini?
Sudahkah kita membangun sikap hati yang benar dalam berdoa, ingatlah bahwa berdoa bukanlah sekedar memohon untuk Allah menjawab doa kita, tetapi lebih daripada itu berdoa merupakan bentuk penyerahan masalah kita kepada Allah yang lebih mengetahui jawaban yang terbaik atas permohonan kita.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang benar-benar disebut murid Kristus?
Apakah yang akan memerdekakan kita?
Siapa yang disebut sebagai hamba dosa?
Siapakah yang tetap tinggal dalam rumah?
Dosa merupakan perkara yang harus kita singkirkan bila kita ingin mengalami kuasa doa dalam kehidupan kita.
Setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa, Bapa telah mengangangkat kita orang percaya sebagai anak-anakNya, kita dapat memanggil Dia sebagai Bapa karena anugerahNya berlaku atas hidup kita, oleh sebab itu tidak selayaknya kita menjadi hamba dosa.
Roh Kudus diberikan kepada kita sebagai penolong dan kuasa diberikan agar kita memiliki otoritas mengatasi setiap tipu muslihat dan godaan iblis, sehingga dapat berdoa dengan efektif.
Yesus telah memberikan teladan bagaimana berdoa dengan efektif ketika melayani, pada saat berdoa secara pribadi Yesus bisa berlama-lama dengan Bapa, namun pada saat pelayanan ketika menyembuhkan orang sakit, mengusir setan dan membangkitkan orang mati Alkitab tidak mencatat doa-doa yang panjang dari Yesus.
Yesus hanya mengucapkan beberapa kalimat bahkan beberapa patah kata dan itu cukup untuk meyembuhkan orang sakit.
Mengapa Yesus dapat melakukan demikian?
Karena Yesus bukanlah hamba dosa, Yesus memiliki keyakinan akan tugas yang diberikan Bapa kepadaNya.
Bagaimana dengan kita?
Adakah penghalang yang membuat kita tidak efektif dan tidak benar dalam berdoa sehingga tidak mengalami apa yang kita doakan?
Menjadi hamba dosa adalah salah satu “sarang penyamun” dalam hidup yang harus kita singkirkan.
Kita bisa melihat dalam hidup kita masing-masing, adakah kita tetap menjadi hamba dosa sekalipun sudah bertobat dan mengalami kelahiran baru dalam hidup kita?
Yesus berkata : “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Kita mengalami kemerdekaan karena mengetahui kebenaran, kita mengetahui kebenaran karena kita adalah murid-muridNya, kita adalah murid-muridNya bila kita tetap dalam firman Tuhan.
Marilah kita tetap dalam firmanNya, tetap dalam firmanNya berarti kita konsisten dan setia melakukan kebenaran dalam kondisi apapun, sehingga kita menjadi murid-muridNya yang sejati.
Tuhan merindukan kita sebagai murid-muridNya dapat berdoa dengan benar dan efektif sama seperti yang pernah Dia lakukan ketika melayani dan menggenapi rencana Bapa pada saat di dunia.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Dari mana asal pertengkaran di antara anggota keluarga atau saudara seiman?
Apakah yang menyebabkan doa kita tidak dijawab?
Yakobus 4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Saudara, seseorang bisa berdoa dan permohonan dalam doanya itu sepenuhnya hanya untuk memuaskan dirinya sendiri.
Misalnya seorang pegawai berdoa untuk dipromosikan dalam pekerjaannya, supaya dia bisa memamerkan kehebatannya kepada keluarganya, tetangganya…. Motif doa yang salah, itu yang sering menyebabkan doa tidak dijawab.
Saudara, karena kita adalah orang percaya, maka Tuhan ingin agar Dia saja yang ditinggikan dan dimuliakan melalui hidup kita.
Jadi Ketika kita menaikkan permohonan doa, dan motif doa kita supaya kita bisa memamerkannya kepada sesama, setelah doa kita terjawab.
Itu artinya kita sedang berniat untuk memuliakan diri sendiri.
Jadi sangat penting bagi kita untuk memeriksa motif kita dalam berdoa.
Motif yang benar akan memimpin kita untuk tidak ragu dan akhirnya kita memiliki iman, bahwa apa yang kita doakan itu akan Tuhan jawab.
Motif yang benar juga akan menolong kita menjalani proses yang benar.
Misalnya, kita berdoa agar bisnis kita bisa menghasilkan keuntungan yang besar, agar dengan keuntungan tersebut kita bisa menyalurkan kepada banyak orang yang membutuhkan.
Maka kita akan berupaya untuk menjalankan bisnis dengan benar.
Dengan tujuan agar Tuhan dipermuliakan melalui keberhasilan bisnis kita.
Sehingga dalam prosesnya, sekali pun bisnis belum menghasilkan keuntungan yang besar, tetapi kita setia dengan memberikan persepuluhan dari pendapatan kita.
Hingga akhirnya Tuhan memberkati kita dengan keberhasilan, dan nama Tuhan dimuliakan.
Saudara, Tuhan adalah Bapa yang sangat mengasihi kita umat tebusan-Nya.
Bapa yang ingin melihat anaknya bertumbuh semakin dewasa, Dia juga Bapa yang mendengar doa dan permohonan kita.
Sehingga, selama motif atau alasan dan tujuan kita memohon sesuatu adalah untuk memuliakan nama-Nya.
Maka akan mudah bagi kita untuk percaya, bahwa doa kita akan Tuhan jawab.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Diibaratkan apakah orang yang berdoa meminta sesuatu kepada Tuhan, tetapi tidak dengan iman?
Apakah doa tanpa iman akan memperoleh jawaban Tuhan?
Berdoa umumnya adalah hal yang paling awal diajarkan kepada umat percaya.
Dan tentu saja ini benar dan sangat penting diajarkan kepada mereka yang baru percaya kepada Tuhan.
Tergantung dari kehidupan orang tersebut sebelum dia dilahirkan kembali.
Kalau sebelumnya dia dibesarkan di lingkungan Kristen, maka berdoa bukan lagi hal yang asing karena itu termasuk aktivitas agamawi yang biasa dilakukan.
Terlalu biasa dilakukan, bahkan orang kadang tidak peduli apakah doanya dijawab Tuhan atau tidak.
Setelah kita menjadi umat percaya, penting untuk kita memahami bahwa doa itu bersifat dua arah.
Doa bukan monolog, tetapi dialog, ya kita berkata-kata kepada Tuhan dan kita mendengar apa yang Tuhan katakan kepada kita.
Tentu yang dimaksud tidak harus kita mendengar secara verbal Tuhan berbicara kepada kita, tetapi kita mendengar melalui Roh Kudus yang berbicara dalam hati, memberikan kesan, arahan, pimpinan, konfirmasi atau teguran.
Ya, Roh Kudus juga bisa menegur kita kalau apa yang kita doakan itu semata-mata untuk memuaskan hawa nafsu kita.
Dalam doa permohonan, maka unsur yang penting adalah : iman. Iman adalah tahapan lanjut setelah kita percaya Allah mampu melakukan.
Dengan iman, kita percaya bahwa Allah bukan sekedar mampu, tetapi akan menjawab permohonan kita.
Iman, adalah percaya tanpa keraguan. Iman adalah percaya tanpa mendua hati. Iman adalah percaya tanpa kebimbangan.
Yakobus 1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
Iman dapat kita latih dengan belajar mendengar suara Roh Kudus.
Kemampuan mendengar suara Roh, akan semakin peka, jika kita terbiasa memiliki hubungan pribadi yang intim atau erat dengan Roh Kudus.
Hubungan yang intim dengan Roh Kudus akan terbentuk, jika kita biasa atau membiasakan diri untuk melatihnya setiap hari dalam doa dan penyembahan yang menyertai waktu teduh kita bersama dengan Tuhan.
Saudara, memiliki kehidupan iman yang berkelanjutan bukan hal yang datang tiba-tiba.
Itu perlu diupayakan dengan konsisten.
Membangun hubungan pribadi yang erat dengan Tuhan melalui waktu teduh pribadi adalah salah satu hal yang akan membantumu dalam memiliki kehidupan kekristenan yang sejati.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Keluhan apa yang diucapkan ayah anak yang sakit itu kepada Yesus?
Teguran seperti apa yang Yesus ucapkan kepada sang ayah yang mengeluh?
Matius 26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.
Kata ”daging” dalam bahasa Yunani adalah ”sarx” yang artinya tubuh atau badan manusia atau hewan.
Tetapi ”daging” juga memiliki makna yang berbeda, ini seperti yang ditulis oleh Rasul Paulus: Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia (that is, in my flesh-KJV), tidak ada sesuatu yang baik.
Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik(Roma 7:18).
Setelah kita menerima Kristus, maka kita dilahirkan kembali menjadi ciptaan yang baru.
Roh kita menjadi baru, kita (roh kita) menjadi bait Roh Kudus.
Tetapi tubuh kita secara fisik, tentu tidak berganti baru, kelak dalam kekekalan kita akan memiliki tubuh yang baru.
Dengan demikian yang dimaksud flesh atau daging dalam Roma 7:18 dan Matius 26:41, adalah sifat-sifat kedagingan dari manusia lama, yang tidak secara otomatis berubah.
Melihat contoh di Alkitab, Petrus yang sekian lama mengikut Yesus tetapi menyangkal Yesus.
Setelah Roh Kudus dicurahkan dan Petrus kemudian menjadi manusia yang berbeda, menjadi seorang yang penuh iman dan berani bertindak dalam kebenaran.
Paulus setelah mengenal Yesus, terjadi perubahan dahsyat dalam kehidupannya, dari seorang penentang Kristus menjadi seorang pengikut Yesus yang setia dan militan.
Tokoh-tokoh Alkitab yang lain, ada yang mengalami perubahan karakter yang sangat cepat, dan ada juga yang lebih lambat.
Prinsip kebenaran dalam Firman Allah adalah sama bagi setiap orang percaya, tetapi respon orang percaya adalah berbeda.
Ketika mengetahui kebenaran, ada yang merespon dengan haus dan lapar, dengan antusias dan melakukannya dengan setia.
Maka buah rohani, buah Roh Kudus dengan cepat mengubah karakternya yang lama menjadi karakter atau sifat yang semakin menyerupai Kristus.
Tetapi ada orang yang lebih lambat, atau bahkan sangat lambat berubah….
Saudara, andalkan Tuhan dalam segenap langkahmu.
Kesulitan dalam belajar di sekolah, kesulitan dan hambatan dalam bisnis atau pekerjaan.
Belajar beriman, dengan menaruh harapan hanya kepada Tuhan.
Hadapi kesulitan dengan iman dan pengharapan kepada pertolongan Allah saja.
YAKOBUS 1:20Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Saudara yang kekasih dalam Yesus, Yakobus salah seorang adik kandung Yesus menuliskan ayat firman Tuhan di atas mendorong kita supaya kita membangun diri kita, sebagai Bait Allah atau sebagai Rumah Doa.
I KORINTUS 6:19-20Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Rasul Paulus mengatakan dengan jelas bahwa diri kita adalah terdiri dari roh, jiwa dan tubuh. Ketika kita lahir baru maka kita mengalami ciptaan baru.
I KORINTUS 5:17Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Ketika kita lahir baru maka TUHAN ALLAH mengaruniakan ROH KUDUS tinggal di dalam kita.
EFESUS 1:13-14Di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Tuhan mengaruniakan Roh Kudus sehingga kita mengalami kehidupan rohani, namun rasul Paulus katakan ada bagian kita yang harus mengalami pemulihan dari hari ke hari :
KOLOSE 3:10Dan telah mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbarui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar khaliknya.
Itulah yang disebut oleh Yudas : ”bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.”
Rasul Petrus menyatakan yang sama :
II PETRUS 1:5-7Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, dan kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
Membangun diri sendiri ini juga dapat dilakukan dengan terus berdoa dalam Roh Kudus, sehingga Roh Kudus akan mengajarkan bagaimana caranya membangun diri sendiri di atas DASAR IMAN YANG SUCI itu.
I KORINTUS 14:4Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.
Lewat berbahasa roh, maka kita akan mendengar arahan Tuhan bagaimana, dan apa yang harus dilakukan untuk mebangun di atas dasar iman yang suci itu. Sehingga apa yang Allah mau atas kesempurnaan kita akan direalisasikan.
I TESALONIKA 5:23-24Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. IA yang memanggil kamu adalah setia, IA juga akan menggenapinya.
TUHAN YESUS KRISTUS, melalui kehadiran-Nya dalam hidup kita akan menolong dan menguatkan kita untuk membangun diri kita di atas DASAR IMAN YANG SUCI.
EFESUS 3:17sehingga oleh imanmu KRISTUS DIAM dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih
FILIPI 4:13Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Roh Kudus akan menolong kita dan memberi kekuatan kepada kita ketika kita mau bergantung kepadanya dalam membangun diri kita yaitu rumah Allah atau BAIT ALLAH dan menjadikannya RUMAH DOA, HALELUYA. PUJI TUHAN.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Siapa saja murid Tuhan Yesus yang bersama-Nya di taman Getsemani?
Apa yang Yesus minta kepada para murid-Nya?
Lalu apa yang dilakukan para murid?
Matius 26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.
Kata ”daging” dalam bahasa Yunani adalah ”sarx” yang artinya tubuh atau badan manusia atau hewan.
Tetapi ”daging” juga memiliki makna yang berbeda, ini seperti yang ditulis oleh Rasul Paulus: Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia (that is, in my flesh-KJV), tidak ada sesuatu yang baik.
Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik(Roma 7:18).
Setelah kita menerima Kristus, maka kita dilahirkan kembali menjadi ciptaan yang baru.
Roh kita menjadi baru, kita (roh kita) menjadi bait Roh Kudus.
Tetapi tubuh kita secara fisik, tentu tidak berganti baru, kelak dalam kekekalan kita akan memiliki tubuh yang baru.
Dengan demikian yang dimaksud flesh atau daging dalam Roma 7:18 dan Matius 26:41, adalah sifat-sifat kedagingan dari manusia lama, yang tidak secara otomatis berubah.
Melihat contoh di Alkitab, Petrus yang sekian lama mengikut Yesus tetapi menyangkal Yesus.
Setelah Roh Kudus dicurahkan dan Petrus kemudian menjadi manusia yang berbeda, menjadi seorang yang penuh iman dan berani bertindak dalam kebenaran.
Paulus setelah mengenal Yesus, terjadi perubahan dahsyat dalam kehidupannya, dari seorang penentang Kristus menjadi seorang pengikut Yesus yang setia dan militan.
Tokoh-tokoh Alkitab yang lain, ada yang mengalami perubahan karakter yang sangat cepat, dan ada juga yang lebih lambat.
Prinsip kebenaran dalam Firman Allah adalah sama bagi setiap orang percaya, tetapi respon orang percaya adalah berbeda.
Ketika mengetahui kebenaran, ada yang merespon dengan haus dan lapar, dengan antusias dan melakukannya dengan setia.
Maka buah rohani, buah Roh Kudus dengan cepat mengubah karakternya yang lama menjadi karakter atau sifat yang semakin menyerupai Kristus.
Tetapi ada orang yang lebih lambat, atau bahkan sangat lambat berubah….
Saudara, apakah engkau termasuk orang yang haus dan lapar untuk mengetahui kebenaran dan dengan giat menerapkannya dalam hidupmu, setelah engkau mengetahuinya.
Ataukah engkau yang kerap menunda untuk melakukan, sekalipun kebenaran Alkitab sudah jelas kau ketahui?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dilakukan oleh bangsa Israel sebelum datang ke baitNya?
Bagaimana Allah mempertanyakan bangsa Israel tentang sikap mereka terhadap baitNya?
Nabi Yeremia hidup di masa pemerintahan raja Yosia sampai bait Allah dihancurkan dan kemudian orang Yahudi dibuang ke Babilonia.
Ia melihat dan mengalami secara langsung pemberontakan bangsa Israel terhadap hukum-hukum Allah.
Walaupun jelas-jelas Yeremia menyampaikan pesan Allah, memperingatkan dan mengarahkan namun tetap saja bangsa Israel tidak taat.
Mereka meminta petunjuk Tuhan, tapi pada saat yang sama mereka tidak mau menaatiNya.
Banyak di antara kita yang membaca kisah perjalanan bangsa Israel bertanya-tanya dan bahkan tidak sedikit di antara kita yang menghakimi mereka dengan berpikir betapa bebalnya bangsa Israel, sudah diperingatkan begitu jelas tapi tetap saja tidak taat.
Tapi mari kita merenungkan, seandainya kita hidup di zaman tersebut apakah sikap kita akan berbeda?
Saudaraku, bangsa Israel tidaklah meninggalkan Tuhan sepenuhnya, namun mereka MENDUAKAN Tuhan.
Mereka membakar korban kepada Baal sekaligus tetap datang ke bait Suci.
Mereka mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, sekaligus mempersembahkan korban bakaran kepada Allah.
Mereka menanyakan petunjuk Tuhan kepada nabi, sekaligus tidak taat.
Nampaknya tindakan ini dapat dirangkum dengan satu kata, yaitu PENYAMUN.
Mereka yang menduakan Tuhan adalah penyamun, dan ketika mereka berkumpul di bait Allah maka mereka menjadikannya sarang penyamun.
Betapa sebuah tindakan tidak hormat yang luar biasa ketika tempat yang begitu kudus dijadikan sarang penyamun.
Menduakan Tuhan adalah tindakan yang terjadi dari masa lalu sampai sekarang.
Bukankah tidak sedikit di antara orang percaya yang beribadah sambil membawa sakit hati?
Atau yang berdoa meminta petunjuk Tuhan tapi tidak mau taat juga?
Saudaraku, Roh Allah tinggal dalam kita.
Maukah saudara menjadikan hidupmu tempat yang kudus seperti seharusnya?
Apakah masih ada sikap menduakan Allah dalam hidup saudara?