TETAPLAH BERDOA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 TESALONIKA 5:16-22

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah perintah Paulus kepada jemaat di Tesalonika?
  2. Apakah alasan untuk tetap berdoa tanpa putus?
  3. Apakah maksud berdoa tanpa putus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara,  jemaat di Tesalonika dirintis oleh Rasul Paulus.

Rasul Paulus tidak bisa tinggal lama di Tesalonika, seperti ketika dia merintis jemaat di Efesus.

Hal tersebut terjadi karena adanya penganiayaan yang bertujuan untuk menghentikan pelayanan Paulus.

Namun demikian jemaat Tesalonika menjadi jemaat yang kuat.

1 Tesalonika 1:60-7 “ Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya”.

Bahkan jemaat Tesalonika, sekalipun sangat miskin karena penganiayaan, berpartisipasi dalam pelayanan kasih, memberi bantuan kepada jemaat di Yerusalem yang sedang menderita.

Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat di Tesalonika untuk mengajarkan banyak hal yang tidak sempat diajarkan saat Paulus tinggal sesaat di Tesalonika.

Salah satu bagian dari surat itu adalah instruksi untuk bersukacita senantiasa dan tetaplah berdoa.

Dua ayat terpendek dalam Alkitab ini adalah bagian dari instruksi Paulus untuk segera dilaksanakan.

Jemaat yang sedang berada dalam aniaya diperintahkan Paulus untuk bersukacita senantiasa.

Ini jenis sukacita yang berbeda dengan sukacita dari dunia.

Ini adalah sukacita yang dikerjakan Roh Kudus (buah Roh).

Mereka teraniaya dan sangat miskin, tetapi sukacita mereka melimpah; 2 Korintus 8:2 “Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan”.

Berdoa tanpa henti adalah perintah Paulus berikutnya setelah sukacita.

Berdoa tanpa henti bukan berarti sepanjang waktu kita berdoa, tetapi ketergantungan kepada Allah senantiasa.

Sama seperti ranting yang menempel pada pokok anggur, demikian kita harus bergantung kepada Allah senantiasa.

Apalagi jemaat di Tesalonika yang nyawanya selalu terancam, perintah Paulus untuk berdoa mendorong jemaat bergantung kepada perlindungan Tuhan.

Berdoa tanpa henti, adalah sikap hati yang terus berpaut kepada Allah melalui Roh Kudus dan menyediakan diri untuk terus dipimpin oleh Roh Kudus.

Berdoa tanpa henti, berarti kesediaan untuk mengungkapkan isi hati kita kepada Tuhan dan bergaul intim, entah kita ada di kamar doa, di Gedung gereja, di perjalanan, di sekolah atau kantor.

Di mana saja kita berada, kita terus bergaul dengan Allah.

Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana supaya mengalami hidup yang bergaul intim dengan Tuhan.