Jumat, 16 Februari 2024

MENGOBARKAN KARUNIA ROHANI

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 1:6-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa karunia rohani harus dikobarkan?
  2. Apakah yang dimaksud dengan roh membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban?
  3. Apakah karunia rohani yang saudara miliki sudah dikobarkan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.(2 Timotius 1:6-7).

Surat Rasul Paulus kepada Timotius sering disebut dengan surat penggembalaan, karena banyak berisi prinsip-prinsip dalam pelayanan pastoral di gereja.

Surat ini ditujukan kepada Timotius anak rohani Paulus dengan maksud menasehati Timotius mengenai kehidupan pribadi dan pelayanannya, mendorong Timotius mempertahankan kemurnian injil dari pencemaran guru palsu dan berbagai urusan gereja.

Ayat yang menjadi renungan kita terkait nasehat Paulus terkait kehidupan pribadi dan pelayanan Timotius.

Terutama nasehat Paulus supaya Timotius “mengobarkan” karunia.

Dalam 1 Korintus 12:8-10, Rasul Paulus menyebut 9 Karunia Roh: “1) karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, 2) karunia berkata-kata dengan pengetahuan, 3) karunia Iman, 4) karunia untuk menyembuhkan, 5) karunia mengadakan mujizat, 6) karunia untuk bernubuat, 7) karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, 8) karunia Bahasa roh, 9) karunia untuk menafsirkan bahasa roh.  

Saudara, urutan karunia roh memiliki makna penting. Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, dalam pekerjaan, dalam pendidikan, dalam rumah tangga dsb.

Dalam segala aspek, kita perlu karunia hikmat.

Kata mengobarkan berasal dari Bahasa Yunani anazōpureō, yang berarti “untuk menyalakan api yang tidak aktif, untuk menghidupkan kembali, menggairahkan; untuk membangkitkan, mempercepat kekuatan seseorang”.

Karunia yang diberikan Allah kepada kita harus digunakan secara aktif. Kalau kita diberikan Karunia, jangan dibiarkan tetapi harus digunakan secara aktif.

Karunia itu dapat saja padam, oleh karena itu nasehat Paulus (kata “kuperingatkan”) menggunakan kata kerja present indikatif aktif.

Artinya, peringatan ini berlaku terus menerus secara aktif.

Secara terus menerus, karunia-karunia yang kita miliki harus kita kobarkan.

Saudara, apa karunia-karunia rohani yang dimiliki? Apakah sudah dikobarkan atau dibiarkan.

Marilah kita korbarkan setiap hari.

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya mengetahui karunia rohani.

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 11-13

Kamis, 15 Februari 2024

MELAHIRKAN GEREJA-GEREJA BARU

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 54:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang akan bersorak-sorai dan bergembira dalam konteks ini, dan mengapa hal itu bisa terjadi?
  2. Apa yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang yang akan berkembang ke kanan dan ke kiri karena memiliki banyak keturunan?
  3. Mengapa orang yang menjadi janda merasa malu?
  4. Allah Israel disebut dengan apa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika kita mendorong dan mendampingi seorang anak PA untuk memulai memimpin kelompok baru, maka sebenarnya kita sedang menginisiasi lahirnya gereja baru.

Jika kelompok baru tersebut berjalan dan kita mendampingi agar mereka belajar dan bertumbuh dengan baik, maka kita sedang mementori satu kelompok yang baru.

Setiap kelompok ini dapat disebut dengan gereja yang baru.

Konsep gereja tidak hanya terkait dengan gedungnya, melainkan juga dengan orang-orang yang dipanggil dari kegelapan menuju terang-Nya yang ajaib.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk menjalani proses dimuridkan agar kita dapat menjadi murid yang baik.

Ketika kita berhasil menjadi murid, maka kemudian kita dapat menjadikan orang lain menjadi murid dengan baik.

Apabila prinsip ini dijalankan dengan baik, maka memulai satu kelompok baru akan menjadi sangat mudah.

Mari tekuni kelompok PA-mu, di mana engkau dimuridkan.

Jadilah murid yang baik agar nantinya engkau dapat membimbing orang lain menjadi murid.

Meskipun sederhana, persoalannya terletak pada keengganan untuk mengikuti PA dengan teratur dan rendah hati untuk mau mendengarkan arahan pembimbing.

Saudara, memulai kelompok baru bisa dilakukan dengan pemberitaan Injil secara pribadi atau melalui tugas yang diberikan oleh gereja untuk memuridkan orang-orang baru.

Hal ini merupakan suatu persiapan untuk menanamkan dasar gereja yang baru dengan konsep bahwa setiap orang percaya adalah Bait Allah:

1 Korintus 6:19-20 ”Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”

Saudara, dengan prinsip ini, maka setiap orang yang telah percaya dianggap sebagai bait Roh Kudus.

Setiap orang yang percaya adalah gereja dan persekutuan orang percaya disebut tubuh Kristus atau rumah rohani.

Oleh karena itu, jika kita mau mendirikan atau melahirkan gereja baru, mari kita lakukan pemberitaan Injil agar kita dapat orang percaya yang baru.

Jika orang percaya baru ini dimuridkan, maka kita memiliki berpotensi untuk membangun bait-bait Allah yang baru yaitu tempat dimana mereka berkumpul, membentuk tubuh Kristus dan rumah rohani.

1 Petrus 2:5 ”Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.”

Saudara, istilah yang digunakan oleh Rasul Paulus dan Petrus agak berbeda, namun esensinya sama, yaitu keduanya merujuk pada makhluk rohani.

Rasul Petrus menyebut individu yang percaya sebagai ”batu hidup” yang membangun rumah rohani sedangkan Rasul Paulus menggunakan istilah ”bait Allah” karena Roh Kudus telah berdiam di dalam individu yang percaya.

Dengan pemahaman seperti ini, maka membangun gereja baru memerlukan banyak orang percaya yang menjadi batu sebagai bahan bangunan rumah rohani sesuai dengan pernyataan Rasul Petrus.

Sedangkan, Paulus menyatakan bahwa setiap individu percaya adalah bait Roh Kudus yang secara individu mampu menjalankan fungsi rumah rohani yaitu untuk melakukan persembahan rohani yang berkenan kepada Allah melalui Yesus Kristus.

Melahirkan gereja-gereja baru adalah memenangkan jiwa-jiwa baru dengan menyampaikan kabar baik, yakni pemberitaan Injil keselamatan.

Ketika orang-orang percaya ini yaitu bait Roh Kudus menurut Paulus dan didorong oleh Paulus dengan tugas: “Muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” sudah bisa menyembah Allah secara pribadi, maka fungsi sebagai alat untuk menaikkan penyembahan sudah bisa dilakukan oleh pribadi-pribadi yang telah didiami oleh Roh Kudus itu.

Oleh karena itu, untuk melahirkan gereja-gereja baru dapat dilakukan dengan memenangkan orang yang belum percaya agar menjadi percaya dan dimuridkan sehingga dia juga mampu memuridkan lagi orang-orang yang belum percaya.

Hal ini dilakukan dengan pemberitaan Injil dan dilanjutkan dengan membaptiskan mereka ke dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen!

Mengapa gereja atau jemaat-jemaat seringkali mengalami kesulitan untuk bertambah besar atau sering mengalami stagnasi?

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 8-10

Rabu, 14 Februari 2024

MEMURIDKAN DENGAN DIPERLENGKAPI LIMA JAWATAN

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 4:11-16

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa fungsi dari kelima jawatan?
  2. Apa target yang harus dicapai dalam pembangunan tubuh Kristus?
  3. Siapa yang dapat terombang-ambing oleh angin pengajaran?
  4. Bagaimana cara yang paling baik untuk bertumbuh dalam pembangunan tubuh Kristus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara yang kekasih, rasul Paulus menuliskan suratnya kepada jemaat di Efesus:

Efesus 4:11-16 ”Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, –yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota–menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.”

Saudara, Tuhan Yesus memerintahkan para murid untuk muridkan orang lain agar berita Injil bisa sampai kepada bangsa-bangsa.

Yesus memuridkan dua belas rasul yang hidup bersama Dia.

Mereka selalu bersama, baik siang maupun malam.

Para murid dapat melihat secara langsung seluruh kehidupan Yesus. Rasul Yohanes pernah berkata:

1 Yohanes 1:3-4 ”Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.”

Kehidupan Yesus merupakan berita dari Allah Bapa-Nya.

Yesus sebagai Firman yang hidup telah memuridkan para rasul dan ratusan murid lainnya selama tiga setengah tahun pelayanannya.

Tuhan mau supaya semua murid-Nya melakukan apa yang telah Dia lakukan dan contohkan.

Demikian juga, Yesus mau supaya semua orang yang percaya dimuridkan untuk memuridkan kembali.

Tuhan Yesus mau supaya kita juga ikut dijadikan murid Yesus melalui pemurid-pemurid, sehingga kita menjadi mampu untuk menjadikan orang lain sebagai murid Kristus.

Dalam memuridkan manusia menjadi murid Yesus Kristus, kita membutuhkan kuasa Roh Kudus dan berbagai karunia Roh Kudus.

Selain itu, kita juga memerlukan semua jawatan agar kita mampu menjadikan seseorang menjadi murid Yesus yang kompeten dalam memuridkan orang lain lagi.

2 Timotius 2:1-2 ”Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.”

Pemuridan adalah proses kehidupan yang terus berlangsung dalam hidup kita, sehingga kita mencapai kepenuhan Kristus.

Dalam hal ini, semua jawatan dalam tubuh Kristus sangat diperlukan untuk melengkapi orang-orang yang sudah percaya dan dibaptiskan dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus serta dimuridkan dan diajar Firman kebenaran supaya dapat bertumbuh dan hidup dalam Kristus.

Yohanes 8:30-32 ”Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”

Rasul Paulus juga menyampaikan hal yang hampir serupa kepada jemaat di Kolose:

Kolose 2:6-7 ”Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.”

Ketika seseorang percaya kepada Yesus Kristus, seharusnya dengan segera orang tersebut dimuridkan dan diajarkan Firman Allah agar semakin mengenal Bapa dan Yesus Kristus.

Dengan pertolongan Roh Kudus, seseorang akan mengalami banyak kemerdekaan yang membawa dia menuju kedewasaan rohani.

Kelima jawatan juga dapat berperan penting dalam memuridkan jemaat Tuhan untuk semakin memahami kebenaran dan mengalami pertumbuhan rohani yang semakin lengkap.

Pemuridan yang baik dilakukan secara pribadi ke pribadi karena pendekatan seperti ini lebih santai dan sangat efektif.

Cara pemuridan ini menciptakan hubungan yang mendalam antara pemurid dan murid juga menciptakan keterbukaan tanpa rasa takut dalam menjaga privasi kehidupan masa lalu seseorang, sehingga tidak menjadi konsumsi umum yang tidak membangun bagi orang yang sedang diproses, bagi orang yang mendengar informasi dengan vulgar maupun tidak langsung yang dapat memberikan pengaruh tidak baik pada pendidikannya.

Alkitab menuliskan yang Yesus katakan tentang pengertian terhadap kebenaran.

Yohanes 8:36 “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.”

Ketika seseorang tetap dalam Firman Tuhan dan semakin mengenal kebenaran, anak Allah, Firman yang hidup akan memerdekakannya sehingga dia dapat hidup dalam kebenaran dan mengalami kemerdekaan yang sejati.

Proses pemuridan yang dilakukan dengan lengkap yang melibatkan berbagai jawatan dalam gereja akan mempercepat kedewasaan rohani seseorang.

Haleluya, puji Tuhan. Amen!

Apa yang menyebabkan seseorang sulit untuk bertumbuh dalam Tuhan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 7

Selasa, 13 Februari 2024

MENGABARKAN INJIL DENGAN PENUH KUASA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MARKUS 16:15-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagi orang banyak, siapakah Yesus dalam konteks ini?
  2. Bagi Herodes, siapakah Yesus?
  3. Mengapa Herodes segan untuk membunuh Yohanes Pembaptis?
  4. Apa yang mendorong Herodes untuk menangkap dan kemudian membunuh Yohanes?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, pemberitaan Injil adalah perintah yang diungkapkan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya.

Perintah ini dicatat dalam lima kitab awal Perjanjian Baru, dikenal sebagai Amanat Agung Kristus.

Amanat Agung Kristus memberikan perintah kepada kita untuk melebarkan Kerajaan Allah di bumi ini.

Dalam pelaksanaan Amanat Agung Kristus, Tuhan Yesus berjanji menyertai kita hingga akhir zaman.

Oleh karena itu, mari kita laksanakan tugas ini dengan rela dan semangat.

Para murid Kristus dahulu menjalankan tugas ini dengan semangat dari Roh Kudus, sehingga kita dapat mendengarkan firman keselamatan dan menerima keselamatan melalui iman yang timbul dari firman kebenaran yang diberitakan oleh orang yang rela memberitakan Injil karena rasa syukur.

Mari kita bersyukur kepada Allah Bapa kita dengan pergi memberitakan Injil kepada mereka yang belum percaya agar mereka juga dapat percaya saat mendengar kabar Injil disampaikan kepada mereka.

Marilah kita pergi memberitakan kabar baik ini kepada segala suku bangsa di sekitar kita, sehingga mereka juga dapat memperoleh keselamatan seperti yang telah kita terima karena Yesus Kristus adalah Juruselamat semua orang. Alkitab menuliskan:

Lukas 2:10-11 ”Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”

Yesus adalah Juruselamat yang telah dijanjikan oleh Allah kepada manusia, termasuk kepada Adam, Abraham, dan banyak nabi yang telah menubuatkannya.

Saat Yesus akan meninggalkan murid-murid-Nya, Dia memberikan pesan, bahwa Dia akan ke Sorga:

Kisah Para Rasul 1:8 ”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Tuhan Yesus menghendaki agar kita pergi dan bersaksi, memberitakan Injil keselamatan kepada semua orang di sekitar kita di bawah pimpinan dan kuasa Roh Kudus.

Saudara, tanpa kuasa Roh Kudus, tidak akan ada orang yang bisa percaya.

Oleh karena itu, marilah kita bersandar kepada Yesus Kristus, agar dengan kuasa Roh Allah, kita dapat memberitakan Injil Kristus. Alkitab mengatakan bahwa:

Markus 16:15-18 ”Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

Pemberitaan Injil akan disertai oleh mujizat dan tanda-tanda ajaib yang terjadi karena kuasa Roh Kudus.

Haleluya, puji Tuhan, Amen!

Adakah pemberitaan Injil yang gagal, dimana orang yang mendengar Injil tidak bersedia menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat? Jika ada, mengapa?

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 5-6

Senin, 12 Februari 2024

MENGERJAKAN MISI DI BAWAH PIMPINAN ROH KUDUS

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 13:1-12

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah nama penyihir Elimas dalam Bahasa Yahudi?
  2. Apa tindakan yang dilakukan Elimas sehingga rasul Paulus menegurnya dengan keras?
  3. Apa yang terjadi dengan Elimas?
  4. Apa yang menyebabkan gubernur percaya kepada Yesus Kristus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, Tuhan Yesus memberikan perintah-Nya sebelum terangkat ke Sorga:

Kisah Para Rasul 1:8 ”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Sebelumnya, Yesus menyampaikan pesan dengan jelas:

Kisah Para Rasul 1:4 ”Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang — demikian kata-Nya —”telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”

Tuhan Yesus dengan jelas menyampaikan pesan agar mereka tinggal diam di Yerusalem, menantikan janji Bapa untuk menganugerahkan Roh Kudus kepada orang percaya.

Mereka menanti janji Bapa tersebut dengan tekun selama sepuluh hari setelah Yesus naik ke Surga dan lima puluh hari setelah kebangkitan-Nya dari kubur.

Ketika hari Pentakosta tiba, Bapa memenuhi janji-Nya:

Kisah Para Rasul 2:1-4 ”Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”

Sejak peristiwa pencurahan Roh Kudus, banyak orang di kota Yerusalem, terutama orang-orang Yahudi dari perantauan, mulai pulang ke kota Yerusalem untuk merayakan hari Pentakosta, perayaan agung dalam Yudaisme.

Banyak di antara mereka yang bertobat dan rela dibaptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Pada hari pencurahan Roh Kudus, sebanyak tiga ribu orang Yahudi datang untuk percaya, bergabung dengan para murid Kristus.

Mereka dengan antusias bersaksi dan selalu berkumpul setiap hari:

Kisah Para Rasul 2:46-47 ”Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.”

Dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang percaya, terlihat berbeda dengan orang-orang Yahudi di Yerusalem:

Kisah Para Rasul 4:32-35 ”Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.”

Dengan cara dan gaya hidup orang percaya, mereka menjadi sangat berbeda dengan mayoritas orang Yahudi di Yerusalem.

Rasul Paulus menunjukkan cara dan gaya hidup yang sangat berbeda dengan orang-orang Yahudi lainnya karena dia telah memutuskan untuk hidup senantiasa dikendalikan oleh Roh Kudus.

Oleh karena itu, dia menyarankan agar orang percaya yang sudah hidup oleh Roh Kudus memiliki gaya hidup yang berbeda, tidak lagi hidup untuk diri sendiri, melainkan hidup yang dipimpin dengan iman yang dikendalikan oleh Roh Kudus.

Galatia 2:19b-20 ”Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”

Galatia 5:25 ”Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.”

Sangat disarankan agar setiap orang percaya menjadi murid Yesus yang hidup dikendalikan oleh iman anak Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus sehingga setiap misi kita adalah misi Allah, Misio Deo.

Haleluya, puji Tuhan. Amen!

Mengapa terjadi keributan yang mengakibatkan perpecahan di dalam gereja?

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 3-4

Minggu, 11 Februari 2024

MENGERJAKAN MISI TUHAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOSUA 1:6-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa perintah Tuhan kepada Yosua yang berulang kali disebutkan dalam bagian firman ini?
  2. Apa tindakan hati-hati yang harus dilakukan, dan tindakan hati-hati itu berpedoman kepada apa?
  3. Apa yang akan mendatangkan keberhasilan dan keberuntungan?
  4. Berapa lama waktu yang diperlukan seluruh orang Israel untuk menyeberangi Sungai Yordan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika Musa telah diambil oleh Tuhan Yahwe, maka Yosua yang telah ditetapkan oleh Musa menjadi pemimpin umat Allah untuk memasuki tanah Kanaan.

Dalam Kitab Yosua, kita dapat belajar bagaimana estafet kepemimpinan ini dilaksanakan.

Yosua 1:1-8 ”Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: “Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa. Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu. Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”

Tuhan memberikan kekuatan kepada hati Yosua dengan menegaskan kembali janji-janji-Nya kepada nenek moyang bangsa itu, serta janji penyertaan-Nya yang sama seperti ketika Tuhan menyertai Musa.

Sebagaimana Tuhan menyertai Musa, demikianlah Tuhan Yahwe akan menyertai Yosua.

Oleh karena itu, Tuhan menginginkan agar Yosua memiliki hati yang kuat dan teguh untuk menghadapi bangsa Israel, umat Tuhan yang seringkali tegar tengkuk.

Yosua diingatkan oleh Tuhan untuk selalu memimpin bangsa Israel dengan mengikuti pedoman yang telah diperintahkan kepada Musa.

Pedoman ini disampaikan oleh Tuhan Allah kepada Musa di Gunung Horeb, yang kemudian dituliskan dalam kitab Taurat.

Hukum Taurat merupakan pedoman hidup yang telah ditetapkan oleh Tuhan untuk umat Israel sebagai bangsa pilihan, sebagai imamat yang kudus, dan kepunyaan Allah sendiri.

Tuhan ingin agar melalui bangsa pilihan ini, dunia dapat mengenal Tuhan Yahwe.

Oleh karena itu, Tuhan menurunkan hukum Taurat sebagai pedoman hidup bagi bangsa Israel agar mereka menjadi saksi bagi Tuhan Yahwe.

Tuhan hadir memimpin perjalanan bangsa ini.

Pada siang hari, Tuhan Yahwe hadir dalam wujud awan yang melindungi bangsa tersebut dari sengatan matahari gurun pasir.

Saat malam tiba, Tuhan Yahwe hadir dalam bentuk tiang api sehingga seluruh bangsa tidak merasa kedinginan di padang gurun.

Melalui kehadiran Allah sebagai awan dan tiang api, banyak orang asing bergabung dengan mereka, mengikuti perjalanan dari Mesir menuju tanah Kanaan.

Dalam memimpin bangsa ini menuju tanah Kanaan, Tuhan ingin Yosua memiliki keteguhan hati dan kekuatan agar antusias dan semangat Yosua menjadi bukti kekuatan serta memiliki keteguhan hati dalam memimpin bangsa Israel menduduki tanah perjanjian.

Tuhan ingin agar bangsa Israel menjadi saksi bagi bangsa-bangsa tentang kebesaran-Nya yang terlihat melalui kehidupan umat-Nya.

Bangsa Israel menjadi saksi atas kebesaran Yahweh, dan Tuhan ingin agar bangsa-bangsa lain juga mengenal-Nya sebagai Tuhan yang besar, hebat, dan mulia.

Haleluya, puji Tuhan, Amen!

Apa yang menyebabkan banyak orang Kristen yang sudah percaya, namun tidak sungguh-sungguh dan kurang semangat dalam mengikut Yesus Kristus?

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 1-2