Rabu, 21 Februari 2024

NILAI HUBUNGAN DALAM PERSEKUTUAN

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 YOHANES 1:3-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah 1 Yohanes 1:7!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Sebagai orang yang beriman maka persekutuan terhadap siapakah yang paling utama yang harus kita bangun?
  2. Bagaimanakah kehidupan kita jika kita memiliki persekutuan dengan Allah Bapa dan Anak dan Roh Kudus?
  3. Jika kita hidup di dalam terang dan bukan dalam kegelapan maka terhadap siapakah kita beroleh persekutuan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Membangun hubungan adalah inti di dalam Kekristenan termasuk juga kehidupan di dalam Rumah Tuhan, karena hubungan merupakan sifat Allah yang tertinggi dalam konteks kasih.

Dan Tuhan ingin agar kita membangun dan memiliki nilai hubungan untuk menjadi Rumah Tuhan yang sesuai dengan keinginan Tuhan.

Dalam membangun nilai hubungan dalam Rumah Tuhan harus dimulai dari hubungan setiap jemaat kepada Tuhan.

Dan pada dasarnya memang Tuhan ingin agar kita memiliki kesatuan dengan Dia.

“Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 17:21).

”Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.” (1 Yohanes 1:3).

Bukti dari bahwa kita memiliki hubungan dan persekutuan dengan Tuhan adalah bahwa kita hidup di dalam terang, karena di dalam Tuhan tidak ada kegelapan; tidak ada dosa dan tidak menyimpan dosa dalam bentuk apapaun, hidup di dalam kekudusan, baik di dalam pikiran, perasaan, kehendak juga perkataan dan perbuatan.

”Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.” (1 Yohanes 1:6).

Ketika kita memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan maka kita dapat memiliki hubungan yang benar terhadap orang lain, dan hal inilah yang Tuhan inginkan terbangun di dalam Rumah Tuhan dimana setiap jemaat Tuhan memiliki hubungan yang benar satu dengan yang lain dan kita memiliki kuasa persekutuan yang membuat hidup kita selalu mengalami hadirat Tuhan serta berkat Tuhan yang melimpah.

”Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.” (1 Yohanes 1:7).

Dengan demikian untuk dibangunnya nilai hubungan yang benar di dalam Rumah Tuhan haruslah dibangun kasih yang dalam kepada Tuhan dan kasih yang dalam kepada sesama kita dengan demikian kita memenuhi hukum kasih seperti dalam Matius 22:37-39.

Diskusikanlah di dalam komunitas saudara bagaimana saudara membangun nilai hubungan dalam persekutuan di dalam membangun rumah Tuhan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 23-25

Selasa, 20 Februari 2024

NILAI KEKELUARGAAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 2:19-22

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud dengan anggota keluarga Allah?
  2. Apakah dasar hubungan keluarga Allah?
  3. Apakah contoh praktis keluarga Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.” (Efesus 2:19-20).

Dalam kamus Bahasa Indonesia keluarga memiliki arti “ibu dan bapak beserta anak-anaknya; seisi rumah,  orang seisi rumah yang menjadi tanggungan; sanak saudara; kaum kerabat, satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat”.

Kalau disimpulkan dengan satu kata, keluarga berarti hubungan sangat dekat, atau hubungan darah.

Sedangkan kekeluargaan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah perihal (yang bersifat, berciri) keluarga.

Nilai kekeluargaan berarti mengandung ciri atau sifat keluarga.

Salah satu nilai dari GKKD Bandung Pusat adalah kekeluargaan.

Artinya, jemaat GKKD harus bercirikan atau bersifat kekeluargaan.

Hubungan kekeluargaan ini diperoleh dari Allah, karena kita ditebus dengan darah yang sama, memiliki Allah yang sama, memiliki Bapa yang sama.

Sekarang secara rohani kita satu keluarga, keluarga Allah.

Hubungan ini  seharusnya minimal sama dengan hubungan keluarga sedarah.

Saudara, dalam keluarga Allah kita haruslah melakukan: “…kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” (Kolose 3:12-13).

Inilah cara hidup dalam keluarga Allah menurut Kolose 3:12-13.

Secara khusus kesabaran diulangi bukan tanpa maksud. Kesabaran berkaitan erat dengan kemampuan untuk mengampuni.

Sabar ketika mengalami hal yang tidak enak dari saudara, berkaitan dengan hati yang penuh dengan pengampunan.

Kasih Allah dinyatakan dalam pengampunan dosa manusia (pendamaian), “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita”. (1 Yohanes 4:10). 

Wujud kasih yang utama adalah kesediaan mengampuni.

Demikian juga dalam hubungan keluarga Allah, kita harus memiliki hati yang berlimpah dengan pengampunan.

Kalau setiap anggota keluarga hatinya penuh dengan pengampunan, maka tidak akan ada kepahitan dan dendam dalam keluarga.

Inilah dasar penting nilai kekeluargaan, suka mengampuni.  

Renungkanlah, apakah kita memiliki hari yang penuh dengan pengampunan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 21-22

Senin, 19 Februari 2024

NILAI ALKITABIAH

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 3:14-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang harus dilakukan Timotius terkait kebenaran?
  2. Apakah kegunaan Alkitab?
  3. Apakah kegunaan mempelajari Alkitab?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (2 Timotius 3:16-17 TB2).

Kalimat “Segala tulisan yang diilhamkan Allah” dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru berubah menjadi “Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah”dalam TB2.

Perubahan ini disebabkan pada terjemahan sebelumnya tersirat bahwa dalam Alkitab ada yang tidak diilhamkan Allah.

Pada terjemahan TB2 dikoreksi.

Ini sejalan dengan versi Bahasa Yunani yang tidak ada kata “yang”.  

Sedangkan penyebutan istilah Alkitab ada dalam Markus 15:28 dan Lukas 4:16.

Alkitabiah menurut kamus Bahasa Indonesia berkenaan dengan kitab.

Dalam Bahasa Inggris, alkitabiah adalah Biblical, yang menurut Merriam webster dictionary memiliki arti “berkaitan dengan Alkitab atau sesuai dengan Alkitab”.

Dapat disimpulkan Alkitabiah adalah seluruh aspek (kehidupan) harus sesuai dengan Alkitab.

Oleh karena itu, setiap orang Kristen harus mempelajari Alkitab dengan benar supaya dapat dijadikan dasar kehidupan.

Alkitab adalah ilham Allah kepada si penulis, namun ditulis dengan bahasa dan budaya setempat.

Oleh karena itu saat mempelajari Alkitab, kita sangat memerlukan Roh Kudus untuk memahaminya.

Namun demikian, karena Alkitab ditulis dalam budaya dan bahasa tertentu, kita juga perlu mempelajari sejarah kitab-kitab yang akan kita baca tersebut, sehingga kita tidak kehilangan konteks.

Saudara, Alkitabiah dimulai dengan pemahaman Alkitab yang benar dan pengajaran yang benar, dan pada akhirnya akan menjadi praktik hidup yang benar. 

Untuk itu kita perlu menyediakan waktu dan pikiran untuk mempelajari Alkitab, dan membangun pola pikir yang sesuai Alkitab.

Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi” (Kolose 3:2).

Kata pikirkan dalam Bahasa Yunani memiliki pengertian “berpikir yang mendalam sampai menjadi opini pribadi dan dilakukan atau bertindak dengan opioni tersebut”. 

Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana membangun pola pikir alkitabiah.

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 18-20

Minggu, 18 Februari 2024

DIBEDAKAN DARI SEGALA BANGSA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KELUARAN 33:15-19

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah latar belakang doa Musa meminta penyertaan Allah?
  2. Mengapa Musa berdoa demikian?
  3. Apakah yang dimaksud Israel “dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini”?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Berkatalah Musa kepada-Nya: “Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?” (Keluaran 33:15-16).

Peristiwa sebelum Keluaran 33 adalah peristiwa pemberontakan bangsa Israel.

Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” (Keluaran 32:8). 

Bangsa Israel membuat lembu emas dan menyembahnya. 

Hal tersebut membuat Allah murka.

“Lagi firman TUHAN kepada Musa: “Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk” Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar”. (Keluaran 32:9-10). 

Namun Musa membela bangsa Israel dan mencoba melunakkan hati Allah.

“Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: “Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?” (Keluaran 32:11).

Saudara, ketika Allah menyuruh bangsa Israel untuk pergi, Musa meminta penyertaan Allah.

Musa tahu, tanpa penyertaan Allah perjalanan yang akan mereka lakukan sangatlah berbahaya.

Banyak musuh-musuh bangsa Israel yang siap membinasakan mereka. 

Dalam kondisi bangsa Israel baru saja memberontak kepada Allah dengan menyembah lembu emas, Musa menjadi ragu untuk membawa Israel pergi.

Oleh karena itu, Musa meminta penyertaan Allah lagi.

Musa mengingatkan Allah bahwa yang membedakan Israel dari bangsa-bangsa lain adalah penyertaan Allah.

Saudara, yang membedakan kita dari orang-orang lain yang belum mengenal Allah adalah penyertaan Allah.

Pada zaman Musa, penyertaan Allah atas Israel dapat dilihat oleh bangsa-bangsa lain.

Mereka dapat melihat tiang awan dan tiang api.

Secara rohani, seharusnya orang bisa “melihat” penyertaan Allah atas hidup kita.

Kehadiran Allah dalam hidup kita seharusnya dapat dirasakan oleh orang-orang disekitar kita.

Christ in me, powerful and wonderful.

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana penyertaan Tuhan itu terlihat dalam hidup kita.

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 16-17

Sabtu, 17 Februari 2024

MENGEMBANGKAN TALENTA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 25:14-30

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dipercayakan kepada para hamba?
  2. Apakah yang dilakukan orang yang dipercayakan 2 dan 5 talenta?
  3. Apakah semua orang memiliki talenta?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Matius 25:20-21).

Saudara, penulis kitab Matius memiliki tujuan saat menulis kitab ini.

Salah satu tujuannya adalah menjelaskan tentang kerajaan Sorga kepada para pembacanya yang berasal dari kalangan Yahudi.

Oleh karena itu, dalam kitab Matius banyak ayat yang membahas Kerajaan sorga.

Matius tidak menggunakan istilah kerajaan Allah, sebab kalangan Yahudi sangat menghindari penggunaan sebutan Allah.

Perumpamaan tentang talenta sedang menjelaskan prinsip-prinsip penting terkait kerajaan sorga.

Pertama, Allah sebagai Raja memberikan kepercayaan kepada semua orang berupa talenta.

Dahulu talenta adalah kekayaan/uang, sekarang pengertian talenta sudah bergeser menjadi bakat.

Setiap orang pasti memiliki minimal satu talenta. Namun demikian, ada orang-orang yang memiliki banyak talenta atau bakat.

Kedua, pemberi kepercayaan berupa talenta, suatu saat akan melakukan perhitungan dengan penerima talenta.

Hal tersebut menggambarkan bahwa Allah punya tujuan ketika memberikan talenta kepada masing-masing orang.

Allah ingin talenta tersebut dikembangkan sedemikian rupa sehingga semakin bernilai atau berkembang.

Ketiga, semua hasil perkembangan talenta itu diserahkan kepada pemberi talenta.

Dalam hal ini, semua hasil pengembangan talenta harus dipersembahkan bagi kemuliaan Allah.

Ketika kita mengembangkan talenta kita secara maksimal, itu bukan untuk kepentingan diri kita, tetapi bagi kemuliaan Allah saja.

Pada akhirnya, Allah memberikan upah kepada orang-orang yang mengembangkan talentanya.

Setiap orang yang setia memiliki tanggung jawab yang kecil, akan diberikan tanggung jawab yang lebih besar.

Mereka akan dimuliakan Allah.

Ketahuilah talenta saudara dan kembangkanlah.

Diskusikan dengan pembimbingmu, cara mengetahui talenta dan cara mengembangkannya.

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 14-15

Jumat, 16 Februari 2024

MENGOBARKAN KARUNIA ROHANI

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 1:6-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa karunia rohani harus dikobarkan?
  2. Apakah yang dimaksud dengan roh membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban?
  3. Apakah karunia rohani yang saudara miliki sudah dikobarkan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.(2 Timotius 1:6-7).

Surat Rasul Paulus kepada Timotius sering disebut dengan surat penggembalaan, karena banyak berisi prinsip-prinsip dalam pelayanan pastoral di gereja.

Surat ini ditujukan kepada Timotius anak rohani Paulus dengan maksud menasehati Timotius mengenai kehidupan pribadi dan pelayanannya, mendorong Timotius mempertahankan kemurnian injil dari pencemaran guru palsu dan berbagai urusan gereja.

Ayat yang menjadi renungan kita terkait nasehat Paulus terkait kehidupan pribadi dan pelayanan Timotius.

Terutama nasehat Paulus supaya Timotius “mengobarkan” karunia.

Dalam 1 Korintus 12:8-10, Rasul Paulus menyebut 9 Karunia Roh: “1) karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, 2) karunia berkata-kata dengan pengetahuan, 3) karunia Iman, 4) karunia untuk menyembuhkan, 5) karunia mengadakan mujizat, 6) karunia untuk bernubuat, 7) karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, 8) karunia Bahasa roh, 9) karunia untuk menafsirkan bahasa roh.  

Saudara, urutan karunia roh memiliki makna penting. Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, dalam pekerjaan, dalam pendidikan, dalam rumah tangga dsb.

Dalam segala aspek, kita perlu karunia hikmat.

Kata mengobarkan berasal dari Bahasa Yunani anazōpureō, yang berarti “untuk menyalakan api yang tidak aktif, untuk menghidupkan kembali, menggairahkan; untuk membangkitkan, mempercepat kekuatan seseorang”.

Karunia yang diberikan Allah kepada kita harus digunakan secara aktif. Kalau kita diberikan Karunia, jangan dibiarkan tetapi harus digunakan secara aktif.

Karunia itu dapat saja padam, oleh karena itu nasehat Paulus (kata “kuperingatkan”) menggunakan kata kerja present indikatif aktif.

Artinya, peringatan ini berlaku terus menerus secara aktif.

Secara terus menerus, karunia-karunia yang kita miliki harus kita kobarkan.

Saudara, apa karunia-karunia rohani yang dimiliki? Apakah sudah dikobarkan atau dibiarkan.

Marilah kita korbarkan setiap hari.

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya mengetahui karunia rohani.

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 11-13