Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah 1 Korintus 12:8.
Untuk kepentingan siapakah Allah memberikan karunia penyataan Roh kepada kita?
Coba sebutkan 9 karunia penyataan Roh yang Allah berikan kepada kita?
Dalam menyampaikan Kabar Baik kita membutuhkan berkata-kata dengan perkataan hikmat. Apakah maksudnya berkata-kata dengan hikmat dan apakah fungsinya?
Yesaya berakata bahwa Yesus yang datang ke dunia ini memiliki 7 Roh Allah, diantaranya, Roh Tuhan, roh hikmat, roh pengertian, roh nasihat, roh keperkasaan, roh pengenalan akan Tuhan dan roh takut akan Tuhan.
“Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN” (Yesaya 11:1-2).
Bagi setiap orang yang percaya dan memiliki Yesus di dalam hati mereka maka mereka juga memiliki ketujuh Roh yang dimiliki oleh Yesus.
Dan kita harus menyadari betul tentang kebenaran ini.
Dan di dalam menyampaikan Kabar Baik kita harus bergerak bersama-sama dengan roh hikmat sehingga kita dapat berkata-kata dengan hikmat, yang mampu menyingkapkan kebenaran Tuhan sehingga orang-orang akan memahami kebenaran Tuhan tentang Yesus dan karya-Nya di kayu salib.
Itulah sebabnya dalam Perjanjian Lama hanya orang-orang tertentu saja yang memiliki hikmat yang luar biasa seperti Salomo dan Daniel.
Namun saat ini, semua orang yang percaya yang memiliki Roh Tuhan mereka juga memiliki hikmat dari Tuhan sehingga kita dapat menyampaikan perkataan hikmat untuk meyakinkan orang akan Injil Kabar Baik.
”Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh.” (I Korintus 2:4).
Kita perlu berjalan dan berkata-kata dengan hikmat karena dalam menyampaikan Kabar Baik kita berhadapan dengan kuasa si jahat dam membuat orang-orang menentang pengenalan akan Allah tapi hikmat tersebut dapat menghancurkan benteng-benteng tersebut.
Hikmat itu terus bertumbuh dari dalam kita karena persekutuan yang dalam dengan Firman Tuhan sehingga kita senantiasa memiliki kata-kata hikmat unutk menghancurkan pekerjaan roh-roh jahat.
”Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.”(Lukas 21:15).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara bertumbuh dalam berkata-kata hikmat untuk menyampaikan Kabar Baik.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Lukas 8:10.
Karunia apakah yang Tuhan berikan kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya?
Apakah ciri-ciri orang yang tidak memhamai rahasia tentang Kerajaan Allah?
Coba sebutkan sikap hati yang dimiliki oleh kebanyakan orang dan sikap hati yang manakah sebetulnya yang Tuhan inginkan agar kita dapat mengerahui rahasia Kerajaan Allah?
Bagi setiap orang yang percaya, Tuhan memberikan karunia untuk memahami tentang Kerajaan Allah.
Kerajaan Allah adalah tentang pemerintahan Allah yang tidak tergoncangkan.
Itulah sebabnya dikatakan bahwa Kerajaan Allah bukan soal makanan dan minuman dan kita harus memprioritaskan Kerajaan Allah.
”Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” (Roma 14:17).
”Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33).
”Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.” (Ibrani 12:28).
Kita juga tidak hanya menerima Injil keselamatan tetapi Injil Kerajaan Allah dimana ketika kita percaya kepada Yesus maka bukan hanya keselamatan yang kita peroleh tetapi juga dibebaskan dari kutuk sakit penyakit dan kelemahan tubuh serta dibebaskan dari kutuk-kutuk kemiskinan sehingga hidup kita dibarkati dalam segala hal.
Dan Tuhan ingin agar kita juga tidak hanya mengabarkan Injil keselamatan tetapi Injil Kerajaan Allah yaitu pemerintahan Allah.
Namun untuk memahami rahasia Kerajaan Allah maka kita harus membangun rasa lapar dan haus akan kebenaran supaya Kerajaan Allah bertumbuh dalam hati dan kehidupan kita serta berbuah 30x, 60x bahkan 100x lipat.
Kita harus membuang sikap hati yang tidak lapar akan kebenaran sehingga kebenaran Firman Tuhan dimakan oleh si jahat karena kita tidak mengerti Firman Tuhan.
Juga pengotor-pengotor dalam hati kita harus disingkirkan yaitu tanah hati yang berbatu-batu, hati yang keras, merasa sudah tahu dan tidak menerima Firman dengan lemah lembut.
Juga tanah hati yang bersemak belukar harus disingkirkan yaitu ketidakpercayaan terhadap Firman Tuhan, kekuatiran, ekspektasi yang belum tercapai ketika kita menerima dan percaya pada Firman Tuhan sehingga trauma untuk percaya.
Ketika kita bangun hati kita dengan benar maka karunia untuk memahami rahasia Kerajaan Allah akan mengalir dalam hidup kita.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara membangun sikap hati yang benar sehingga saudara dapat memahami rahasia Kerajaan Allah.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah 2 Korintus 4:13.
Apakah dasar dari Roh Iman yang ada di dalam diri kita?
Terhadap siapakah kita percaya sehingga kita memiliki Roh Iman dan apakah yang telah dilakukan-Nya bagi kita?
Apakah akibat dari karena kita memiliki Roh Iman dan apakah tujuannya?
Bagi setiap orang percaya ketika mereka lahir baru, percaya kepada Yesus sebagai Juru Selamat, bahwa Yesus telah mati dan bangkit dari kematian-Nya maka kita memiliki Roh Iman.
Sama seperti yang dialami oleh Rasul Petrus dalam Matius 16:16-17:“Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.”
Dan Roh Iman yang kita miliki itu adalah benar-benar merupakan karya dari Roh Kudus sendiri bagi kita sebagai anugrah.
Roh Iman yang Tuhan berikan kepada kita agar kita dapat berkata-kata tentang iman kita kepada Yesus Kristus atau tentang apa yang Yesus telah perbuat bagi kita, bahwa Ia telah mati dan bangkit dari kematian-Nya agar Dia menebus dosa-dosa kita sehingga kita berpindah dari maut dan masuk kepada hidup yang kekal, sehingga kita memiliki Kabar Baik.
Roh Iman yang Tuhan berikan kepada kita dapat senantiasa berkata-kata tentang Kabar Baik yaitu perbuatan besar dari Tuhan yang telah menebus kita.
”Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:” (1 Petrus 2:9).
Agar Roh Iman kita tetap berkabar-kobar maka fungsi kita sebagai imam harus berjalan, dimana sebagai imam setiap hari harus memiliki Firman Tuhan dan mendengar suara Tuhan sehingga kita dapat berjalan dengan iman dan selalu memiliki roh iman yang membuat kita berkemenangan dan tetap berkata-kata tentang Kabar Baik sekalipun dalam penderitaan dan tertindas, seperti yang dialami oleh Daud dalam Mazmur 116:10: “Aku percaya, sekalipun aku berkata:”Aku ini sangat tertindas.”
”Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?” (1 Yohanes 5:4-5).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara membangun diri setiap hari agar memiliki roh iman agar dapat berkata-kata tentang Kabar Baik.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 8:8.
Dimanakah Firman Iman yang Tuhan berikan kepada orang-orang yang percaya kepada Dia?
Apakah dasar pengakuan kita sehingga kita memiliki Firman Iman dalam hati dan mulut kita?
Apakah tujuan Tuhan memberi kepada kita Firman Iman?
Ketika kita mengaku dengan mulut kita bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dengan cara menerima Yesus di dalam hati kita bahwa Yesus telah mati dan bangkit dari kematian-Nya, maka kita mengalami keselamatan yang kekal.
Dan Yesus yang tinggal dalam hati kita itu adalah Firman Iman, itulah sebabnya dikatakan bahwa Firman itu dekat pada kita karena Dia ada di di dalam mulut kita dan di dalam hati kita.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.” (Yohanes 1:1-4).
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.” (Yohanes 1:12-13).
Firman Iman itu harus diberitakan, yaitu tentang Yesus dan apa yang telah Dia perbuat di kayu salib.
Firman itu menyelamatkan setiap orang yang percaya, membebaskan manusia dari kutuk-kutuk kemiskinan untuk hidup yang diberkati dan membebaskan kita dari kutuk-kutuk kelemahan tubuh dan sakit penyakit sehingga kita beroleh kesembuhan.
Firman Iman itu akan menjadikan apa yang Firman Tuhan katakan menjadi nyata dan berwujud.
”Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yohanes 1:14).
Ketika Firman Iman itu diberitakan maka setiap orang yang mengaku Yesus sebagai Tuhan dan menerima Fiman Iman tersebut maka mereka akan diselamatkan.
Oleh karena itu, marilah kita antusias dan bersemangat untuk menyampaikan Kabar Baik agar keselamatan dari Tuhan sampai kepada bangsa-bangsa.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pemahaman saudara tentang Firman Iman sehingga Firman Iman tersebut senantiasa saudara beritakan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa bangsa Israel melawan Allah?
Apakah pengalaman rohani mereka menjadikan mereka setia?
Pernahkan saudara berkata-kata melawan Tuhan?
“Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.” Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.” (Bilangan 21:5-6).
Saudara, bangsa Israel yang berkata-kata melawan Allah bukanlah tanpa kesaksian yang luar biasa.
Mereka telah melihat tangan Allah atas Mesir saat mereka di bebaskan dari perbudakan.
Mereka telah melihat laut terbelah dan mereka berjalan dengan dinding air di kiri kanannya.
Mereka menyaksikan banyak mujizat Tuhan.
Mereka melihat tiang awan dan tiang api.
Pengalaman rohani tersebut tidak menjadi jaminan mereka akan menjadi orang-orang yang setia kepada Tuhan.
Setelah mendengar kesaksian dari 10 pengintai, mereka ragu kepada janji Tuhan.
Mereka abaikan kesaksian Kaleb dan Yosua yang dianggap kabar minoritas.
Bahkan karena masalah makanan mereka mulai melawan Allah.
Ya, karena masalah perut mereka melawan Allah.
Padahal mereka setiap hari makan makanan dari sorga, yaitu manna.
Tetapi mereka bosan. Mereka malahan mengingat makan di mesir.
Saudara, pengalaman rohani dengan berbagai mujizat yang kita alami bukanlah jaminan kita akan setia kepada Tuhan dan tidak melawan Tuhan.
Kesetiaan kita kepada Tuhan adalah buah dari pengenalan akan Dia secara benar dan persekutuan yang intim dengan Dia setiap hari.
Semakin kita mengenal kasih-Nya, semakin intim dengan Tuhan, maka semakin cinta kita kepada Tuhan.
Cinta kita kepada akan dinyatakan dalam bentuk ketaatan kepada perintah-perintah-Nya.
Seperti dicatat dalam 1 Yohanes 5:3“Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat”.
Saudara jangan mengejar mujizat, karena itu biasanya terjadi saat krisis, tetapi mintalah berkat setiap hari seperti yang telah dijanjikan-Nya.
Kejarlah pengenalan akan Allah setiap hari dalam persekutuan dengan Dia melalui perenungan firman Tuhan dan doa, saudara akan terhindar dari dosa melawan Tuhan.
Renungkanlah, mengapa pengalaman mengalami berbagai mujizat tidak menjamin kesetiaan seseorang.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa orang Israel bersungut-sungut?
Cara orang Israel bersungut-sungut?
Apakah bersungut-sungut termasuk sifat memberontak?
“Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: “Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!” (Bilangan 14:2).
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, arti kata bersungut-sungut adalah menggerutu.
Bangsa Israel menggerutu kepada Musa dan Harun karena kabar buruk yang di bawa 10 pengintai.
Padahal mereka sudah melihat banyak mujizat saat mereka dibawa Tuhan ke luar dari Mesir, tetapi mereka tidak percaya kepada janji Tuhan.
“Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku” (Bilangan 14:22).
Bangsa Israel tercatat 10 kali mencobai Tuhan, puncaknya saat mereka ingin kembali ke Mesir karena terpengaruh kabar buruk yang di bawa 10 pengintai.
Saudara, lawan kata bersungut-sungut adalah senang hati.
Bersungut-sungut lahir karena kurang percaya atau tidak percaya kepada janji Tuhan, sebaliknya orang yang percaya kepada janji Tuhan akan mengalami hati yang senang atau sukacita.
Kita harus merenungkan dan menyimpan janji Tuhan, sekalipun janji-Nya belum digenapi.
Sekalipun fakta yang kita lihat berbeda dengan janji Tuhan, tetapi apabila janji itu tertanam dalam hati kita, kita akan tetap bersukacita.
Kadangkala kita lupa ada proses untuk menghasilkan buah. Kita ingin buah yang instan atau segera.
Ketika kita tidak mendapatkannya, kita menjadi kecewa dan bersungut.
Saudara, benih firman Tuhan itu harus di tabur di hati yang subur, jagalah supaya tidak dicuri setan melalui banyak kekuatiran.
Sirami benih firman itu dengan sesering mungkin merenungkannya.
Maka firman itu akan menghasilakan buah dalam kehidupan kita.
Saudara, jagalah lidah kita dari sungut-sungut.
Ketika melihat fakta tidak sesuai dengan janji tetaplah naikkan ucapan syukur, karena Tuhan tahu waktu yang paling tepat.
Tuhan tidak mungkin terlambat menggenapi janji-Nya, kita yang seringkali tidak sabar menantikan waktunya Tuhan.
Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana tetap bersukacita saat janji-Nya belum tergenapi.