Jumat, 31 Maret 2023

MEMBANTU ORANG KUDUS

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 12:9-13

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimanakah kita harus saling mengasihi?
  2. Bagaimana sikap kita ketika melihat kekurangan orang-orang kudus?
  3. Bagaimana sikap kita kepada mereka yang menganiaya kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Firman Tuhan menyatakan bahwa setiap orang yang sudah percaya dan mengakui Yesus sebagai Juruslamat, mereka menjadi bagian dari Kerajaan Allah.

Kita bahkan disebut sebagai “Orang Kudus”.

Kudus bukan karena kita sempurna dan tidak pernah berbuat salah, tapi karena kita disempurnakan dan dikuduskan oleh darah Yesus yang sangat berharga.

Secara khusus Paulus mengingatkan kita untuk membantu kekurangan orang-orang kudus.

Ini bisa jadi menimbulkan pertanyaan kenapa perlu membantu saudara seiman kita?

Bukankah sama saja membantu siapa pun?

Bukankah yang penting kita sudah membantu orang lain?

Saudaraku, saudara seiman kita adalah keluarga rohani.

Sama seperti dalam satu keluarga, adalah hal yang tidak wajar jika seorang anak lebih sibuk membantu keluarga tetangga daripada orang tuanya sendiri.

Tidak seharusnya kita menyumbang untuk sosial, namun mengabaikan kebutuhan dari keluarga sendiri.

Hal ini tidak berarti kita tidak perlu berbuat baik kepada orang lain yang bukan saudara seiman, tapi kita perlu secara bijaksana melihat kebutuhan dan mengatur prioritas pemberian kita.

Sebuah komunitas akan dikenal dari kasih dan kesatuan mereka, demikian juga dengan umat Allah.

Kerinduan Tuhan Yesus adalah agar jemaat yang adalah tubuhNya masing-masing bisa berfungsi dan saling menolong sehingga tubuhNya bisa bergerak dengan bebas.

Lewat kasih yang nyata itulah, nama Tuhan Yesus ditinggikan dan banyak orang akan dibawa kepadaNya.

Hari ini, mari mulai melihat kebutuhan saudara-saudara seiman kita.

Barangkali keluarga PA atau teman persekutuan saudara.

Mulailah menanyakan pertanyaan sederhana kepada mereka, ”Apa yang sedang kamu butuhkan?

Apa yang bisa saya bantu?”

Kita juga bisa melihat kebutuhan saudara-saudara kita di ladang misi.

Kira-kira adakah yang bisa kita dukung?

Ingatlah bahwa bantuan, tidak selalu harus berupa uang dan materi yang besar, tapi setiap perhatian, doa, dan usaha akan sangat berarti.

Diskusikanlah dengan rekan PA atau persekutuan saudara, apa yang bisa dilakukan secara nyata untuk membantu saudara seiman di lingkup saudara atau di tempat lainnya yang membutuhkan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Samuel 15-17

Kamis, 30 Maret 2023

LEBIH BERBAHAGIA MEMBERI DARIPADA MENERIMA

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 20:34-38

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah sebagai rasul Tuhan, Paulus bekerja?
  2. Mengapa Paulus bekerja dengan tangannya sendiri?
  3. Apa perkataan Tuhan Yesus yang diingat oleh Paulus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, Tuhan Yesus mengajarkan satu prinsip yang luar biasa: “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”

Apakah saudara pernah memberi kado kepada anak-anak dan melihat ekspresi mereka saat membuka kado tersebut dan berteriak kegirangan?

Apakah saudara pernah memperhatikan ekspresi dari Ibu saudara ketika menyambut saudara yang sudah lama tidak bertemu dan kemudian sibuk memasak makanan kesukaan saudara?

Ada sebuah kegembiraan dan rasa puas yang tidak terjelaskan ketika kita menyaksikan kepuasan dari orang-orang yang kita kasihi, kegembiraan mereka yang menerima pemberian kita.

Ada rasa hangat di hati yang membuat kita ingin lebih lagi menabur.

Berbahagia dalam memberi sesungguhnya adalah salah satu kebutuhan manusia yang Tuhan tanamkan dan seringkali tidak disadari oleh manusia.

Kita semua sebenarnya ingin bisa berkontribusi dan berdaya guna.

Itu sebabnya ada perasaan malu ketika kita harus terus menerus menerima pertolongan.

Namun, dalam beberapa kasus ketika keegoisan dibiarkan, maka sangat mungkin kita menjadi tidak lagi peduli kepada kebutuhan orang lain.

Yang menerima juga mulai merasa bahwa kebaikan yang diterima adalah sebuah kewajaran bahkan keharusan.

Pada saat itu terjadi, jangankan ada rasa berbahagia saat memberi, saat menerima pun juga sulit untuk berbahagia.

Apakah saudara masih merasakan sukacita dan rasa terima kasih yang besar ketika dijemput oleh orang tua, pasangan, atau anak?

Apakah saudara merasakan kehangatan di hati ketika melihat suami atau anak laki-laki saudara membantu mengangkat galon air yang berat?

Apa yang saudara pikirkan ketika Pembimbing saudara mentraktir saudara sekalipun itu di warung?

Sesungguhnya dalam keseharian, kita menerima banyak hal dari orang lain dan kita perlu belajar untuk bersyukur serta menghargai pemberian tersebut.

Kebahagiaan dalam memberi perlu diimbangi dengan kebahagiaan dalam menerima karena ketika hati kita dipenuhi dengan rasa syukur atas setiap pemberian, kita pun lebih termotivasi untuk memberi karena orang yang sungguh-sungguh dipenuhi rasa syukur tidak mungkin menjadi egois.

Motivasi yang paling besar tentu saja datang dari pribadi Tuhan sendiri, karena Ia selalu murah hati kepada kita.

Itu yang menyebabkan kita bisa tetap memberi dan berbahagia sekalipun tidak selalu dihargai.

Saudara, mari rasakan kebahagiaan pada saat saudara menerima dan memberi, karena itulah yang Tuhan rancangkan untuk kebaikan kita.

Dapatkah saudara mengingat kapan terakhir kali merasa kebahagiaan saat memberi?

Atau adakah hal-hal yang seringkali menahan saudara dari kebahagiaan saat memberi?

Diskusikan dengan pembimbing saudara.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Samuel 13-14

Rabu, 29 Maret 2023

MURAH HATI BAGI YANG MEMBUTUHKAN

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 25:35-40

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimanakah Tuhan mewujudkan diriNya di dunia untuk kita layani?
  2. Perhatikan, apakah orang-orang benar menyadari kepada siapa mereka memberi ketika ada di dunia?
  3. Untuk siapa sesungguhnya segala kebaikan yang kita tabur?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Satu hari nanti kita akan menghadap tahta penghakiman Allah dan di sana kita akan dihakimi berdasarkan keputusan dan cara hidup kita selama hidup di dunia.

Yesus menyatakan bahwa perbuatan yang dilakukan bagi salah satu saudaraNya yang paling hina adalah sama dengan perbuatan yang dilakukan bagiNya.

Ketika kita kita memberi makan, minum, dan tumpangan, memberi pakaian kepada mereka yang telanjang, ketika kita menengok mereka yang sakit dan dalam penjara, perbuatan-perbuatan tersebut sangat dinilai olehNya.

Yang menarik disini adalah baik mereka yang bermurah hati maupun mereka yang tidak bermurah hati, ternyata sama-sama TIDAK MENYADARI bahwa Tuhanlah yang sesungguhnya sedang mereka layani.

Mari kita membayangkan jika suatu hari ketahuan bahwa Bapak Jokowi menyamar menjadi salah satu gelandangan di jalan tertentu.

Bukankah tidak mengherankan kalau kemudian orang banyak akan berbondong-bondong berbuat baik kepada Bapak Jokowi yang sedang menyamar tersebut?

Akan berbeda ceritanya jika kita tidak menyadari siapa gelandangan tersebut.

Maka setiap perbuatan baik kita kepadanya benar-benar murni karena kita ingin berbuat baik saja kepadanya, bukan karena mengharapkan imbalan.

Lukas 6:33 berkata “Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.”

Ada istilah “Tidak ada yang gratis di dunia ini”.

Pernyataan tersebut ada benarnya, hampir segala sesuatu di dunia memiliki suatu harga dan dalam kadar tertentu hal tersebut tidak salah karena memang dihargai merupakan salah satu kebutuhan manusia.

Namun, Tuhan mau mengajar umatNya untuk memiliki standar lebih tinggi di atas standar dunia ini.

Memberi tidak harus mengharapkan balasan.

Berbuat baik semata-mata karena untuk kepentingan orang lain.

Ketulusan semacam ini sudah sangat langka di dunia.

Tahukah saudara, hanya orang yang benar-benar memahami anugerah yang dapat melakukan ketulusan yang sejati?

Mereka menyadari dirinya begitu miskin namun dilimpahi kemurahan dari Allah.

Itu terjadi bukan karena dirinya begitu baik, tapi karena Allah lah yang baik.

Saudara, sadarilah kemurahanNya bagimu dan kemudian belajar untuk menjadi murah hati bagi mereka yang membutuhkan.

Saat ini lihatlah sekeliling saudara, siapakah yang sedang membutuhkan kemurahan hati saudara?

Ambilah satu komitmen dan tindakan untuk bermurah hati baginya dan bagikanlah kepada rekan persekutuan saudara apa yang dirasakan setelah saudara mempraktikkan kemurahan hati.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Samuel 9-12

Selasa, 28 Maret 2023

ORANG-ORANG PILIHAN ALLAH YANG MENGENAKAN KEMURAHAN

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KOLOSE 3:9-14

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa kita tidak lagi saling mendustai?
  2. Kapankah kita diperbaharui untuk memperoleh pengetahun yang benar?
  3. Apakah yang harus dikenakan oleh orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihiNya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Masih banyak orang, bahkan anak Tuhan yang berkomentar seperti ini: “Oh tentu saja dia bisa menabur banyak, kan dia kaya” atau “Dia kan punya banyak waktu makanya bisa melayani”.

Tahukah saudara di dalam pernyataan-pernyataan seperti itu, sebenarnya mengandung pernyataan lain yang tersirat yaitu “Saya tidak punya uang sebanyak dia, makanya tidak bisa menabur banyak” atau “Saya tidak punya waktu sebanyak dia, makanya tidak bisa ikut melayani.”

Pada dasarnya kita paham, bahwa seseorang baru bisa memberi jika dia memiliki.

Tuhan pun mengerti, itu sebabnya 2 Korintus 8:12 berkata “Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.”

Namun, seringkali yang menjadi permasalahan adalah bukannya kita tidak memiliki, tapi kita tidak MENYADARI.

Kita tidak sadar betapa banyak yang kita miliki.

Kita sering tidak melihat betapa besar anugerahNya dalam hidup kita.

Kita bahkan lupa status kita sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihiNya.

Menjadi murah hati adalah sebuah HASIL dari kesadaran kita akan betapa kayanya kita di dalam Tuhan.

Selama mental kita masih miskin, maka berapa pun banyaknya yang kita miliki, kita tidak akan pernah menyadari apalagi membagikannya.

Kita akan terus hitung-hitungan, karena kita lupa betapa Allah sudah menghapuskan hutang kita yang tidak terukur besarnya.

Paulus mengingatkan kita agar MENGENAKAN belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.  

Mengenakan adalah suatu tindakan AKTIF untuk mengambil apa yang memang kita miliki dan kemudian memakainya.

Mari saudara, kita memulai satu perubahan mental untuk mengukur diri kita dari apa yang telah Tuhan lakukan bagi kita.

Sadarilah dan bersyukurlah untuk kekayaan yang kita miliki (bukan hanya materi) sehingga saudara bisa membagikan kemurahan yang saudara sudah sudah terima dan miliki itu.

Dalam hal apakah menjadi murah hati itu terasa sulit?

Diskusikanlah dengan pembimbing saudara bagaimana agar bisa mengenakan kemurahan hati dalam situasi sulit tersebut.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Samuel 4-8

Senin, 27 Maret 2023

KEMURAHAN HATI ALLAH

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 9:15-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bergantung siapakah kemurahhatian dan belas kasihan Allah?
  2. Untuk apa Tuhan menyatakan kuasaNya yang ajaib?
  3. Menurut saudara apakah Allah itu adil?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Murah hati adalah karakter yang seringkali dikaitkan dengan memberi.

Kemurahan hati juga biasanya dikaitkan dengan materi, karena pemberian materi bisa kelihatan.

Namun, materi bukanlah satu-satunya ukuran kemurahan hati.

Kasih, perhatian, kebaikan, waktu, pengampunan juga berhubungan dengan murah hati.

Kita sering mengukur orang lain dengan standar kita sendiri.

Bahkan kita sering mengukur Allah dengan standar kita juga.

Mungkin kita pernah bertanya-tanya “Kenapa ya, orang itu kok lebih diberkati daripada saya?”, “Kenapa ya, Tuhan kok memberi talenta lebih banyak kepada yang lain?”

Saudaraku, tidak sedikit orang yang protes tentang keadilan Allah karena mengukur pilihan dan pemberian Allah kepada setiap orang yang tampaknya berbeda-beda.

Mari kita bayangkan seorang ibu yang memiliki 3 anak dengan usia yang berbeda cukup jauh.

Anak pertama sudah remaja, anak kedua usia SD, dan anak ketiga usia balita.

Jika ibu itu hendak memberikan makanan ketiga anak tersebut, apakah ia harus menyamakan semuanya agar bisa dirasakan adil dan murah hati oleh ketiga anaknya?

Allah mengenal setiap ciptaanNya dengan detail.

Ia menaruh belas kasihanNya kepada siapa Ia mau menaruh belas kasihan, dan Ia bermurah hati kepada siapa Ia mau bermurah hati.

Hal ini tidak bergantung kepada kehendak atau usaha orang tetapi kepada kemurahan hati Allah.

Apakah artinya ini bagi kita?

Artinya kita patut bersyukur karena kasih dan kemurahan hati Allah tidak bergantung kepada pikiran atau usaha dan performa kita.

Kalau pemberian Allah bergantung kepada kita, maka Ia mungkin akan menyamaratakan semua pemberian kepada anak-anakNya padahal belum tentu kita membutuhkan.

Mungkin saat kita baik, Allah baru akan mengasihi dan memberkati kita.

Dan saat kita tidak baik mungkin Ia akan menarik semua kasih dan berkatNya dari kita.

Kemurahan Allah ini bukanlah sebuah “kelonggaran” agar kita bisa hidup dengan sembarangan – ingatlah tetap ada hukum “tabur tuai” di dalam kehidupan ini.

Namun, ini adalah sebuah ANUGERAH, karena dalam kelemahan, keterbatasan, dan kegagalan, kita tetap bisa berharap kepada kemurahan hati Allah bahwa Ia mau mengampuni, memulihkan dan membangkitkan kita kembali sampai rencana dan ketetapanNya jadi dalam hidup kita.

Daripada kita terus membandingkan hidup kita dengan orang lain dan mempertanyakan kemurahan hati Allah, sebaiknya kita mulai mengingat betapa hidup kita beroleh kasih dan kemurahanNya yang begitu melimpah dan ajaib.

Dalam hal apa saudara sebenarnya tidak layak?

Seperti apakah kemurahanNya diberikan kepada saudara?

Maukah saudara bersyukur karena segala yang dianugerahkanNya bagi hidup kita hari ini?

Bagaimana kebenaran tentang Allah yang murah hati membangkitkan hidup saudara hari ini?

Diskusikanlah dengan rekan persekutuan saudara!

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Samuel 1-3