MURAH HATI BAGI YANG MEMBUTUHKAN
Penulis : Aris Handoko
Pembacaan Alkitab Hari ini :
MATIUS 25:35-40
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
- Bagaimanakah Tuhan mewujudkan diriNya di dunia untuk kita layani?
- Perhatikan, apakah orang-orang benar menyadari kepada siapa mereka memberi ketika ada di dunia?
- Untuk siapa sesungguhnya segala kebaikan yang kita tabur?
Satu hari nanti kita akan menghadap tahta penghakiman Allah dan di sana kita akan dihakimi berdasarkan keputusan dan cara hidup kita selama hidup di dunia.
Yesus menyatakan bahwa perbuatan yang dilakukan bagi salah satu saudaraNya yang paling hina adalah sama dengan perbuatan yang dilakukan bagiNya.
Ketika kita kita memberi makan, minum, dan tumpangan, memberi pakaian kepada mereka yang telanjang, ketika kita menengok mereka yang sakit dan dalam penjara, perbuatan-perbuatan tersebut sangat dinilai olehNya.
Yang menarik disini adalah baik mereka yang bermurah hati maupun mereka yang tidak bermurah hati, ternyata sama-sama TIDAK MENYADARI bahwa Tuhanlah yang sesungguhnya sedang mereka layani.
Mari kita membayangkan jika suatu hari ketahuan bahwa Bapak Jokowi menyamar menjadi salah satu gelandangan di jalan tertentu.
Bukankah tidak mengherankan kalau kemudian orang banyak akan berbondong-bondong berbuat baik kepada Bapak Jokowi yang sedang menyamar tersebut?
Akan berbeda ceritanya jika kita tidak menyadari siapa gelandangan tersebut.
Maka setiap perbuatan baik kita kepadanya benar-benar murni karena kita ingin berbuat baik saja kepadanya, bukan karena mengharapkan imbalan.
Lukas 6:33 berkata “Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.”
Ada istilah “Tidak ada yang gratis di dunia ini”.
Pernyataan tersebut ada benarnya, hampir segala sesuatu di dunia memiliki suatu harga dan dalam kadar tertentu hal tersebut tidak salah karena memang dihargai merupakan salah satu kebutuhan manusia.
Namun, Tuhan mau mengajar umatNya untuk memiliki standar lebih tinggi di atas standar dunia ini.
Memberi tidak harus mengharapkan balasan.
Berbuat baik semata-mata karena untuk kepentingan orang lain.
Ketulusan semacam ini sudah sangat langka di dunia.
Tahukah saudara, hanya orang yang benar-benar memahami anugerah yang dapat melakukan ketulusan yang sejati?
Mereka menyadari dirinya begitu miskin namun dilimpahi kemurahan dari Allah.
Itu terjadi bukan karena dirinya begitu baik, tapi karena Allah lah yang baik.
Saudara, sadarilah kemurahanNya bagimu dan kemudian belajar untuk menjadi murah hati bagi mereka yang membutuhkan.
Saat ini lihatlah sekeliling saudara, siapakah yang sedang membutuhkan kemurahan hati saudara?
Ambilah satu komitmen dan tindakan untuk bermurah hati baginya dan bagikanlah kepada rekan persekutuan saudara apa yang dirasakan setelah saudara mempraktikkan kemurahan hati.
Pembacaan Alkitab Setahun
1 Samuel 9-12