Penulis : Aris Handoko dan tim Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
KOLOSE 3:5-10
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Seperti apakah hal-hal duniawi disamakan?
Apa yang terjadi ketika kita melakukan hal-hal duniawi?
Apa yang Tuhan perintahkan untuk kita lakukan dengan hal-hal duniawi tersebut?
Banyak orang Kristen berusaha memisahkan hal duniawi dengan hal rohani.
Kita sering mengotak-ngotakkannya dan menjadi bingung sendiri mana hal yang duniawi dan mana hal yang rohani.
Hal duniawi berkaitan dengan hawa nafsu.
Ketika kita tidak mampu menahan keinginan untuk makan enak dan belanja walaupun sebenarnya tidak membutuhkan, itu sudah termasuk hawa nafsu.
Ketika kita menyerah dengan amarah dan berkata atau berperilaku kasar, itu juga hawa nafsu.
Ketika kita iri hati dan tidak menahan mulut kita dari gossip, itu pun hawa nafsu.
Ada begitu banyak hal sehari-hari yang kita lakukan dan didasari oleh hawa nafsu yang mungkin tidak kita sadari atau kita sadari, tapi berusaha kita sangkali.
Bagaimana caranya kita bisa mematikan dalam diri kita segala sesuatu yang duniawi, padahal kita masih hidup di dunia?
Rasul Paulus mengingatkan kepada kita untuk membuang dan mematikan setiap hawa nafsu KARENA kita mengingat SIAPA KITA. Kita adalah MANUSIA BARU!
Orang-orang yang sudah ditebus oleh darah Yesus.
Kita tidak menanggalkan hawa nafsu supaya diterima oleh Allah atau dikenal sebagai orang Kristen.
Kita menanggalkan hawa nafsu karena kita SUDAH menerima Roh-Nya.
Identitas kita berubah.
Keinginan dalam batin kita pun berubah sejalan dengan pembaharuan yang terus menerus dikerjakan RohNya di dalam kita.
Tuhan tidak hanya memberikan peraturan jangan ini jangan itu atau harus ini dan harus itu, tapi Ia membuat hati kita merindukan perkara-perkara yang rohani.
Oleh karena itu, bagi orang Kristen sebenarnya tidak ada lagi pemisahan aktivitas, mana yang rohani Dan mana yang duniawi.
Semua hal menjadi hal yang rohani karena dikerjakan di dalam Allah dan untuk Dia.
Pertanyaan yang lebih mendasar bukanlah bagaimana caranya kita mematikan keinginan duniawi, tapi hal-hal apa yang membuat kita tidak mau menanggalkan keinginan duniawi padahal kita adalah manusia baru?
Diskusikanlah dengan rekan-rekan persekutuan saudara apa yang membuat saudara masih terikat dengan hawa nafsu dan bagaimana supaya saudara kembali kepada identitas saudara?
“JANGANLAH MENGASIHI DUNIA DAN APA YANG ADA DI DALAMNYA”
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
I YOHANES 2:14-17
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah I Yohanes 2:15.
Hal-hal apakah yang tidak boleh kita kasihi? Mengapa?
Coba sebutkan hal-hal duniawi yang tidak boleh kita kasihi?
Siapakah yang tetap hidup selama-lamanya?
Tuhan memerintahkan agar kita sepenuhnya mengasihi Dia dengan seluruh keberadaan kita.
“Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” (Matius 22:37).
Akibatnya kita tidak boleh membuat berhala-berhala yang membuat kita mencintai berhala tersebut.
“Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.” (Keluaran 20:3-5).
Oleh karena itu kita harus menyingkirkan berhala-berhala tersebut sehingga kita dapat mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati.
Di antara berhala-berhala tersebut adalah: keinginan daging dan hawa nafsu dosa, keinginan mata dan kesombongan yaitu sikap yang mementingkan diri dan selalu mengandalkan diri sendiri dan kemampuan diri sendiri, tidak mengandalkan Tuhan.
“Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.” (Kolose 3:5).
Termasuk juga keinginan-keinginan yang jahat diantaranya: marah, geram, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor, dusta dan kebohongan, kebencian, iri hati, kedengkian, gosip, dan lain-lain.
Dunia ini akan lenyap dan segala hal yang jahat serta terlarang itu akan ikut lenyap, tetapi setiap kita yang mau melakukan kehendak Allah akan tetap hidup selama-lamanya bersama Yesus sehingga kita dapat mengalami kepenuhan Kristus.
Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana saudara tetap mengasihi Tuhan di tengah-tengah gejolak dunia yang ingin membuat saudara cinta pada dunia ini!
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
FILIPI 3:10-14
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Filipi 3:10.
Apakah yang dirindukan dan diupayakan oleh Rasul Paulus dalam pengenalannya akan Tuhan?
Menurut saudara apakah maksudnya menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya?
Apakah tujuannya?
Apakah yang diupayakan oleh Rasul Paulus agar kerinduan hatinya dalam pengenalan akan Tuhan dapat diwujudkan?
Sebagai seorang pemimpin jemaat dan orang yang membawa pergerakan, maka Rasul Paulus memiliki tujuan yang sangat luar biasa yaitu ingin mengenal Tuhan dan kuasa kebangkitan-Nya juga mau menderita seperti Kristus juga pernah menderita bahkan sampai mati di kayu salib, sehingga Rasul Paulus pun ingin menjadi serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya.
Tujuannya agar dia beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
Untuk menjadi serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya, maka diperlukan mati terhadap dosa dan kedagingan, mati terhadap keinginan dunia dan keinginan mata termasuk keinginan untuk mencintai diri sendiri atau mementingkan diri sendiri.
“Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.” (Roma 6:11-12).
Hal ini perlu dihidupi setiap hari supaya kita membawa kehidupan Yesus dimanapun kita berada.
“Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.” (II Korintus 4:10).
Dengan senantiasa hidup terus menerus serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya, maka kita semua akan mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus dan menggenapi Firman Tuhan dalam Efesus 1:23: “Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu” menjadi seperti Yesus.
Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengupayakan kehidupan yang senantiasa serupa dengan Yesus dalam kematian-Nya!
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
GALATIA 2:19-21
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Galatia 2:20.
Dalam kehidupan kita, apakah yang harus kita lakukan agar kita dapat hidup hanya untuk Tuhan?
Siapakah yang hidup di dalam kita setelah hidup kita disalibkan?
Hidup dengan bagaimanakah yang harus kita bangun agar Yesus selalu menjadi yang utama dalam kehidupan kita?
Akibat kita mengalami kelahiran kembali maka kita harus memiliki pemahaman bahwa hidup kita tidak pernah sendiri lagi tetapi kita bersama dengan Yesus.
Agar Yesus menjadi yang terutama di dalam hidup kita, maka kita harus memiliki pandangan bahwa kita sudah mati bagi dosa dengan cara menyalibkan segala bentuk keinginan daging dalam hidup kita bersama dengan Kristus.
“Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.” (Galatia 5:24).
“Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.” (Roma 6:6).
Bukti bahwa kita telah mati bagi dosa adalah bahwa hidup kita berjalan dengan iman dalam Anak Allah, bahkan di dalam terjemahan lain dikatakan berjalan dengan imannya anak Allah sehingga kebersatuan antara kita dan Kristus menyebabkan kita berjalan dalam kemenangan atas dosa serta hawa nafsunya.
Kehidupan Kristus nyata di dalam perkataan dan perbuatan kita bahkan dalam meresponi atau menanggulangi setiap peristiwa yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan iman yang kita miliki dalam Anak Allah menyebabkan kita dapat mengalahkan dunia ini.
“Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah.” (I Yohanes 5:3-5).
Bersyukurlah karena kita memiliki imannya Anak Allah.
Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana saudara berjalan dalam kehidupan sehari-hari dengan iman di dalam Anak Allah!
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
GALATIA 4:16-20
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Galatia 4:19.
Apakah tujuan akhir bagi jemaat Galatia yang dibangun oleh Rasul Paulus?
Ajaran apakah yang ada pada saat itu yang membuat jemaat Galatia dialihkan dari tujuan tersebut?
Apakah yang dirasakan oleh Rasul Paulus agar rupa Kristus menjadi nyata bagi jemaat Galatia?
Dalam membangun jemaat Galatia, Rasul Paulus memiliki tujuan agar mereka mengalami kepenuhan Kristus.
Namun dalam perjalanannya, Rasul Paulus mendapat tantangan dari orang-orang yang membawa Injil yang palsu yang menyebabkan mereka dapat disesatkan.
Hal ini yang membuat hubungan jemaat Galatia menjadi tidak harmonis dengan Rasul Paulus.
Ajaran tersebut adalah bahwa keselamatan yang mereka peroleh oleh karena iman kepada Yesus diganti dengan ketaatan kepada hukum Taurat sehingga Rasul Paulus harus merasa sakit bersalin agar rupa Kristus menjadi nyata dalam jemaat Galatia.
Maksudnya Paulus harus mendidik, mengajar kembali jemaat Galatia agar mereka kembali memahami bahwa keselamatan karena iman kepada Yesus Kristus sampai pribadi Yesus dicetak ulang dalam kehidupan jemaat Galatia.
Dalam situasi akhir zaman seperti saat ini, ada banyak ajaran-ajaran yang dapat kita saksikan melalui orang-orang yang kredibilitasnya tidak dapat dipertanggungjawabkan baik dari media sosial maupun dari mimbar-mimbar gereja yang motifnya adalah uang dan ketenaran.
Ajaran-ajaran tersebut dapat membingungkan bahkan menyesatkan kehidupan umat Tuhan.
Kita harus berhati-hati.
“Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.”(Kolose 2:8).
Seperti yang diajarkan oleh Rasul Paulus, seharusnya kebenaran yang diajarkan kepada jemaat haruslah semakin membawa mereka kepada kesempurnaan Kristus sehingga ajaran-ajaran yang tidak membawa jemaat kepada Kristus harus disingkirkan.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara terhindar dari ajaran-ajaran sesat dan manusiawi sehingga saudara dapat terus mengalami keserupaan dengan Kristus!