Penulis : Pnt. Leonardo M Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
IBRANI 2:14-16
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan secara khusus hafalkanlah Ibrani 2:14.
Apa yang dilakukan oleh Yesus melalui kematian-Nya di atas kayu salib?
Mengapa kekuasaan iblis harus dimusnahkan oleh Yesus?
Apakah akibatnya yang kita alami setelah kuasa maut dimusnahkan oleh Yesus?
Yesus sudah lahir ke dunia ini bahkan Dia sudah menyelesaikan tugas-Nya selama di bumi dengan cara menjadi sama dengan manusia dan mati di kayu salib.
Tujuannya adalah untuk memusnahkan iblis yang selama ini berkuasa atas maut.
Yang dimaksudkan dengan maut adalah kematian yang kekal, termasuk di dalamnya kemiskinan, sakit penyakit dan kelemahan, kutuk-kutuk yang dikerjakan oleh si jahat terhadap manusia sehingga manusia mengalami maut.
Maut tersebut merupakan cengkraman atau sengat yang membuat manusia tidak berdaya terhadap kutuk, kemiskinan, kelemahan dan sakit penyakit bahkan kematian yang kekal.
”Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” (I Korintus 15:55-57).
Yesus memusnahkan kuasa iblis yang selama ini berkuasa atas maut sehingga manusia dibebaskan dari perhambaan atas maut yaitu dosa, sakit penyakit dan kelemahan, kutuk-kutuk dan kematian yang kekal.
Berkuasanya Yesus atas maut dibuktikan dengan kebangkitan Yesus dari kubur setelah kematian-Nya di kayu salib.
Kubur kosong membuktikan Yesus hidup dan maut tidak dapat berkuasa atas Dia.
Dengan pemahaman inilah maka kita berhak untuk hidup dalam kemerdekaan dari dosa, menang atas maut dan sakit penyakit, serta kelemahan-kelemahan, hidup menang atas dosa sehingga kita dapat hidup kudus.
Kita juga dimerdekakan dari ketakutan, rasa gagal dan tidak berdaya serta emosi dan perasaan yang terluka dan negatif sehingga dapat memiliki pikiran dan perasaan Kristus.
Kemenangan tersebut kita terima karena Yesus telah menang atas maut.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara pengalaman saudara dalam kehidupan sehari-hari dalam hidup yang berkemenangan yang disebabkan oleh menangnya Yesus atas maut!
Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
LUKAS 4:31-37
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa perkataan Yesus penuh Kuasa?
Apakah yang Yesus lakukan kepada orang yang kerasukan setan?
Apakah respons orang banyak melihat dan mendengar perkataan Yesus?
Di Kapernaum, Tuhan Yesus mengajar pada hari-hari Sabat.
Jadi Tuhan Yesus melakukannya berkali-kali.
Tuhan Yesus dapat mengajar di Kapernaum karena Dia seorang Rabi yang diakui oleh masyarakat Yahudi.
Namun ada yang berbeda dengan pengajaran Tuhan Yesus dibandingkan para Rabi di sana, yaitu pengajaran-Nya penuh kuasa dan disertai tanda-tanda dan mujizat.
Tentu saja Tuhan Yesus penuh kuasa, sebab Tuhan Yesus diurapi Allah.
Seperti dikisahkan dalam Kisah para Rasul 10:38 “yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia”.
Saudara, kita adalah penerus pelayanan Tuhan Yesus di bumi ini.
Tuhan Yesus memberikan mandat Injil atau Amanat Agung, yaitu supaya kita pergi dan menjadikan semua bangsa murid Kristus.
Bukan menjadi murid diri kita, atau menjadi murid GKKD ya.
Untuk tugas itu, Dia sudah memberikan Roh Kudus sebagai penolong.
Kita menerima kuasa Roh kudus supaya perkataan kita penuh kuasa dan pemberitaan Injil disertai tanda-tanda dan Mujizat juga.
Lihat Kisah Para Rasul 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Bagaimana caranya supaya perkataan kita penuh kuasa?
Bagaimana caranya supaya pemberitaan kabar baik kita disertai tanda-tanda?
Saudara, kita semua sudah diberikan pengurapan oleh Roh Kudus.
Pertama, taatilah pimpinan Roh Kudus yang mempertemukan kita dengan orang-orang yang siap dituai.
Kedua, Pengurapan itu akan bekerja apabila perkataan yang keluar dari mulut kita sesuai dengan firman Tuhan.
Perkataan kita bukanlah ide kita sendiri, tetapi benar-benar berasal dari firman Allah yang murni.
Ingat, Roh Kudus selalu seiring dengan firman Tuhan.
Renungkanlah, apakah perkataan saudara sudah sesuai firman Allah?
Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
MAZMUR 110:1-3
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah arti mazmur?
Apakah maksud memerintah di antara musuhmu?
Apakah yang dimaksud dengan tongkat kekuatanmu?
Kata Indonesia Mazmur berasal dari Bahasa arab yang merupakan serapan dari Bahasa Eitopia, masih berhubungan dengan kata Ibrani “mizmor”.
Dalam Bahasa Inggris “Psalms” diambil dari terjemahan alkitab perjanjian lama Bahasa Yunani “Psalmoi” yang berarti lagu dengan iringan instrumen berdawai.
Dalam kitab Mazmur, ada yang menyatakan siapa penulisnya, ada juga yang tidak berisi siapa penulisnya.
Para penulis Mazmur yang menyebutkan nama penulis; Musa menulis Mazmur 90, Daud menulis 73 buah, Asaf 12 (50, 73-83), keturunan Korah 10 buah (42,44-49, 84, 87-88), Salomo kemungkinan 2 buah (127 dan 72), Herman orang Ezrahi 1 buah (88) dan Ethan menulis 1 buah (89).
Mazmur 110 ditulis oleh Daud.
Mamur ini digolongkan pada mazmur nubuatan mesianik; sekalipun tulisannya berbentuk puisi, namun menyajikan nubuatan keilahian Yesus, keimamatan Yesus yang kekal, Yesus akan muncul sebagai Allah dan sebagai hakim.
Menurut Mazmur 110, Kerajaan Tuhan Yesus akan didirikan di Sion, dan dari sana, melalui penaklukan bertahap, akan diperluas ke seluruh bumi.
Senjata untuk menaklukkan adalah Injil.
Di Sionlah pemberitaan Injil pertama kali dimulai; dan melalui Injillah, Kristus memerintah, bahkan di tengah-tengah musuh-musuhnya; karena Injil memberikan pengaruh kepada banyak orang yang memusuhi-Nya.
Orang berdosa adalah musuh Allah (Kolose 1:21).
Saudara, sebagai orang percaya, kita bergabung dengan pemerintahan Tuhan Yesus, memerintah di antara musuh adalah menjalankan amanat Agung, memberitakan Injil kepada semua bangsa.
Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan.
Injil yang kita beritakan akan menyelamatkan musuh-musuh Allah, sehingga mereka tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal.
Saudara, Roh Kudus sudah dicurahkan di dunia.
Roh Kudus bekerja di seluruh dunia untuk menyadarkan manusia akan dosa dan penghakiman.
Namun demikian, dibutuhkan orang-orang percaya untuk membawa kabar baik kepada orang-orang berdosa.
Jadi ada bagian kita dan ada bagian Roh Kudus.
Ketika kita memberitakan injil, Roh Kudus memakai pemberitaan injil kita untuk mempertobatkan orang berdosa.
Mulailah bertobat supaya Tuhan mempertemukan dengan orang-orang yang siap menuai dan memberitakan injil yang adalah kuasa Allah untuk menyelamatkan.
Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana supaya memerintah bersama Tuhan.
Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
YESAYA 9:1-7
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang dimaksud dengan Mesias sebagai Raja Damai?
Mengapa Yesus disebut Raja Damai?
Bagaimana cara Mesias mendamaikan orang berdosa (musuh Allah) dengan Allah?
Saudara, Yesaya adalah seorang nabi yang melayani di Yerusalem pada masa pemerintahan raja Yehuda; Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia.
Menurut tradisi Yahudi, Yesaya mati syahid dengan di gergaji menjadi dua bagian oleh Raja Manasye.
Tulisan Yesaya bertujuan;
Pertama, melawan dosa bangsanya dan bangsa lain serta memberitahukan hukuman Allah yang akan datang.
Kedua, menubuatkan pengharapan bagi orang-orang Yahudi buangan.
Ketiga, menubuatkan bahwa Allah akan mengirimkan Mesias dari keturunan Daud.
Salah satu nubuatan dalam Yesaya 9:5 ”Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai’.
Ada 4 gelar yang disandang Mesias; Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal dan Raja Damai.
Raja Damai.
Damai dalam Bahasa aslinya adalah שָׁלֽוֹם׃ (dibaca šā·lō·wm).
Damai atau salowm sendiri memiliki arti yang cukup beragam; Completeness (lengkap), safety (aman), welfare, health, prosperity (sejahtera, sehat, makmur), peace (damai), damai dari perang.
Dalam konteks nubuatan Yesaya sepertinya arti salowm, lebih ke arah damai dari peperangan.
Jadi, Mesias yang adalah keturunan Daud dinubuatkan Yesus akan datang sebagai Raja yang akan memperdamaikan permusuhan antara orang berdosa (musuh Allah) dengan Allah.
Seperti dicatat dalam Kolose 1:21-2221 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, 22sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Tuhan Yesus datang sebagai Raja Damai dengan membayar harga perdamaian itu, yaitu mengorbankan diri-Nya di kayu salib.
Dia membayar hukuman yang harusnya diterima semua orang berdosa di dunia.
Saudara, sekarang kita sudah diperdamaikan dengan Allah, kita dilayakkan di hadapan Allah dan selalu diterima di hadapan Allah.
Secara Yuridis, Kita sekarang adalah orang yang kudus, tak bercacat dan tak bercela di hadapan-Nya.
Sekalipun secara faktual, selama masih tinggal dalam kemah ini, kita memiliki banyak kelemahan.
Tetapi Kita akan terus menjadi kudus secara progresif, menuju keserupaan dengan Tuhan Yesus.
Saudara, kita juga dipanggil untuk mendamaikan orang-orang berdosa dengan Allah, dengan cara membawa kabar baik untuk mereka.
Kalau Tuhan Yesus adalah Raja damai, maka kita anak-anak Allah juga adalah pembawa damai.
Marilah sebanyak-banyaknya mendamaikan orang-orang berdosa dengan Allah.
Tuhan Yesus sudah mempercayakan pelayanan pendamaian kepada kita.
Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. 2 Korintus 5:18.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana cara Tuhan Yesus memperdamaikan manusia berdosa dan bagaimana melayani pendamaian.
Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
YOHANES 13:12-17
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah tujuan Yesus membasuh kaki murid-muridNya?
Apakah yang harus dilakukan murid-murid setelah dibasuh kakinya oleh Tuhan Yesus?
Tuhan Yesus adalah Guru (Rabbi) dan Tuhan, apakah maksudnya?
Tuhan Yesus saat melayani di dunia adalah seorang yang memiliki kompetensi pengajar taurat yang diakui.
Oleh karena itu, Nikodemus memanggil Yesus Rabi, Yohanes 3:2“Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya”.
Jadi Rabi dan Guru adalah sebutan yang sama untuk mereka yang telah menyelesaikan proses “pemuridan” oleh Rabi yang berkompeten.
Para ahli sejarah alkitab memperkirakan bahwa Tuhan Yesus mengikuti proses dimuridkan oleh seorang Rabi yang terkenal pada zamannya dari usia 13-30 tahun.
Sesuai tradisi Yahudi, setelah mencapai umur 30 tahun, seorang Rabi memulai pelayannya dengan menerima murid-murid.
Oleh karena itu, Nikodemus sebagai Rabi senior pada masa itu mengakui ke-Rabi-an Tuhan Yesus, dengan memanggilnya Rabi.
Kita dapat belajar dari kerendahan hati Tuhan Yesus, yang bersedia melalui seluruh proses yang harus dilalui sebagai seorang Yahudi, termasuk bersedia dimuridkan untuk menjadi Rabi.
Padahal Yesus adalah 100% Allah dan 100% manusia.
Dia memilih mengikuti proses Panjang sebelum memulai pelayanan-Nya.
Tidak ada jalan pintas untuk memenuhi panggilan Allah.
Berbeda dari Rabi lain yang menunggu lamaran dari calon-calon murid terbaik, Tuhan Yesus memanggil murid-murid yang mungkin tidak terpilih oleh Rabi-rabi lain.
Namun murid-murid ini kelak, setelah 3,5 tahun pemuridan akan menjadi Rasul-rasul yang memulai gereja di dunia.
Yesus, adalah Tuhan sekaligus Guru untuk murid-muridNya pada masa itu.
Dalam Yohanes 13:14“Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;
Sebagai Tuhan dan Guru, Tuhan Yesus memberikan teladan yang luar biasa, yaitu membasuh kaki murid-murid-Nya.
Adapun tujuannya adalah supaya murid-muridNya saling membasuh kaki, saling merendahkan satu sama lain dan saling melayani.
Inilah prinsip hidup bersama orang Kristen, saling merendahkan diri dan saling melayani.
Murid yang baik selalu bersedia untuk menutupi dan membersihkan kelemahan saudara-saudaranya, bukan malahan menggosipkan kelemahan saudara-saudaranya.
Ingatlah, kasih menutupi banyak dosa. Sebagai Rabi, Tuhan Yesus sudah memberi teladan.
Dia mengikuti proses yang Panjang sebelum menjadi Rabi.
Bahkan, Dia menolak tawaran iblis memberikan jalan pintas menjadi Raja atas dunia ini.
Tuhan Yesus tetap memilih jalan salib.
Saudara, jangan mengambil jalan pintas, lalui proses kehidupan dengan tekun dan taat.
Jangan ambil jalan pintas untuk memperoleh kekayaan, gelar, promosi, kelulusan, atau urusan lainnya.
Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana membangun cara membersihkan kelemahan saudara seiman.