Kamis, 16 Maret 2023

SUKACITA BAPA YANG ADA DI DALAM KITA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 15:9-12

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Seperti siapa Yesus mengasihi kita?
  2. Bagaimana caranya kita bisa tinggal di dalam kasih Yesus?
  3. Bagaimana caranya supaya sukacita Yesus tinggal di dalam kita?
  4. Apakah perintah Yesus Kristus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara yang kekasih, Kerajaan Allah adalah tentang kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Damai sejahtera yang Yesus miliki yang diberikan kepada kita.

Sukacita oleh Roh Kudus adalah merupakan sukacita yang akan memenuhi kita.

“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-KU Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu, Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yohanes 14:27).

Yang Yesus berikan adalah sumber damai sejahtera yaitu Roh Kudus.

Roh Kudus juga sumber sukacita, dan Roh Kudus juga sumber kebenaran.

Jadi ketika kita menerima kasih Allah Bapa, kasih dari Yesus Kristus dan juga kasih dari Roh Kudus, semua berasal dari satu sumber yaitu dari Bapa kita, yang menganugerahkan FirmanNya menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus, dan menganugerahkan Roh KudusNya, yaitu Roh Allah Bapa.

Ketika kita menerima kasih Yesus Kristus, kita juga menerima kasih dari Bapa dan dari Roh Kudus.

“Sebab kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” (Roma 14:17).

Jadi ketika kita bersukacita karena Roh Kudus, maka sebenarnya kita juga sedang bersukacita karena Allah Bapa dan karena Yesus, Tri Tunggal Yang Esa.

Ketika kita saling mengasihi dengan sesama teman seiman, maka akan timbul sukacita.

Itulah sukacita yang berasal dari Tri Tunggal Yang Esa, yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus yang juga hadir ketika kita saling melayani dalam kasih.

Mari kita saling mengasihi supaya kasih Bapa tinggal di antara kita!

Haleluya, Puji Tuhan, Amen!

Mengapa banyak komunitas anak-anak Tuhan, merasakan garing, dan tidak harmonis?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yosua 19-21

Rabu, 15 Maret 2023

SEKALIPUN HASIL MENGECEWAKAN TETAPLAH BERSUKACITA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

HABAKUK 3:17-19

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang biasanya dirasakan oleh petani, jika pohon ara, pohon anggur dan buah zaitun tidak berbuah dengan baik?
  2. Apa rasanya kalau domba dan lembu sapi hilang dari kandang?
  3. Tapi dalam berbagai hal di atas Habakuk, memutuskan dia akan melakukan apa?
  4. Siapakah yang memberikan kekuatan kepada kita sehingga bisa berlari dan berjejak di atas bukit-bukit berbatu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, Habakuk membuat pernyataan yang sangat sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi pada orang-orang dalam perjanjian baru.

Yang mengutamakan keselamatan dan Tuhan dari pada berkat-berkat kekayaan dan berkat fisik.

Orang perjanjian baru  mengutamakan kerajaan Allah dan kebenaran sedangkan kekayaan dan kelimpahan merupakan bonus dari keselamatan.

Sekalipun segala sesuatu sangat mengecewakan, namun aku bersorak-sorak di dalam Tuhan, dan beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.

Keputusan untuk bersorak-sorak dan beria-ria merupakan keputusan dan sikap yang sangat berkenan kepada Tuhan sebagai bukti bahwa kita sangat mempercayai Dia, Tuhan Allah yang berkuasa.

Kepercayaan yang sejati menyebabkan kita dibenarkan oleh Allah, dan itu sangat memperkenankan hati-Nya yang menyebabkan Tuhan senang untuk memberkati kita.

Saudara, ada banyak keadaan di sekitar kita bisa membuat kita kecewa, dan untuk itu kita harus membuat suatu sikap bagaimana merespon keadaan itu.

Jika kita memutuskan dan mau mengikuti pesan Rasul Paulus, maka patutlah kita bersukacita, menghadapai keadaan yang mengecewakan itu, Paulus jelas menuliskan :

“Bersukacitalah senantiasa, Tetaplah berdoa dan mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah, di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tesalonika 5:16-18).

Roh Kudus mau supaya orang percaya senantiasa bersukacita, berdoa mengucap syukur atas semua kejadian yang terjadi.

“Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang di tentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga benarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya mereka itu juga dimuliakan-Nya.” (Roma 8:28-30).

Saudara, lewat berbagai keadaan yang diizinkan, Tuhan sedang membentuk kita untuk menjadi serupa dengan Yesus Kristus, supaya Yesus menjadi yang sulung di antara seluruh saudara-saudara-Nya, dengan demikian kita mengalami kemuliaan menjadi serupa Yesus Kristus.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen!

Mengapa banyak anak-anak Tuhan sering mengeluh kalau dia kecewa karena keadaan di sekitarnya?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yosua 16-18

Selasa, 14 Maret 2023

BERSUKACITALAH DALAM PENDERITAAN KARENA KRISTUS

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 PETRUS 4:13-16

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah kita bisa memperoleh bagian dari penderitaan Kristus?
  2. Jika kita harus menderita karena nama Yesus Kristus dan firman-Nya, apa yang seharusnya kita rasakan?
  3. Bolehkah kita menderita karena kesalahan kita sendiri, dosa karena kelemahan kita atau pelanggaran dan kejahatan atau kesalahan kita sendiri?
  4. Mengapa kita harus memuliakan Allah ketika kita menderita karena Yesus Kristus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara yang kekasih, adakalanya kita mengalami kesulitan karena kita adalah orang Kristen pengikut Kristus.

Kita mengalami ejekan, pengucilan bahkan kadang-kadang sengaja dirugikan oleh pihak-pihak yang tidak suka dan benci kepada kekristenan.

Kita mengalami kesulitan dalam berusaha sulit untuk mendapatka perizinan, atau kadang-kadang sengaja di peras karena kita pengikut Kristus.

Hal-hal seperti ini sudah bukan lagi rahasia, karena banyak orang merasa tidak suka kepada kekristenan dan mereka tidak percaya kepada Yesus Kristus, kalau diamati dengan teliti, dasar mereka tidak suka atau benci sebenarnya karena kebodohan mereka sendiri. 

Oleh karena itu, ketika kita mengalami kesulitan karena Kristus, patutlah kita bersukacita, dan memuliakan Tuhan dengan bersyukur, Tuhan mengizinkan kita mengalami sedikit dari penderitaan Kristus.  

Setiap penderitaan yang kita alami karena mengikut Kristus, Tuhan Yesus menjanjikan ada upah dari mengikut Yesus, apa lagi kalau sampai menderita karena mengikut Dia. Kalau kita menderita dalam pemberitaan Injil, maka Yesus telah berjanji bagi mereka yang kehilangan sesuatu karena Yesus dan karena firmanNya.

Yesus juga pernah berkata :

“Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku.” (Yohanes 16:1-3).

Saudara, karena itu bersukacitalah karena kita bisa mendapat bagian dalam penderitaan Kristus Tuhan yang mulia itu.

“Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.” (Roma 8:17).

Rasul Paulus pernah berkata :

“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, dimana aku menjadi sama dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.” (Filipi 3:10).

Saudara adalah suatu kebahagiaan bisa beroleh sebagian dari penderitaan Kristus, Rasul Paulus bahkan mengatakan :

“Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.” (Kolose 1:24).

Yesus menderita untuk keselamatan kita, dan murid-murid Yesus menderita untuk pertumbuhan Jemaat Yesus Kristus.

Oleh karena itu, saya mau mengajak semua jemaat untuk terlibat dalam pelayanan karena ada sedikit penderitaan di dalam membangun tubuh Kristus atau membangun jemaat, apalagi kalau itu perintisan jemaat pasti ada jenis penderitaan lain yang membuat kita bisa berbahagia dan menikmati kemuliaan bersama Kristus kelak.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen!

Mengapa banyak jemaat yang tidak mau terlibat dalam pelayanan penggembalaan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yosua 12-15

Senin, 13 Maret 2023

JANGAN KUATIR, BERSUKACITALAH SENANTIASA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 4:4-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Sukacita seperti apa yang semestinya menguasai kita? Mengapa?
  2. Apa yang semestinya terlihat dari hidup kita?
  3. Mengapa kita tidak boleh khawatir?
  4. Kuatir menyebabkan kita tidak bisa bersukacita, mengapa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika Yesus lahir di hari natal, ada rombongan malaikat yang datang ke bumi, apakah pesan utama mereka kepada para gembala di padang?

“Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” (Lukas 2:10-11).

Ketakutan yang mendatangkan kecemasan dan kekhawatiran.

Takut apa saja menyebabkan timbulnya kekhawatiran, dan kekhawatiran menyebabkan seseorang cemas, ragu, bimbang dan tidak percaya.

Oleh karena itu, Tuhan Allah, Bapa yang baik itu mengutus putraNya sebagai Juruselamat, supaya Dia melenyapkan ketakutan sehingga manusia tidak lagi harus khawatir menghadapi kehidupan ini.

Iblislah yang menaburkan kebohongan yang menyebabkan kita takut, dialah yang menyebabkan kita juga ragu dan bimbang dan kecemasan bahkan bisa tidak percaya kepada janji Tuhan, dan memang pada dasarnya dan kenyataannya apa yang ditakutkan dan dikhawatirkan terjadi :

“Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.” (Ayub 3:25).

Jadi apa yang ditakutkan sering menimpa kita dan kekhawatiran menyebabkan kita bimbang dan ragu.

Kekhawatiran, keraguan, ketakutan merupakan penghinaan kita terhadap Tuhan Allah yang sangat peduli kepada kita dan sangat mengasihi.

Rasul Paulus oleh ilham Roh Kudus, mengajarkan supaya kita tidak mengkhawatirkan apapun, dan memohonkan keinginan kita kepada Tuhan dengan pengucapan syukur.

Mengapa dengan pengucapan syukur?

“Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya.” (1 Yohanes 5:15).

“Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itubakan diberikan kepadamu.” (Markus 11:24).

Nah karena kita sudah menerimanya dalam iman maka kita bersyukur kepada Tuhan yang telah menganugerahkan kepda kita.

Oleh karena itu, patutlah kita bersukacita karena Tuhan telah menganugerahkan janji-Nya kepada kita, karena untuk setip janji itu, Tuhan akan setia melakukan-Nya dan karena itu tidak boleh kita khawatir, karena Tuhan juga berjanji.

”Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5B).

Maka rasul Paulus melanjutkan pengajaranNya kepada jemaat di Tesalonika :

“Bersukacitalah senantiasa, Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tesalonika 5:16-18).

Supaya kitab Isa tidak khawatir dan tetap bersukacita maka hal yang patut kita lakukan adalah berdoa tidak putus-putus, atau berdoalah senantiasa atau tetaplah berdoa.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen!

Mengapa banyak orang terus menerus khawatir dan takut?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yosua 9-11

Minggu, 12 Maret 2023

KERAJAAN ALLAH SOAL DAMAI SEJAHTERA DAN SUKACITA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 14:17-20

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah makanan bisa menyebabkan seseorang tidak masuk kedalam kerajaan Allah?
  2. Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tapi berbicara mengenai Kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh karena apa?
  3. Melayani dengan cara apa yang berkenan kepada Allah?
  4. Apa yang mendatangkan damai sejahtera?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, dalam Perjanjian Lama jelas ditulis bahwa Allah melarang orang Israel makan-makanan haram, misalnya dilarang makan daging Babi, daging unta, daging kelinci.

Akan tetapi hari ini dalam Perjanjian Baru, orang-orang percaya tidak lagi memantangkan babi, “kok bisa ya, makan daging babi, para Pendeta pemimpin gereja juga melakukannya?”

Saudara, Yesus Kristus dengan jelas mengatakan bahwa :

“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau Kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” (Matius 5: 17-18).

Jadi jelas pernyataan Yesus : Aku datang menggenapinya, membuat semua terjadi.

Karena dulu Yesus tidak makan daging babi, hari ini babi sudah boleh di makan.

Kita tidak lagi beribadah hari Sabat, beribadah hari minggu saat ini, sudah digenapi oleh Kristus atau sudah Dia lakukan, maka sudah terjadi jadi bisa bergeser.

“Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkanyang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.” (Matius 15:11).

“Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada sudutnya, yang diturunkan ke tanah. Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung. Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: “Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!” Tetapi Petrus menjawab: “Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir.” Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata: “Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram.” Hal ini terjadi sampai tiga kali dan segera sesudah itu terangkatlah benda itu ke langit.” (Kisah Para Rasul 10:11-16).

Jadi jelas bagi kita hari ini bahwa bukan karena makanan, tetapi bicara kebenaran Allah, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Allah adalah kebenaran, Firman Allah adalah kebenaran. 

Roh Kuduslah damai sejahtera Yesus, dan sukacita oleh karena Roh Kudus.

Kerajaan Allah berbicara mengenai Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus, jadi bukan masalah makanan dan minuman.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen!

Bagaimana dengan makan saksang, bolehkah? Saksang itu makan daging babi dan makan darah, bolehkah?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yosua 5-8