JANGAN KUATIR, BERSUKACITALAH SENANTIASA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 4:4-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Sukacita seperti apa yang semestinya menguasai kita? Mengapa?
  2. Apa yang semestinya terlihat dari hidup kita?
  3. Mengapa kita tidak boleh khawatir?
  4. Kuatir menyebabkan kita tidak bisa bersukacita, mengapa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika Yesus lahir di hari natal, ada rombongan malaikat yang datang ke bumi, apakah pesan utama mereka kepada para gembala di padang?

“Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” (Lukas 2:10-11).

Ketakutan yang mendatangkan kecemasan dan kekhawatiran.

Takut apa saja menyebabkan timbulnya kekhawatiran, dan kekhawatiran menyebabkan seseorang cemas, ragu, bimbang dan tidak percaya.

Oleh karena itu, Tuhan Allah, Bapa yang baik itu mengutus putraNya sebagai Juruselamat, supaya Dia melenyapkan ketakutan sehingga manusia tidak lagi harus khawatir menghadapi kehidupan ini.

Iblislah yang menaburkan kebohongan yang menyebabkan kita takut, dialah yang menyebabkan kita juga ragu dan bimbang dan kecemasan bahkan bisa tidak percaya kepada janji Tuhan, dan memang pada dasarnya dan kenyataannya apa yang ditakutkan dan dikhawatirkan terjadi :

“Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.” (Ayub 3:25).

Jadi apa yang ditakutkan sering menimpa kita dan kekhawatiran menyebabkan kita bimbang dan ragu.

Kekhawatiran, keraguan, ketakutan merupakan penghinaan kita terhadap Tuhan Allah yang sangat peduli kepada kita dan sangat mengasihi.

Rasul Paulus oleh ilham Roh Kudus, mengajarkan supaya kita tidak mengkhawatirkan apapun, dan memohonkan keinginan kita kepada Tuhan dengan pengucapan syukur.

Mengapa dengan pengucapan syukur?

“Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya.” (1 Yohanes 5:15).

“Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itubakan diberikan kepadamu.” (Markus 11:24).

Nah karena kita sudah menerimanya dalam iman maka kita bersyukur kepada Tuhan yang telah menganugerahkan kepda kita.

Oleh karena itu, patutlah kita bersukacita karena Tuhan telah menganugerahkan janji-Nya kepada kita, karena untuk setip janji itu, Tuhan akan setia melakukan-Nya dan karena itu tidak boleh kita khawatir, karena Tuhan juga berjanji.

”Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5B).

Maka rasul Paulus melanjutkan pengajaranNya kepada jemaat di Tesalonika :

“Bersukacitalah senantiasa, Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tesalonika 5:16-18).

Supaya kitab Isa tidak khawatir dan tetap bersukacita maka hal yang patut kita lakukan adalah berdoa tidak putus-putus, atau berdoalah senantiasa atau tetaplah berdoa.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen!

Mengapa banyak orang terus menerus khawatir dan takut?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yosua 9-11