KERAJAAN ALLAH SOAL DAMAI SEJAHTERA DAN SUKACITA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 14:17-20

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah makanan bisa menyebabkan seseorang tidak masuk kedalam kerajaan Allah?
  2. Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tapi berbicara mengenai Kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh karena apa?
  3. Melayani dengan cara apa yang berkenan kepada Allah?
  4. Apa yang mendatangkan damai sejahtera?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, dalam Perjanjian Lama jelas ditulis bahwa Allah melarang orang Israel makan-makanan haram, misalnya dilarang makan daging Babi, daging unta, daging kelinci.

Akan tetapi hari ini dalam Perjanjian Baru, orang-orang percaya tidak lagi memantangkan babi, “kok bisa ya, makan daging babi, para Pendeta pemimpin gereja juga melakukannya?”

Saudara, Yesus Kristus dengan jelas mengatakan bahwa :

“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau Kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” (Matius 5: 17-18).

Jadi jelas pernyataan Yesus : Aku datang menggenapinya, membuat semua terjadi.

Karena dulu Yesus tidak makan daging babi, hari ini babi sudah boleh di makan.

Kita tidak lagi beribadah hari Sabat, beribadah hari minggu saat ini, sudah digenapi oleh Kristus atau sudah Dia lakukan, maka sudah terjadi jadi bisa bergeser.

“Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkanyang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.” (Matius 15:11).

“Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada sudutnya, yang diturunkan ke tanah. Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung. Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: “Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!” Tetapi Petrus menjawab: “Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir.” Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata: “Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram.” Hal ini terjadi sampai tiga kali dan segera sesudah itu terangkatlah benda itu ke langit.” (Kisah Para Rasul 10:11-16).

Jadi jelas bagi kita hari ini bahwa bukan karena makanan, tetapi bicara kebenaran Allah, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Allah adalah kebenaran, Firman Allah adalah kebenaran. 

Roh Kuduslah damai sejahtera Yesus, dan sukacita oleh karena Roh Kudus.

Kerajaan Allah berbicara mengenai Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus, jadi bukan masalah makanan dan minuman.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen!

Bagaimana dengan makan saksang, bolehkah? Saksang itu makan daging babi dan makan darah, bolehkah?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yosua 5-8