Minggu, 8 Oktober 2023

CEPAT UNTUK MENDENGAR, LAMBAT UNTUK BERKATA-KATA

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YAKOBUS 1:19-21

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Nasihat apa yang di peringatkan oleh Yakobus di dalam surat Yakobus 1:19? Apa yang bisa memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus?
  2. Apakah amarah manusia mengerjakan kebenaran di hadapan Allah? Oleh karena itu apa yang harus kita buang? Dan apa yang sebaiknya kita terima?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Surat ini dilatarbelakangi kondisi jemaat pada masa itu, yang mungkin mengalami banyak konflik, perselisihan dan masalah komunikasi yang mengganggu hubungan antara sesama jemaat, sehingga Yakobus perlu sekali menertibkan dan memperingatkan jemaat pada masa itu.

Kondisi seperti jemaat ini seringkali juga terjadi dalam komunitas kita, bahkan bisa jadi pada diri kita sendiri.

Kedagingan kita pada saat emosi memiliki kencenderungan untuk lebih cepat berkata-kata daripada mendengar, senang membicarakan atau mendengar keburukan orang lain, kejatuhan orang lain, gossip, hoax dan lain-lain.

Kondisi tersebut bila tidak kita kendalikan tentunya dapat memicu konflik atau terjadinya perselisihan di tengah-tengah kita.

Saudara, salah satu prinsip dasar dari teori konseling bila kita di perhadapkan dengan orang yang sedang berkonflik, berselisih, seyogyanya lebih banyak untuk mendengar dengan penuh perhatian lawan bicara kita.

Sebagai orang yang dipimpin oleh Roh tindakan untuk mendengarkan orang lain berbicara dapat membuat kita memahami persoalan dari sudut pandang mereka.

Sesungguhnya bahkan dengan hanya mendengakan saja bisa menjadi salah satu solusi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh saudara kita, karena setidaknya dia bisa menumpahkan emosi-emosi yang selama ini mungkin menekan hati dan pikirannya.

Dalam menyelesaikan perselisihan atau konflik tentu tidak cukup mendengar, namun kita perlu lambat untuk berkata-kata.  

Tujuan dari pada itu adalah agar kita dapat mengambil waktu untuk berpikir, perkataan apa yang tepat untuk kita katakan dan juga memberikan waktu, agar dia yang berkonflik bisa memahami kondisinya serta menemukan solusi untuk masalah yang di hadapinya. 

Bagaimana jika konflik itu terjadi di dalam diri atau lingkungan kita?

Maka sikap kita semaksimal mungkin untuk dapat mengendalikan emosi marah kita, karena kita tahu betul, amarah kita tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

Jadi saudaraku, jika kita di perhadapkan dengan situasi-situasi yang penuh emosi kekesalan atau kejengkelan, apakah itu terjadi didalam diri dan lingkungan kita ataupun terjadi pada orang lain, maka perlu sekali kita sebagai manusia rohani dan yang memahami kebenaran Firman Tuhan, menjadi orang yang cepat untuk mendengar, lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini, adakah yang Tuhan ingatkan untuk saudara lakukan? Apakah selama ini kita sudah menjadi orang yang lebih banyak mendengar keluhan orang lain? Atau lebih senang di dengar? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Matius 15-17

Sabtu, 7 Oktober 2023

MENGAJAR DAN MENEGUR DENGAN SEGALA HIKMAT

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KOLOSE 3:14-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang harus kita kenakan sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan?
  2. Mengapa damai sejahtera Kristus harus memerintah dalam hati kita?
  3. Bagaimana kita dapat mengajar dan menegur seroang akan yang lain?
  4. Segala sesuatu yang kita lakukan dengan perkataan dan perbuatan harus bagaimana?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Mengajar dan menegur adalah bagian dari proses pemuridan yang Tuhan ingin kita kerjakan sebagai bagian dalam membangun Kerajaan Allah.

Kita bersyukur bahwa kelompok pemuridan membuat kita tidak hanya belajar tetapi juga dibimbing sehingga menjagai keputusan dan tindakan kita tetap dalam kebenaranNya.

Kita bisa banyak belajar kebenaran Tuhan melalui berbagai sumber seperti youtube, buku atau media audio lainnya, kita bisa memilih channel Youtube sesuai “kesukaan” kita siapa yang ingin kita dengar dan lihat pengajarannya.

Namun media dan buku tidak bisa melihat kehidupan kita sesungguhnya, pergumulan kita juga tidak diketahui, semua media merupakan pengajaran satu arah yang hanya bisa memberikan kita pengajaran.

Roh Kudus memang bisa  bekerja melalui media yang kita lihat atau buku yang kita baca namun siapa yang  bisa menegur kita selain Roh Kudus yang lembut? Tentunya adalah saudara seiman, pemimpin atau pembimbing PA kita.

Kita bersyukur memiliki kelompok pemuridan dimana kita dapat mengajar dan menegur serta diajar dan ditegur, komunitas ini membuat kita tidak mudah disesatkan karena bila kita salah ada yang menegur dan mengarahkan.

Jadi seharusnya di dalam komunitas tidak ada orang yang hanya mau mengajar dan menegur tetapi tidak mau diajar dan ditegur.

Untuk dapat mengajar dan menegur dengan baik,  firman Tuhan hari mengingatkan agar kita memiliki perkataan Kristus yang diam dengan segala kekayaannya diantara kita, sehingga dengan segala hikmat kita dapat melakukannyan.

Mengajar dan menegur perlu persiapan, dalam arti persiapan yang harus kita bangun setiap hari melalui pembacaan dan perenungan firman Tuhan, selain persiapan khusus untuk suatu acara apabila kita diminta mengajar.

Hikmat Tuhan pasti akan memperlengkapi ketika kita melayani namun Tuhan menggunakan apa yang pernah kita pelajari dan lakukan ketika memberikan hikmatNya agar kita dapat mengajar dan menegur dengan tepat sesuai kehendakNya.

Mengajar dan menegur dengan sembarangan tanpa hikmat Tuhan membuat saudara yang diajar dan ditegur dapat salah mengerti dan tidak jarang menimbulkan perselisihan dan kekecewaan.

Maksud kita mungkin baik tetapi karena cara dan kata-katanya tidak tepat justru membuat masalah baru.

Mari kita berlatih dengan baik untuk mengajar dan menegur dalam kelompok pemuridan atau persekutuan.

Mari kita juga siap untuk diajar dan ditegur karena itulah yang seharusnya terjadi dalam suatu komunitas yang bertumbuh. 

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Matius 13-14

Jumat, 6 Oktober 2023

DALAM KRISTUS ADA NASEHAT

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 2:1-6

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang ada dalam Kristus sesuai perikop yang kita baca hari ini?
  2. Mengapa kita harus sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan?
  3. Bagaimana kita melihat orang lain?
  4. Kita harus menaruh pikiran pikiran dan perasaan seperti siapa dalam hidup kita sebagai komunitas?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Nasihat sejatinya adalah salah satu aktivitas yang ada dalam persekutuan kita dengan saudara-saudara seiman laiinya seperti yang kita baca dalam perikop hari ini, namun tidak semua orang bisa menerima nasihat.

Kita cenderung mudah untuk menasihati tetapi seringkali sulit untuk menerima nasihat dari orang lain terutama apabila orang tersebut kita anggap lebih muda, junior atau “kurang berpengalaman” dari pada kita.

Nasihat yang baik sesungguhnya bertujuan untuk memberikan masukan mengenai kelemahan kita yang tidak bisa kita lihat atau sadari.

Seringkali karena disebutkan kekurangan membuat hati kita menjadi tidak nyaman, apalagi bila “nasihat” diberikan didepan banyak orang dalam forum yang tidak tepat.

Alkitab memberikan pedoman kepada kita untuk menasihati lebih dahulu empat mata, artinya tidak ada orang lain selain kita dan saudara yang kita berikan nasihat.

Kita bisa minta hikmat Tuhan lebih dahulu sebelum kita menasihati orang lain, karena kita menyadari keterbatasan kita dalam menyampaikan kata-kata dan keterbatasan mengenali isi hati orang. 

Sebagai orang yang dinasehati tentu kita harus dapat menerima nasehat dengan rendah hati sebagai bentuk kasih saudara seiman kepada kita.

Nasihat yang kita terima dan uji dengan benar membuat kita menjadi lebih baik, setidaknya kita bisa melihat bagaiamana pandangan orang lain terhadap kita.

Sebagai seorang pemimpin kita mungkin mudah untuk menasihati orang yang kita pimpin, namun bagaimana jika sebaliknya apabila mereka menasihati kita sebagai pemimpin?

Pemimpin juga seorang manusia yang belum sempurna, sudah pasti punya kelemahan dan perlu mendapatkan nasihat dari orang lain.

Persoalannya adalah nasihat yang kita berikan harus pada waktu yang tepat dan di tempat yang tepat agar dapat diterima pemimpin dengan baik.

Hal penting dan utama yang harus kita perhatikan adalah bahwa kita memiliki teladan yang baik dalam hal apapun terutama tentang hal yang kita nasihati.

Orang lebih “mendengar” apa yang kita perbuat daripada apa yang kita katakan.

Nasihat kita tidak mempunyai kekuatan bila kita tidak hidup dalam suatu perilaku atau teladan yang baik.

Hal demikian juga perlu kita lakukan keitka menasihati orang lain yang belum percaya Kristus, mereka akan melihat teladan hidup kita ketika mendengar kata-kata kita.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Matius 11-12

Kamis, 5 Oktober 2023

KATA SIA-SIA YANG HARUS DIPERTANGUNGJAWABKAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 12:35-37

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah arti hari penghakiman?
  2. Apa saja yang perlu dipertanggungjawabkan di hari penghakiman?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Matius 12:36  ”Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.”

Kelak akan datang waktunya dimana setiap orang harus mempertanggungjawabkan perilakunya, termasuk ucapannya di hari penghakiman.

Yang menjadi pertanyaan, apakah kita yang telah dilahirkan kembali, kita juga akan diadili? Jawabannya: YA.

2 Korintus 5:10  ”Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.”

Jika kita membaca Kitab 2 Korintus 5 dimulai ayat 1 hingga 10, jelas bahwa ayat-ayat tersebut adalah untuk orang percaya.

Dengan demikian kita semua kelak harus menghadap takhta pengadilan Kristus.

Disitu kita akan dimintai pertanggungan jawab atas ucapan kita yang sia-sia, atas seluruh kehidupan kita, khususnya setelah kita mengerti kebenaran, yaitu setelah kita dilahirkan kembali.

Tentang ucapan yang sia-sia, Firman Tuhan dengan tegas menyatakan bahwa kita perlu waspada dengan lidah atau perkataan kita:

  • Ucapan yang sombong: Mazmur 12:4  ”Biarlah TUHAN mengerat segala bibir yang manis dan setiap lidah yang bercakap besar,”
  • Ucapan yang menipu: Mazmur 120:2  ”Ya TUHAN, lepaskanlah aku dari pada bibir dusta, dari pada lidah penipu.”
  • Ucapan yang menghakimi dan menuduh: Roma 14:13  ”Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!”
  • Ucapan yang menyebabkan celaka: Amsal 17:4  ”Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat, seorang pendusta memberi telinga kepada lidah yang mencelakakan.”
  • Ucapan keluhan dan menggerutu: Yudas 1:16  ”Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan.”

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang jenis perkataan yang sepatutnya diucapkan oleh pengikut Kristus.

Pembacaan Alkitab Setahun

Matius 9-10

Rabu, 4 Oktober 2023

APA YANG KELUAR DARI MULUT BERASAL DARI HATI

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 15:17-20

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Secara rohani, manakah yang lebih penting. Yang masuk ke dalam tubuh ataukah yang keluar dari tubuh?
  2. Mengapa secara rohani peran hati begitu penting?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Kata “hati” dalam bahasa Indonesia memiliki beragam makna.

Sebagai organ tubuh hati adalah liver, yaitu organ tubuh yang berwarna merah yang berfungsi untuk membersihkan darah dari zat-zat kimia.

Hati juga bisa diartikan sebagai jantung, dalam kalimat: hatinya berdebar-debar.

Karena organ tubuh yang berdebar-debar adalah jantung, bukan hati.

Sedangkan dalam kalimat: “jantung hati”, maka maknanya berubah menjadi: kekasih.

Lalu apa makna hati dalam Alkitab.

Hati manusia disebutkan hampir sebanyak 300 kali di dalam Alkitab.

Kita akan melihat dari dua ayat berikut:

  • Amsal 4:23  ”Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
  • Yeremia 17:9  ”Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?”

Menurut 1 Tesalonika 5:23, diri kita terdiri dari: tubuh, jiwa dan roh.

Tubuh kita bersifat fana, ketika seseorang meninggal maka tubuhnya akan dimakamkan.

Roh manusia bersifat kekal, dan bagi kita yang sudah dilahirkan kembali, maka roh kita akan ada dalam kekekalan bersama dengan Kristus.

Jiwa kita memiliki pikiran, emosi atau perasaan dan kehendak.

Jadi di dalam jiwa inilah terletak hati kita.

Dapat dikatakan, hati adalah pusat komando atas pikiran, perasaan dan tekad kita.

Itulah sebabnya penulis Amsal mengatakan agar kita menjaga hati kita, yaitu: pikiran, perasaan dan tekad atau kehendak kita dengan penuh kewaspadaan.

Sedangkan nabi Yeremia menyatakan bahwa pada dasarnya, hati kita: pikiran kita, perasaan kita dan tekad kita itu lebih licik dari segala sesuatu.

Dan manusia bisa dikenali melalui ekspresi tubuhnya, apakah dia sedang senang atau sedih.

Apa yang ada dalam hatinya itu akan tergambar dari gestur tubuh, dari roman muka, dari ucapan mulut.

Untuk waktu yang singkat orang dapat berpura-pura senang, berpura-pura sebagai seorang yang baik, saleh tetapi dia tidak akan dapat melakukan hal ini untuk jangka panjang.

Seperti yang dikatakan oleh penulis Amsal: ”…karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4:23b).

Dan sikap seperti ini tentu saja adalah salah, itu adalah perilaku munafik.

Jadi, mari kita menjaga hati kita dengan memiliki relasi atau persekutuan pribadi yang erat dengan Tuhan.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan dengan cara apa saja agar kita memiliki hati yang semakin mengasihi Tuhan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Matius 7-8