Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Bagaimana Roh membantu umat percaya dalam berhubungan dengan Tuhan?
Bagi siapa Allah bekerja untuk mendatangkan kebaikan?
Saudara, setelah kita dilahirkan baru maka kita hidup dalam alam rohani yang tidak sepenuhnya kasat mata.
Sejak kita menjadi bait Roh oleh karena Roh Kudus tinggal di dalam kita, maka sejak saat itu pula kita memiliki Penghibur, yang membantu kita dalam kelemahan kita.
Roma 8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Ya, kadang kita tidak tahu persis kita ini sedang menghadapi persoalan apa.
Misalnya dalam menghadapi pandemi, kita tidak tahu kapan ini berakhir, apakah akan ada lagi virus yang lebih ganas?
Maka dalam situasi seperti ini, bagi kita yang percaya, Roh Kudus sedang berdoa kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Roh Kudus bisa saja kemudian menggeser halangan-halangan yang ada di depan kita, sehingga kita tidak perlu melaluinya.
Misalnya rekan sekerja kita terkena covid, tetapi kita tidak terkena.
Dan penghalang-penghalang itu bukan hanya covid atau sakit penyakit, tapi juga kesulitan dalam perekonomian.
Roh bisa menggeser kesulitan itu atau pun memberikan kepada kita hikmat dan pengertian untuk mengatasinya.
Roma 8:28Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Jadi, bagi kita yang mengasihi Tuhan, yang bersedia untuk dipimpin dan diarahkan oleh Tuhan, maka Roh akan turut bekerja sedemikian rupa, sehingga bahkan musibah atau kemalangan akan diubah Tuhan menjadi kebaikan bagi kita.
Ingat bagaimana Yusuf yang dibuang oleh saudara-saudaranya, difitnah oleh isteri Potifar yang menyebabkan dia dipenjara.
Itu semua tampak sebagai musibah yang beruntun.
Tetapi ternyata Allah sedang menyiapkan Yusuf untuk menjadi berkat bagi bangsa Mesir dan juga keluarga besarnya, yang menjadi cikal bakal bangsa Israel.
Saudara, bagi yang memiliki karunia berbahasa lidah, gunakan itu sesering mungkin.
Ini salah satu cara dimana kita dengan sadar mengijinkan Roh untuk berdoa bagi kita dan berdoa untuk apa pun yang tidak kita pahami.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi ketika seorang melakukan percabulan?
Siapakah yang memiliki tubuh kita?
TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup (Kejadian 2:7).
Ya, manusia diciptakan dari debu tanah, dan ketika dia meninggal, tubuhnya kembali kepada tanah (Pengkhotbah 12:7).
Tubuh kita itu fana, nasibnya akan berakhir ketika kita dipanggil Tuhan.
Tetapi roh kita adalah kekal, kelak kita akan dibangkitkan kembali dengan mengenakan tubuh yang baru.
Hal yang istimewa adalah, ketika seseorang dilahirkan baru, maka tubuhnya tidak lagi menjadi miliknya.
1 Korintus 6:19,20 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Karena Roh Kudus tinggal dalam kita, maka Allah menghendaki agar kita memuliakan Tuhan dengan tubuh kita.
Mengingat tubuh itu dekat hubungannya dengan keinginan daging, maka satu-satunya jalan agar umat Allah dapat memuliakan Allah dengan tubuhnya, yaitu dengan jalan hidup dipimpin oleh Roh Allah.
Kita tahu apa itu keinginan daging, seperti yang tertulis dalam Galatia 5:19-21, seperti percabulan, perselisihan, amarah, dan sebagainya.
Bagaimana supaya kita menang mengatasi hal-hal itu?
Roma 8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Ya, mulailah dengan memikirkan hal-hal yang dari Roh.Filipi 4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Saudara, marilah kita praktikkan bersama-sama, dimulai dengan disiplin untuk memikirkan hal-hal yang mulia dan patut dipuji.
Disiplin untuk segera menghentikan pikiran yang buruk dan najis.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Orang-orang asing yang bagaimana, yang akan memperoleh janji Tuhan?
Kemana Tuhan akan membawa umat pilihan-Nya itu pergi?
Yesaya 56:6, 7a Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama TUHAN dan untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku.
Allah dalam kedaulatan-Nya telah memilih Israel sebagai umat pilihan-Nya.
Diawali dengan memanggil Abraham dari Ur, kemudian di masa tua, Abraham melahirkan Ishak.
Selanjutnya Ishak melahirkan Esau dan Yakub.
Tetapi Allah menetapkan Yakublah yang akan diberkati hingga keturunannya melahirkan Juru Selamat.
Setelah melalui masa pembentukan yang lama, akhirnya Allah mengubah nama Yakub menjadi Israel.
Israel inilah yang kemudian menjadi bangsa istimewa, bahkan hingga saat ini.
Tetapi janji keselamatan itu bukan hanya diwartakan bagi umat Israel, Allah justru mengutus Rasul Paulus untuk pergi ke orang-orang asing, non-Yahudi, agar mereka juga mendengar kabar baik, Injil Keselamatan.
Kita yang saat ini adalah bagian kecil dari ”orang-orang asing” yang akhirnya memperoleh pengampunan dosa.
Allah ingin agar kita menjadi orang-orang yang memuliakan Allah dalam hidup kita.
Kita dapat memuliakan Allah, jika kita juga beroleh anugerah untuk dibawa ke gunung-Nya yang kudus.
Dan di gunung itu Tuhan akan memberi kesukaan pada kita.
Bukan kesukaan atau kegembiraan atas hal-hal yang duniawi dan sementara.
Tetapi kesukaan untuk berdoa!
Pada jaman modern seperti sekarang ini, mungkin hal itu bukanlah kesukaan atau hobi yang dicari orang.
Ya, banyak orang lebih menyukai rekreasi, browsing di internet, update status di media sosial, atau yang lainnya, dibandingkan dengan kesukaan berdialog dengan Tuhan di rumah doa-Nya.
Tetapi sukacita sejati adalah ketika kita dapat bersekutu dengan akrab, intim, bersama dengan Tuhan di ruang doa kita.
Itulah sebabnya Pemazmur menyatakan, ”Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.” (Mazmur 84:11)
Saudara, marilah kita perbarui kesukaan kita dengan lebih banyak waktu yang kita luangkan untuk bersekutu dengan Tuhan sang Pencipta.
Dengarkan suara-Nya yang lembut, dengarkan arahan-Nya memimpin hidup kita sepanjang tahun yang baru ini.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Kepada siapakah janji Tuhan atas kelimpahan akan diberikanNya?
Siapakah mereka yang takut melihat mujizat Allah?
Jejak Allah mengeluarkan lemak, apakah maksudnya?
Mazmur 65:4 Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.
Saudara, di dalam Tuhan, kita adalah umat pilihan Allah.
Dipilih dari antara banyak orang berdosa lainnya, hingga kita memperoleh anugerah keselamatan.
Karena kita dipilih bukan karena kebaikan kita, maka keselamatan jiwa kita memang adalah anugerah Allah semata.
Ya, ketika Injil diberitakan dan banyak orang mendengar, tetapi tidak semua merespon dengan benar.
Sebagian orang menganggap, ya itu cerita sejarah.
Tetapi bagi kita yang percaya bahwa pengorbanan Kristus di kayu salib, juga adalah bagi kita secara pribadi, maka ini adalah titik awal perkenalan atau relasi kita dengan Allah Pencipta.
Secara rohani, kita dipindah dari maut ke dalam hidup.
Kita dipindah dari orang yang seharusnya dihukum dalam hukuman kekal, menjadi orang yang memperoleh keselamatan kekal.
Selanjutnya Tuhan ingin kita berakar di dalam Kristus dan dibangun di atas Dia (Kolose 2:7).
Sementara kita terus bertumbuh semakin dewasa di dalam Tuhan, maka Tuhan juga akan memanggil kita untuk melayani Dia, sesuai dengan talenta yang Tuhan berikan.
Dan jika kita setia dengan tetap tinggal dalam pelataran-Nya.
Maka Tuhan akan mengenyangkan kita dengan segala hal yang baik, yang Tuhan sediakan di rumah-Nya, di bait-Nya yang kudus!
Apa saja itu hal yang baik?
Ya hal itu bisa apa saja: studi yang baik; pekerjaan yang baik; pasangan hidup yang baik; keuangan yang baik;….
Mazmur 65:11 Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak;
Ya, Tuhan juga akan membuat tahun-tahun kita penuh dengan kebaikan-Nya.
Ketika kita meniti jalan yang Tuhan lalui, artinya dalam hidup kita sehari-hari, kita melangkah sesuai arahan dan pimpinan-Nya.
Maka kita akan melalui jejak-jejak ”lemak”.
Lemak dalam Alkitab itu adalah hal yang sepatutnya hanya dipersembahkan kepada Tuhan (Imamat 3:16).
Jadi kalau kita diijinkan untuk melalui jalan yang berlemak, itu artinya kita diberikan anugerah untuk mencicipi kemuliaan Tuhan, di dalam hidup kita.
Saudara, marilah kita awali tahun 2022 ini dengan senantiasa hidup di bait-Nya yang suci.
Artinya kita rela untuk mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan, hari demi hari sepanjang tahun ini.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang membuat kita tercengang dan berbesar hati?
Apa yang terjadi ketika bangsa-bangsa datang membawa emas dan kemenyan?
Apakah yang menjadi persembahan dan korban yang berkenan kepada Allah?
Tidak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2021.
Besok kita sudah memasuki tahun 2022, tahun yang baru.
Beberapa orang menggunakan waktu khusus untuk mengevaluasi tahun yang sudah berlalu dan merencanakan tahun yang akan datang.
Beberapa orang lagi tidak melakukan apapun dan lebih memilih untuk mengalir mengikuti waktu.
Apapun pilihan saudara, pastikanlah bahwa tidak ada hari dan tahun yang berlalu tanpa saudara belajar sesuatu yang baru.
Waktu tidak pernah bisa diputar ulang, tetapi kita selalu bisa belajar baik dari kegagalan maupun keberhasilan.
Banyak orang mencari berkat.
Kita berpikir berkat adalah sesuatu yang terjadi atas kita atau sesuatu yang kita dapatkan, tapi berkat bukan hanya ketika kita mendapatkan apa yang kita harapkan.
Berkat adalah siapa yang Bersama kita di dalam setiap keadaan.
Selama kita Bersama Sang Pemberi Berkat, maka kita adalah orang-orang yang diberkati bahkan di tengah keadaan yang tidak ideal sekalipun.
Ketika kita bicara tentang kelimpahan, kelimpahan itu menyangkut segala hal, mulai dari fisik, jiwa, dan roh.
Adalah tidak sulit bagi Allah untuk membuat kita berkelimpahan dalam segalanya.
Hal yang paling penting untuk kita ingat adalah semua kelimpahan tersebut ada untuk memberitakan perbuatan mahsyur Tuhan.
Allah ingin memenuhi rumah keagunganNya dengan jiwa-jiwa, orang-orang yang memberikan hidup sepenuhnya kepada Tuhan baik harta, pikiran, dan perasaannya.
Itulah persembahan yang hidup dan berkenan kepada Tuhan.
Persembahan yang ketika dibakar, menjadi bau yang harum dan menyenangkan hati Tuhan serta membawa kemuliaan bagiNya.
Apa yang akan kita lakukan ketika Allah mengizinkan kelimpahan finansial terjadi dalam hidup kita?
Apakah hati kita bisa tetap tertuju kepada Tuhan sebagai Pemberi berkat atau justru beralih kepada berkatNya saja?
Biarlah ini menjadi doa kita memasuki tahun 2022, agar hati kita selalu tertuju kepada Allah, Sang Pemberi Berkat.
Buatlah sebuah komitmen untuk menjadikan Tuhan fokus hidup saudara dan hal-hal yang bisa saudara lakukan untuk menjaga komitmen tersebut.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang perlu kita lakukan ketika kemuliaan Tuhan terbit atas kita?
Dunia sedang mengalami kondisi apa ketika terang Tuhan terbit?
Menurut Saudara, apa yang dimaksudkan dengan terang Tuhan terbit?
Barangkali ada di antara saudara yang tumbuh dalam keluarga yang sangat menekankan kedudukan dan kekayaan?
“Kalau jadi orang miskin itu ga dipandang (dihargai), makanya belajar yang pinter biar nanti bisa menjadi orang kaya dan dipandang” – nasihat seperti ini menjadi umum dan sudah didengar dari sejak kecil.
Sebenarnya pertanyaan besarnya adalah “Kita ingin dipandang apanya dan untuk apa kita dipandang?”
Memang kebutuhan manusia adalah ingin dihargai, tetapi ketika mengejar penghargaan dengan motivasi dan cara yang salah, kita pun terjebak dalam putaran rasa kecewa.
Ketika kita Lahir Baru, terang Tuhan terbit atas kita.
Kita mulai melihat diri kita dengan cara yang berbeda, yaitu dengan cara pandang Allah.
Kita belajar menghargai diri kita sendiri seperti Allah menghargai kita dan kita belajar menghargai orang lain seperti Allah menghargai mereka.
Dunia saat ini semakin rusak dan gelap.
Banyak orang yang hilang arah dan kebenaran menjadi kabur karena setiap orang mengejar keinginannya sendiri.
Apa yang dahulu dipandang mulia sekarang dianggap tidak berarti.
Apa yang dahulu dianggap memalukan sekarang justru diagungkan.
Di tengah kondisi ini, kita dipanggil untuk menjadi terang dan garam.
Tetapi terang hanya berguna jika ia bersinar dan ada di atas.
Betul terang Tuhan ada di atas kita, namun jika kita sendiri tidak menyadari dan mengalami terang Tuhan bersinar, bagaimana kita bisa memancarkan kembali terang itu?
Jika kita menyadari terang Tuhan tapi tidak bertumbuh dalam karakter dan hikmat Tuhan, kita akan terus bersembunyi dan tidak membawa dampak apapun.
Sesungguhnya bangsa-bangsa merindukan melihat terang yang sejati dan tidak ada terang yang lebih sejati dari terang Tuhan yang ada pada kita.
Maukah hari ini kita memberikan seluruh hidup kita, agar dipakai olehNya menyinari dunia yang gelap ini?
Diskusikanlah dengan pembimbing saudara bagaimana saudara bisa menjadi terang lebih lagi bagi sekeliling saudara?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah peringatan Paulus bagi orang kaya?
Siapakah yang membuat kita bisa menikmati segala sesuatu?
Apa yang terjadi Ketika kita suka memberi dan berbagi?
Ada sebuah fenomena yang terjadi dalam hidup manusia, yaitu ketika kita tidak memiliki kita berharap untuk memiliki.
Namun, begitu kita sudah memiliki, kita menjadi terikat dan takut kehilangan hal yang kita miliki tersebut.
Misalnya pada saat handphone masih mahal harganya dan tidak umum dipakai orang, kita mungkin berharap untuk memilikinya tapi kita baik-baik saja tanpa handphone.
Komunikasi bisa tetap dijalin sekalipun tanpa handphone. Namun saat handphone sudah menjadi barang umum dan kita memilikinya, sekarang kita jadi kesulitan hidup tanpa handphone.
Sebuah kata-kata bijak berkata “Jika kau mau melihat karakter sesungguhnya dari seseorang, lihatlah bagaimana sikapnya saat tidak memliki apa-apa dan saat memiliki segalanya.”
Firman Tuhan terus mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang bisa kita nikmati hari ini adalah pemberian Allah.
Kesadaran akan hal inilah yang menolong kita untuk tidak terikat dengan apa yang kita miliki.
Kita ini tidak punya apa-apa!
Kita hanyalah pengelola yang dipercaya Tuhan untuk menikmati dan mengelola segala sesuatu.
Tuhanlah pemilik segalanya.
Jika kita menaruh pengharapan kita pada sesuatu yang bisa hilang, rusak dan dicuri, pengharapan kita akan menjadi sangat mudah goyah.
Tapi syukur kepada Allah, karena kita bisa menaruh pengharapan kita kepada pribadi yang kekal dan tidak pernah tergoncang.
Ketika kita menyadari bahwa segala sesuatu adalah anugrah, maka melakukan kebajikan dengan memberi adalah sesuatu yang wajar.
Memberi bukan lagi sebagai sebuah keharusan yang dimotivasi oleh ketakutan tidak diberkati, tetapi memberi menjadi sebuah kesukaan.
Allah kita adalah Allah yang murah hati, maka sewajarnya jika anak-anakNya pun murah hati.
Renungkanlah dalam hal apa saudara bisa memberi hari ini?
Lalu lakukanlah dengan kerelaan dan ucapan syukur.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah akar dari segala kejahatan?
Apa yang seharusnya kita kejar dalam hidup?
Untuk apakah kita dipanggil oleh Allah?
Keuangan adalah topik yang sensitif sekaligus menarik bagi banyak orang.
Kita mungkin memahami bahwa uang tidak boleh jadi segala-galanya, tapi dalam kenyataan hidup kita tidak bisa memungkiri bahwa uang mempengaruhi banyak sekali hal.
Sebagian orang beranggapan bahwa jika kita sudah hidup dalam kasih karunia Tuhan, maka harusnya kita diberkati, di mana berkat itu diartikan salah satunya sebagai berkat finansial.
Sementara sebagian orang lagi beranggapan bahwa jika kita hidup dalam kasih karunia Tuhan, maka harusnya kita tidak terikat oleh uang dan tidak takut untuk hidup miskin.
Yang manakah yang benar dari kedua anggapan tersebut?
Alkitab tidak pernah menyalahkan kekayaan.
Alkitab hanya memperingatkan bahwa cinta akan uanglah yang menjadi masalah.
Manusia hidup pasti mengejar sesuatu, bahkan mereka yang tidak melakukan apa-apa pun sebenarnya sedang mengejar sesuatu, yaitu mengejar kenyamanan versi mereka sendiri.
Demi hal yang kita kejar, kita rela mengeluarkan seluruh sumber daya kita.
Hati, pikiran, emosi dan tenaga kita kerahkan untuk sesuatu yang sedang kita kejar.
Firman Tuhan memperingatkan kita bahwa oleh karena mengejar uang beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Ini sungguh-sungguh terjadi di dunia, berbagai kejahatan seperti mencuri, korupsi, perdagangan narkotika, dan pembunuhan terjadi oleh karena pengejaran akan uang.
Jika begitu apakah yang seharusnya kita kejar?
Paulus mengingatkan kita bahwa seharusnya sebagai manusia Allah, kita menjauhi pengejaran akan uang tapi mengejar keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
Hal-hal tersebut layak untuk dikejar dan tidak dapat dicuri atau hilang dari hidup kita.
Apakah yang hari ini sedang saudara kejar?
Selidikilah dengan melihat apa yang paling banyak menyita waktu, perhatian dan pikiran saudara.
Setelah merenungkan apa yang saudara kejar, bagikanlah dengan rekan PA saudara dan pastikan bahwa apa yang saudara kejar adalah sesuatu yang nilainya kekal dan layak untuk dikejar.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Seperti apa manusia Digambarkan dalam segala jerih payahnya?
Bagaimana seseorang dapat merasakan kenikmatan?
Apa yang Allah karuniakan kepada orang yang dikenanNya?
Kitab Pengkhotbah adalah salah satu kitab yang paling menyedihkan dalam Alkitab karena di dalamnya ada nada keputusasaan dan ketidakbahagiaan yang begitu dalam.
Sekalipun penulis Pengkhotbah memiliki segalanya, namun ternyata ia tidak puas dengan semua yang ia miliki.
Kenyataan tersebut dialami oleh banyak orang dari masa ke masa.
Sebagian orang mengejar kekayaan, namun setelah berhasil kaya ternyata tidak menjadi lebih bahagia.
Sebagian orang mengejar kenikmatan namun ternyata perasaan nikmat itu hanya dapat dirasakan sebentar saja untuk akhirnya menjadi lebih haus lagi akan kenikmatan lainnya.
“Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya?
Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram.
Ini pun sia-sia” begitulah keluhan pengkhotbah yang sampai hari ini juga merupakan keluhan banyak orang.
Namun, mari kita tidak berhenti di keluhannya.
Mari kita lanjutkan kepada kesimpulan dari perenungannya.
Setelah mengalami semua perasaan sia-sia, pengkhotbah mengerti bahwa jika orang bisa makan, minum, bekerja dan bersenang-senang dalam jerih payahnya, itu semua adalah pemberian Allah.
“Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar Dia?”
Ya, hanya Allah yang memungkinkan kita menemukan kepuasan dan menikmati sesuatu di tengah kerusakan yang diakibatkan oleh dosa.
Kita adalah manusia yang sangat sulit untuk merasa puas, keinginan kita berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Bahkan sekalipun kita sudah menjadi ciptaan baru dan dibebaskan dari dosa, ego kita tidak langsung tunduk di bawah Kristus.
Sekalipun begitu, oleh karena darah Yesus, kita menjadi orang-orang yang dikenan Allah dan firmanNya, Allah mengaruniakan hikmat, pengetahuan, dan kesukaan bagi orang-orang yang dikenanNya.
Bagian kita adalah terus memandang hidup sebagai pemberian dari Allah dan terus mengalami pembaruan budi sehingga kita bisa menerima karunia Allah tersebut dengan hati yang terbuka karena sebuah karunia baru bisa berguna jika kita memahami karunia itu dan mempergunakannya dengan tepat.
Diskusikanlah dengan persekutuan saudara, apakah hal-hal yang hari ini mendatangkan ketidakpuasan bagi saudara dan bagaimana saudara bisa memiliki hikmat untuk mengatasi perasaan tersebut?
Renungan Harian Kita Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini : AMSAL 13:19-22
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Amsal 13:22.
Hal-hal apa sajakah yang akan dialami oleh orang-orang berdosa atau orang bebal?
Bagaimanakah perlakuan Tuhan terhadp orang benar?
Kepada siapakah kekayaan orang-orang berdosa disimpan?
Tuhan sangat membuat istimewa atau spesial terhadap orang-orang benar di mana Dia membalas orang benar dengan kebahagiaan bahkan kekayaan orang-orang berdosa Tuhan simpan bagi orang-orang benar.
Pada masanya kekayaan bangsa-bangsa akan pindah kepada orang-orang benar.
“Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.”(Yesaya 60:5-6).
Bahkan dalam Pengkhotbah 2:26 dikatakan bahwa: “Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah.”
Kedaulatan Tuhanlah yang akan membuat hati bangsa-bangsa beralih atau pindah kepada orang benar.
Agar kita siap menerima semuanya itu maka kita harus memiliki sikap hati dan pola pikir yang benar terhadap uang dan harta supaya kita tidak terjebak dengan cinta akan uang.
Hal-hal yang harus kita bangun adalah integritas dalam hal keuangan.
Jadikan uang, kesuksesan, ketenaran dan jabatan sebagai alat atau sarana untuk mewujudkan kehendak Tuhan.
Demikian juga “kekayaan” bukan tujuan hidup tetapi juga sarana untuk memuliakan Tuhan dan hati kita selalu tertuju untuk memberi bukan untuk menimbun harta sehingga kita patut menjadi orang kepercayaan Tuhan.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara membangun sikap hati yang benar terhadap uang dan harta agar dapat dipercayakan Tuhan harta bangsa-bangsa!